Chapter 2

Suri kembali ke kamarnya, dimana ia masih menjumpai Myun yang hampir selesai merapikan barang-barangnya.

"Anda sudah kembali, nona?!.", sapanya ramah, begitu ia menyimpan koper suri di walk in closet, yang menjadi penanda bahwa, tugas Myun sudah selesai.

" Iya.", jawab Suri, di sertai senyuman, yang di balas oleh Myun.

"Terimakasih.", ucapnya, sesaat kemudian yang membuat Myun, mengerutkan keningnya.

" Untuk apa, nona?.", tanya Myun, tidak mengerti.

"Untuk bantuanmu hari ini. Untuk sambutan mu yang hangat kepada ku, dan untuk awal persahabatan kita.", jawab Suri.

" Apakah aku, tidak bisa menjadi sahabat mu?.", tanya Suri, yang tidak melihat ekspresi apapun dari gadis yang berdiri di depannya.

"Apakah saya, pantas?.", tanya Myun. membuat Suri memperlihatkan reaksi wajah aneh.

"Nona, adalah wanitanya tuan. sedang saya, hanya seorang pembantu. jelas, kita berbeda.", Myun mencoba menjelaskan dari pertanyaan nya yang sebelumnya.

"Tidak. kita sama, aku disini juga menjadi pelayan tuan. tapi bedanya, aku menjadi pelayan karena, bersedia menjadi jaminan.",

" Itulah, Satu-satunya perbedaan kita.", sambung Suri. membuat Myun tersenyum.

"Jadi, mulai hari ini. kita berteman, ya?!.", Suri mengulurkan tangannya. berharap Myun meraih untuk menyetujui ajakannya.

Bagaimana pun, tinggal sendiri di rumah sebesar ini tanpa teman, ia akan merasa kesepian.

" Senang berteman dengan anda, nona.", ucap Myun, sembari meraih tangan Suri. mereka saling melempar senyum penuh arti.

"Oh ya. Jun, bilang. aku, bisa bertanya semua kepadamu.",

" Bisakah, kamu memberi tahu ku tentang semua kebiasaan tuan, sehari-hari?.",

"Mulai dari aktivitas pagi hingga malam hari?!. aku, harus memulai pekerjaanku, besok.", tanya Suri, setelah Myun setuju menjadi temannya.

" Kakak, bilang. anda hanya perlu memperhatikan keperluan dan menyiapkan kebutuhan, tuan.",

"Jadi, anda harus mulai menyiapkan air mandi, baju ganti, sarapan dan keperluan tuan untuk bekerja di kantor saat pagi hari.",

" Untuk siang hari, biasanya tuan tidak pulang.",

"Tapi sore hari, tuan pulang pukul empat sore.",

" Yang harus anda siapkan hanya, air mandi, pakaian ganti dan makan malam.", ucap Myun, mulai menjelaskan tugas Suri, mulai besok.

Ia memberi tahu Suri, apa yang harus di siapkan?!, sesuai kebutuhan dan kebiasaan sang majikan.

"Tuan, suka kebersihan dan kerapian. jadi, pastikan untuk selalu membersihkan dan merapikan kamar tuan setelah bangun tidur.",

" Tuan juga alergi pada beberapa olahan seafood. seperti udang dan lobster. jadi, jangan pernah mencampur dua jenis seafood ini, pada makanan tuan. sekalipun, itu hanya kaldunya. akibat nya fatal.",

Myun terus memberi tahu Suri apa-apa yang harus dilakukan untuk melayani tuannya. dan apa-apa yang di sukai serta apa pantangan tuannya.

Ia nampak mengangguk-anggukkan kepala, faham. memasukkan dan mencatat semua perkataan Myun dalam ingatan dan catatannya, agar tidak ada kesalahan selama ia berada di taman istana ini.

"Terimakasih.", ucapnya, saat Myun selesai memberitahu semua tugasnya.

" Senang bisa membantu Anda, nona.", ucapnya ramah. yang di balas senyum manis dari gadis belia itu.

"Baiklah, nona.",

" Tugas saya, disini sudah selesai. izinkan saya pamit. agar, nona bisa segera beristirahat.", ucap Myun, yang kini sudah bangkit dari duduknya.

"Sekali lagi, terimakasih.", ucap Suri, yang menyusul Myun berdiri.

Ia kemudian menggamit tangan Myun, dan mengantar asisten rumah tangga itu hingga sampai di bibir pintu.

" Selamat malam, nona. selamat beristirahat.", pamit nya pada Suri, seraya membungkukkan badannya, lalu pamit undur diri. Suri pun melakukan hal yang sama, sebelum gadis belia itu pergi dari depan pintu kamar nya.

Pagi hari di taman istana.....

Nampak Suri sudah berkutat dengan tugasnya sebagai pelayan pagi ini.

Ia dengan piawai mengupas dan meracik semua bumbu dan bahan makanan pagi ini.

Untuk sarapan pagi ini, Suri membuat makanan yang tidak berat. ia hanya membuat sandwich dan salad sayur, serta segelas jus untuk sang majikan.

Ia memang terlahir dari keluarga yang kaya, tapi ia dan sang ibu terbiasa melakukan pekerjaan dapur sendiri, tanpa asisten.

Asisten yang bekerja dirumah Suri hanya bertugas untuk merapikan dan membersihkan rumah dan taman. ada juga seorang supir yang bertugas untuk mengantar jemput ia dan ibunya, serta merawat mobil mereka.

Begitu semua masakan nya selesai. ia segera menyajikan di meja makan, dan berlari menaiki tangga.

Ia harus segera menyiapkan air mandi untuk Vincent.

"Tok.... ",

"Tok.... ",

"Tok.... ",

Ia mengetuk pintu kamar sang majikan terlebih dahulu, sebelum masuk. setelahnya, baru ia masuk dan bergegas menuju kamar mandi untuk menyiapkan air mandi di bathub.

Ia mulai menyalakan kran, mengalirkan air panas dan air dingin bersamaan. sehingga, memadukan rasa hangat.

Tak lupa, ia juga menambahkan aroma terapi ke dalam air untuk berendam sang tuan.

Setelah semua siap, Suri segera mengetuk pintu kamar pribadi Vincent.

"Tuan, airnya sudah siap.", ucapnya, setelah beberapa kali ketukan. membuat Vincent menyahut hanya dengan deheman.

Tak berapa lama, laki-laki bertubuh atletis itu keluar dengan handuk kimono nya.

Ia berlalu begitu saja, berjalan melewati Suri menuju kamar mandi. Suri pun, mengikuti langkah kaki Vincent.

" Mau apa?. ", tanya Vincent, yang tiba-tiba berhenti di depan pintu kamar mandi. melihat Vincent berhenti dan bertanya tanpa melihat ke arahnya membuat Suri, yang berjalan di belakang Vincent pun juga bingung dengan tingkahnya.

" Mm..., bukankah tuan. menyuruh saya melayani tuan?.", jawabnya ragu.

"Apa aku memintamu, untuk melayani aku mandi?!. ",

" Myun, bilang itu termasuk tugasku.", jawabnya polos. membuat Vincent seketika berbalik menatap nya, keningnya nampak berkerut.

"Baiklah, ayo!.", ucap Vincent, yang tiba-tiba menarik tangan Suri, masuk ke dalam kamar mandi.

"Kalau begitu, harus melayani ku dengan baik. harus menggosok semua bagian tubuhku tanpa ada yang terlewat.", ucapnya, masih terus memaksa menarik Suri ke dalam kamar mandi.

" Tunggu, tuan. maksudnya, bukan seperti itu. aku.... aku.... aaahhh....... ",

" Byuuurrrr......!", pada akhir nya karena tarik ulur antara mereka, di tambah lantai kamar mandi yang sedikit licin. membuat mereka jatuh bersama ke dalam bathub.

Mata Suri membulat untuk sesaat, ketika ia sadar siapa yang berada di bawahnya.

Tubuh kekar dan dada bidang milik sang tuan, terlihat jelas di balik handuk kimono yang tidak lagi tertutup dengan benar.

Buru-buru ia bangun, dan segera keluar dari bathub.

"Maaf, tuan.", ucapnya lembut, saat sudah berdiri di samping bathub. nampak ekspresi wajah kesal terlihat dari raut wajah Vincent.

" Keluar!.", perintah nya, berteriak.

"Lakukan tugasmu yang lain!.", perintah Vincent, yang segera di angguki Suri, sebelum ia bergegas pergi.

Suri nampak mempersiapkan baju ke kantor untuk Vincent. tentunya, setelah ia berganti baju.

Ia yang nampak sibuk memadu padankan setelan jas, celana, baju dan dasi. membuat Suri tidak sadar bahwa, Vincent sudah keluar dari kamar mandi dan sedang memperhatikan nya.

TBC

Terpopuler

Comments

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Aku mampir kakak. Semangat 💪🥰

2024-02-28

1

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Pemandangan yang menggoda iman ya Ri 🤭

2024-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!