Rasa Yang Terpendam

Rasa Yang Terpendam

Pengembalian Formulir

Dipagi hari tiga orang sahabat ingin mengembalikan formulir pendaftaran sekolah nya yang bernama Fadli,iwan dan Dedi.

"Brow nanti masuk nya bareng,"ucap Fadli yang mengajak teman temannya.

"Iya,kamu benar mau ambil jurusan itu,"sahut Iwan yang masih penasaran yang ada di pikiran Fadli.

"Memang nya kenapa?"tanya fadli lagi sambil menggoda Iwan.

"Yah nggak apa sih,kamu selalu beda saja dengan yang lain,"sahut Dedi yang juga penasaran dengan keputusan dari Fadli.

"Hahahaha."Fadli yang tertawa kecil mendengar ucapan Dedi.

"Dulu pada saat SMP kita beda sekolah juga, kamu sekolah SMP lain dan pada saat satu sekolah Kita bertiga malah beda jurusan,kamu ambil jurusan yang lain,emang kenapa sih kamu begitu,"sahut Iwan yang ngedumel.

"Nggak apa apa, kan yang penting kita masih satu sekolah aja,"jawab Fadli.

Mereka pun masuk dan langsung menyimpan formulirnya diatas meja yang sudah disiapkan.Iwan Dan Dedi menyimpan formulirnya di tekhnik sedangkan Fadli menyimpannya dipariwisata dan disusul lagi oleh tiga siswi lain yang ingin menyimpan formulirnya yang sedang berdiri dibelakang Fadli.

"Maaf,aku juga mau simpan formulir,"sahut siswi itu dengan nadan nya yang sopan.

"Oh,silahkan!" jawab Fadli yang mempersilahkan siswi itu dengan sopan juga.

Siswi itupun menyuruh temannya yang lain untuk menyimpan formulir nya juga.

Dedi dan Iwan menghampiri Fadli lagi dan Fadli belum sempat kenalan dengan ketiga siswi itu tapi langsung diajak keluar oleh Iwan.

"Pulang yok!"sahut Iwan mengajak kedua temannya.

"Ayo mah kalo saya,"jawab Fadli karena cuaca mulai panas.

"Boleh juga tuh itu tadi yang nyimpan formulir,"sahut Dedi yang mulai ingin mencari mangsa.

"Sikat saja,kalo kamu bisa dekati," jawab Fadli.

Iwan pun berdalih kalau Fadli mengambil jurusan pariwisata yah karena banyak cewek nya saja bukan karena apanya,tapi Fadli menjawab tuduhan itu kalau dia mau fokus belajar karena kalau diri nya bergabung lagi dengan mereka ya pasti nya akan main main saja kerjaannya tidak akan ada namanya peningkatan.

"Memang nya kamu peringkat keberapa waktu SMP, ha?"Sahut Iwan yang mulai mempertanyakan kepintaran Fadli karena dia tau kalau Fadli ya sama dengan mereka.

"23 dari 24 siswa,"jawab Fadli sambil tertawa dan seketika langsung didorong Iwan dan Dedi.

"Nanti kenalin yah sama itu!"sahut Iwan yang mulai caper.

"Tenang saja pasti masih ada lagi yang bening dibandingkan yang tadi,"jawab Fadli.

"Jadi pulang atau tidak ini?" tanya Dedi yang sudah mulai bosan melihat tingkah Iwan.

"Ya mau gimana lagi,mau bermalam disini, "sahut Fadli.

Fadli kembali memperlihatkan lagi kepada mereka berdua kalau ada lagi yang menyimpan formulir dan lebih cantik lagi, seketika Iwan mengatakan kalau kita keliling keliling saja dulu karena tidak ada juga kegiatan kalau pulang kerumah masing masing,yang tujuan aslinya Iwan hanya ingin melihat cewek cewek saja.Fadli dan Dedi pun menyetujui saran dari Iwan demi persahabatan mereka bertiga.

Mereka bertiga pun berjalan mengelilingi sekolah dan disitu lah mata Iwan yang berkeliaran melihat siswi siswi baru ada juga kakak kelas nya yang datang yang entah tidak tau tujuannya datang untuk apa mungkin sama halnya yang ada dipikiran Iwan.

Ketiga Siswi yang tadi juga ternyata belum pulang dan dia sedang berjalan menuju kantin untuk jajan sekalian melihat sekitaran juga.Siswi yang satunya mengatakan biar bisa melihat kakak kakak kelas juga yang ganteng ganteng dan langsung lagi ditegur oleh temannya karena kecentilan.Mereka bertiga pun sampai dikantin,disisi lain fadli Dedi dan Iwan juga sudah mau masuk dikantin.

"li li li ambilin minum dong haus nih,"sahut Dedi yang menyuruh Fadli.

"li li memang nya saya bruce lee kamu panggil lee,mau apa??"jawab Fadli yang sedikit emosi.

"Terserah saja,kalau bisa ambil semuanya!"sahut Dedi dengan sedikit sombong.

"Najis memang bisa bayar," sahut Fadli yang meremehkan Dedi.

"Kan yang bayar Iwan,"ucap Dedi lagi dengan wajah yang tidak bersalah walaupun mereka bertiga sudah tau kalau itu hanya jokes yang sudah berulang ulang.

"Yah,kirain mau ditraktir,"ucap Iwan sambil mendorong bahu Dedi.

Fadli menuju ke lemari pendingin dan kebetulan siswi tadi juga ada dilemari pendingin yang kebetulan sedang memilih minuman dingin.Fadli berdiri antri di belakang siswi itu ketika berbalik badan tidak sengaja menabrak Fadli,siswi itupun meminta maaf ke Fadli kalau dia tidak sengaja.

"Nggak apa apa kok tidak basah juga, kamu tadikan yang didalam ruangan itu,"sahut Fadli.

"Iya, maaf yah tidak sengaja," ucap siswi itu lagi.

Fadli pun langsung menyodorkan tangannya dengan berniat untuk kenalan dengan siswi itu dan Fadli langsung menyebut kan nama nya mereka berdua pun saling kenalanan.

"Aku Adriana dan kedua temanku tadi itu namanya Dita dan Andin,"sahut Adriana sambil memperkenalkan temannya juga.

"Kita nanti satu jurusan yah?"Tanya Fadli.

"Kamu ambil pariwisata juga?"Sahut Adriana dengan sedikit kaget.

"Iya,saya juga pariwisata,"sahut Fadli sambil tersenyum sedikit.

Adriana pamit ke Fadli kalau dia mau kembali keteman temannya,Fadli mempersilahkan Adriana untuk pergi keteman temannya lalu langsung mengambil minuman dingin juga dan langsung pergi kedua temannya juga.

"Kayak nya kamu jodoh sama orang itu,"sahut Iwan yang menggoda Fadli.

"Mang iya?"sahut Fadli.

"Kayak nya sih karena wajah kalian mirip,"sahut Iwan lagi.

"Atau jangan jangan itu saudara kamu tapi kamu tidak tau,"sahut Dedi dengan absurd nya.

"Ngaco kamu,"sahut Fadli dengan nada kesal tapi hanya bercanda.

Dedi berdiri dari tempat duduknya dan langsung membayar minuman tadi ke penjaga kantin.Pandangan Adriana mengarah ke Fadli tapi Fadli tidak menyadarinya yang melihatnya hanya Iwan dan langsung memberitahu Fadli kalau sedang diliatin,Fadli langsung mengarahkan pandangannya ke Adriana tetapi Adriana langsung mengalihkan pandangannya lagi.

"Kayaknya dia naksir sama kamu,"ucap Iwan.

"Ya nggak lah,kalau saya yang naksir baru tuh,"jawab Fadli lagi.

"Mau samperin?" tanya Iwan lagi.

"Nggak usah lah,malu saya nya,"jawab Fadli.

Dedi pun selesai membayar lalu kembali ke Fadli dan Iwan dan langsung menggeprak meja.

"Apa apaan ini gosip gosip kayak ibu ibu saja,"tanya Dedi.

"Nggak ada apa apa,balik dah!"Fadli mengajak pulang teman temannya.

Fadli mengajak mereka bertiga keluar dari kantin dan langsung pulang karena terus di ejek oleh Iwan dan Dedi sedangkan Adriana, Dita dan Andin masih berada dikantin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!