Hubungan Tanpa Status

Hubungan Tanpa Status

1.Prolog

"bang..."

Seorang anak kecil berseragam SMA dengan wajah memelasnya tiba tiba menggoyang goyangkan badanku dan kami sedang di lampu merah yang padat dan panas. Semua orang melihat kami dengan rasa ingin tau yang besar

Dimana dia mencuri seragam itu, anak ini terlihat seperti anak smp.

Aku hanya memandangnya dengan tajam, jarang orang yang brani mengusikku, Mungkin karena helm yang menutupi wajahku dia berani melakukan ini padaku

"Apa" tanyaku kejam, jangan bilang dia mau meminta uang

"Bang, aku boleh ikut sampe depan ya,tadi ojekku mogok, aku hampir terlambat" pintanya mengiba

"Apa " tanyaku bingung,

apa anak sekarang seberani ini,apa dia nggak takut aku culik

"Please bang,aku tau abang baik" ucapnya

celoteh anak ini dan aku hanya memperhatikan wajahnya,entah kenapa aku tidak tega menolaknya

"Naik" ucapku santai

Aku memberikan helm yang kebetulan tergantung di depan motorku, yupp karena hari ini aku ada janji penting dan jalanan sangat macet,aku juga meminjam motor ini dari salah satu asistenku

"sekolahmu dimana" tanyaku pelan

"lurus aja bang" ucapnya sambil naik ke belakangku

.....

"bang,thanks ya" ucapnya sambil mengembalikan helmnya

kami tiba di depan sekolahnya hmm...SMA Swasta ini selain terkenal mencetak anak anak yang berprestasi, juga terkenal penghasil anak anak dengan style yang wow.

kontras skali sama mahluk kecil ini, dia biasa saja, sedikit manis, sedikit cantik bajunya juga terlalu biasa

tapi barang yang dibawanya, apa dia memindahkan isi rumahnya, anak yang aneh

"eh anak kecil, Lain kali loe jangan suka nyetop orang yang nggak loe kenal ya, ntar diculik,dijual baru tau rasa" ancamku

"Ckck ya kali aku nggak bisa ngenalin orang bang" ucapnya santai

"Mana ada penculik tampilannya macam bos kayak loe sih bang" ucapnya nggak sopan

Anak ini ngomong sama yang lebih tua kok nggak ada sopan sopannya,tanganku serasa gatal dan ingin mencubit hidungnya

"Bang, loe nggak mungkin mau gue kasi duit kan, mih gantinya" ucapnya

Anak ini mengambil spidol yang entah dari mana lalu menuliskan nomor hpnya di spion motorku,

"Namaku sisil ,telpon aku, nanti tak traktir tapi bajetnya 20 ribu ya,itu uang jajanku per hari and babay abang ganteng" ucapnya sambil kabur

"sini loe" aku mencoba memanggilnya

Dia mendatangiku lagi, rambut kepang duanya bergoyang senada dengan jalan cepatnya yang lucu, matanya yang bersinar di balik kaca mata bulatnya, dengan segala kerusuhan yang ada di punggungnya

"elah bang,udah lambat ini,nih gue DP dulu" ucapnya

dia memberiku 2 permen coklat lalu pergi menuju gerbang sekolah yang sudah hampir ditutup.

Anak nakal ini benar benar membuatku terhenyak.

" Pricilia Audrey kamu terlambat lagi" ucapan itu terdengar saat aku melewati gerbang sekolahnya

"miss saya nggak telat, ini ontime" teriak anak itu dikejauhan

Anak nakal, hatiku tiba tiba menjadi ringan,beban pekerjaan yang slalu menghantuiku serasa lebih cerah. mungkin manisnya permen coklat ini yang membuat hariku ceria

....

"Tuan Gavin selamat datang,apa hari ini anda tidak kuliah"

andre sang asisten berlari menemui gavin di lobby dan menerima helm yang dilepaskan oleh tuannya dengan dingin tanpa membalas sapaannya. Andre hanya bisa mendesah pasrah.

Gavin Blair, siapa yang tak mengenalnya, umurnya baru 22 tahun, mahasiswa di tahun terakhir, dia seorang multitalenta.

Beberapa film dan mini series yang digarapnya berhasil menjerat hati, beberapa lagu ciptaannya juga hits, seleb yang dikelolanya juga berhasil terkenal.

Disisi lain dia juga satu satunya penerus Blair grup. Perusahaan dengan milyaran omset dan sangat terkenal

Jadi siapa yang tak menggilainya, dan dia sangat sadar seberapa besar nilainya, sangat disayangkan dia orang yang sangat tertutup, sulit didekati dan pendendam

"Ayah memanggilku" ucap Gavin dengan santainya sambil melangkah ke ruang kerja ayahnya.

"Kamu sudah datang" Yoga Pratama Blair memandang anaknya dengan tenang

"kenapa memanggilku" tanya gavin lalu duduk di depan ayahnya

ayah dan anak ini tidak pernah cocok, perceraian diantara kedua orang tuanya menjadi penyebabnya, hak asuh yang jatuh ke tangan ibunya membuat gavin tidak bisa melihat kebaikan di sisi ayahnya.

Pernikahan orangtuanya hancur karena ayahnya memiliki wanita lain, tapi salahkah ayahnya jika memilih wanita lain

Pernikahan orang tuanya hanya pernikahan bisnis,dan dia hanya pelengkap pernikahan mereka

Ayahnya yang kembali pada wanita yang dicintainya, ibunya yang hanya suka mabuk mabukan,bermain dengan brondongnya.

Jangan berpikir ibu menyukainya, dia hanyalah alat tukar agar ibunya bisa menghabiskan uang yang dikirimkan oleh ayahnya. Sementara ayahnya,bukankan dia tau ibunya sering menyiksanya, tapi kenapa ayahnya tidak mengambilnya, apa ayahnya takut dia membebani hidup barunya, semua sungguh berantakan

Apa dia merasa sedih, tidak, Gavin Blair sudah berdamai dengan keadaan,setelah usianya 18 tahun, dia keluar dari bayang bayang ibunya hidup sendiri dan menghasilkan uang.

"Gavin, kembalilah ke rumah" ucap ayahnya pelan

"jangan bilang karena istrimu beberapa kali keguguran sekarang ayah takut tidak ada yang mengurusi kalian" sindir Gavin ketus,rusngan terasa suram

"Gavin lupakan semua masalah tang ada, aku dan ibumu sudah sepakat untuk kembali bersama" ucap yoga berusaha tenang

"hah" ucap gavin terkejut

"Ya kami memutuskan bersama, ibumu juga tidak keberatan dengan adanya berlian bersamaku" ucap yoga

Gavin tertawa dengan keras, dunia apa ini, apa yang sedang mereka lakukan pada hidupnya.

"apa perusahaanmu bermasalah, apa ayah meminta bantuan kakek lagi,tapi itu bukan urusanku " ucap Gavin

Semua orang tau, ayahnya bisa sesukses ini karena dukungan kakeknya, ayah dari ibunya.

jadi siapa yang tak mengenal devan corp usaha yang menjamur, kaya raya tanpa bisa dikendalikan dan kakeknya Armando Devan hanya punya 2 anak riando Devan dan Samantha Devan ibunya.

"Pulanglah,kita bisa menjadi keluarga yang baik" ucap yoga tanpa ekspresi

"pamanmu Riando juga sudah menyetujuinya.

"Tidak, aku masih bisa menegosiasikan semua dengan om nando" tegas Gavin,

Om nando pasti mengerti, selama ini dialah yang menjaga dan melindungi gavin, dia yang slalu bertindak sebagai orang tuanya, meskipun umurnya hanya lebih tua 10 tahun darinya, om nya slalu memberikan semua kasih sayang yang dia perlukan

"Gavin,aku sudah tua dan lihatlah semua ini milikmu, jadi kenapa kamu tidak bisa bersyukur dan menikmatinya" ucap yoga marah

"Ini bukan milikku" ucap gavin marah

"Dengar, Devan corp berjanji menyuntikkan dana pada kita, aku hanya harus membawamu pulang dan menyerahkan semua ini padamu, termasuk menerima ibumu kembali" ujar Yoga kalap

Gavin kembali tertawa,selalu tentang nilai tukar,

"Kamu pulang dan aku masih mengijinkanmu bermain sebagai produser dan apalah itu, atau kamu tetap di luar dan aku bersumpah akan menghancurkan semuanya" ucap yoga pratama kejam

"Ooo aku yakin kamu tidak akan mampu" balas gavin

"coba aja" ucap yoga kejam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!