5. Terkutuklah Kau...!

Pemakaman Devina yang sudah berlangsung sepekan setelah dilakukan visum oleh dokter demi memenuhi berkas penyelidikan atas kematiannya yang sangat naas itu.

Keluarganya menuntut polisi untuk mengusut tuntas kematian putri mereka. Sementara itu Delisa yang sudah makin membaik saat ini sengaja mengunjungi pusara Devina.

Ditemani oleh bodyguard papinya dan juga beberapa orang polisi berpakaian preman berada di area pemakaman itu. Gadis cantik dari keluarga terpandang ini kembali lagi menjadi dirinya sendiri.

Ia baru menyadari bahwa dunia kebebasan di luar sana sangat menakutkan baginya. Mulai menerima semua peraturan kedua orangtuanya yang dia baru berpikir bahwa semua itu untuk kebaikan dirinya.

"Ternyata tidak ada orangtua di dunia ini yang ingin menghancurkan hidup anaknya kecuali orangtuanya yang tidak waras. Aku bersyukur karena terlahir sempurna dan memiliki segalanya.

Dan kau Devina, kau sekarang terbaring di dalam tanah yang dingin siap menerima hukuman dari malaikat penjaga kubur. Kau ingin menghancurkan hidupku ternyata kau telah menggali kuburanmu sendiri." Meletakkan buket bunga mawar putih di atas pusara Devina.

"Aku harus mengejar pangeran impianku yang telah merenggut kesucianku karena ulahmu. Aku bahkan tidak bisa lagi menatap dunia dengan keangkuhanku karena apa yang aku pertahankan selama ini diambil paksa oleh pria keparat itu.

Selamat tinggal Devina...! mungkin aku adalah orang yang paling bahagia atas kematianmu yang sangat menjijikkan. Bahkan aku tidak bisa memaafkan dirimu walaupun kau sudah membusuk dibawah sana," ucap Delisa tanpa menitikkan air matanya sedikitpun.

Melangkah pergi meninggalkan pemakaman itu karena tiba-tiba mendung gelap mengepung area pemakaman mewah itu di pinggiran kota Jakarta.

Delisa terlihat lebih dewasa saat menjalani perawatan mentalnya yang kembali stabil berkat tangan dingin dokter Ajeng.

"Mulai saat ini aku tidak akan menjadi gadis cengeng nan manja yang merasa terzolimi oleh kedua orangtuaku. Apapun yang terjadi aku harus belajar bertanggungjawab pada masalah yang menimpaku diriku. Dengan begitu aku tidak mudah di manfaatkan oleh orang lain."

"Apakah kita akan pulang sekarang, nona?" tanya sopir pribadi Delisa ketika melihat gadis cantik berpakaian serba hitam itu duduk manis di jok belakang mobilnya.

"Tidak. Aku mau ke apartemen temanku. Tolong antar aku ke sana pak Heri...!" pinta Delisa tidak lupa menyebutkan nama apartemen milik Jericho.

"Baik nona."

Beberapa bodyguard dan juga polisi berpakaian preman tetap mengikuti mobil Delisa. Hanya saja mereka tetap menjaga jarak agar tidak dicurigai oleh Delisa.

Tiba di apartemennya Jericho, Delisa terlihat bingung karena dia sendiri tidak tahu nama Jericho saat ingin masuk ke dalam lift yang langsung di cegat oleh sekuriti.

"Mau ke mana nona?" tanya satpam tersebut.

"Mau ke lantai 21 unit kamar no 9," sahut Delisa.

"Siapa nama pemiliknya? Apakah anda sudah buat janji?" cecar satpam itu membuat Delisa membelo jengah.

"Sudah. Saya sudah buat janji. Tolong antar saya ke kamar itu..!" pinta Delisa.

"Baiklah. Tapi sepertinya pemilik unit no 9 belum pulang," ucap satpam itu seraya menempelkan kartu akses ke lantai 21 ke tombol sensor lift.

"Katanya aku di suruh tunggu di depan kamarnya," bohong Delisa.

"Tumben tuan Jericho mengundang wanita ke unit kamarnya. Biasanya tuan Jericho sangat sepi pengunjung," ucap satpam itu sambil terkekeh kecil namun Delisa tidak mempedulikannya.

"Ohh...! Jadi, nama pria pencuri perawanku itu Jericho. Ok. Aku akan membuat perhitungan denganmu.

Jericho yang baru pulang dari perusahaannya nampak tenang memasuki lobi apartemennya menuju pintu lift.

Tiba di depan unit kamar Jericho, Delisa bersandar di dinding sambil membuka ponselnya. Ia nampak serius memainkan ponselnya hingga tidak sadar Jericho sudah berdiri di depannya. Jericho berdehem untuk menyadarkan Delisa.

"Ehmm..!" memperhatikan wajah Delisa yang sedikit terlihat pucat.

Delisa menatap sepatu. Pantofel hitam milik Jericho terus beralih ke seluruh tubuh hingga berakhir di wajah tampan pria dewasa itu.

"Mau apa ke sini?" ketus Jericho lalu membuka kode sandi pintunya dan Delisa memperhatikan kecepatan jemari Jericho .

Delisa langsung hafal nomor sandi pintu tersebut lalu pura-pura beralih ke ponselnya. Pintu itu dibuka oleh Jericho. Pria itu mempersiapkan Delisa masuk dan menutupnya kembali.

"Sampaikan tujuanmu datang ke sini lalu pulang..!" acuh Jericho duduk di sofa sambil melonggarkan dasinya.

"Apakah kamu yang telah menyuruh orang untuk membunuh temanku Devina?"

Duaaarrr.....

Jericho begitu kaget spontan matanya terbelalak dengan wajah terkesiap mendengar kabar itu. Pasalnya Jericho sudah hafal nama keempat teman Delisa yang datang ke tempat diskotik beberapa malam yang lalu.

"Bagaimana bisa kamu menuduh aku membunuh temanmu itu?" tanya Jericho dengan mata mendelik.

"Aku hanya menebak saja. Aku benar-benar syok dengan kematiannya yang masih sangat misterius. Polisi terus menerus mengawasi ku agar aku bisa menceritakan tentang Devina sebelum kami berpisah.

Apakah kamu tahu sesuatu yang tidak aku ketahui. Kasus ini sedang diselidiki oleh polisi dan mungkin saat ini aku sedang diawasi," ucap Delisa.

Jericho nampak terdiam. Ingatannya langsung tertuju pada. Seorang mafia bernama Erland. Hanya Jericho satu-satunya yang malam itu berurusan dengan anak buahnya Erland untuk menukar Delisa dan Devina.

Beruntungnya Erland tidak mengetahui Jericho yang telah membawa kabur Delisa.

"Kenapa kamu diam? Aku sedang bertanya kepadamu tentang kematian temanku Devina. Apakah dia yang telah menjual aku padamu sehingga kamu tega menjamah tubuhku?" geram Delisa tidak sabar melihat Jericho yang tidak bisa mengungkapkan apa yang terjadi pada malam itu.

"Tidak. Aku tidak tahu apapun tentang temanmu itu. Aku hanya tahu malam itu kamu mabuk berat dan mendatangi mobilku dan meminta aku membawa pergi dirimu dari diskotik itu. Kita bercinta dan....-"

"Stop...! Jangan bahas itu lagi..! Aku hanya mau tahu tentang temanku yang mungkin saja kamu tahu," potong Delisa yang tidak ingin mendengar kalimat fulgar dari Jericho yang sengaja mengerjai dirinya.

"Ok. Tidak masalah. Kamu tahu pintu keluar bukan? jadi sekarang kamu boleh pulang. Atau mungkin kamu merindukan aku untuk bercinta denganku lagi?" ledek Jericho membuat Delisa langsung menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

"Dasar bajingan...! lelaki mesum. kamu pikir aku ini barang murahan apa....? Dari sekian banyak pelacur di luar sana mengapa aku yang kamu tiduri?" melempar Jericho dengan bantal sofa.

"Aku adalah pria normal. Ketika ditawari barang bagus kenapa tidak aku nikmati. Tapi, tunggu dulu...! Siapa yang telah mengambil keperawanan mu? atau kamu sering bercinta dengan lelaki manapun?" ledek Jericho makin membuat wajah Delisa memerah.

"Sialannnn....! Kau pikir aku wanita ini apa... hah..?! Apakah aku terlihat seperti wanita yang butuh dompet tebal hingga menjual diriku pada lelaki manapun?

Atau wanita kegatalan yang harus mencari pria manapun untuk menghangatkan tubuhnya, hah...?! Jika bukan memikirkan reputasi keluargaku, aku ingin sekali melenyapkan dirimu saat ini juga." Keluar dari unit kamar apartemennya Jericho.

Jericho nampak termangu saat menyadari Delisa sudah menghilang dari pandangannya. Tapi sesaat kemudian ia begitu takut jika keamanan Delisa mulai terancam jika ada anak buahnya Erland mengincar Delisa.

"Ya Tuhan. Jangan sampai gadis itu diincar lagi oleh anak buahnya Erland. Delisa masih terjaga kesuciannya. Aku harus memerintah orangku untuk mengawasi Delisa walaupun gadis itu juga dalam pengawasan orang suruhan orangtuanya." Mengambil ponselnya lalu mengunjungi asisten pribadinya.

Terpopuler

Comments

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

꧁♥𝑨𝒇𝒚𝒂~𝑻𝒂𝒏™✯꧂

ya ampun Richo sampai kapan kamu mau mengerjain Delisha....nnti kebucinan Richo 😂😂😂

2024-01-12

1

jhon teyeng

jhon teyeng

ini anak org dibuat main2 minta dimutilasi kayaknya

2024-01-10

1

suti markonah

suti markonah

👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

2024-01-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!