Rizal mendatangi Fadli,Iwan dan Dedi yang sedang nongkrong ditempat biasa dan mengatakan kalau Fadli ada hubungan apa dengan Adriana tetapi Fadli hanya menjawab nya kalau hanya sebatas teman kelas saja, akan tetapi di dalam hati Fadli itu berbeda.
Rizal memberitahu Fadli kalau tidak usah lagi dekat dekat atau gangguin Adriana karena dia adalah pacar nya.
Setelah memberitahui Fadli.Rizal langsung pergi karena bel pertanda masuk belajar telah bunyi,begitu juga dengan Iwan dia juga langsung berangkat ke kelas nya sedangkan Dedi masih tinggal bermasa Fadli.Dedi masih tinggal disitu dan ingin pergi ke kelas Fadli karena beralasan kalau diri nya bosan liat Iwan terus setiap saat dan kebetulan dikelas nya juga laki laki semua.
"Itu bocah tidak sekalian saja tinggal disini?"ucap Fadli.
"Nggak tau mau kerjakan tugas mungkin,"jawab Dedi lagi.
Sungguh mulia hati nya tidak seperti yang di sebelah saya kata kata menyinggung dari Fadli.Keterbalikan dengan Fadli dia yang merasa bosan dikelas nya karena teman laki laki nya kurang nyambung dengan jokes nya,karena kemarin kemarin dia pernah nge jokes keteman teman malahan tidak ada yang ketawa dan untung ada Adriana yang ketawa jadi tidak terlalu malu,mungkin Adriana juga suka dengan jokes jokes receh yang sering mereka bertiga lontarkan.Dedi pun menawarkan Fadli untuk mencoba join ke kelas nya karena disana semua orang nya receh receh parah karena mereka berdua yang jadi tulang punggung komedi nya disana Iwan dan Dedi.
Mereka sudah didepan kelas,Fadli mengajak Dedi langsung masuk mumpung guru nya belum datang dan tiba tiba Sinta lewat juga,Fadli langsung menyapa Sinta.
"Pagi juga Fadli,"sapaan balik dari Sinta.
"Mau kemana Sin,mau masuk kelas yah?" tanya Fadli.
"Iya mau masuk kelas nih,"jawab nya Sinta lagi.
"Ya iyalah Fadli mau kemana lagi?"Dedi yang langsung memberitahu Fadli dan seketika Fadli langsung meminta maaf.
"Tapi siapa tau Sinta mau masuk tentara,"Fadli yang masih berusaha nge jokes dan membuat Sinta dan Dedi tertawa.
"Kamu belum masuk?"tanya Sinta.
Fadli hanya menjawab kalau belum ada gurunya datang jadi masih didepan kelas saja dulu,karena ada temannya juga sekalian menenami dia di depan.Dedi memberitahu Fadli kalau katanya mau mengajak nya masuk ke kelas nya tapi malah asik berbicara dengan Sinta.
"Emang saya ngomong begitu yah?"Fadli merespon seperti biasa nya.
Dedi langsung mengejek Fadli yang terlihat grogi saat ketemu Sinta dan seperti biasa Fadli selalu mengelak pertanyaan dari Dedi, kalau itu tidak mungkin terjadi karena mereka berdua sudah saling mengenal jadi tidak ada lagi yang nama nya seperti itu.
Fadli terus berbicara dengan Sinta dan mempertanyakan tentang buku yang kemarin dia cari dan belum dapat juga ternyata sampai sekarang.
"Iya nih,maaf yah sudah ngerepotin kamu capek capek ngantar malah buku nya tidak ada,"Ucap Sinta sambil meminta maaf.
Fadli hanya mengatakan kalau tidak usah dipermasalahkan anggap saja kalau itu rasa terima kasih saya karena dulu sering membantu nya,mendengar percakapan mereka berdua Dedi langsung ikut nimbrung dan bertanya dengan lantang kalau mereka jalan berduaan kemarin dan pantas saja tidak muncul muncul di tempat latihan.Mendengar perkataan dari Dedi,Fadli langsung langsung menarik tangan Dedi dan mengatakan ke Sinta kalau dia masuk duluan.Sinta juga meninggalkan tempat sambil melambaikan tangannya ke Fadli dan Dedi.
"Hati hati yah Sinta!"sahut Dedi sambil melambaikan tangannya juga untuk membalas lambaian tangan dari Sinta.
Fadli memberitahu ke Dedi kalau mendekati cewek deketin Sinta saja dia orang nya baik hati cantik pula,tapi tidak bakalan juga sih kalian bersama karena dia terlalu wah untuk kamu yang weh.
"Maksud kamu apa botol kecap?"Tanya Dedi.
"Botol kecap dong,terus kamu bintang laut?"jawab Fadli.
"Mabok dong,"tanya Dedi lagi sambil ketawa.
"Itu bir bintang kocak,sesat...sesat,"ucap Fadli lagi.
Mereka berdua pun masuk Dedi menyapa Adriana dan dua temannya,Dedi mulai duduk di bangku Fadli dan belum sempat menikmati kelas tiba tiba guru yang mengajar datang dan langsung menegur Dedi.
"Kenapa ada siswa lain dikelas ini,siapa yang bawa?"Ucap guru itu sambil menunjuk Dedi.
"Dikira barang kali yah saya nya dibawa bawa,"sahut Dedi yang memberitahu Fadli dengan nada berbisik.
Fadli langsung beralasan kepada guru nya kalau dia hanya mau meminjam pulpen saja.Dedi disuruh keluar kelas oleh guru itu dan memberitahu Dedi kalau mau meminjam sesuatu diluar saja tidak usah masuk,dengan keadaan santai Dedi berjalan keluar sedangkan Fadli yang mencari pulpen nya di tas yang hanya satu satu nya juga itupun pulpen yang dia dapat didepan kelas.Setelah menemukan pulpennya Fadli berjalan ke depan dan memberi Dedi pulpennya begitu juga dengan Dedi setelah mengambil pulpen dari Fadli dia langsung pergi dari kelas.
Guru menyuruh untuk mengeluarkan buku para murid sambil mengabsen.Setelah mereka di absen para murid disuruh untuk mencatat apa yang guru sebutkan dibuku tulis masing masing karena yang dijelaskan adalah poin poin penting.Fadli kelabakan karena dia tidak memiliki pulpen dan akhir nya dia ke Adriana untuk meminjam pulpen karena kalau dia tidak ikut mencatat dan ketahuan bisa bisa dia di suruh lagi untuk berdiri.
"Na pinjam pulpen satu dulu kalau ada,saya tidak punya pulpen nih diambil Dedi tadi,"Sahut Fadli dengan berbisik.
"Kenapa di kasih sih?"sahut Adriana sambil berbisik juga.
"Tidak ada alasan lain,"jawab nya Fadli lagi.
Adriana menyuruh Fadli untuk menunggu sebentar dan mengambil pulpen di tas nya sambil menghelai nafas karena keheranan dan untungnya Adriana juga memang sering membawa pulpen dua mungkin begitu lah kalau perempuan.
"Nih,ambil langsung!"Adriana yang memberikan pulpen ke Fadli.
Guru yang mengajar melihat Fadli berdiri di tempat duduk Adriana langsung menegur Fadli karena dia sudah mau memulai membaca poin poin penting nya.Fadli dengan sigap menjawab kalau dia hanya ingin menanyakan kabar Adriana karena katanya kemarin dia kurang enak badan.
"Cie cie cie," seluruh siswa pun meneriaki mereka berdua.
Guru itu pun menyuruh Fadli untuk kembali ketempat duduk nya.
"Na saya pinjam dulu yah ntar saya kembalikan kalau Dedi sudah kasih kembali,"Sahut Fadli.
"Iya iya,"jawab Adriana dengan nada berbisik.
Andin memberi tahu ke Fadli kalau Adriana baik kan,jadi jangan lupa dikasih kembali sambil menggeruguti gigi nya dan mengatakan lagi kalau jangan jangan ini hanya modus nya.Mendengar apa yang dikatakan Andin,Adriana langsung memukul tangan Andin dan langsung menyuruh Fadli cepat kembali ketempat duduk nya.
Jam pembelajaran telah selesai Fadli Dedi dan Iwan ngumpul lagi di taman sekolah.Dedi mengembalikan pulpen Fadli dan Fadli langsung ngedumel ke Dedi karena gara gara pulpen dia harus meminjam pulpen ke Adriana dan hampir dimarahi oleh guru.Dedi hanya meminta maaf ke Fadli tentang tadi, tapi Dedi mengatakan kalau dia juga pasti senang kalau memakai pulpen Adriana dan alhasil sih Fadli juga senang karena sampai sekarang dia belum mengembalikan pulpen nya.
"Mana pulpen nya?"tanya Iwan yang ingin juga memegang nya.
"Nih,mau diapain?"sahut Fadli sambil mengulurkan tangannya.
Iwan mengambil pulpen Adriana dan langsung mencium nya sambil mengatakan kalau pulpen orang yang cantik memang beda.
"Kamu ngapain sih? Birahi sama pulpen?"Dedi yang sedang menegur Iwan.
Iwan langsung mengeluarkan argumen kalau sebenar nya dia sudah tau kalau Fadli pasti akan dipinjamkan pulpen oleh Adriana maka nya dia mau masuk dikelas nya Fadli,biar dapat pulpen Adriana dan sebenar nya dia sudah janjian sama guru yang mau masuk tadi,mendengar perkataan dari Dedi Fadli langsung melempar nya.
"Tapi kamu senang kan? ngga usah dikembalikan!"godaan dari Dedi lagi.
Fadli hanya mengatakan kalau sebenar nya memang niat nya seperti itu tapi teman sebangku nya mengerikan.
"Memang sesuatu yang jarang terjadi,akan bisa terjadi,"ucap dari Dedi sang pembuat quotes.
Sinta muncul tiba tiba tanpa mereka sadari.
"Eh Fadli,kamu disini juga?"tanya Sinta.
"Ya mau dimana lagi?"jawab Fadli.
"Maaf maaf,"Sinta yang meminta maaf.
Fadli langsung mengambil lagi pulpen Adriana yang dipegang Iwan.Fadli menyuruh Sinta untuk bergabung sambil memberitahu nya kalau tidak usah khawatir karena temannya sudah jinak tidak menggigit.Iwan pun langsung menegur Fadli kalau memang mereka anjing,tetapi Fadli langsung membalas ucapan dari Iwan bukan anjing melainkan lebih ke babi.
"Sialan,"tegur Dedi lagi.
Dedi juga mempersilahkan Sinta untuk duduk Sinta pun ikut gabung kemereka.
"Eh Sin,kamu tau ngga hari ini hari apa?" Dedi mengeluarkan gombalannya.
"Kamis?"ucap Sinta yang kebingungan maksud pertanyaan yang tiba tiba.
"Yap betul"sahut Dedi lagi.
"Kirain mau ngegombal"ucap Iwan.
Dedi pun mengatakan kalau dia tidak bisa menggombal karena bisa nya hanya mencintai,Fadli langsung mendorong Dedi.
"Bisa aja sendal jepit"Ucap Iwan.
Kini giliran Iwan lagi yang mau menggombal dengan kata kata yang sama tapi Dedi langsung mengatakan kalau hari ini kamis,kamu tidak dengar tadi.
"Diam kamu!"Iwan yang menyuruh Dedi untuk diam.
"Setauku kamis sih,"Sinta yang menanggapi gombalan dari Iwan.
"Miss u to,"ucap Iwan sambil menepuk pahanya dan membuat Sinta tersipu malu mendengar gombalan dari Iwan.
"Kamu liat kan kelakuannya kayak cacing kepanasan,"Sahut Fadli.
Rizal dan Adriana lewat Fadli memanggil Adriana karena ingin mengembalikan pulpen yang dia pinjam tadi karena belum sempat mengembalikannya di kelas tadi,tapi yang menghampiri Fadli malahan Rizal yang langsung merebut pulpen itu karena kata Rizal dia kebetulan juga tidak memiliki pulpen.
"saya boleh pakai juga nggak?"tanya Rizal ke Adriana.
"Yah,"jawaban singkat dari Adriana.
"Kenapa yah?kamu tidak mau?"tanya Rizal lagi.
"Nggak apa apa,pakai saja!"ucap Adriana lagi.
Rizal meninggikan suara nya dan memberitahu Adriana kenapa kalau dirinya tidak bisa meminjam pulpen,Fadli saja bisa memakai nya dirinya tidak bisa,Fadli hanya teman kelas nya sedangkan dirinya berdua pacaran.Adriana hanya menanggapi nya dengan tenang dan menyuruh nya untuk pakai saja bahkan kalau mau diambil juga tidak apa apa tapi Rizal menanggapi perkataan Adriana dengan beda malahan mengatakan kalau Adriana nya nyolot ke dia, yang seharus nya Adriana telah mempersilahkan memakai pulpen itu bahkan menyuruh nya untuk mengambil nya saja.Sinta berpamitan ke Fadli dan yang lainnya karena suasana nya sudah rancu dan tempat itu menjadi pusat perhatian dari siswa yang lewat.
"Sinta mau kemana?"tanya Fadli.
Sinta mengatakan kalau dia sudah mau pergi karena teman nya sudah selesai.
"Hati hati yah!"ucap Fadli.
Sedangkan Adriana dengan Rizal makin bertengkar karena Adriana tidak merasa bersalah malahan Rizal nya yang terlalu posesif akhir akhir ini.
"Kamu mau nya apa?harus melapor dulu kalau Fadli ingin sesuatu dari aku,setiap mau melakukan sesuatu kamu harus tau? apa?"sahut Adriana yang meledak ledak dan sedih lalu langsung pergi meninggalkan tempat itu.
Rizal melempar pulpen Adriana yang dia pegang dari tadi jauh jauh sambil menatap Fadli dengan amarah Fadli berdiri dengan emosi nya juga dan mengatakan kenapa awas dan menantang balik Rizal,Rizal meninggalkan tempat itu dengan masih amarah.Iwan pergi memungut pulpen Adriana, sementara Fadli masih emosi dari Rizal dan mengatakan jangan seenak nya mentang mentang diri nya senior,Rizal membalikkan badannya tapi tidak mengatakan apa apa.
Iwan kembali lagi ke Fadli dan Dedi karena sudah menemukan pulpen Adriana.
"Brow memangnya kamu berani sama dia?"tanya Dedi.
"Nggak juga sih,"sahut Fadli sambil ketawa.
"Bangke,"Dedi sambil ketawa juga.
Fadli mengatakan kalau diliat dari tampang nya dia menang badan doang kalau nyali ribut yah nggak seberapa dibandingkan dengan kalian berdua.
"Kok kita berdua sih kan kamu yang cari gara gara dengan dia,"ucap Iwan.
"Eh monyet kukus kamu dari mana?temannya lagi ribut tadi,"tanya Dedi.
"Dari pungut pulpen Adriana lumayan saya beneran tidak bawa pulpen ke sekolah,"jawab Iwan sambil nyegir.
Fadli mengambil pulpen Adriana dan mau mengembalikannya takut nya tambah berabe.
"Cinta memang rumit untuk dimengerti,jika saya disuruh memilih fisika dibandingkan cinta pasti saya akan memilih,"Dedi membacakan sedikit puisi tapi langsung di potong.
"pilih siapa?"tanya Iwan.
Dedi pun melanjutkan puisi nya dan mengatakan kalau dia pasti memilih Milly.
"Itu Milly AADC kocak,"jawab Iwan sambil mengajak Fadli untuk kelapangan untuk latihan dan siapa tau mereka ketemu lagi dengan Rizal dan terjadi drama FTV.
Fadli mengiyakan apa yang dikatakan Iwan.
"Saya nggak diajak?"sahut Dedi.
"Nggak kamu disini saja bikin puisi tentang Milly!"jawab Iwan dan Fadli secara bersamaan
Dedi membuat puisi sambil berjalan
Milly adalah sebelum centi
Dan centi adalah sebelum deci
Dan deci adalah sebelum
"Sebelumnya adalah guru SD kita,"Jawab Iwan dan Fadli secara bersamaan lagi.
"Kira kira ibu Desi sudah menikah belum yah?"tanya nya lagi Dedi.
"Mana saya tau,coba tanya si Milly pasti dia tau!"jawab Iwan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments