Chapter 5

"Bu, jaga diri baik-baik. sesering mungkin aku, akan kesini.

" Maaf karena tidak bisa menunggu ayah dan adik pulang. bagaimana pun, aku harus kembali sebelum tuan.", ucap Suri yang tengah menggamit lengan tangan sang ibu.

Mereka berjalan pelan meninggalkan ruang makan, melintasi ruang tamu dan berakhir di teras rumah.

"Ibu mengerti.", jawab ibunya ketika mereka sudah berdiri dan saling berhadapan di teras.

" Kau juga, baik-baik lah di sana. jaga kesehatan, makan teratur dan istirahat yang cukup. bila sekira tugas kuliah dan rumah terlalu berat, mintalah keringanan dari tuan.",

"Tuan sangat baik, dia pasti mengerti kesulitan mu.", sambung ibunya. Suri tersenyum mengangguk, mengiyakan saran dari ibunya.

Melihat gadis itu tersenyum polos, wanita itu merasa bersalah. ibu Suri pun menghela nafas dalam.

" Bersabarlah!. sebentar lagi, ayah dan ibu pasti bisa melunasi hutang pada tuan.", ucapnya tiba-tiba, yang membuat mimik wajah Suri dari tersenyum, menjadi terkejut. ia melihat rasa bersalah di raut wajah sang ibu.

Untuk menenangkan hati ibunya, ia hanya tersenyum.

"Ibu tenang saja. seperti yang ibu bilang, tuan sangat baik. aku, hidup dengan baik di sana.",

" Ibu lihat kan?!. bukti nya, aku masih bisa kuliah dan mengunjungi ibu di rumah.", sambungnya. kedua tangannya masih menggenggam tangan wanita yang telah membesarkan nya. senyumnya pun tidak pudar. ia hanya ingin orang tuanya tidak merasa bersalah atas semua yang menimpa dirinya kini.

"Mmm... ", ibunya mengangguk, dan tersenyum. membuat raut wajah remaja itu sedikit lega dan tenang.

" Baiklah bu, aku harus segera pulang. takut tuan, sampai lebih dulu.", pamit nya di sertai senyuman manis yang menampakkan gigi kecil berbaris rapi, membuat ibunya gemas, dan mencubit pipi tirusnya.

Suri memeluk ibunya untuk beberapa saat, setelah cukup puas ia pun melepas nya. tak lupa sebelum pergi ia mencium tangan sang ibu berlanjut kedua pipi ibunya secara bergantian.

"Daaa!!.", teriak nya kala ia mulai menjauh. membuat ibunya melambaikan tangan untuk membalasnya.

Suri bergegas ke halte terdekat. ia harus segera menemukan bus untuk ia tumpangi agar bisa sampai lebih cepat.

Untung nya, tak berapa lama kemudian ada bus yang datang dan berhenti. ia pun segera naik.

Tak banyak yang terjadi selama ia menaiki bus kecuali, bus yang berulangkali berhenti untuk menaik-turunkan penumpang.

Kurang lebih lima belas menit ia duduk dengan tenang, sebelum akhirnya ia memutuskan turun di pemberhentian selanjutnya.

Bukannya tanpa sebab. taman istana adalah tempat yang privat. ia masih harus berjalan masuk ke arah bukit untuk sampai di sana. lumayan jauh sekitar 3-5 kilometer.

Sekitar 20menit ia menyusuri jalan itu. tak terasa baginya, karena indahnya pemandangan sekitar.

Ia juga berjumpa dengan banyak petani yang masih sibuk dengan ladang nya, namun ada juga yang beranjak pulang karena, waktu sudah semakin sore.

Suri melewati pagar rumah dengan aman, ia pun bergegas lari menuju pintu dapur.

"Myun... ", panggil nya setengah berbisik. membuat gadis yang sibuk membersihkan sayuran itu segera menoleh mencari keberadaan nya.

"Nona?!.", buru-buru ia membuka kancing pintu.

Nampak Suri tersenyum manis, ketika Myun membukakan pintu untuk nya.

" Apa tuan, sudah datang?!.", tanyanya, sedikit khawatir.

"Belum. tapi mungkin, sebentar lagi.",

" Nona, cepatlah ganti baju dan siapkan keperluan tuan.", jawabnya.

"Mm.., terimakasih untuk hari ini.", ucapnya. lalu, beranjak berlari ke kamar nya.

----------------

Suri sudah berganti baju. ia segera ke dapur membantu Myun, menyiapkan makan malam.

" Anda begitu terampil, nona.", puji Myun, di sela-sela kesibukan mereka memasak.

"Aku terbiasa membantu ibu di dapur. jadi, dapur bukan hal baru lagi untuk ku.", jawabnya ramah.

Terdengar pintu gerbang terbuka. yang menandakan Vincent sudah pulang.

" Nona, tuan sudah datang. sebaiknya, nona menyambut tuan, dulu.", usul Myun yang masih melihat Suri sibuk dengan masakan nya.

"Sini, nona. biar saya yang melanjutkan." Myun segera mengambil spatula dari tangan Suri.

"Baiklah. aku, rasa semuanya sudah pas. tinggal nanti tolong di taruh mangkok ya. pastikan kuahnya banyak.", sahut Suri, sembari mengelap tangannya sebelum, pergi meninggalkan dapur dan berlari menyusuri ruang makan, ruang tamu dan berakhir di teras.

Pas, pikirnya. pas, mobil Vincent terparkir, saat itu juga ia sudah berdiri di teras taman istana.

"Selamat datang, tuan.", sapa nya. Suri membungkukkan badannya, saat Vincent melangkah keluar setelah Hyun membuka pintu mobil untuk majikannya.

Vincent melangkah berlalu begitu saja. sementara Suri segera mengambil tas kerja Vincent yang di ambilkan Hyun dari dalam mobil.

Setelah nya, nampak gadis itu berjalan menaiki tangga mengikuti sang majikan.

Mereka berpisah arah karena, Vincent berjalan ke arah kamar nya, sementara Suri harus ke ruang kerja Vincent untuk meletakkan tas kerja.

Suri segera menyusul majikannya ke kamar setelah selesai dengan tas kerja itu.

"Tok.... ",

" Tok.... ",

" Tok... ",

Ia mengetuk pintu sebelum masuk dalam ruang pribadi Vincent.

Nampak seorang pria sedang duduk bersandar di sofa kamar. Vincent nampak kelelahan, sehingga tidak sadar dengan kehadiran Suri.

" Ahh, apa yang kau lakukan?!.", ucapnya, membuat Suri terkejut ketika melepaskan sepatu Vincent. dengan wajah polos, ia yang kaget hanya memandangi wajah tuan nya tidak mengerti.

"Ohh. maaf.",

"Aku, tidak tau kau masuk sehingga sedikit terkejut.", sambung nya.

"Tidak masalah, tuan. mungkin anda sedang kelelahan.", jawabnya.

Suri meletakkan sepatu kerja Vincent di tempatnya. ia berlanjut masuk ke kamar mandi, menyiapkan air dan segala kebutuhan mandi di samping bathup.

" Airnya sudah siap, tuan. mau mandi sekarang?.", tanya nya ketika sudah berada di samping Vincent.

"Mm...", jawabnya singkat.

Vincent segera berdiri dan masuk ke kamar mandi. sementara, Suri menyiapkan baju ganti tuan nya. nampak, ia sedang memilih-milih baju

Vincent di walk in closet.

Suri meletakkan baju ganti tuannya, di tepi ranjang. ia pun segera turun ke meja makan untuk melihat, apakah Myun sudah selesai menata hidangan di meja.

"Apakah sudah selesai?.", tanya nya.

" Selesai, nona.", jawab Myun.

"Terimakasih.", ucapnya senang.

Ia telah berusaha sebaik mungkin. selanjutnya, hanya berharap agar Vincent menyukai makan malam nya.

Tidak lama berselang, Vincent pun turun. ia segera menuju meja makan. membuat Suri segera menarik kursi dan mempersilahkan Vincent duduk.

Ia segera mengambilkan makan malam untuk Vincent dan kembali berdiri di samping sang majikan setelah nya.

"Kau sudah makan?. ", tanya Vincent, ketika akan memulai makan malam nya.

" Setelah ini, tuan.", jawab Suri.

"Duduklah!.",

"Kita makan malam bersama.", ajaknya. membuat Suri terkejut. ia melihat ke arah Myun, yang masih nampak merapikan stock belanja dalam lemari es.

Myun mengangguk. memberi isyarat agar Suri menuruti Vincent.

****************

Terpopuler

Comments

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Vincent mulai menunjukkan sisi baik. Hati2 nanti bisa jatuh cinta sama Suri lho 🤭

2024-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!