NovelToon NovelToon

Istri Lugu Mr Javier

Terdampar

           Pulau Temiang, 13 Januari 2024

Happy Reading guys...

...----------------...

Dor... Dor... Dor...

Suara tembakan beruntun bergema di kegelapan malam yang hanya di terangi oleh cahaya bulan purnama.

Seorang pria matang yang kira-kira baru berusia 30an berlari dengan sempoyongan sambil memegang perutnya yang berlumuran darah serta bahu kanannya yang juga sama-sama terluka.

Ia berhenti sejenak untuk mengatur napasnya yang hampir habis sembari meringis menahan sakit.

"Aku harus cepat kabur dari mereka agar bisa selamat, karena kalau tidak aku tidak akan bisa tahu siapa yang mengirim mereka untuk melenyapkan ku! Aku harus bertahan sebentar lagi sebelum Lucas dan Antonius datang menyelamatkan aku! " gumam pria itu sembari meringis menahan sakit di bahu dan perutnya.

"Ssssshhhh... ! " desisnya pelan sambil memegang perutnya yang terkena tembakan.

Ia kembali melangkahkan kakinya menembus gelapnya malam dengan langkah terseok-seok karena tenaganya sudah semakin menipis.

"Cari dia sampai dapat!! Entah itu hidup atau mati! " terdengar suara teriakan yang tidak terlalu kencang karena sepertinya jarak mereka tidak terlalu dekat dari pria itu.

"Bertahanlah sebentar lagi Jav, sampai Lucas dan Antonius menemukan mu! " gumam pria itu dengan lirih sambil terus berjalan.

Karena ia mendapatkan tiga tembakan di bahu dan perutnya, pria itu sudah sangat kelelahan dan kehabisan tenaga hingga langkah kakinya melambat.

Dari kejauhan terdengar suara gemuruh air yang menandakan jika tidak jauh dari tempat pria itu berdiri ada air terjun.

"Aku harus sampai ke air terjun itu sebelum mereka menemukan aku! " ucapnya lirih dengan bibir yang sudah pucat.

Ia pun kembali berjalan dengan mengandalkan cahaya bulan hingga tanpa ia sadari kalau ia berhasil di temukan oleh orang-orang yang memburunya.

"Hei kau, jangan kabur! " teriak seseorang dengan mengarahkan lampu senter kepada pria itu.

"Bos, aku menemukan pria itu! Dia ada di sana Bos! " teriak orang itu lagi melaporkan pada atasannya.

"Kejar pria itu sampai dapat! Kita harus membawa pria itu kepada Bos besar hidup atau mati! " perintah sang Bos sambil berlari mengejar pria yang terluka itu.

Pria itu terkejut melihat mereka yang ternyata berhasil menyusulnya ke tempat itu padahal menurut perkiraan nya ia sudah berada jauh dari orang-orang tersebut.

"Gawat! Aku tidak mau mati sebelum membalas kan mereka yang ingin membunuhku! Ya Tuhan, aku selama ini tidak pernah meminta apapun pada-Mu, tapi sekarang aku meminta pertolongan mu meskipun aku tidak pernah menyembah mu selama aku hidup! Tolong selamatkan aku dan kirimkan aku penolong Mu! " gumam pria itu sambil mempercepat langkah kakinya.

Ia bergegas menuju air terjun meski tubuhnya sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan jauh atau berjalan lebih cepat lagi karena ia sudah mengeluarkan banyak darah yang ia tutupi dengan baju kemeja nya.

"Hei berhenti! Jangan lagi kau! Berhenti atau kau aku tembak! " teriak pemimpin mereka dengan keras sambil mengacungkan pistol ke arah pria itu.

Pria itu berhenti dan terkejut jika ia berada di atas tebing air terjun yang tinggi. Ia membalikkan badannya menghadap rombongan pembunuh bayaran yang akan membunuhnya dengan kedua tangan terangkat ke atas.

"Cih, tamat riwayat mu King Devil! Aku sangat tidak menyangka leader King Devil berada di situasi yang menyenangkan seperti ini! Hahahaha... ! Mampus kau! " teriak pimpinan pembunuh itu dengan tertawa lantang mengejek pria yang terluka itu.

Bukannya takut atau semacam nya, pria yang di panggil leader King Devil malah tersenyum lebar seakan-akan mengejek pimpinan pembunuh bayaran itu jika ia tidak akan pernah berhasil membunuh nya.

"Selamat kan aku Tuhan... ! " bisik pria itu dengan pelan.

Tepat saat pimpinan pembunuh bayaran itu mengokang pistolnya, detik itu juga pria yang terluka itu menjatuhkan dirinya ke bawah air terjun yang sangat tinggi sehingga membuat pimpinan pembunuh bayaran itu memekik kaget.

"Brengsek kau... ! Dor... Dor... Dor... ! " umpat nya marah sambil melepaskan tembakan ke arah air terjun itu dengan penuh amarah.

🍁🍁🍁

Red Monkey Islands, Myanmar..

Seorang pria Sepuh yang rambutnya sudah hampir memutih di kepalanya itu, memasuki sebuah rumah berbahan dasar kayu dengan sangat pelan dan tatapan mata yang begitu tenang dan teduh.

"Apa ia masih belum juga sadar? " tanya pria Sepuh itu dengan bahasa setempat pada seorang wanita cantik yang sedang menumbuk sesuatu di sebuah penggilingan kecil.

"Belum kakek! Luka di perutnya sudah lumayan mengering begitu juga dengan luka di bahunya! Kemungkinan besar dia akan bangun dalam beberapa hari ini! " jawab wanita itu tanpa menghentikan aktivitas nya.

"Syukurlah kalau lukanya sudah agak mengering! Kau jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan mu Cleo! Kakek tidak mau kau sakit hanya karena kelelahan merawat pria itu! Tampaknya pria itu bukan pria yang sembarangan! Bagaimana bisa ia terdampar di Pulau ini yang minim akan kedatangan para turis! Kita harus berjaga-jaga karena kita tidak tau pria ini kawan atau lawan! " nasihat pria Sepuh itu sembari menepuk lembut bahu perempuan itu.

"Tentu kakek! Aku akan selalu mengingat nasihat kakek! Kakek tenang saja, aku tidak akan membiarkan diriku sakit dan kelelahan merawat pria ini! Aku melakukan ini hanya karena rasa kemanusiaan saja ! " jawab perempuan cantik itu dengan tersenyum lembut.

Ia meletakkan mangkok penggilingan yang ia pegang tadi di atas meja kecil samping tempat seorang pria yang masih betah memejamkan matanya.

Sebelum keluar dari ruangan itu, perempuan tersebut melihat pria yang ia rawat dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Siapapun kau aku harap kau bukan seseorang yang dikirim musuh untuk membunuhku! Karena jika kau salah satu dari mereka maka aku tidak akan segan-segan menghabisi mu dengan tangan ku sendiri! " batin perempuan itu sembari menutup pintu dengan pelan.

Yangon, Myanmar

Bugh... Bugh... Bugh...

"Bagaimana bisa bajingan sialan itu bisa lepas hah?? Aku sudah membayar mahal kalian semua tapi tidak ada hasilnya! Benar-benar tidak bisa di andalkan!! Entah kalian semua dari hadapan ku!! " teriak seorang pria yang mempunyai tatto ular di lengan kanannya dengan penuh kekesalan.

"Maafkan kami Tuan! Pria itu terjun ke jurang air terjun yang tinggi saat kami akan menangkapnya! Sangat mustahil ada manusia yang selamat setelah masuk ke kawasan air terjun itu! Saya sangat yakin sekali jika pria itu sudah pasti mati di bawa arus sungai! " jawab pimpinan pembunuh bayaran itu dengan begitu yakin.

"Cih, dasar payah! Kau belum tau siapa itu leader King Devil yang memang rajanya iblis seperti nama kelompok mereka! Dia tidak pernah mati jika tidak melihat sendiri mayatnya! Dia selalu bisa lolos dari maut selama ini! Kelompok mu benar-benar payah dan tidak bisa di andalkan! " cibir pria dengan tatto ular itu dengan sinis.

Tbc....

Pencarian untuk sang Raja

            Pulau Temiang, 14 Januari 2024

Happy Reading guys...

...----------------...

Kota Yangon, Myanmar

"Tuan, bagaimana ini? Radar alat pelacak King menghilang dari titik terakhir? " tanya seorang pria dengan kepala tertunduk di depan pria bermata abu-abu.

"Aku tidak mau tau Ethan, tetap fokus mencari keberadaan King sampai ketemu meskipun kita harus mencarinya ke lobang semut sekalipun! " sahut pria itu dengan nada dingin.

"Maafkan saya Tuan Lucas! Saya hanya merasa tidak berguna di saat seperti ini! Kemampuan saya masih perlu di asah agar tidak mengecewakan seperti ini! Saya takut gara-gara kelemahan saya ini kita terlambat menemukan King! " ucap pria yang bernama Ethan dengan sendu.

"Jangan salahkan dirimu Ethan! Bukan salahmu kita kehilangan jejak King! Dugaan ku pasti King terluka parah hingga chip yang terpasang di bahunya rusak sehingga tidak berfungsi sama sekali! Perintahkan anak buah mu untuk menyusuri area terdekat dari titik terakhir King berada! " sahut Lucas dengan menepuk pelan bahu Ethan.

"Baik Tuan.. ! " jawabnya dengan patuh.

Ethan langsung menekan tombol microphone yang terpasang di telinga kirinya sebagai alat komunikasi nya dengan bawahannya.

"Eagle one, siaga satu ke tempat terakhir King berada! Telusuri jejaknya sekecil apapun karena keberadaan King dalam keadaan hidup adalah prioritas kita! " perintah Ethan dari balik microphone nya.

Sementara itu, Lucas menghubungi Antonius rekan nya sesama tangan kanan Javier untuk meminta bantuan mengurus bisnis legal Javier yang ada di Moskow, Rusia.

Lucas memutuskan untuk tetap berada di Myanmar sampai King mereka di ketemukan dan mengenai tentang bisnis Javier di Rusia ia serahkan pada rekannya itu untuk sementara waktu.

🍁🍁🍁

"Eeuugghhh.... " suara lenguhan seseorang yang masih sangat lemah terdengar oleh telinga Cleo yang teramat sensitif itu.

Perempuan cantik itu bangkit dari duduknya dengan tersenyum lembut melihat ada pergerakan dari pria yang ia tolong dengan suara lenguhan itu.

Perlahan tapi pasti mata pria itu bergerak-gerak seakan berusaha untuk membuka kelopak matanya.

Pria itu membuka matanya dan kepala nya bergerak pelan ke kiri hingga tanpa sengaja bertatapan dengan mata hitam Cleo yang masih tetap tersenyum.

"Dimana aku?? Siapa kau?? " tanya pria itu dengan suara lemah sembari berusaha untuk bangun.

Cleo sontak berlari mendekati pria itu dan menahannya untuk bangun karena pria itu meringis kesakitan pada bahu dan perutnya yang terasa nyeri hingga ke tulang-tulang.

"Jangan bergerak berlebihan! Tubuhmu belum sepenuhnya sehat karena aku hanya bisa mengobati lukamu dengan obat yang seadanya dan aku tidak punya bahan obat yang ampuh untuk menghilangkan rasa sakit mu! Ini minumlah dulu karena tenggorokan mu pasti terasa kering! " ucap Cleo dengan lembut sembari menahan bahu pria itu yang tidak terluka agar ia berbaring kembali.

Cleo meraih cangkir berisi air putih dan membantu pria itu meminum air tersebut dengan menopang kepalanya hingga posisi mereka seperti berpelukan.

Degh...

Jantung pria itu tiba-tiba berdetak kencang saat kepalanya di rengkuh lembut oleh tangan Cleo hingga kepalanya sedikit di peluk Cleo dengan lengannya agar pria itu meminum air nya dengan tidak tersedak.

Setelah meminum tiga tegukan, pria itu menggeleng pelan memberikan isyarat jika sudah cukup meminumnya. Cleo dengan hati-hati menaruh kembali kepala pria itu di atas bantal.

Perlakuan Cleo membuat hati pria itu menghangat tiba-tiba, entah kenapa ia sangat tidak ingin melepaskan tangan perempuan itu dari kepalanya. Ia ingin perempuan itu menyentuh tubuhnya meskipun hanya sekedar untuk membantunya.

"Ya Tuhan, kenapa aku tiba-tiba jadi seperti ini? Aku yang paling anti bersentuhan dengan setiap perempuan kenapa jadi tidak rela begini sih? Aku tidak rela perempuan itu melepaskan sentuhannya pada tubuhku! Siapa perempuan ini dan kenapa bisa aku berada bersama nya?? " batin pria itu dengan tidak putus menatap Cleo.

"Perkenalkan nama saya Cleo Tuan! Anda berada di gubuk saya! Sudah dia minggu ini anda tidak sadarkan diri di sini dan saya lah yang merawat anda! Apa anda mengingat siapa nama anda Tuan? " ucap Cleo langsung saat melihat raut bingung pria yang ia rawat itu.

"Apa??? A-aku tidak sadarkan diri selama itu?? Bagaimana bisa?? " pekik Javier pelan seraya berusaha untuk duduk.

"Tetap berbaring Tuan! Luka anda masih belum sepenuhnya sembuh! Jangan biarkan usaha saya selama dua minggu ini sia-sia jika luka anda berdarah kembali! " titah Cleo dengan suara lemah lembut sambil menahan tubuh Javier dengan tangan kirinya.

Javier tertegun saat tangan kiri Cleo menahan tubuhnya dengan begitu kuat, padahal tangan tersebut begitu kurus dan rapuh dimata Javier.

Meskipun tubuhnya masih lemah akibat luka yang ia derita, Javier masih kuat dan sanggup adu kekuatan jika situasinya mendesak, setidaknya ia masih sanggup membunuh dua hingga tiga orang dengan fisiknya yang sekarang ini.

"Siapa perempuan ini? Kenapa tekanan tangan nya begitu kuat sekali padahal tangan itu begitu kecil dan lemah dimata ku! Apa jangan-jangan tubuh ku sendiri yang mulai melemah karena masih terluka! Tapi rasanya aku tidak mungkin salah menilai ketahanan tubuhku sendiri! " batin Javier dengan bingung hingga membuat kedua alisnya seakan menyatu.

Cleo yang melihat wajah bingung pria itu sontak langsung berdiri menuju meja kecil di ruangan tersebut. Ia mengambil mangkok yang sudah berisi ramuan obat untuk pria yang ia tolong.

"Minumlah ramuan ini Tuan! Ini akan membuat tenaga anda pulih sedikit demi sedikit! Meski rasanya pahit tapi khasiatnya sangat luar biasa! " ucap Cleo sembari mendekat kan mangkok tersebut ke mulut Javier.

Javier mengernyitkan keningnya saat hidungnya mencium aroma menyengat dari mangkok tersebut. Ia menatap Cleo agak ragu karena tidak yakin akan aroma menyengat tersebut yang kuat menusuk hidungnya.

"Tutup hidung anda jika anda tidak kuat dengan aroma nya Tuan! " ucap Cleo lagi yang tau akan perubahan wajah Javier.

"Maaf, aromanya sungguh membuat aku mual! " jawab Javier jujur.

"Hahahaha.... ! Tidak apa-apa Tuan! Silahkan diminum obatnya! Saya jamin jika dalam tiga hari anda rutin meminum ramuan ini maka tenaga anda akan pulih seperti sebelum anda terluka! " sahut Cleo dengan tertawa geli hingga memperlihatkan giginya yang rapi serta lubang di kedua pipinya membuat wajah cantik gadis itu semakin menarik.

Javier tertegun melihat tawa renyah Cleo dan juga terpesona dengan lesung pipi gadis itu hingga membuat jantung nya berdetak kencang seakan menari disco di dalam sana.

"Cantik sekali...! " gumam Javier lirih tanpa mengalihkan pandangan nya.

"Ini Tuan silahkan di minum! " ucap Cleo yang mana membuat Javier langsung memalingkan arah pandangan nya.

Tbc...

Mempelai pengganti

Pulau Temiang, 2 Februari 2024

...----------------...

Red Islands Monkeys, Myanmar.

Javier terbangun dari tidurnya dengan badan yang segar. Ia sudah bisa menggerakkan badannya hingga berjalan dengan pelan-pelan meskipun perut dan bahunya masih terasa nyeri kadang-kadang jika ia tidak hati-hati.

"Pulau yang sangat indah! Aku tidak nyangka berada di pulau yang indah ini! Tapi bagaimana bisa aku terbawa arus sungai hingga ke sini?? Benar-benar kekuasaan Tuhan! Padahal sewaktu aku terjun aku sudah pasrah jika mati terbawa arus sungai dan ternyata Tuhan masih memberikan aku kesempatan untuk hidup! Tapi ngomong-ngomong sekarang ini bagaimana keadaan di hotel ya? Apa Antonius dan Lucas mencari keberadaan ku atau mereka sudah kembali ke Moskow? " gumam Javier berbicara sendiri di depan jendela sambil menikmati keindahan di hadapan nya.

Javier Lancer Vanderbilt seorang Mafia berkedok CEO asal Rusia yang mempunyai darah Mafia dari keluarga Ibunya yang bernama Lucinda Valencia Vanderbilt dan kakeknya Lancelot Vale Vanderbilt.

Jacob Emmanuelle sang ayah hanya seorang dokter ahli bedah yang juga bukan orang biasa. Beliau adalah keturunan dokter bedah hebat di Eropa pada masa nya hingga sekarang ini.

Jacob dan Lucy sang istri sekarang ini menghabiskan waktu mereka di sebuah desa kecil di Swiss setelah Jacob memutuskan untuk pensiun dini dia tahun yang lalu.

"Tuan! Kenapa anda melamun di sini? Kenapa tidak keluar dan menyapa warga di pulau ini? " tegur Cleo dengan lembut berdiri di ambang pintu masuk kamar Javier.

"Ah, kau ini! Sudah ku bilang panggil Javier saja bukan Tuan! Aku bukan majikan mu! " jawab Javier sedikit jengah.

Cleo tersenyum mendengar nada suara Javier yang terkesan kesal karena di panggil Tuan. Padahal semalam Javier sudah meminta Cleo untuk memanggil langsung namanya bukan tuan. Tapi memang dasarnya Cleo yang tidak enakan dan terasa sungkan memanggil Javier langsung dengan namanya karena bagaimana pun juga ia didik dari kecil untuk menghormati orang yang lebih tua darinya dengan memanggil sapaan agar lebih hormat dan tidak menyinggung orang tersebut.

"Maaf Tuan, bukan nya saya tidak mau, hanya saja itu terdengar tidak sopan di telinga saya memanggil orang yang lebih tua dari saya dengan namanya saja! Bagaimana kalau saya panggil Tuan dengan Abang saja?? " sahut Cleo dengan tersenyum lembut.

"Abang?? Apa itu Abang?? " tanya Javier dengan kening berkerut karena kata tersebut terdengar aneh di telinga nya.

"Abang itu panggilan untuk laki-laki yang lebih tua dari kita selain Kakak di kampung halaman nenek ku! Istilah nya seperti Brothers, " jawab Cleo menjelaskannya dengan lembut.

"Hm, bagus juga meskipun masih aneh di telinga ku! Ngomong-ngomong kenapa kau kemari? Apa yang bisa aku bantu? " sahut Javier menanyakan maksud kedatangan Cleo ke kamarnya.

"Besok aku akan menikah dengan tunangan ku Bang! Aku harap Abang datang ke kapel kecil di dekat dermaga! Akan ada seseorang yang akan menjemput Abang karena pasti Abang belum tau tempat nya! " jawab Cleo dengan tersenyum malu-malu.

"Apa??? Kau mau menikah?? " ucap Javier dengan wajah shock.

"Iya Abang! Abang harus datang karena aku sudah menganggap Abang seperti keluarga ku meskipun Abang baru tiga minggu di pulau ini! Besok pagi aku akan menikah dan nanti malam kalau tidak ada badai tunangan ku akan datang ke pulau ini dari Burma, " jawab Cleo dengan tatapan penuh permohonan.

"Baiklah, baiklah! Aku akan datang esok pagi dan pastikan ada yang menjemput ku karena aku tidak tahu tempatnya! " sahut Javier pasrah.

"Terimakasih Abang! " ucap Cleo dengan tersenyum tulus.

Setelah mengatakan hal itu ia pun pergi dan meninggalkan Javier yang masih merenung akan kenyataan jika perempuan yang merawatnya selama tiga mingguan ini sudah sold out alias akan menjadi milik orang lain.

Pagi harinya..

Javier bangun pagi-pagi sekali karena ia mengingat jika pagi ini Cleo akan menikah dengan tunangannya.

"Hah, ini kali keduanya aku menghadiri pernikahan orang yang aku suka! " gumam Javier dengan lirih sembari membuang karbondioksida.

Sementara itu di rumah sesepuh yang tak lain adalah kakek angkat nya Cleo terjadi keributan besar.

"Pokoknya seret Phama ke gereja pagi ini karena aku tidak mau bajingan itu mempermalukan cucuku di altar! " teriak kakek Kahn dengan wajah penuh amarah.

Cleo menangis di dalam kamarnya mendengar teriakan penuh amarah kakeknya atas perbuatan tunangan nya yang membatalkan pernikahan mereka.

Phama Thura tunangan Cleo membawa wanita hamil yang sudah ia nikahin beberapa hari yang lalu di Burma. Ia meminta maaf karena bersikukuh membatalkan rencana pernikahan mereka yang sudah di rencananya selama setahun ini oleh kedua belah pihak.

"Ayah, bagaimana bisa ayah meminta laki-laki bajingan itu untuk tetap menikahi Cleo? Ayah mau Cleo kita menjadi istri kedua gitu? Dilara tidak akan pernah menyetujui laki-laki keparat itu menikahi Cleo meskipun Cleo yang meminta! " sahut Dilara putri Kakek Kahn menolak dengan suara lantang.

"Tapi keparat itu sudah menyakiti cucuku dan membuat kita malu Dilara! " seru kakek Kahn lagi pada sang putri.

"Aku tau Ayah! Hanya saja tidak pantas perempuan sebaik dan secantik Cleo mendapatkan laki-laki bajingan seperti itu! Mungkin saat ini Cleo akan sakit dan patah hati tapi lambat laun ia akan melupakan kesakitan ini seiring berjalan nya waktu! Peduli apa kita dengan perkataan orang yang pastinya orang di luar pulau ini tidak tau apa yang menimpa Cleo kita! Ayah paham maksud ku?? " ucap Dilara lagi menjelaskan nya dengan lembut kepada sang Ayah.

"Ya Tuhan... ! Cleo ku yang malang! " ujar kakek Kahn sembari mengusap kasar wajahnya.

Cleo masih terisak di dalam kamarnya dengan ditemani Aung San sepupu nya putri dari Dilara.

"Jangan lagi mengeluarkan air mata berharga mu Cle untuk bajingan seperti Pham! Pham tidak pantas mendapatkan tangisan mu! Aku yakin akan laki-laki yang baik yang akan menjadi jodohmu! " hibur San dengan mengusap lembut punggung Cleo.

Tubuh Cleo masih bergetar karena tangisannya. Sementara itu di luar kamar kakek Kahn dan Dilara hampir terkena serangan jantung karena perkataan seseorang yang membuat mereka bengong dan kaget.

"Aku yang akan menikahi Cleo Kek! Biarkan aku menggantikan posisi laki-laki itu untuk mengucap janji dengan Cleo! Aku tau dan sadar diri kalau aku baru mengenal kalian semua, tapi sejujurnya aku menyukai Cleo sejak pertama kali aku sadar dari pingsan! Untuk itu izinkan aku menikahi Cleo hari ini sesuai jadwal yang di rencanakan! Aku berjanji akan selalu menjaga dan menyayangi Cleo hingga maut memisahkan kami! " ucap Javier dengan wajah sungguh-sungguh.

"Apa kau serius dengan perkataan mu anak muda? Menikah itu bukan lah main-main, dan aku hanya takut Cleo ku tidak bahagia dengan pernikahan ini! " sahut kakek Kahn dengan lirih.

"Aku serius kakek! Setelah aku sembuh total, aku berniat akan membawa Cleo pergi ke negara asal ku untuk menemui keluarga ku! Aku tidak akan menyia-nyiakan Cleo Kek! " jawab Javier lagi dengan penuh keyakinan.

"Baiklah kalau begitu! Lara, pergilah ke kamar Cleo dan katakan padanya kalau pernikahan ini tetap terjadi dan tidak batal! " perintah Kakek Kahn pada sang putri.

"Baik Ayah, aku akan memberitahu Cleo dulu! " sahut Dilara dengan tersenyum sumringah.

Tbc....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!