Di pagi hari Sinta menggambar wajah Fadli karena Fadli adalah cinta pertama nya di waktu SMP dan sampai sekarang perasaannya masih sama.Di waktu SMP Sinta adalah pindahan dari sekolah lain dan dia masuk sejak pertengahan semester 2.
Anita salah satu teman sebangku Sinta dan sekaligus sahabat nya Sinta.Anita melihat gambar yang di gambar oleh Sinta akan tetapi Sinta langsung menutup buku nya.
"Siapa Ta?"tanya Anita.
"Bukan siapa siapa kok,cuman wajah random saja,"jawab Sinta sambil tersenyum kecil ke arah Anita.
Mendengar apa yang dikatakan Sinta,Anita mengajak Sinta keluar untuk jajan.Seiring perjalan mereka berdua Anita melihat Fadli yang untuk pertaman kali nya yang sedang nongkrong bersama teman nya,Anita bertanya kepada Sinta kalau orang itu tidak asing bagi nya kayak pernah melihat nya tapi tidak tau dimana,Anita semakin penasaran karena Sinta bertingkah menjadi aneh setelah bertanya kepada nya.
"Kan kita satu sekolah yah pasti kamu pernah liat lah,"Sahut Sinta dan tetap memaksa untuk jalan saja.
"Kita singgah sebentar sekali yah!"ucap Anita.
"Tidak usah singgah karena takut nanti kantinnya tutup,"jawaban ngawur dari Sinta.
"Ah ngaco kamu,sejak kapan kamu bisa ngelucu seperti ini?"tanya Anita.
Kata kata yang ngaco seperti itu diajarkan oleh Fadli secara tidak langsung karena dia sering mendengar jokes jokes receh nya Fadli diwaktu SMP.Anita mau mendekati Fadli tapi Sinta melarang nya akan tetapi Anita tetap mendekati Fadli,semakin mendekat Anita menyadari kalau Fadli mirip dengan yang apa digambar oleh Sinta di buku nya tadi.
"Itu orang yang kamu gambar tadi kan?"tanya Anita dengan nada berbisik.
"Bukan,ayolah jalan putar balik saja!"Sinta yang mulai panik yang sebenarnya Sinta senang saja kalau berada disana juga untuk nongkrong bersama Fadli tapi dia belum bisa untuk mengungkapkan semua isi hati nya ke Fadli.
"Sinta Sinta Sinta,kesini gabung!"Iwan tiba tiba memanggil Sinta.
"Berisik amat sih,"Fadli yang menegur Iwan karena dia berteriak di dekat telinga Fadli.
Anita mendengar panggilan dari Iwan dan menyuruh nya untuk kesana,Sinta hanya bisa pasrah saja karena tidak mungkin dia bisa mengelak lagi dari Anita,Sinta menghampiri mereka dan memberitahu ke Anita kalau jangan yang aneh aneh berbicara nya.
"Iya wanita cantik saya berjanji tidak akan aneh aneh,"jawab Anita.
"Mau kemana Sinta?tanya Iwan.
"Mau temenin dia,"jawab Sinta lagi.
Fadli menyuruh Sinta untuk duduk dan Sinta memperkenalkan temannya ke Fadli Iwan dan Dedi kalau nama temannya itu Anita.
"Duduk ta!!"Dedi yang menyuruh mereka berdua untuk duduk.
Fadli bertanya kepada Dedi kalau yang disuruh duduk yang mana karena kedua nya semua nya ta dibelakang nya Dedi menjawab kalau dua dua nya untuk mempersingkat saja kata saja.
Anita bertanya ke Fadli kalau dia berteman dengan Sinta dan Fadli menjawab dengan kata iya dia sudah kenal sedari waktu SMP,kita SMP bareng juga tapi baru tau kalau dia sekolah disini juga karena dia orang nya tertutup.
"Memang nya kenapa yah?"tanya Fadli karena penasaran tiba tiba dilempari pertanyaan yang tak biasa nya.
"Oh sudah lama bertemannya,baru tau juga,"ujar Anita.
Fadli juga memberitahu Anita kalau Sinta orang nya baik tidak pelit tentang pelajaran bahkan dia sering dibantu oleh nya kalau sudah buntu dengan pelajaran yang berlangsung.Anita juga mengatakan kalau Sinta memang orang nya baik bahkan dia sendiri sering dibantu oleh Sinta dalam pembelajaran sama seperti apa yang Fadli katakan.
"Menurut kamu Sinta cantik ga?"Anita yang lagi menggali pertanyaan dari Fadli,dan pendapat Fadli kalau Sinta memang cantik menurut nya kalau dia sering berkeliaran mungkin dia bisa saja jadi primadona di sekolah ini.
Sinta yang mendengar percakapan Anita dan Fadli langsung membuat nya tersipu malu. Anita terus menggali tentang Sinta dan Fadli.Anita juga mengatakan benar juga apa yang dikatakan oleh Fadli kalau dia tidak pendiam dan sering jalan jalan mungkin jadi salah satu idaman disekolah ini.
"Tapi kamu tau nggak kalau dia tidak punya pacar?"tanya Anita lagi.
"Tidak tau,tapi setau saya sih tidak ada,"sahut Fadli.
Karena selama ini Sinta juga tidak pernah bercerita tentang asmara nya kepada Fadli jadi dia memang tidak tau dan juga tidak pernah melihat Sinta jalan sama laki laki lain selain keluarga nya dan Fadli juga tidak pernah berpikir untuk menanyakan itu semua karena itu privasi Sinta,tapi kalau Sinta mau bercerita dia siap untuk mendengar nya.
"Mau saya tanyain?"tanya Fadli.
"Seperti nya kalian berdua cocok,"Ucap Anita karena dia mau menggoda Sinta.
Setelah Anita mengatakan itu Sinta langsung mencubit pinggang Anita dan sontak Anita langsung berteriak kesakitan.Fadli mengatakan kalau itu tidak mungkin dia menganggap Sinta sebagai sahabat nya.
"Iya,cocok jadi sahabat maksud nya,"ucap Anita.
"Memang nya ini ada apa sih?"Fadli yang mulai kebingungan dan belum menyadari maksud dari Anita.
"Iya,ini memang nya ada apa sih?hey kata nya kamu tidak akan aneh aneh?"tanya Sinta sambil berbisik.
Adriana lewat dan melihat mereka ngobrol tapi dia tidak singgah.
Anita meminta tolong ke Fadli kalau sebentar dia dan Sinta mau mencari buku dan mau ditemanin oleh nya karena kemarin kemarin Sinta hampir ketabrak motor.Sinta pernah menceritakan kejadiannya yang hampir ditabrak dan ditolong oleh seseorang tapi dia tidak menceritakan semuanya kalau yang menolong nya adalah Fadli.Fadli mengatakan kalau dia tidak janji juga bisa atau tidak tapi kalau kami bertiga tidak ada kegiatan nanti dia bisa menemani nya,akan tetapi Anita mau nya hanya Fadli saja yang dua nya tidak usah.
"Kok bisa?"tanya Iwan.
Dedi juga ikut pusing mendengar obrolan mereka berdua karena terlalu dalam sampai sampai mereka berdua tidak diajak,tapi Anita mengatakan lagi kalau hanya bercanda saja.
"Kirain beneran?"sahut Fadli Sedangkan Sinta mengelus dada nya.
"Kamu kenapa Sin?"tanya Iwan.
"Nggak apa apa haus doang"jawab Sinta.
"Haus kok mengelus dada,harus nya tenggorokan dong,"tanya Dedi.
Fadli tertawa mendengar apa yang dikatakan Sinta dan mengatakan kalau Sinta ada lucu lucu nya juga dia baru tahu kalau dia mulai selucu ini.
"Iya kan,dia lucu juga selain cantik?"tanya Anita.
Fadli menyuruh Iwan untuk membeli minuman untuk Sinta dan Anita karena dia yang panggil mereka untuk ngobrol yang seharus nya Sinta dan Anita sudah di kantin malah ada disini sampai kehausan tapi Sinta mengatakan kalau tidak usah dia dan Anita ke kantin sendiri saja.
"Yah,baru saya mau teraktir,"Iwan yang berdalih kalau dia baru saja mau traktir mereka berdua tapi malah tidak mau.
"Yakin?"tanya Dedi.
"Yakinlah apa sih yang nggak bisa buat Sinta,"jawab Iwan.
Anita pamit ke mereka bertiga karena Sinta sudah sangat haus,Dedi melambaikan tangannya Sinta dan Anita membalas lambaian tangan dari Dedi.Anita kembali bertanya ke Sinta tentang Fadli karena masih penasaran dengan Fadli tapi Sinta mengatakan kalau bukan siapa siapa hanya teman SMP saja,tapi Anita tidak percaya apa yang dikatakan oleh Sinta pasti ada sesuatu yang di sembunyikan.Anita terus memaksa untuk bercerita tapi di abaikan oleh Sinta,tapi lama kelamaan Sinta akhir nya mau terbuka dengan Anita dengan satu syarat dia tidak boleh mengatakannya ke siapa siapa apalagi ke Fadli karena dirinya belum siap untuk semuanya.
"Iya wanita cantik dan lucu,"ucap Anita yang lagi menggoda Sinta.
"Apaan sih,"jawab Sinta.
"Cie wajah nya memerah,"lagi lagi Anita menggoda Sinta.
Sinta pun menceritakan semua nya sambil berjalan menuju kantin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments