Istri Lugu Mr Javier
Pulau Temiang, 13 Januari 2024
Happy Reading guys...
...----------------...
Dor... Dor... Dor...
Suara tembakan beruntun bergema di kegelapan malam yang hanya di terangi oleh cahaya bulan purnama.
Seorang pria matang yang kira-kira baru berusia 30an berlari dengan sempoyongan sambil memegang perutnya yang berlumuran darah serta bahu kanannya yang juga sama-sama terluka.
Ia berhenti sejenak untuk mengatur napasnya yang hampir habis sembari meringis menahan sakit.
"Aku harus cepat kabur dari mereka agar bisa selamat, karena kalau tidak aku tidak akan bisa tahu siapa yang mengirim mereka untuk melenyapkan ku! Aku harus bertahan sebentar lagi sebelum Lucas dan Antonius datang menyelamatkan aku! " gumam pria itu sembari meringis menahan sakit di bahu dan perutnya.
"Ssssshhhh... ! " desisnya pelan sambil memegang perutnya yang terkena tembakan.
Ia kembali melangkahkan kakinya menembus gelapnya malam dengan langkah terseok-seok karena tenaganya sudah semakin menipis.
"Cari dia sampai dapat!! Entah itu hidup atau mati! " terdengar suara teriakan yang tidak terlalu kencang karena sepertinya jarak mereka tidak terlalu dekat dari pria itu.
"Bertahanlah sebentar lagi Jav, sampai Lucas dan Antonius menemukan mu! " gumam pria itu dengan lirih sambil terus berjalan.
Karena ia mendapatkan tiga tembakan di bahu dan perutnya, pria itu sudah sangat kelelahan dan kehabisan tenaga hingga langkah kakinya melambat.
Dari kejauhan terdengar suara gemuruh air yang menandakan jika tidak jauh dari tempat pria itu berdiri ada air terjun.
"Aku harus sampai ke air terjun itu sebelum mereka menemukan aku! " ucapnya lirih dengan bibir yang sudah pucat.
Ia pun kembali berjalan dengan mengandalkan cahaya bulan hingga tanpa ia sadari kalau ia berhasil di temukan oleh orang-orang yang memburunya.
"Hei kau, jangan kabur! " teriak seseorang dengan mengarahkan lampu senter kepada pria itu.
"Bos, aku menemukan pria itu! Dia ada di sana Bos! " teriak orang itu lagi melaporkan pada atasannya.
"Kejar pria itu sampai dapat! Kita harus membawa pria itu kepada Bos besar hidup atau mati! " perintah sang Bos sambil berlari mengejar pria yang terluka itu.
Pria itu terkejut melihat mereka yang ternyata berhasil menyusulnya ke tempat itu padahal menurut perkiraan nya ia sudah berada jauh dari orang-orang tersebut.
"Gawat! Aku tidak mau mati sebelum membalas kan mereka yang ingin membunuhku! Ya Tuhan, aku selama ini tidak pernah meminta apapun pada-Mu, tapi sekarang aku meminta pertolongan mu meskipun aku tidak pernah menyembah mu selama aku hidup! Tolong selamatkan aku dan kirimkan aku penolong Mu! " gumam pria itu sambil mempercepat langkah kakinya.
Ia bergegas menuju air terjun meski tubuhnya sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan jauh atau berjalan lebih cepat lagi karena ia sudah mengeluarkan banyak darah yang ia tutupi dengan baju kemeja nya.
"Hei berhenti! Jangan lagi kau! Berhenti atau kau aku tembak! " teriak pemimpin mereka dengan keras sambil mengacungkan pistol ke arah pria itu.
Pria itu berhenti dan terkejut jika ia berada di atas tebing air terjun yang tinggi. Ia membalikkan badannya menghadap rombongan pembunuh bayaran yang akan membunuhnya dengan kedua tangan terangkat ke atas.
"Cih, tamat riwayat mu King Devil! Aku sangat tidak menyangka leader King Devil berada di situasi yang menyenangkan seperti ini! Hahahaha... ! Mampus kau! " teriak pimpinan pembunuh itu dengan tertawa lantang mengejek pria yang terluka itu.
Bukannya takut atau semacam nya, pria yang di panggil leader King Devil malah tersenyum lebar seakan-akan mengejek pimpinan pembunuh bayaran itu jika ia tidak akan pernah berhasil membunuh nya.
"Selamat kan aku Tuhan... ! " bisik pria itu dengan pelan.
Tepat saat pimpinan pembunuh bayaran itu mengokang pistolnya, detik itu juga pria yang terluka itu menjatuhkan dirinya ke bawah air terjun yang sangat tinggi sehingga membuat pimpinan pembunuh bayaran itu memekik kaget.
"Brengsek kau... ! Dor... Dor... Dor... ! " umpat nya marah sambil melepaskan tembakan ke arah air terjun itu dengan penuh amarah.
🍁🍁🍁
Red Monkey Islands, Myanmar..
Seorang pria Sepuh yang rambutnya sudah hampir memutih di kepalanya itu, memasuki sebuah rumah berbahan dasar kayu dengan sangat pelan dan tatapan mata yang begitu tenang dan teduh.
"Apa ia masih belum juga sadar? " tanya pria Sepuh itu dengan bahasa setempat pada seorang wanita cantik yang sedang menumbuk sesuatu di sebuah penggilingan kecil.
"Belum kakek! Luka di perutnya sudah lumayan mengering begitu juga dengan luka di bahunya! Kemungkinan besar dia akan bangun dalam beberapa hari ini! " jawab wanita itu tanpa menghentikan aktivitas nya.
"Syukurlah kalau lukanya sudah agak mengering! Kau jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan mu Cleo! Kakek tidak mau kau sakit hanya karena kelelahan merawat pria itu! Tampaknya pria itu bukan pria yang sembarangan! Bagaimana bisa ia terdampar di Pulau ini yang minim akan kedatangan para turis! Kita harus berjaga-jaga karena kita tidak tau pria ini kawan atau lawan! " nasihat pria Sepuh itu sembari menepuk lembut bahu perempuan itu.
"Tentu kakek! Aku akan selalu mengingat nasihat kakek! Kakek tenang saja, aku tidak akan membiarkan diriku sakit dan kelelahan merawat pria ini! Aku melakukan ini hanya karena rasa kemanusiaan saja ! " jawab perempuan cantik itu dengan tersenyum lembut.
Ia meletakkan mangkok penggilingan yang ia pegang tadi di atas meja kecil samping tempat seorang pria yang masih betah memejamkan matanya.
Sebelum keluar dari ruangan itu, perempuan tersebut melihat pria yang ia rawat dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Siapapun kau aku harap kau bukan seseorang yang dikirim musuh untuk membunuhku! Karena jika kau salah satu dari mereka maka aku tidak akan segan-segan menghabisi mu dengan tangan ku sendiri! " batin perempuan itu sembari menutup pintu dengan pelan.
Yangon, Myanmar
Bugh... Bugh... Bugh...
"Bagaimana bisa bajingan sialan itu bisa lepas hah?? Aku sudah membayar mahal kalian semua tapi tidak ada hasilnya! Benar-benar tidak bisa di andalkan!! Entah kalian semua dari hadapan ku!! " teriak seorang pria yang mempunyai tatto ular di lengan kanannya dengan penuh kekesalan.
"Maafkan kami Tuan! Pria itu terjun ke jurang air terjun yang tinggi saat kami akan menangkapnya! Sangat mustahil ada manusia yang selamat setelah masuk ke kawasan air terjun itu! Saya sangat yakin sekali jika pria itu sudah pasti mati di bawa arus sungai! " jawab pimpinan pembunuh bayaran itu dengan begitu yakin.
"Cih, dasar payah! Kau belum tau siapa itu leader King Devil yang memang rajanya iblis seperti nama kelompok mereka! Dia tidak pernah mati jika tidak melihat sendiri mayatnya! Dia selalu bisa lolos dari maut selama ini! Kelompok mu benar-benar payah dan tidak bisa di andalkan! " cibir pria dengan tatto ular itu dengan sinis.
Tbc....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments