Tok tok "Sin Sintia buka pintunya Sin," Bu Ratna pun menggedor - gedor pintu kamar Sintia, karena dari tadi Sintia tak kunjung keluar kamar sehingga membuat Bu Ratna murka.
Sintia yang ternyata ketiduran pun gelagapan kaget mendengar gedoran pintu dari ibu mertuanya. Lalu gegas bangun karena tidak mau melihat ibu mertuanya yang semakin murka.
Ceklek pintu di buka oleh sintia. "Iya Bu ada apa?" ucap sintia. "Ada apa ada apa kamu g lihat ini jam berapa? ini udah sore Sin sebentar lagi suami kamu pulang. Cepat masak sana. Jangan lupa sekalian bersihkan ruang tamu bekas sampah teman - teman ibu tadi masih berserakan disana." perintah Bu Ratna.
"Nanti kalau suamimu pulang melihat rumah masih berantakan bisa marah nanti. Cepetan kerjakan ibu mau masuk kamar duluan ibu mau istirahat." lalu Bu Ratna pun berjalan menuju kamarnya. "Tapi Bu harus Sintia semua yang ngerjain." tanya Sintia.
"Memangnya anggel kemana Bu? Memang belum pulang kuliah jam segini." tanya Sintia. "Hey Sintia kamu jangan sekali - kali menyuruh anggel buat mengerjakan pekerjaan rumah ya. Anggel itu gak pantes mengerjakan itu, karena anggel itu calon sarjana yang nanti kerjanya di kantor." ucap mertua dengan sinis.
"Gak kayak kamu! kalau kamu jelas cocok mengerjakan semua ini, lihat saja tu penampilan kamu dekil kayak gitu." cibir Bu Ratna. Sudah rambut kusam wajah kusam kayak begitu makanya perawatan sana kamu sin."
"Dengar ya Sin, gimana suami kamu bisa senang kalau pulang kerja kamu sambut dengan penampilan kayak gitu. Yang ada nanti suami mu ilfil, lalu melirik ke perempuan lain." ucap Bu Ratna.
"Astagfirullah bu, tega banget ibu ngomong gitu ke Sintia. Sintia kan gak bisa jaga penampilan juga karena uang yang di kasih mas Adam g cukup, buat beli skin care apa lagi baju bu? Coba kalau saja mas Adam ngasih uang ke Sintia itu lebih, Sintia pasti juga bisa terlihat cantik Bu." bela Sintia.
"Sintia juga bisa membeli baju yang bagus - bagus." ucap sintia. "Halah kamu itu masih untung anak saya itu masih mau ngasih kamu uang. Ini malah ngelunjak minta di beliin macem - macem."
Karena sudah lelah berdebat dengan ibu mertua nya, Sintia pun memutuskan untuk segera mengambil sapu untuk membersihkan ruang tamu."
Di dalam kamar Sintia sedikit berdandan untuk menyambut kepulangan suaminya. Sebenarnya dia juga sedikit kepikiran tentang yang diomongin ibu mertuanya. Sintia takut kalau Adam suaminya berpaling ke wanita lain.
"Ahh g mungkin mas Adam sampai tega berpaling dari aku. Tapi kalau di fikir - fikir bener juga yang ibu bilang, kalau penampilan aku sedikit kusam. Bagaimana tidak kusam, untuk merawat wajah saja aku gak ada waktu saking banyaknya pekerjaan rumah yang aku kerjain."
Pintu kamar di buka oleh Adam. "Assalamualaikum sayang mas pulang. Eh maaf ya mas Sintia menyambut pulang kerja di luar luar. Iya gak apa - apa kok sayang, mas paham kok kamu pasti capek seharian ngerjain pekerjaan rumah."
"Oh iya mas mau mandi dulu apa gak? Apa mau Sintia bikinkan kopi. Mas mandi dulu aja ya sayang mas udah gerah rasanya badan mas lengket semua."
"Yasudah deh mas Sintia siapin dulu ya air mandinya, iya makasih sayang."
Di ruang makan. "Bu anggel kemana dari tadi Adam gak ngeliat anggel? Anggel belum pulang Dam tadi bilang setelah kuliah mau main sama temannya katanya."
"Kenapa ibu izinin bu, anak muda zaman sekarang itu pergaulannya bebas bu, Adam takut kalau anggel sampai salah bergaul. Kamu tenang aja dam teman - teman kuliah anggel kan anak orang kaya semua, jadi gak mungkin adikmu itu macem - macem percaya deh sama ibu. Ibu itu terlalu memanjakan anggel."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments