"Sisil....."
Rebecca winters berteriak dengan kencang sambil berlari ke arahku.
"buk memer hukum lagi" tanyanya lucu
yahh nasib,padahal udah usaha sampek nyetopin orang di pinggir jalan, tapi tetep aja terlambat lagi dan dihukum lagi, hukumannya pun nggak main main, kali ini dia harus berdiri di lapangan yang panas mana belum sarapan, diliatin banyak orang dan tentunya memberi hormat pada sang saka merah putih, buk meri sang guru BP tetep aja bilang matahari pagi baik buat kulit
"Diem loe brisik" ucap Sisil sambil melotot pada sahabatnya yang cerewet ini
"Iihhh....padahal caca kan bela belain bawain es jeruk" ucap Rebecca sambil memberi es jeruk pada pricilia
"Tapi engga usah pake teriak, gurunya pada tau kalo loe bawain gue minum pea, ini masih jam kelas loe ngapain keluar, ntar loe ikutan dihukum juga" ucap sisil sambil menoyor sayang kawannya ini
"Kok loe tau maksud Caca, kita kan BESTie kalo dihukum juga mesti berdua" ucap Caca tanpa dosa
"emang salah loe apa"tanya sisil curiga
"gue juga telat" ucap cava tanpa dosa
dan mereka pun tertawa, begitulah mereka duo bestie bengal yang tidak bisa dipisahkan.
....,...
"Sil, loe liat arah jam 3" bisik Caca
"Apaan" ucapku
"Cogan" bisik caca
"Seganteng apa, cakepan mana sama Lee Jong suk gue" tanya sisil
"11 banding 20" ucap caca asal
"Yang 20 pasti bebeb jong suk, males deh gue liatnya" jawab sisil lalu mereka kembali tertawa
" Sil..., serius ya, loe turunin dikit level loe lah, kasian kak Irvan, ini tahun terakhirnya di SMA, masa mau loe diemin terus perasaan orang" ucap Caca
"Dia kurang apa coba, cool, ganteng, ketos" ucap caca menjabarkan kelebihan irvan
"Loe suka" tanya sisil
"Suka, tapi dia sukanya sama elo, lenong" ucap Caca
dan kami pun kembali tertawa, kami masih bercanda tentang ini,tapi kami tetap ingat moto kami, SMA tanpa pacaran, tamat kuliah jadi kaya, ke korea cari oppa
" Ehem..."
"Ca mampus kita,kalo di drakor ini pasti bu meri yang muncul" bisik Sisil pada Caca
"Lu sih kebanyakan lawak, dihukum malah ketawa ketawa" ucap Caca
" Caca, sisil, kalian emang terlalu, ibu hukum malah cengengesan" teriak bu meri si guru bp
"Maaf bu" ucap sisil dan caca kompak
"Janji dulu kalian besok nggak akan telat lagi" ucap bu Meri
"Ia bu..." Ucap mereka kompak
"Ya udah,sana istirahat dulu, ibu tau kalian belum sarapan,abis itu masuk ke kelas jangan keluyuran" ucap bu meri dan melepaskan mereka berdua.
Beberapa orang terlihat lega mendengar keputusan bu meri. Pricilia Audrey dan Rebecca Winsley siapa yang tega menghukum mereka, siapa yang tak kenal mereka, mereka berdua anak kelas XI kembangnya SMA ini. Mereka sangat cantik di sisi yang berbeda, pricilia secantik bunga es sementara Rebecca secantik api yang membara. Dan yang membuat salut tidak terlalu suka menonjolkan sisi cantiknya
Sahabat dari orok ini selain cantik mereka juga sering mengharumkan nama sekolah dari sisi akademik dan non akademik, beberapa kali menjuarai lomba kecerdasan sampai di tingkat olimpiade.
Selain pintar mereka juga ratunya olah raga, pricilia si ketua tim basket sementara Rebecca si atlet renang.
Hampir seluruh pria memuja mereka,hanya sayang sampai hari ini mereka belum mau membuka hati pada siapapun. dan moto tadilah yang slalu mereka ucapkan saat ada yang mendekatinya.
.....
"Sil, loe tadi dianter siapa" tanya caca
"Gue juga nggak kenal" ucap Sisil lalu menceritakan kisahnya
" Gila lue ya, apes kali abang tadi,ketimpa bidadari kayak loe' ucap caca sambil tertawa dengan tidak sopannya
"Tau nggak yang lebih gila ya,gue udah keluarin pesona gue,tapi nggak mempan, dia ngeliatin gue kayak gue ini anak terlantar gitu,trus pas gue kasi nomor hp gue,loe tau dia apain" tanya sisil
"Apaan" ucap caca penasaran
"Nomornya dia hapus" ucap Sisil sedih, sementara caca langsung tertawa cekikikan
"Diem loe bocah tantrum" ucap sisil kesel
"Baru kali ini gue denger seorang Pricilia Audrey, si kembang sekolah di tolak mentah mentah" ucap caca di sela sela tawanya
"Lucunya lagi gue bahkan ngasi nomor hp ke orang yang gue nggak tau mukanya kayak apa" ucap sisil lalu ikut tertawa.
........
"Sisil,kamu pulang sama siapa" Erina Audrey langsung mendatangi anak semata wayangnya saat sisil turun dari mobil caca
"Caca mah" ucap sisil pelan sambil sambil melambaikan tangan pada caca
"Trus tadi pagi gimana, mamang bilang mobilnya mogok trus kamu ke sekolah dianter siapa" tanya Erina mulai kalut
"Mah tenang dulu,sisil belum masuk ke rumah ini" ucap Sisil menenangkan ibunya
"Sisil inget janjimu ke mamah, jangan bikin kesalahan yang sama kayak rianti, kamu masih kecil jangan pacaran dulu" ucap Erina mulai menangis dan sisil hanya bisa menenangkan ibunya
" mah,percaya sisil, tadi sisil naik ojek mah" ucap sisil pelan sambil mengajak erina masuk ke rumah
"sayang mamah sama ayah cuma punya kamu" ucap erina sambil menangis
Mulai lagi, luka lama itu,Rianti Audrey, satu satunya kakak yang pricilia punya, dia dua tahun lebih besar darinya, dia anak yang ceria, dia kakak yang cantik dan baik, dia anak yang supel dia orang yang sangat gampang disukai, semua orang sayang padanya.
Sayangnya karena keluarga mereka santai dan terbuka, Rianti menjalani hidupnya dengan santai dan mulai berpacaran.
Satya pria yang baik mandiri dan dewasa, umurnya terpaut 5 tahun diatas Rianti, dia juga dekat dengan keluarga kami, tapi hubungan mereka terlalu dekat, mama bahkan memperingati mereka, tapi dengan santainya kak rianti hanya tersenyum dan mengatakan hubungan mereka serius, dan tamat SMA mereka akan menikah.
Tapi takdir berkata lain, di kelas XI Kak Rianti hamil, dan dia menyembunyikannya termasuk ke bang satya, sampai suatu hari kami mendapat telpon dari kantor polisi mengabarkan kalo kak Rianti sedang dirawat di rumah sakit.
Kami kaget dan berlari seperti orang gila,kami menemuinya, kami semua berpikir kak Rianti kecelakaan, karena paginya seperti biasa kak rianti berangkat ke sekolah, tapi semua terlambat saat kami sampai, kak Rianti sudah meninggal.
Saat itu semua kacau, kami kebingungan, layaknya tontonan, banyak polisi media bahkan masyarakat setempat mereka mencecar kami dengan banyak pertanyaan, sampai akhirnya kami tau,kalau ada klinik ilegal yang digrebek,klinik itu praktek melalukan ab*rsi ilegal,dan kak Rianti salah satu korbannya.
Kami trauma dan terpukul, beritanya ada dimana mana,bahkan saat pemakamannya pun tetangga pun berbisik menyalahkan kak Rianti, pergaulannya yang bebas. bahkan berbisik tentang ayahku yang bule makanya keluarga kami menganut hidup bebas.
mereka lupa kami yang ditinggalkan masih kesakitan, orang tuaku kehilangan salah satu putrinya, aku kehilangan kakakku.
Lalu bang satya, dia kehilangan jati dirinya, dia tenggelam dalam kesedihan dan rasa bersalahnya, dia menyalahkan dirinya karena bersikap bodoh.
Peristiwa itu membuat ayah dan mamah berubah, mereka menjagaku dengan kuat, mereka menyeleksi pertemanan dan slalu mengingatkanku tentang peristiwa itu. Kami bahkan pindah kota untuk melupakan masalah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments