Mengejar Pangeran Impian
Dentuman suara musik menggema di lantai dansa dengan sekumpulan muda-mudi berpakaian minim dengan goyangan tak terarah mengikuti iringan musik yang dimainkan oleh DJ diskotik tersebut.
Wajah cantik Delisa si gadis cantik yang ingin terlihat gaul tidak lagi menjadi dirinya sendiri saat ini karena terlampau bahagia.
Ia bosan dengan aturan kedua orangtuanya yang selama ini mengekang kebebasannya sebagai remaja yang ingin mengenal cinta namun selalu dituntut menjadi gadis baik-baik agar mendapatkan pria baik-baik di masa depan.
"Sekarang aku sudah dewasa dan aku bisa memilih jalanku sendiri. Siapa pria di sini yang bisa aku ajak kencan malam ini?" batin Delisa sambil melirik kiri kanan mencari orang yang tepat untuk ia dekati.
Tanpa sengaja tatapannya terbentur dengan sosok pria tampan dengan usia yang lebih matang darinya sekitar 10 tahun lebih. Pria itu duduk di depan meja bar dengan kaki bertopang angkuh sambil meneguk minumannya.
"Astaga...! Dia..? Dia tampan sekali..!" puji Delisa yang baru kali ini melihat wajah tampan seorang lelaki dewasa yang langsung membuat hatinya bergetar hebat.
Sementara sang lelaki terlihat datar menikmati minumannya namun hatinya memaksa untuk terus mengawasi Delisa yang sudah dijejali temannya dengan minuman beralkohol.
Jericho bisa membedakan mana gadis muda yang baru belajar minum alkohol dan mana gadis yang sudah terbiasa dengan minuman surga dunia yang mencintai dunia mabuk.
"Ayolah seteguk lagi...! jika kamu minum lagi maka kamu baru bisa dikatakan sahabat kami yang terbaik." Devina menyeringai licik.
"Uhuk...uhuk...uhukk...!" Delisa memukul-mukul dadanya karena rasa panas menjalar ke seluruh tubuhnya hingga ia tidak kuat lagi untuk meneguk habis minuman itu.
Matanya terasa kabur dengan kepala pening yang luar biasa seakan bumi yang ia pijak berputar hebat membuat tubuhnya hampir limbung namun temannya memanggil seseorang yang sejak tadi menunggu perintah dari Devina yang ingin menghancurkan masa depan Delisa.
"Bawa dia dan serahkan pada tuan Erland...! Jangan lupa uangnya sudah terkirim di rekening milikku..!" titah Devina yang berubah menjadi germo dalam semalam.
Selama ini kedua orangtuanya Devina selalu memuji kehebatan Delisa yang selalu juara kelas dan jauh dari pergaulan bebas. Ditambah lagi keluarga tuan Dermawan Syah.
"Selamat tinggal tuan putri. Apakah setelah kehancuranmu malam ini, apakah masih ada yang mau mengagumi dirimu?" ucap Devina terkekeh sambil meneguk minumannya dan melihat tubuh Delisa di papah oleh seorang pria menuju mobil mewah warna putih.
Di dalam sana sudah ada pria paruh baya yang merupakan musuh bebuyutan tuan Dermawan.
"Akhirnya aku bisa menikmati gadis perawan dari keluarga Dermawan; batinnya menyeringai saat melihat tubuh Delisa tergolek lemah tak berdaya karena minumannya sudah bercampur dengan obat tidur.
Beruntungnya Delisa mengenakan celana jins yang lumayan ketat dan jaket kulit yang menutupi tubuh seksinya. Namun kecantikan paripurna itu makin menggairahkan walaupun tidak terlihat sisi bagian tubuh Delisa secara langsung.
"Dia milik anda bos..! Selamat berpesta dengan daun muda...!" ucap sang pria yang merupakan anak buahnya Devina.
Segepok uang di dalam amplop coklat dilempar oleh asisten pribadinya tuan Erland pada pria itu. Mobil langsung bergerak menuju sebuah villa yang akan menjadi tempat berpesta se*s malam ini.
"Muaachh...! Keberuntunganku malam ini dua kali lipat seperti biasanya." Anak buah Devina mengecup uang itu lalu menuju motornya segera meninggalkan diskotik tersebut.
Di tempat parkir, beberapa orang pria tak dikenal menguntit Devina. Sebelum gadis itu menuju mobilnya, dirinya dibekap dari belakang oleh salah satu pria yang mengenakan masker hitam dan memasukkannya ke dalam mobil mewah.
Tidak lama mobil itu sudah membawa pergi Devina. Sementara Delisa tertidur pulas di dalam mobil mewah lainnya. Seorang lelaki hidung belang nampak bergairah melihat tubuh molek Delisa terbalut kaus ketat karena jaket kulitnya yang setengah terbuka menunjukkan aset berharganya yang meluluhkan iman pria manapun.
"Kita akan bersenang-senang sayang?" ucap sang pria hendak menarik resleting jaket milik Delisa. Namun sebelum tangan kotornya menyentuh jaket mahal itu, sebuah mobil mewah menabrak mobilnya hingga ia terjungkal ke depan.
"Sialan....!" pekik Erland sambil menahan dadanya yang terasa sangat sakit.
Sang sopir terpaksa menghentikan laju mobilnya dengan menginjak rem secara mendadak karena mobil mereka di hadang oleh empat mobil sekaligus.
Jericho memerintahkan anak buahnya untuk menukar Delisa dan Devina saat anak buahnya dan anak buahnya sang penjahat baku hantam satu sama lain.
"Pindahkan gadis itu ke dalam mobilku...!" titah Jericho namun anak buahnya tidak berani melakukannya.
"Kenapa diam? Apakah kalian tidak mengerti ucapanku?" geram Jericho yang biasa dipanggil Richo ini dengan nada membentak.
"Tuan. Bukankah tuan tadi bilang jangan sampai kami menyentuh kulitnya gadis itu? Bukankah dia sangat berharga untuk tuan?" sahut salah satu anak buahnya dengan wajah tertunduk.
Richo mengusap wajahnya kasar karena lupa akan perintahnya sendiri. Ia menghampiri mobil musuhnya dan mengeluarkan Delisa yang masih tertidur pulas.
Sementara sang penjahat dibuat mabuk oleh anak buahnya Richo dengan obat perangsang setelah berhasil mereka lumpuhkan.
Tidak ada perlawanan berarti saat penukaran kedua gadis cantik nan seksi itu. Jericho sudah membawa Delisa ke apartemennya. Terdengar suara Delisa yang mengigau tidak jelas oleh Jericho.
"Dasar gadis aneh. Kau sangat menyusahkan. Sepertinya kamu baru mengenal dunia diskotik dan juga minuman alkohol," tebak Richo seraya menyelimuti tubuh Delisa.
Setibanya di apartemennya, Richo membaringkan Delisa di kamarnya. Ia berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Di kamar sebuah villa mewah, Devina dan tuan Gerrard nampak menikmati gairah birahi mereka karena terpengaruh obat perangsang. Devina yang terjebak dengan permainannya sendiri yang awalnya ingin menghancurkan Delisa yang terkenal hebat dari segi apapun.
Keduanya menikmati kenikmatan bercinta hingga berakhir tidur bersama sambil melewati malam menuju esok pagi.
"Akkkkkkkkkk.....!" pekik Delisa saat melihat tubuh polosnya di kamar orang lain.
Richo yang berada di dapur sedang memasak sarapan pagi untuk mereka berdua nampak menyeringai puas mendengar teriakannya Delisa.
"Oh my God...! Apa yang terjadi padaku? kamar siapa ini? Apakah ini hotel atau apartemen?" Tebak Delisa gemetar ketakutan.
Ia mencari bajunya yang berserakan dilantai. Tiba-tiba ada rasa takut mencekam dalam dirinya.
"Apakah ada lelaki yang telah menjamah tubuhku?" tanya Delisa seraya melilitkan tubuhnya dengan selimut itu dan turun ke bawah untuk memunguti pakaiannya lalu hendak masuk ke kamar mandi.
Cek...lek...
Duarrrr.....
Wajah Delisa kembali menegang di tempatnya berdiri kala melihat seraut wajah tampan yang semalam telah membuat jantungnya berdebar tak karuan.
"Kauuu...?!" gugup Delisa sambil berjalan mundur mendekati pintu kamar mandi.
"Kamu sudah bangun? mau sarapan?" tanya Richo nampak cuek dengan kegelisahan Delisa.
"Keluar...! Keluarrrr....!" pekik Delisa sambil menyelimuti seluruh tubuhnya.
"Kenapa takut...? Aku sudah melihat semuanya dan menikmati setiap jengkal tubuhmu. Lagi pula kamu itu sudah tidak perawan lagi saat semalam kita bercinta. Tapi masih tetap nikmat, legit dan mengigit. Jadi, tidak perlu sungkan padaku karena aku memahami jiwa muda mu itu," ucap Richo tanpa beban.
"Apaaaa....?! Aku sudah tidak perawan? Bagaimana mungkin? Sementara aku tidak pernah mengenal lelaki manapun selain keluargaku. Tidak mungkin...tidak mungkin... kamu bohongg...!" teriak Delisa ketakutan dan sangat kecewa pada dirinya sendiri.
"Kamu lihat saja seprei putih itu..! Apakah ada bercak darah perawan di atas kasur itu?" ledek Richo membuat air mata Delisa berderai.
"Mengapa kamu tega melakukannya padaku?" lirih Delisa yang saat ini ingin rasanya mau pingsan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Nabila
seru ,lanjut Thor 👍👍👍
2024-02-12
0
jhon teyeng
knp ya
2024-01-08
1
suti markonah
semangat thorr..aku datang...
2024-01-07
2