NovelToon NovelToon

Rasa Yang Terpendam

Pengembalian Formulir

Dipagi hari tiga orang sahabat ingin mengembalikan formulir pendaftaran sekolah nya yang bernama Fadli,iwan dan Dedi.

"Brow nanti masuk nya bareng,"ucap Fadli yang mengajak teman temannya.

"Iya,kamu benar mau ambil jurusan itu,"sahut Iwan yang masih penasaran yang ada di pikiran Fadli.

"Memang nya kenapa?"tanya fadli lagi sambil menggoda Iwan.

"Yah nggak apa sih,kamu selalu beda saja dengan yang lain,"sahut Dedi yang juga penasaran dengan keputusan dari Fadli.

"Hahahaha."Fadli yang tertawa kecil mendengar ucapan Dedi.

"Dulu pada saat SMP kita beda sekolah juga, kamu sekolah SMP lain dan pada saat satu sekolah Kita bertiga malah beda jurusan,kamu ambil jurusan yang lain,emang kenapa sih kamu begitu,"sahut Iwan yang ngedumel.

"Nggak apa apa, kan yang penting kita masih satu sekolah aja,"jawab Fadli.

Mereka pun masuk dan langsung menyimpan formulirnya diatas meja yang sudah disiapkan.Iwan Dan Dedi menyimpan formulirnya di tekhnik sedangkan Fadli menyimpannya dipariwisata dan disusul lagi oleh tiga siswi lain yang ingin menyimpan formulirnya yang sedang berdiri dibelakang Fadli.

"Maaf,aku juga mau simpan formulir,"sahut siswi itu dengan nadan nya yang sopan.

"Oh,silahkan!" jawab Fadli yang mempersilahkan siswi itu dengan sopan juga.

Siswi itupun menyuruh temannya yang lain untuk menyimpan formulir nya juga.

Dedi dan Iwan menghampiri Fadli lagi dan Fadli belum sempat kenalan dengan ketiga siswi itu tapi langsung diajak keluar oleh Iwan.

"Pulang yok!"sahut Iwan mengajak kedua temannya.

"Ayo mah kalo saya,"jawab Fadli karena cuaca mulai panas.

"Boleh juga tuh itu tadi yang nyimpan formulir,"sahut Dedi yang mulai ingin mencari mangsa.

"Sikat saja,kalo kamu bisa dekati," jawab Fadli.

Iwan pun berdalih kalau Fadli mengambil jurusan pariwisata yah karena banyak cewek nya saja bukan karena apanya,tapi Fadli menjawab tuduhan itu kalau dia mau fokus belajar karena kalau diri nya bergabung lagi dengan mereka ya pasti nya akan main main saja kerjaannya tidak akan ada namanya peningkatan.

"Memang nya kamu peringkat keberapa waktu SMP, ha?"Sahut Iwan yang mulai mempertanyakan kepintaran Fadli karena dia tau kalau Fadli ya sama dengan mereka.

"23 dari 24 siswa,"jawab Fadli sambil tertawa dan seketika langsung didorong Iwan dan Dedi.

"Nanti kenalin yah sama itu!"sahut Iwan yang mulai caper.

"Tenang saja pasti masih ada lagi yang bening dibandingkan yang tadi,"jawab Fadli.

"Jadi pulang atau tidak ini?" tanya Dedi yang sudah mulai bosan melihat tingkah Iwan.

"Ya mau gimana lagi,mau bermalam disini, "sahut Fadli.

Fadli kembali memperlihatkan lagi kepada mereka berdua kalau ada lagi yang menyimpan formulir dan lebih cantik lagi, seketika Iwan mengatakan kalau kita keliling keliling saja dulu karena tidak ada juga kegiatan kalau pulang kerumah masing masing,yang tujuan aslinya Iwan hanya ingin melihat cewek cewek saja.Fadli dan Dedi pun menyetujui saran dari Iwan demi persahabatan mereka bertiga.

Mereka bertiga pun berjalan mengelilingi sekolah dan disitu lah mata Iwan yang berkeliaran melihat siswi siswi baru ada juga kakak kelas nya yang datang yang entah tidak tau tujuannya datang untuk apa mungkin sama halnya yang ada dipikiran Iwan.

Ketiga Siswi yang tadi juga ternyata belum pulang dan dia sedang berjalan menuju kantin untuk jajan sekalian melihat sekitaran juga.Siswi yang satunya mengatakan biar bisa melihat kakak kakak kelas juga yang ganteng ganteng dan langsung lagi ditegur oleh temannya karena kecentilan.Mereka bertiga pun sampai dikantin,disisi lain fadli Dedi dan Iwan juga sudah mau masuk dikantin.

"li li li ambilin minum dong haus nih,"sahut Dedi yang menyuruh Fadli.

"li li memang nya saya bruce lee kamu panggil lee,mau apa??"jawab Fadli yang sedikit emosi.

"Terserah saja,kalau bisa ambil semuanya!"sahut Dedi dengan sedikit sombong.

"Najis memang bisa bayar," sahut Fadli yang meremehkan Dedi.

"Kan yang bayar Iwan,"ucap Dedi lagi dengan wajah yang tidak bersalah walaupun mereka bertiga sudah tau kalau itu hanya jokes yang sudah berulang ulang.

"Yah,kirain mau ditraktir,"ucap Iwan sambil mendorong bahu Dedi.

Fadli menuju ke lemari pendingin dan kebetulan siswi tadi juga ada dilemari pendingin yang kebetulan sedang memilih minuman dingin.Fadli berdiri antri di belakang siswi itu ketika berbalik badan tidak sengaja menabrak Fadli,siswi itupun meminta maaf ke Fadli kalau dia tidak sengaja.

"Nggak apa apa kok tidak basah juga, kamu tadikan yang didalam ruangan itu,"sahut Fadli.

"Iya, maaf yah tidak sengaja," ucap siswi itu lagi.

Fadli pun langsung menyodorkan tangannya dengan berniat untuk kenalan dengan siswi itu dan Fadli langsung menyebut kan nama nya mereka berdua pun saling kenalanan.

"Aku Adriana dan kedua temanku tadi itu namanya Dita dan Andin,"sahut Adriana sambil memperkenalkan temannya juga.

"Kita nanti satu jurusan yah?"Tanya Fadli.

"Kamu ambil pariwisata juga?"Sahut Adriana dengan sedikit kaget.

"Iya,saya juga pariwisata,"sahut Fadli sambil tersenyum sedikit.

Adriana pamit ke Fadli kalau dia mau kembali keteman temannya,Fadli mempersilahkan Adriana untuk pergi keteman temannya lalu langsung mengambil minuman dingin juga dan langsung pergi kedua temannya juga.

"Kayak nya kamu jodoh sama orang itu,"sahut Iwan yang menggoda Fadli.

"Mang iya?"sahut Fadli.

"Kayak nya sih karena wajah kalian mirip,"sahut Iwan lagi.

"Atau jangan jangan itu saudara kamu tapi kamu tidak tau,"sahut Dedi dengan absurd nya.

"Ngaco kamu,"sahut Fadli dengan nada kesal tapi hanya bercanda.

Dedi berdiri dari tempat duduknya dan langsung membayar minuman tadi ke penjaga kantin.Pandangan Adriana mengarah ke Fadli tapi Fadli tidak menyadarinya yang melihatnya hanya Iwan dan langsung memberitahu Fadli kalau sedang diliatin,Fadli langsung mengarahkan pandangannya ke Adriana tetapi Adriana langsung mengalihkan pandangannya lagi.

"Kayaknya dia naksir sama kamu,"ucap Iwan.

"Ya nggak lah,kalau saya yang naksir baru tuh,"jawab Fadli lagi.

"Mau samperin?" tanya Iwan lagi.

"Nggak usah lah,malu saya nya,"jawab Fadli.

Dedi pun selesai membayar lalu kembali ke Fadli dan Iwan dan langsung menggeprak meja.

"Apa apaan ini gosip gosip kayak ibu ibu saja,"tanya Dedi.

"Nggak ada apa apa,balik dah!"Fadli mengajak pulang teman temannya.

Fadli mengajak mereka bertiga keluar dari kantin dan langsung pulang karena terus di ejek oleh Iwan dan Dedi sedangkan Adriana, Dita dan Andin masih berada dikantin.

Hari Pertama Pembelajaran Setelah Ospek

Fadli masuk duluan ke kelasnya karena dia beda jurusan dengan Iwan dan Dedi, yang kita ketahui Iwan dan Dedi mengambil jurusan tekhnik sedangkan Fadli mengambil jurusan pariwisata.

"Akhirnya kita sudah mulai SMA,habis ini kita lulus langsung kerja dapat uang menikah dah,"ucap si Iwan dengan percaya diri nya yang dia belum tahu kalau pembelajaran SMP dengan SMA itu berbeda.

"Ngga segampang itu kali,"sahut Dedi sambil menoyor kepala Iwan sambil berjalan menuju kelas nya juga.

Adriana,Dita dan Andin sedang mengobrol santai di dalam kelas.

"Boleh gabung?"ucap Fadli dan tiba tiba fadli langsung ikut nimbrung dan ingin memperkenalkan dirinya lagi.

"Iya gak apa apa duduk saja,"sahut Adriana.

Akan tetapi belum sempat duduk tiba tiba guru langsung masuk ruangan dan alhasil Fadli pun pergi ketempat duduk nya.

"Baiklah anak anak silahkan duduk yang rapih di tempat masing masing,"sahut guru pertama yang masuk di kelas fadli dan sekaligus wali kelasnya.

"Iya bu."Semua murid berteriak dengan serentak.

Para siswa pun disuruh untuk menulis namanya dikertas dan apa yang di inginkannya dimasa depan nanti.Para siswa menulis apa yang diperintahkan oleh wali kelasnya itu dan setelah semua nya selesai menulis mereka semua di suruh untuk membaca nya.Fadli pun di tunjuk untuk yang pertama kali membacakan apa yang telah dia tulis,Fadli berjalan ke depan dan langsung membacakan apa yang dia tulis Fadli.

"Nama saya Fadli,hobi saya main futsal atau bola dan keinginan saya saat ini sampai kedepannya ingin menjadi pasangan Adriana,sekian dan terima kasih,"Fadli yang memperkenalkan diri dengan percaya diri.

Sontak pun suara dari teman teman kelasnya berteriak cie cie cie begitu juga dengan Andin dan Dita.

"Siapa disini yang namanya Adriana?"teriak wali kelasnya dan menyuruh Adriana untuk selanjutnya.

Adriana langsung naik untuk membacakan apa yang telah dia tulis.

"Nama saya Adriana hobi saya nonton dan keinginan saya nanti,tiba tiba Fadli berteriak di bangkunya "mengabulkan keinginan saya" dan suara teriakan dari teman kelas terdengar lagi.

Jam pembelajaran hari pertama telah selesai Fadli menghampiri Adriana dan ingin meminta maaf dengan apa yang telah dia perbuat tadi.

"Maaf yah,"ucap Fadli karena telah berkata semena menah.

"Iya gak apa apa,"sahut Adriana dan menganggap itu biasa saja tidak perlu di perdebatkan lagi asal jangan terjadi untuk yang kedua kali nya.

Fadli pun langsung mengutarakan perasaannya kalau memang keinginannya sih memang seperti itu sejak pertama kali bertemu dengan Adriana.Dita mulai kepanasan mendengar apa yang dikatakan Fadli dan mengajak Andin untuk keluar dari kelas takut nya mengganggu,Fadli pun berterima kasih ke mereka berdua karena telah membiarkannya berduaan dengan Adriana.Fadli mengajak Adriana untuk nonton hari ini seperti apa yang telah dia katakan tadi waktu memperkenalkan diri kalau hobi dia nonton akan tetapi Adriana menolaknya beralasan kalau dia sibuk dan dilarang untuk keluar oleh orang tuanya.

"Yah,sudah berharap lagi,tapi kapan kapan bisa kan?"tanya Fadli yang sedikit kecewa.

Tiba tiba ada yang memanggil Adriana dari luar.

"Maaf yah aku keluar duluan sudah janji sama Rizal,"sahut Adriana.

Fadli mempersilahkan Adriana keluar dengan sedikit nyesek karena ternyata sudah mempunyai pacar.

Iwan dan Dedi datang menghampiri Fadli di kelasnya untuk mengajaknya kelapangan tetapi Fadli langsung mengatakan untuk meminta bantuan ke mereka berdua kalau Fadli benar benar suka sama Adriana.

"Serius,kamu tidak bercanda kan kata nya tidak suka?" sahut Iwan.

"Iya iya,"jawab Fadli.

Akan tetapi Iwan mengajak Fadli kelapangan dulu, kalau soal rencana nanti dipikirkan dilapangan karena kata Iwan badan dia sudah mulai pegal.

Iwan bergabung dengan tim kakak kelasnya karena diri nya sempat dilihat memainkan bola sewaktu masih MOS dan disitulah dia dilirik oleh kakak kelasnya dan berkata you know lah skill saya.Fadli menyuruh juga Iwan untuk memasukkan dirinya ke tim Iwan karena mereka bertiga memang pasangan klop apabila main.Mendengar kesombongan Iwan,Dedi langsung mengatakan kalau dia nya memang sering menang karena se tim saja terus dengan dirinya kalau tidak ya pasti terbantai kalo lawan Dedi.

Dilapangan futsal Adriana,Dita dan Andin juga datang dan ternyata dia ingin menonton Rizal main.Andin mengatakan kalau Adriana memang hebat belum apa apa sudah dapat pacar dan ada lagi yang deketin dia di dalam kelas ya walaupun yang di dalam kelas sifat nya agak agak rada rada kurang jelas tapi kalau soal tampang lumayan juga dan memiliki sifat yang berbeda dari yang lain.

Rizal menghampiri Adriana dan memberitahu Adriana kalau dia mau main dulu dan tak lupa Adriana juga menyemangati Rizal.Tiba tiba Andin mengatakan kalau dia benar benar laki banget orangnya.

Iwan memperkenalkan Fadli kepada ketua tim nya kalau Fadli ingin bergabung ke tim ini dan mengatakan kalau permainannya bagus tidak perlu diragukan lagi, ketuanya pun meng iya kan dan mengatakan kalau cadangan saja dulu nanti dia langsung masuk kalau ada yang kelelahan.

Di Dalam sekolah ini memiliki banyak olahraga dan termasuk Futsal dan itupun di dalam futsal juga memiliki banyak tim termasuk tim nya Rizal dan tim nya Iwan,dan hari ini kebetulan yang main tim nya Rizal vs tim nya Iwan yang dibentuk oleh seangkatan Rizal.Permainan di mulai dan Fadli melihat Adriana duduk di pinggir lapangan dan langsung menghampirinya.

"Hay,kamu nonton juga yah?Oh iya lupa kalau hobi kamu itu nonton,"sahut Fadli sambil menggoda Adriana.

"Iya,sambil semangatin Rizal,"ucap Adriana sambil tersenyum tipis.

Adriana bertanya ke Fadli kalau dia kenapa tidak main yang katanya hobi main futsal tapi cuman nonton saja,Fadli pun sontak mengatakan kalau dia tidak ada yang semangatin jadi malas mainnya dengan nada bercanda.Adriana langsung menunjuk Dita dan Andin untuk menyemangatin fadli tapi Fadli mengatakan kalau dia nya mau sama Adriana yang semangatinnya.

"CIE CIE."ucap Andin dan Dita secara bersamaan.

"Ya sudah aku juga akan semangatin kamu sebagai teman,teman kelas harus saling mensupport,"Ucap Adriana.

Fadli langsung mengatakan kalau saat ini memang masih teman kelas akan tetapi suatu saat nanti akan menjadi teman hidup nya.

"Gerah banget ini,"ucap Andin.

Sementara di dalam lapangan Rizal melihat Adriana dan Fadli sedang ngobrol,Adriana yang menyadarinya langsung mengatakan semangat sambil menggenggam tangannya.

"Sudah berapa lama hubungannya dengan Rizal?"tanya Fadli yang mulai basa basi lagi.

"Sejak awal masuk sekolah sih (masa MOS)memangnya kenapa?"tanya Adriana balik kepada Fadli.

"Cemburu saja,kalau ada yang dekat sama kamu,"jawab Fadli.

"Apaan sih, kamu tidak pemanasan untuk main?"sahut Adriana lagi.

"Nggak soalnya kalau didekat kamu pasti akan menjadi adem terus,"sedikit gombalan dari Fadli.

"Apaan sih," jawab Adriana dengan sedikit tersenyum dan tiba tiba bola mengarah ke Adriana dan hampir mengenainya.

"Kamu tidak apa apa?"sahut Fadli.

"Nggak apa apa,nggak kena juga kok,"jawab Adriana.

Rizal menghampiri Adriana dan mempertanyakan keadaan Adriana juga.

"Yah begini nih kalau cewek cantik pasti di rebutkan walaupun tidak kena,apalah daya kita berdua,"sahut Andin.

Rizal menatap Fadli dengan wajah yang agak kesal dan masuk kelapangan lagi.Fadli mengatakan ke Adriana kalau mau ganti baju karena ada signal kalau mau pergantian pemain.

"OK semangat yah mainnya!" sahut Adriana.

"Kenapa kenapa kenapa,bisa diulangi!"sahut Fadli lagi dengan senyuman tipis.

"Semangat mainnya!"sahut Adriana lagi.

Fadli langsung menggenggam tangan Adriana dan mengatakan kalau Adriana benar benar membangkitkan semangat nya.

Fadli sedikit pemanasan lagi dan siap siap untuk menggantikan kakak kelas nya suara sempritan bola keluar dari lapangan dan Fadli pun langsung masuk untuk mengganti teman nya.

"Brow saya ganti yah,"ucap Fadli sambil mereka berdua tos.

"Yang bagus mainnya yah!"sahut kakak kelas.

Permainan mulai panas dan dikuasai oleh tim nya Iwan dan Fadli,Fadli menggiring bola yang di umpan dari Iwan dan alhasil langsung mencetak gol.

Permainan mulai menarik dan memanas kedua tim terus saling menyerang dan tiba suara sempritan pluit dari wasit pertanda kalau permainan telah selsai dan alhasil pertandingan dimenangkan oleh tim nya kakak kelas Iwan dan Fadli,dengan skor 5-2 dan Fadli menyumbangkan tiga bola dan Iwan satu bola sedangkan satunya lagi oleh kakak kelas Iwan dan Fadli,sedangkan dari tim satunya lagi yang mencetak gol adalah Rizal semua.Fadli mulai menyombongkan dirinya ke Iwan.

"Bagaimana skill saya,gokil gak?"sahut Fadli dengan sedikit sombong.

"Gokil sih," sahut Iwan dan ingin langsung memberi tahu sama kakak kelas nya agar secepatnya jadi pemain inti.

"Ngomong ngomong saya liat Rizal keliatan kesal sama kamu,kenapa yah?"tanya Iwan.

"Nggak tau,mungkin iri dengan skill saya,"sahut Fadli.

"Kampret."sahut Iwan sambil mendorong bahu Fadli.

Iwan memberitahu Fadli kalau Rizal salah satu pemain top disekolah ini,mendengar pernyataan itu Fadli langsung mengatakan kalau dia akan membungkam perkataan semua orang,kalau harusnya yang menjadi pemain top adalah dirinya,Iwan langsung melempari Fadli sepatu karena dia terlalu banyak bacot sambil mengajak nya ke kantin.Mereka berdua langsung menuju ke kantin.

"Ngomong ngomong Dedi kemana ini?"sahut Iwan yang dari tadi dia tidak ada diluar lapangan yang entah dia kemana dan tiba tiba Dedi langsung muncul dari belakang.

"Apa apaan ini ngomongin saya kalian kangen yah?" sahut Dedi.

"Najis,"jawab Iwan sambil meludah kelantai.

"Yaelah bilang saja," sahut Dedi lagi sambil merangkul Iwan.

Fadli langsung mengajak mereka berdua ke kantin karena takut kalau kelamaan disini mereka berdua jadi homo dengan nada bercanda.

"Najis," ucap Iwan dan Dedi secara bersamaan.

Sementara itu Rizal dan Adriana berada dikantin.Rizal merasa kesal karena baru pertama kali kalah telak seperti ini,Adriana menenangkan hati Rizal dan mengatakan kalau permainan pasti begitu ada yang menang dan pasti ada yang kalah sambil menenangkan hati Rizal.Adriana menawarkan minuman ke Rizal untuk mau diambilkan minuman apa akan tetapi Rizal menjawabnya dengan dingin kalau terserah saja,Adriana langsung berkata kok terserah kan kamu yang mau minum.

Fadli,Iwan dan Dedi juga sudah berada dikantin,Fadli menyuruh Iwan untuk pesan minuman yang paling mahal.

"Kayak di kafe saja mau pesan paling mahal,disini mentok nya extra joss ini kantin brow,"sahut Iwan.

"Hahahaha"Fadli pun tertawa.

Iwan dan Fadli melihat Adriana yang sedang duduk juga dikantin berduaan dengan Rizal sedangkan Dita dan Andin duduk agak jauhan.Fadli berinisiatif untuk menghampiri mereka berdua,fadli berdiri disamping Adriana dan langsung mengucapkan terima kasih karena telah menyemangatinya dan Adriana juga mengucapkan selamat ke Fadli karena telah menang tadi.Melihat tatapannya Rizal,Fadli langsung kembali lagi keteman temannya dan Rizal mengatakan kalau dia juga ingin masuk ke kelas nya.

"kamu tidak jadi minum,"ucap Adriana.

"Ngga usah."jawab Rizal dengan dingin.

"Brow kayaknya Rizal beneran kesal sama kamu,"sahut Iwan.

"Memang nya saya peduli,"jawab Fadli tak lama kemudian bel bunyi tanda Istirahat selesai.

"Duluan yah,dah,"sahut Fadli.

"Tumben,kamu kesurupan yah?"tanya Iwan yang sedikit heran karena tidak biasa nya seperti ini.

"Iya saat ini saya sudah beda dengan yang dulu dan sekarang jadi siswa yang rajin masuk kelas,"jawabnya lagi Fadli.

"Yaelah karena cuman ada Adriana aja kamu jadi masuk terus,coba tidak ada pasti kamu yang ajak kami berdua untuk tinggal,"kata Iwan dengan meledek.

Ledekan Iwan dibalas oleh Fadli,emang situ batangan semua satu kelas,Iwan langsung melempar Fadli dengan gelas teh gelas yang masih berisi setengah.

Setelah melempar Iwan dan Dedi berdiri juga untuk masuk kelas dan mereka bertiga jalan berdampingan masuk keruangan masing masing.

Pertemuan Teman Lama

Di siang hari seperti hal nya rutinitas anak sekolah guru sudah masuk dan mulai lagi pembelajarannya.

Hari ini mata pelajarannya adalah IPA guru mulai menjelaskan semua tentang organ tubuh dan apa apa saja fungsinya.Setelah selesai menjelaskan sang guru mulai melempar pertanyaan kepada murid murid nya dan yang pertama ditunjuk adalah Andin,akan tetapi Andin lupa dia pun terbata bata dan tidak bisa menjawab pertanyaan dari seorang guru dia ingin membuka buku nya tapi pertanyaan itu langsung dilempar lagi dan kali ini pertanyaan nya dilempar oleh Fadli.Fadli langsung menjawab dengan lantang tapi jawaban yang dia katakan adalah jawaban yang ngaco.

"Hati berfungsi untuk jatuh cinta dan juga untuk menyimpan nama Adriana itu saja,"jawab Fadli satu kelas langsung meneriaki Fadli

"Yaelah," Adriana tertunduk tersipu malu mendengar jawaban dari Fadli."

"Salah besar,"teriak sang guru dari atas dan langsung menyuruh Fadli untuk naik berdiri keatas dengan satu kaki karena hanya main main dengan pelajaran hari ini.

Dengan keadaan terpaksa Fadli melakukan hukuman yang telah diberikan oleh guru itu.Fadli mulai berdiri dan terus menatap kearah Adriana dan ketika diperhatikan oleh guru saat menatap Adriana dia langsung disuruh membalikkan badannya menghadap papan tulis.Fadli di nasehati oleh guru nya kalau tidak usah cinta cintaan dulu kamu fokus belajar saja dulu,lagi pula kayak nya dia tidak ada perasaan sama kamu jadi mending fokus dulu belajarnya.

"Bagian dari bencana itu ketika mencintai,sementara orang yang kau cintai tidak mencintaimu."Guru memberi quote ke Fadli dari yang dia baca dari buku.

Fadli mendengar nasehat dari gurunya tapi dalam hati nya dia akan mengejar Adriana karena dia tahu sebenar nya Adriana juga suka sama dia.Pembelajaran dilanjutkan dan guru itu akan menjelaskan ulang fungsi hati yang sesungguhnya bukan seperti apa yang dikatakan oleh Fadli.

Setelah sekian lama proses pembelajaran akhirnya jam belajar nya telah selesai dan Fadli juga sudah di izinkan untuk turun dan dilarang untuk mengulangi perbuatannya lagi.

"Baik." jawab Fadli.

Guru nya keluar dan satu kelas juga bersiap siap untuk pulang Fadli mengajak Adriana untuk pulang bersama tapi Adriana mengatakan kalau dia hanya mau pulang sama Andin dan Dita saja.Fadli mengatakan lagi kalau dia akan berjalan dibelakang Adriana,Dita dan Andin.

"Terserah saja," ucapa Adriana dengan nada dingin akan tetapi sebenarnya Adriana juga mau ditemani oleh Fadli.

Fadli menyuruh Adriana keluar duluan,mereka bertiga berjalan keluar kelas dan Fadli menyusul dibelakang nya.

"Adriana hari ini mau langsung pulang atau bagaimana?sahut Andin yang kepada Ariana.

"Kalian berdua langsung saja pulang saya mau pulang bersama Rizal dan pisah nya di depan pintu masuk saja karena hari ini di ajak Rizal untuk nonton,"jawab Adriana.

Andin iri ke Adriana kalau dia enak ada yang mengajak nya nonton dan apalah dia tidak ada yang mengajak nya, Adriana sontak mengatakan kalau mau ada yang ajak saya tanyain tuh yang dibelakang biar ada yang mengajak nya.

"Boleh lah,tanyain dong!"sahut Andin sambil becanda.

"Yaelah,"ucap Dita.

Dedi dan Iwan tiba tiba berada dibelakang Fadli dan langsung mengagetkannya.

"Wahai security kamu mau kemana?"Sahut Dedi sambil memukul pundak Fadli yang dia tidak tahu kedatangan mereka berdua tiba tiba langsung saja muncul.

"Saya bukan security,tapi malaikat Ridwan lihat saja saya sedang mengawal bidadari,"jawab Fadli.

"Bisa aja kamu rengginang,"sahut Iwan sambil ketawa mendengar apa yang dikatakan Fadli.

"Kalian mau kemana?"tanya Fadli lagi.

"Mau pulang lah,mau kemana lagi tapi sebentar ada latihan juga sih mau ikut nggak?"tanya Iwan lagi.

Akan tetapi Fadli hanya menjawab sesuai kerandoman nya kalau tidak bisa karena yang baju osis jangan sampai lolos.

"Bisa aja kamu,kan bukan detik dan menit ini juga kali,"jawab Iwan sambil mendorong Fadli.

Setelah sampai di pintu gerbang tiba tiba ada seorang siswi yang menegur Fadli.

"Mau kemana?"sahut siswi itu yang membuat Fadli langsung terkejut melihat siswi itu.

"Eh Sinta,kamu sekolah disini juga?"sahut Fadli sambil kaget.

"Memang nya kamu baru tahu?"sahut Sinta nya lagi.

Fadli baru mengetahui Sinta sekolah disini karena memang Sinta tidak terlalu terbuka waktu ditanya oleh teman temannya kalau mau lanjut sekolah dimana.Sinta adalah teman SMP Fadli dan alasan dia sekolah disini juga karena mengetahui kalau Fadli sekolah disini dia mengikuti Fadli karena telah menyukai Fadli,tetapi hanya di pendam saja.Fadli memperkenalkan Sinta ke teman temannya,kalau nama siswi itu Sinta dia adalah teman SMP nya dia orang nya baik dan cantik kalau kalian memandangnya dengan lama pasti bisa langsung meleleh.Mendengar perkataan Fadli Sinta langsung tersipu malu.

"Halo,temannya Fadli,"Iwan dan Dedi memperkenalkan dirinya.

"Salam kenal yah, nama saya Sinta temannya Fadli,"sahut Sinta.

"Salam cinta juga tidak apa apa,"sahut Dedi yang mengeluarkan gombalan maut nya.

Adriana ketemu dengan Rizal dan langsung berangkat,Andin dan Dita juga pulang.Adriana menoleh kebelakang dan melihat Fadli berbicara dengan siswi yang baru dia liat,tapi dia belum tahu kalau siswi itu siapa.Iwan melihat Adriana berangkat dengan Rizal dan memberitahu Fadli yang sedang berbicara dengan Sinta.Fadli yang melihat nya berangkat tidak bisa berbuat apa apa karena memang dia mengetahui kalau memang Adriana akan pulang bersama Rizal.

"Jadi kalian berdua berteman atau bagaimana?"sahut Dedi yang mempertanyakan hubungan mereka berdua.

Fadli langsung memberitahu Dedi kalau dia dan Sinta cuman teman saja, Fadli juga mengatakan kalau Sinta yang paling baik kepada nya diantara teman perempuan lainnya,tapi Fadli tidak mengetahui alasannya kenapa Sinta melakukan itu semua sambil berbisik ketelinga Dedi.

"Kami duluan yah takut nya mengganggu kalian berdua,"sahut Iwan dan Dedi sambil berjalan lagi masuk ke sekolah untuk menuju kelapangan karena seperti apa yang dikatakan nya tadi kalau hari ini ada latihan.

Sinta dan Fadli masih berbicara dan Fadli tidak habis pikir kalau Sinta sekolah disini juga.

"Habis ini kamu mau kemana?"tanya Fadli yang masih heran.

"Mau pergi beli buku sih Grand media,"jawab Sinta sambil tersenyum tipis di hadapan Fadli.

Di perjalanan Rizal memberitahu Adriana kenapa tatapannya ke Fadli berbeda ketika perempuan itu datang, Adriana hanya mengatakan kalau tidak kenapa kenapa tapi Rizal tetap menggali Adriana karena seperti ada tatapan kecemasan pada saat perempuan itu ada di samping Fadli. Mendengar pertanyaan dari Rizal,Adriana mulai risih dan mengatakan kalau akhir akhir ini Rizal kenapa posesif sekali dengan diri nya dan langsung mengatakan lagi mau lanjut nonton atau mau lanjut bahas ini.

Sinta pamitan ke Fadli untuk berangkat ke grand media dan baru mau membalikkan badannya ada siswa yang ugal ugalan keluar dari pintu. Sinta hampir keserempet motor dari siswa itu, untungnya Fadli dengan cepat menarik pinggang Sinta dan memeluk nya, dengan reflek Fadli langsung melepaskan pelukannya dan meminta maaf ke Sinta atas kejadian tadi tapi Sinta juga mengatakan kalau dia yang berterima kasih karena telah ditarik oleh Fadli kalau tidak, mungkin terjadi sesuatu kepada nya.

Fadli pun berinisiatif untuk menemani Sinta pergi ke grand media tapi Sinta mengatakan kalau tidak usah nanti Fadli ditunggu sama teman temannya,akan tetapi Fadli mengatakan takut akan terjadi sesuatu lagi seperti tadi.Sinta langsung mengiyakan saja apa yang dikatakan Fadli karena Sinta merasa senang ketika dia berada di samping Fadli dan juga sudah lama tidak berbicara dengan Fadli dia hanya bisa menghindari Fadli ketika Fadli lewat di depan kelas nya,yang sebenarnya Sinta setiap hari melihat Fadli di sekolah tapi Fadli tidak pernah melihat Sinta.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!