Hari Pertama Pembelajaran Setelah Ospek

Fadli masuk duluan ke kelasnya karena dia beda jurusan dengan Iwan dan Dedi, yang kita ketahui Iwan dan Dedi mengambil jurusan tekhnik sedangkan Fadli mengambil jurusan pariwisata.

"Akhirnya kita sudah mulai SMA,habis ini kita lulus langsung kerja dapat uang menikah dah,"ucap si Iwan dengan percaya diri nya yang dia belum tahu kalau pembelajaran SMP dengan SMA itu berbeda.

"Ngga segampang itu kali,"sahut Dedi sambil menoyor kepala Iwan sambil berjalan menuju kelas nya juga.

Adriana,Dita dan Andin sedang mengobrol santai di dalam kelas.

"Boleh gabung?"ucap Fadli dan tiba tiba fadli langsung ikut nimbrung dan ingin memperkenalkan dirinya lagi.

"Iya gak apa apa duduk saja,"sahut Adriana.

Akan tetapi belum sempat duduk tiba tiba guru langsung masuk ruangan dan alhasil Fadli pun pergi ketempat duduk nya.

"Baiklah anak anak silahkan duduk yang rapih di tempat masing masing,"sahut guru pertama yang masuk di kelas fadli dan sekaligus wali kelasnya.

"Iya bu."Semua murid berteriak dengan serentak.

Para siswa pun disuruh untuk menulis namanya dikertas dan apa yang di inginkannya dimasa depan nanti.Para siswa menulis apa yang diperintahkan oleh wali kelasnya itu dan setelah semua nya selesai menulis mereka semua di suruh untuk membaca nya.Fadli pun di tunjuk untuk yang pertama kali membacakan apa yang telah dia tulis,Fadli berjalan ke depan dan langsung membacakan apa yang dia tulis Fadli.

"Nama saya Fadli,hobi saya main futsal atau bola dan keinginan saya saat ini sampai kedepannya ingin menjadi pasangan Adriana,sekian dan terima kasih,"Fadli yang memperkenalkan diri dengan percaya diri.

Sontak pun suara dari teman teman kelasnya berteriak cie cie cie begitu juga dengan Andin dan Dita.

"Siapa disini yang namanya Adriana?"teriak wali kelasnya dan menyuruh Adriana untuk selanjutnya.

Adriana langsung naik untuk membacakan apa yang telah dia tulis.

"Nama saya Adriana hobi saya nonton dan keinginan saya nanti,tiba tiba Fadli berteriak di bangkunya "mengabulkan keinginan saya" dan suara teriakan dari teman kelas terdengar lagi.

Jam pembelajaran hari pertama telah selesai Fadli menghampiri Adriana dan ingin meminta maaf dengan apa yang telah dia perbuat tadi.

"Maaf yah,"ucap Fadli karena telah berkata semena menah.

"Iya gak apa apa,"sahut Adriana dan menganggap itu biasa saja tidak perlu di perdebatkan lagi asal jangan terjadi untuk yang kedua kali nya.

Fadli pun langsung mengutarakan perasaannya kalau memang keinginannya sih memang seperti itu sejak pertama kali bertemu dengan Adriana.Dita mulai kepanasan mendengar apa yang dikatakan Fadli dan mengajak Andin untuk keluar dari kelas takut nya mengganggu,Fadli pun berterima kasih ke mereka berdua karena telah membiarkannya berduaan dengan Adriana.Fadli mengajak Adriana untuk nonton hari ini seperti apa yang telah dia katakan tadi waktu memperkenalkan diri kalau hobi dia nonton akan tetapi Adriana menolaknya beralasan kalau dia sibuk dan dilarang untuk keluar oleh orang tuanya.

"Yah,sudah berharap lagi,tapi kapan kapan bisa kan?"tanya Fadli yang sedikit kecewa.

Tiba tiba ada yang memanggil Adriana dari luar.

"Maaf yah aku keluar duluan sudah janji sama Rizal,"sahut Adriana.

Fadli mempersilahkan Adriana keluar dengan sedikit nyesek karena ternyata sudah mempunyai pacar.

Iwan dan Dedi datang menghampiri Fadli di kelasnya untuk mengajaknya kelapangan tetapi Fadli langsung mengatakan untuk meminta bantuan ke mereka berdua kalau Fadli benar benar suka sama Adriana.

"Serius,kamu tidak bercanda kan kata nya tidak suka?" sahut Iwan.

"Iya iya,"jawab Fadli.

Akan tetapi Iwan mengajak Fadli kelapangan dulu, kalau soal rencana nanti dipikirkan dilapangan karena kata Iwan badan dia sudah mulai pegal.

Iwan bergabung dengan tim kakak kelasnya karena diri nya sempat dilihat memainkan bola sewaktu masih MOS dan disitulah dia dilirik oleh kakak kelasnya dan berkata you know lah skill saya.Fadli menyuruh juga Iwan untuk memasukkan dirinya ke tim Iwan karena mereka bertiga memang pasangan klop apabila main.Mendengar kesombongan Iwan,Dedi langsung mengatakan kalau dia nya memang sering menang karena se tim saja terus dengan dirinya kalau tidak ya pasti terbantai kalo lawan Dedi.

Dilapangan futsal Adriana,Dita dan Andin juga datang dan ternyata dia ingin menonton Rizal main.Andin mengatakan kalau Adriana memang hebat belum apa apa sudah dapat pacar dan ada lagi yang deketin dia di dalam kelas ya walaupun yang di dalam kelas sifat nya agak agak rada rada kurang jelas tapi kalau soal tampang lumayan juga dan memiliki sifat yang berbeda dari yang lain.

Rizal menghampiri Adriana dan memberitahu Adriana kalau dia mau main dulu dan tak lupa Adriana juga menyemangati Rizal.Tiba tiba Andin mengatakan kalau dia benar benar laki banget orangnya.

Iwan memperkenalkan Fadli kepada ketua tim nya kalau Fadli ingin bergabung ke tim ini dan mengatakan kalau permainannya bagus tidak perlu diragukan lagi, ketuanya pun meng iya kan dan mengatakan kalau cadangan saja dulu nanti dia langsung masuk kalau ada yang kelelahan.

Di Dalam sekolah ini memiliki banyak olahraga dan termasuk Futsal dan itupun di dalam futsal juga memiliki banyak tim termasuk tim nya Rizal dan tim nya Iwan,dan hari ini kebetulan yang main tim nya Rizal vs tim nya Iwan yang dibentuk oleh seangkatan Rizal.Permainan di mulai dan Fadli melihat Adriana duduk di pinggir lapangan dan langsung menghampirinya.

"Hay,kamu nonton juga yah?Oh iya lupa kalau hobi kamu itu nonton,"sahut Fadli sambil menggoda Adriana.

"Iya,sambil semangatin Rizal,"ucap Adriana sambil tersenyum tipis.

Adriana bertanya ke Fadli kalau dia kenapa tidak main yang katanya hobi main futsal tapi cuman nonton saja,Fadli pun sontak mengatakan kalau dia tidak ada yang semangatin jadi malas mainnya dengan nada bercanda.Adriana langsung menunjuk Dita dan Andin untuk menyemangatin fadli tapi Fadli mengatakan kalau dia nya mau sama Adriana yang semangatinnya.

"CIE CIE."ucap Andin dan Dita secara bersamaan.

"Ya sudah aku juga akan semangatin kamu sebagai teman,teman kelas harus saling mensupport,"Ucap Adriana.

Fadli langsung mengatakan kalau saat ini memang masih teman kelas akan tetapi suatu saat nanti akan menjadi teman hidup nya.

"Gerah banget ini,"ucap Andin.

Sementara di dalam lapangan Rizal melihat Adriana dan Fadli sedang ngobrol,Adriana yang menyadarinya langsung mengatakan semangat sambil menggenggam tangannya.

"Sudah berapa lama hubungannya dengan Rizal?"tanya Fadli yang mulai basa basi lagi.

"Sejak awal masuk sekolah sih (masa MOS)memangnya kenapa?"tanya Adriana balik kepada Fadli.

"Cemburu saja,kalau ada yang dekat sama kamu,"jawab Fadli.

"Apaan sih, kamu tidak pemanasan untuk main?"sahut Adriana lagi.

"Nggak soalnya kalau didekat kamu pasti akan menjadi adem terus,"sedikit gombalan dari Fadli.

"Apaan sih," jawab Adriana dengan sedikit tersenyum dan tiba tiba bola mengarah ke Adriana dan hampir mengenainya.

"Kamu tidak apa apa?"sahut Fadli.

"Nggak apa apa,nggak kena juga kok,"jawab Adriana.

Rizal menghampiri Adriana dan mempertanyakan keadaan Adriana juga.

"Yah begini nih kalau cewek cantik pasti di rebutkan walaupun tidak kena,apalah daya kita berdua,"sahut Andin.

Rizal menatap Fadli dengan wajah yang agak kesal dan masuk kelapangan lagi.Fadli mengatakan ke Adriana kalau mau ganti baju karena ada signal kalau mau pergantian pemain.

"OK semangat yah mainnya!" sahut Adriana.

"Kenapa kenapa kenapa,bisa diulangi!"sahut Fadli lagi dengan senyuman tipis.

"Semangat mainnya!"sahut Adriana lagi.

Fadli langsung menggenggam tangan Adriana dan mengatakan kalau Adriana benar benar membangkitkan semangat nya.

Fadli sedikit pemanasan lagi dan siap siap untuk menggantikan kakak kelas nya suara sempritan bola keluar dari lapangan dan Fadli pun langsung masuk untuk mengganti teman nya.

"Brow saya ganti yah,"ucap Fadli sambil mereka berdua tos.

"Yang bagus mainnya yah!"sahut kakak kelas.

Permainan mulai panas dan dikuasai oleh tim nya Iwan dan Fadli,Fadli menggiring bola yang di umpan dari Iwan dan alhasil langsung mencetak gol.

Permainan mulai menarik dan memanas kedua tim terus saling menyerang dan tiba suara sempritan pluit dari wasit pertanda kalau permainan telah selsai dan alhasil pertandingan dimenangkan oleh tim nya kakak kelas Iwan dan Fadli,dengan skor 5-2 dan Fadli menyumbangkan tiga bola dan Iwan satu bola sedangkan satunya lagi oleh kakak kelas Iwan dan Fadli,sedangkan dari tim satunya lagi yang mencetak gol adalah Rizal semua.Fadli mulai menyombongkan dirinya ke Iwan.

"Bagaimana skill saya,gokil gak?"sahut Fadli dengan sedikit sombong.

"Gokil sih," sahut Iwan dan ingin langsung memberi tahu sama kakak kelas nya agar secepatnya jadi pemain inti.

"Ngomong ngomong saya liat Rizal keliatan kesal sama kamu,kenapa yah?"tanya Iwan.

"Nggak tau,mungkin iri dengan skill saya,"sahut Fadli.

"Kampret."sahut Iwan sambil mendorong bahu Fadli.

Iwan memberitahu Fadli kalau Rizal salah satu pemain top disekolah ini,mendengar pernyataan itu Fadli langsung mengatakan kalau dia akan membungkam perkataan semua orang,kalau harusnya yang menjadi pemain top adalah dirinya,Iwan langsung melempari Fadli sepatu karena dia terlalu banyak bacot sambil mengajak nya ke kantin.Mereka berdua langsung menuju ke kantin.

"Ngomong ngomong Dedi kemana ini?"sahut Iwan yang dari tadi dia tidak ada diluar lapangan yang entah dia kemana dan tiba tiba Dedi langsung muncul dari belakang.

"Apa apaan ini ngomongin saya kalian kangen yah?" sahut Dedi.

"Najis,"jawab Iwan sambil meludah kelantai.

"Yaelah bilang saja," sahut Dedi lagi sambil merangkul Iwan.

Fadli langsung mengajak mereka berdua ke kantin karena takut kalau kelamaan disini mereka berdua jadi homo dengan nada bercanda.

"Najis," ucap Iwan dan Dedi secara bersamaan.

Sementara itu Rizal dan Adriana berada dikantin.Rizal merasa kesal karena baru pertama kali kalah telak seperti ini,Adriana menenangkan hati Rizal dan mengatakan kalau permainan pasti begitu ada yang menang dan pasti ada yang kalah sambil menenangkan hati Rizal.Adriana menawarkan minuman ke Rizal untuk mau diambilkan minuman apa akan tetapi Rizal menjawabnya dengan dingin kalau terserah saja,Adriana langsung berkata kok terserah kan kamu yang mau minum.

Fadli,Iwan dan Dedi juga sudah berada dikantin,Fadli menyuruh Iwan untuk pesan minuman yang paling mahal.

"Kayak di kafe saja mau pesan paling mahal,disini mentok nya extra joss ini kantin brow,"sahut Iwan.

"Hahahaha"Fadli pun tertawa.

Iwan dan Fadli melihat Adriana yang sedang duduk juga dikantin berduaan dengan Rizal sedangkan Dita dan Andin duduk agak jauhan.Fadli berinisiatif untuk menghampiri mereka berdua,fadli berdiri disamping Adriana dan langsung mengucapkan terima kasih karena telah menyemangatinya dan Adriana juga mengucapkan selamat ke Fadli karena telah menang tadi.Melihat tatapannya Rizal,Fadli langsung kembali lagi keteman temannya dan Rizal mengatakan kalau dia juga ingin masuk ke kelas nya.

"kamu tidak jadi minum,"ucap Adriana.

"Ngga usah."jawab Rizal dengan dingin.

"Brow kayaknya Rizal beneran kesal sama kamu,"sahut Iwan.

"Memang nya saya peduli,"jawab Fadli tak lama kemudian bel bunyi tanda Istirahat selesai.

"Duluan yah,dah,"sahut Fadli.

"Tumben,kamu kesurupan yah?"tanya Iwan yang sedikit heran karena tidak biasa nya seperti ini.

"Iya saat ini saya sudah beda dengan yang dulu dan sekarang jadi siswa yang rajin masuk kelas,"jawabnya lagi Fadli.

"Yaelah karena cuman ada Adriana aja kamu jadi masuk terus,coba tidak ada pasti kamu yang ajak kami berdua untuk tinggal,"kata Iwan dengan meledek.

Ledekan Iwan dibalas oleh Fadli,emang situ batangan semua satu kelas,Iwan langsung melempar Fadli dengan gelas teh gelas yang masih berisi setengah.

Setelah melempar Iwan dan Dedi berdiri juga untuk masuk kelas dan mereka bertiga jalan berdampingan masuk keruangan masing masing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!