Kisahku Bersamamu (Retaliation From The Heir To The Throne)

Kisahku Bersamamu (Retaliation From The Heir To The Throne)

Chapter 1

Sebuah mobil Porsche baru saja memasuki pelataran sebuah rumah yang terlihat begitu mewah.

Nampak seorang ajudan segera menghampiri mobil mewah itu,dan segera membuka pintu mobil, yang membuat sang majikan segera keluar menunjukkan dirinya.

Pria berbadan atletis dengan setelan jas merah bata itu, segera keluar.

"Bawa barang-barang nona Suri. dan suruh pelayan mengantarkan ia ke kamarnya.", ucap Vincent, yang segera mendapat anggukan dari ajudannya sebagai jawaban.

" Jangan lupa, perintah kan pada mereka untuk merapikan barang-barang nya dan memenuhi semua keperluan nya.", sambungnya, sebelum ia berlalu pergi meninggalkan Suri, yang masih ada di dalam mobil dan melangkah memasuki rumahnya.

Seorang ajudan membukakan pintu dan mempersilahkan Suri keluar.

"Selamat datang di " taman istana", nona. semoga anda senang dan nyaman tinggal disini.", ucapnya sopan.

Suri keluar dari mobil sembari tersenyum dan mengangguk, sebagai salam perkenalan dan sapa pada ajudan yang membuka pintu mobil untuk nya.

Inilah tempat nya bernaung kini. demi kedua orang tua dan adik laki-laki nya, ia rela menjadi jaminan dari semua hutang perusahaan sang ayah.

Ia lakukan, semata-mata hanya untuk keselamatan dan kesejahteraan keluarga nya. ia tidak ingin melihat ayahnya pontang-panting bekerja terlalu keras, yang mana akan membuat sang ayah sakit.

Jika sang ayah sakit, bagaimana dengan ibu dan adiknya?. jadi,ia pun menyetujui permintaan Vincent untuk menjadi jaminan.

"Nona, ini kamar anda. bila ada yang anda butuh kan. anda bisa panggil Myun atau saya.", ucap ajudan itu, seraya memperkenalkan Myun pada Suri.

Suri mengangguk paham. ia lantas tersenyum manis pada Myun, seorang gadis belia yang menjadi kepala asisten rumah tangga disini.

Sekedar info, Myun dan sang ajudan yang bernama Jun adalah orang kepercayaan Vincent. mereka sudah sedari kecil ikut keluarga Vincent.

Keluarga nya memutuskan mengambil Myun dan Jun sebagai teman untuk Vincent, setelah adik perempuan nya meninggal karena sakit leukimia.

"Baiklah. nona, saya permisi.", ucap Jun, sebelum pergi keluar kamar, yang segera di jawab anggukan oleh Suri.

Suri segera berjalan meraih kopernya begitu Jun keluar. ia hendak membereskan baju-bajunya untuk di masukkan dalam lemari.

" Biar saya saja, nona.", ucap Myun, ramah. ia segera mengambil alih koper itu dari tangan Suri.

"Aku bisa sendiri.", ucap Suri. ia masih berusaha membantu Myun membereskan baju-bajunya.

" Tidak, nona. ini tanggung jawab saya.", jawabnya dengan ramah.

"Terimakasih", ucap Suri, sejenak setelah ia tersenyum dengan pelayanan Myun.

" Kamu, terlihat masih sangat belia.",ucap Suri. ia berusaha dekat dengan Myun. bagaimanapun, dirumah sebesar ini, ia ingin memiliki teman.

Myun tersenyum mendengarnya. ia paham apa mau gadis yang tengah duduk di depannya dan membantu nya beberes.

"Saya dan kakak saya, sudah lama ikut tuan.", jawabnya.

"Kami hanyalah yatim-piatu yang hidup di panti saat bertemu dengan tuan.",

" Tuan besar menyukai kami, karena kami bisa dekat dengan tuan muda. itu sebabnya, tuan besar membawa kami kerumah untuk melayani dan menjadi teman bagi tuan muda.", sambungnya. sejenak, cerita itu membuat Suri terdiam.

"Apakah, tuan adalah putra satu-satunya?. ", tanya Suri. yang membuat Myun menggeleng pelan.

" Tuan, memiliki seorang adik perempuan. tapi, sudah meninggal. itu sebabnya, tuan menjadi pendiam. hanya dengan kakakku lah, tuan mau mulai bicara lagi.", Suri menghela nafas dalam mendengar cerita Myun. sungguh kakak yang sangat mencintai adiknya. sama seperti dia, yang begitu mencintai ayah, ibu dan adik laki-laki nya.

"Tok... ",

"Tok... ",

" Tok... ",

Jun membuka pintu kamar Suri, setelah mengetuk nya terlebih dahulu.

"Nona, tuan memanggil anda.", ucapnya. membuat Suri segera beranjak berdiri, mengikuti Jun dan meninggalkan Myun,yang masih berkutat dengan barang-barang miliknya.

Suri mengikuti Jun, menyusuri koridor sebelum akhirnya berhenti di depan sebuah pintu besar. ya, itu adalah ruangan utama. tempat pribadi Vincent, kamar sekaligus ruang kerjanya saat tidak ke kantor.

Seperti sebelumnya, Jun mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum membukanya dan masuk. Suri segera beranjak berdiri, mengikuti Jun dan meninggalkan Myun,yang masih berkutat dengan barang-barang miliknya.

" Tuan, nona sudah disini.", ucapnya, saat sudah masuk dan berdiri di depan meja kerja sang majikan.

Vincent yang mendengar itu segera keluar dari ruang istirahat seraya membenarkan kancing baju. ia nampak menutup pintu kamar, sebelum akhirnya menghampiri Jun serta Suri,dan segera duduk di kursi kerjanya.

Ia memberi isyarat pada Jun, yang segera di mengerti dan mengeluarkan beberapa berkas serta meletakkan di meja sang tuan.

"Baca itu dengan teliti. setelah nya, baru tanda tangan jika kamu setuju.", ucap Vincent, dengan gaya santai di tempat duduk kerjanya. Suri mengangguk, dan segera mengambil lembaran kertas dalam map itu.

Ia mulai membaca, semua urutan perjanjian yang tertulis di kertas itu.

Mulai dari bab ketentuan, peraturan, pengaturan dan apa saja yang harus ia lakukan, termasuk melayani sang tuan.

"Tuan.", panggilnya. ia sedikit ragu dengan apa yang hendak ia ucapkan. tapi, ada satu ketentuan yang membuat nya bertanya-tanya.

Vincent hanya merespons nya dengan lirikan dari sudut matanya. menunggu ucapan Suri berikut nya.

" Apakah maksud dari ketentuan yang terakhir ini?. ", tanya Suri. wajahnya yang polos terlihat begitu khawatir.

Membuat Vincent menarik nafas dan memberi isyarat pada Jun yang hendak menjawab pertanyaan suri untuk diam dengan telapak tangan nya.

Jun yang faham pun mengangguk dan membungkukkan badannya. lantas ia pun pergi mengundurkan diri, keluar dari ruang kerja sang majikan.

Terdengar helaan dan dengusan nafas dari Vincent. membuat gadis berusia 18 tahun yang sedang berdiri di depannya, merasakan aura dingin dari pria yang berusia tujuh tahun lebih tua darinya.

"Maksud dari ketentuan yang terakhir adalah, semua kebutuhanku kamu yang penuhi.",

" Mulai dari bangun tidur, sampai tidur lagi tanpa terkecuali.", sambung nya.

"Maksudnya, kebutuhan...?!.", ucapan Suri menggantung. ia ingin memperjelas maksudnya, tapi ragu dan tidak berani mengatakan apapun.

" Ya kebutuhan!.", ucap Vincent tegas.

"Menyiapkan air mandi, pakaian,sarapan, dan semua yang menjadi kebutuhan ku adalah tanggungjawab mu.", sambung nya, membuat Suri sedikit lega dengan jawaban Vincent. setidaknya, apa yg ia pikirkan tidak di sebutkan, oleh pria yang di kenal menguasai pasar saham di Asia, ini.

" Iya, tuan. saya mengerti.", ucapnya lembut. ia kemudian maju mendekat pada meja kerja Vincent. meletakkan kertas berisi perjanjian itu di meja dan segera meraih pena untuk menanda tanganinya.

Setelah nya, giliran Vincent meraih kertas itu dan menandatangani nya.

"Kau, bisa keluar.", ucap Vincent.

" Terima kasih, tuan.", sahut Suri. ia membungkukkan badannya, memberi hormat pada majikan nya sebelum berlalu keluar dari tempat kerja Vincent.

Untuk hari-hari berikutnya, di rumah inilah tempatnya bernaung kini. bukan hanya untuk dirinya, dia berada disini tapi untuk kejayaan perusahaan ayahnya, serta kebahagiaan keluarganya.

TBC

Terpopuler

Comments

AG. Kiya

AG. Kiya

mampir

2024-05-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!