Mempelai pengganti

Pulau Temiang, 2 Februari 2024

...----------------...

Red Islands Monkeys, Myanmar.

Javier terbangun dari tidurnya dengan badan yang segar. Ia sudah bisa menggerakkan badannya hingga berjalan dengan pelan-pelan meskipun perut dan bahunya masih terasa nyeri kadang-kadang jika ia tidak hati-hati.

"Pulau yang sangat indah! Aku tidak nyangka berada di pulau yang indah ini! Tapi bagaimana bisa aku terbawa arus sungai hingga ke sini?? Benar-benar kekuasaan Tuhan! Padahal sewaktu aku terjun aku sudah pasrah jika mati terbawa arus sungai dan ternyata Tuhan masih memberikan aku kesempatan untuk hidup! Tapi ngomong-ngomong sekarang ini bagaimana keadaan di hotel ya? Apa Antonius dan Lucas mencari keberadaan ku atau mereka sudah kembali ke Moskow? " gumam Javier berbicara sendiri di depan jendela sambil menikmati keindahan di hadapan nya.

Javier Lancer Vanderbilt seorang Mafia berkedok CEO asal Rusia yang mempunyai darah Mafia dari keluarga Ibunya yang bernama Lucinda Valencia Vanderbilt dan kakeknya Lancelot Vale Vanderbilt.

Jacob Emmanuelle sang ayah hanya seorang dokter ahli bedah yang juga bukan orang biasa. Beliau adalah keturunan dokter bedah hebat di Eropa pada masa nya hingga sekarang ini.

Jacob dan Lucy sang istri sekarang ini menghabiskan waktu mereka di sebuah desa kecil di Swiss setelah Jacob memutuskan untuk pensiun dini dia tahun yang lalu.

"Tuan! Kenapa anda melamun di sini? Kenapa tidak keluar dan menyapa warga di pulau ini? " tegur Cleo dengan lembut berdiri di ambang pintu masuk kamar Javier.

"Ah, kau ini! Sudah ku bilang panggil Javier saja bukan Tuan! Aku bukan majikan mu! " jawab Javier sedikit jengah.

Cleo tersenyum mendengar nada suara Javier yang terkesan kesal karena di panggil Tuan. Padahal semalam Javier sudah meminta Cleo untuk memanggil langsung namanya bukan tuan. Tapi memang dasarnya Cleo yang tidak enakan dan terasa sungkan memanggil Javier langsung dengan namanya karena bagaimana pun juga ia didik dari kecil untuk menghormati orang yang lebih tua darinya dengan memanggil sapaan agar lebih hormat dan tidak menyinggung orang tersebut.

"Maaf Tuan, bukan nya saya tidak mau, hanya saja itu terdengar tidak sopan di telinga saya memanggil orang yang lebih tua dari saya dengan namanya saja! Bagaimana kalau saya panggil Tuan dengan Abang saja?? " sahut Cleo dengan tersenyum lembut.

"Abang?? Apa itu Abang?? " tanya Javier dengan kening berkerut karena kata tersebut terdengar aneh di telinga nya.

"Abang itu panggilan untuk laki-laki yang lebih tua dari kita selain Kakak di kampung halaman nenek ku! Istilah nya seperti Brothers, " jawab Cleo menjelaskannya dengan lembut.

"Hm, bagus juga meskipun masih aneh di telinga ku! Ngomong-ngomong kenapa kau kemari? Apa yang bisa aku bantu? " sahut Javier menanyakan maksud kedatangan Cleo ke kamarnya.

"Besok aku akan menikah dengan tunangan ku Bang! Aku harap Abang datang ke kapel kecil di dekat dermaga! Akan ada seseorang yang akan menjemput Abang karena pasti Abang belum tau tempat nya! " jawab Cleo dengan tersenyum malu-malu.

"Apa??? Kau mau menikah?? " ucap Javier dengan wajah shock.

"Iya Abang! Abang harus datang karena aku sudah menganggap Abang seperti keluarga ku meskipun Abang baru tiga minggu di pulau ini! Besok pagi aku akan menikah dan nanti malam kalau tidak ada badai tunangan ku akan datang ke pulau ini dari Burma, " jawab Cleo dengan tatapan penuh permohonan.

"Baiklah, baiklah! Aku akan datang esok pagi dan pastikan ada yang menjemput ku karena aku tidak tahu tempatnya! " sahut Javier pasrah.

"Terimakasih Abang! " ucap Cleo dengan tersenyum tulus.

Setelah mengatakan hal itu ia pun pergi dan meninggalkan Javier yang masih merenung akan kenyataan jika perempuan yang merawatnya selama tiga mingguan ini sudah sold out alias akan menjadi milik orang lain.

Pagi harinya..

Javier bangun pagi-pagi sekali karena ia mengingat jika pagi ini Cleo akan menikah dengan tunangannya.

"Hah, ini kali keduanya aku menghadiri pernikahan orang yang aku suka! " gumam Javier dengan lirih sembari membuang karbondioksida.

Sementara itu di rumah sesepuh yang tak lain adalah kakek angkat nya Cleo terjadi keributan besar.

"Pokoknya seret Phama ke gereja pagi ini karena aku tidak mau bajingan itu mempermalukan cucuku di altar! " teriak kakek Kahn dengan wajah penuh amarah.

Cleo menangis di dalam kamarnya mendengar teriakan penuh amarah kakeknya atas perbuatan tunangan nya yang membatalkan pernikahan mereka.

Phama Thura tunangan Cleo membawa wanita hamil yang sudah ia nikahin beberapa hari yang lalu di Burma. Ia meminta maaf karena bersikukuh membatalkan rencana pernikahan mereka yang sudah di rencananya selama setahun ini oleh kedua belah pihak.

"Ayah, bagaimana bisa ayah meminta laki-laki bajingan itu untuk tetap menikahi Cleo? Ayah mau Cleo kita menjadi istri kedua gitu? Dilara tidak akan pernah menyetujui laki-laki keparat itu menikahi Cleo meskipun Cleo yang meminta! " sahut Dilara putri Kakek Kahn menolak dengan suara lantang.

"Tapi keparat itu sudah menyakiti cucuku dan membuat kita malu Dilara! " seru kakek Kahn lagi pada sang putri.

"Aku tau Ayah! Hanya saja tidak pantas perempuan sebaik dan secantik Cleo mendapatkan laki-laki bajingan seperti itu! Mungkin saat ini Cleo akan sakit dan patah hati tapi lambat laun ia akan melupakan kesakitan ini seiring berjalan nya waktu! Peduli apa kita dengan perkataan orang yang pastinya orang di luar pulau ini tidak tau apa yang menimpa Cleo kita! Ayah paham maksud ku?? " ucap Dilara lagi menjelaskan nya dengan lembut kepada sang Ayah.

"Ya Tuhan... ! Cleo ku yang malang! " ujar kakek Kahn sembari mengusap kasar wajahnya.

Cleo masih terisak di dalam kamarnya dengan ditemani Aung San sepupu nya putri dari Dilara.

"Jangan lagi mengeluarkan air mata berharga mu Cle untuk bajingan seperti Pham! Pham tidak pantas mendapatkan tangisan mu! Aku yakin akan laki-laki yang baik yang akan menjadi jodohmu! " hibur San dengan mengusap lembut punggung Cleo.

Tubuh Cleo masih bergetar karena tangisannya. Sementara itu di luar kamar kakek Kahn dan Dilara hampir terkena serangan jantung karena perkataan seseorang yang membuat mereka bengong dan kaget.

"Aku yang akan menikahi Cleo Kek! Biarkan aku menggantikan posisi laki-laki itu untuk mengucap janji dengan Cleo! Aku tau dan sadar diri kalau aku baru mengenal kalian semua, tapi sejujurnya aku menyukai Cleo sejak pertama kali aku sadar dari pingsan! Untuk itu izinkan aku menikahi Cleo hari ini sesuai jadwal yang di rencanakan! Aku berjanji akan selalu menjaga dan menyayangi Cleo hingga maut memisahkan kami! " ucap Javier dengan wajah sungguh-sungguh.

"Apa kau serius dengan perkataan mu anak muda? Menikah itu bukan lah main-main, dan aku hanya takut Cleo ku tidak bahagia dengan pernikahan ini! " sahut kakek Kahn dengan lirih.

"Aku serius kakek! Setelah aku sembuh total, aku berniat akan membawa Cleo pergi ke negara asal ku untuk menemui keluarga ku! Aku tidak akan menyia-nyiakan Cleo Kek! " jawab Javier lagi dengan penuh keyakinan.

"Baiklah kalau begitu! Lara, pergilah ke kamar Cleo dan katakan padanya kalau pernikahan ini tetap terjadi dan tidak batal! " perintah Kakek Kahn pada sang putri.

"Baik Ayah, aku akan memberitahu Cleo dulu! " sahut Dilara dengan tersenyum sumringah.

Tbc....

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!