THE REVERSES TIME
Di sebuah kota metropolitan yang sibuk di tengah gemerlap lampu neon, terdapat sebuah gedung pencakar langit yang sangat megah. Terlihat seorang pria tampan berusia awal 30 tahunan yang bernama leo, sedang duduk di ruang kerjanya yang mewah. Dia tidak sendiri, di sampingnya ada seorang wanita cantik yang menemaninya.
Leo sedang duduk menatap komputernya dengan serius, wanita cantik itu duduk disebelahnya, memberikan dukungan dan semangat. wajah lep terlihat tegang, dan wanita itu mencoba menenangkannya dengan menyentuh tangannya lembut.
"Leo, tidak usah terlalu serius dalam pekerjaanmu, jika kamu lelah istirahatlah. jangan lupakan dirimu sendiri, selain pekerjaan, kesehatanmu jauh lebih penting."
Leo menatap wanita itu dengan penuh cinta dan menggenggam tangannya erat-erat, "terimakasih bella, kamu benar, aku harus menjaga kesehatanku. Aku beruntung punya kekasih perhatian sepertimu."
bella, ya nama wanita itu isabella. dia kekasih leo yang sangat dicintainya. isabella tersenyum lembut, "Sudah sepatutnya aku memberikan perhatian padamu, aku kan kekasihmu." Ucapnya dengan kekehan.
Leo tersenyum mendengarnya, ia beruntung punya kekasih seperti isabella. perhatian yang bella berikan untuknya sungguh memberi kehidupan leo warna yang indah. Mereka saling melengkapi dan saling mendukung dalam segala hal.
Leo mematikan komputernya. ia menoleh lagi menatap isabella, "Jadi, honney, mau kemana kita hari ini?" Tanyanya.
Isabella berpikir sejenak, ia mengetuk-ngetukkan telunjuknya didagunya. "Bagaimana kalau ke perkebunan anggur di pinggir kota?"
"perkebunan anggur?" Leo terkekeh mendengarnya.
"Kenapa? Apa kamu tidak suka?"
"Aku menyukainya. Apapun yang membuatmu senang aku akan menyukainya, bella." Ucap leo berdiri dan mencubit sebelah pipi isabella.
isabella senang mendengarnya, ia berseru dan mengambil tasnya. ia menggamit lengan leo saat mereka keluar ruangan menuju lift.
Akhirnya sore ini Leo dan Isabella pergi ke perkebunan anggur dipinggiran kota, sesuai yang direkomendasikan oleh isabella tadi. Mereka berjalan berdampingan di tengah-tengah perkebunan anggur yang hijau dan indah. Angin sepoi-sepoi menerpa wajah mereka, menciptakan suasana yang nyaman dan romantis. Mereka tersenyum satu sama lain, menikmati kebersamaan mereka di tempat yang tenang ini.
"Apa kau tahu, orang bilang bahwa di sini matahari terbenam begitu indah. itulah mengapa aku ingin kesini tadi, bersamamu." ucap isabella.
"Benarkah? Kalau begitu itu hal yang bagus, Aku ingin melihat keindahan itu. Tapi apa kau sadar bahwa selain matahari terbenam, ada yang lebih indah dari itu?"
Isabella mengernyit, ia berpikir kembali. Namun saat dia ingin membuka suara, leo malah memotongnya.
"Itu kamu, bella. kenapa harus berpikir lagi sih." Jawab leo sendiri.
Isabella terkekeh mendengarnya. Dia senang leo masih sama seperti saat mereka pertama kali menjalin hubungan. Ya, hubungan mereka sudah berjalan ke empat tahun. orang bilang bahwa itu adalah waktu yang membosankan dan cinta lambat laun akan luntur. Namun isabella tidak merasakan hal yang orang bilang itu. Malahan leo tidak pernah berubah sama sekali, dia masih sama romantis saat pertama mereka bertemu.
Isabella tersenyum bahagia, merasa hangat di hati mendengar kata-kata Leo. Mereka berjalan-jalan di antara barisan anggur yang menjulang tinggi, berbagi tawa dan cerita-cerita mereka. Mereka juga mencoba beberapa anggur segar yang dipetik langsung dari pohon.
Setelah berjalan-jalan di kebun anggur, Leo dan Isabella memutuskan untuk duduk di bawah pohon rindang yang memberikan teduhan. Mereka saling berhadapan, matanya terkunci satu sama lain.
Leo mengambil tangan isabella dan berkata, "Bella, aku benar-benar beruntung sudah memilikimu sejauh ini. ku harap kamu tidak pernah bosan dengan kehadiranku, ku harap kamu selalu menemani setiap hari perjalanan hidupku."
Isabella terharu mendengar pengakuan Leo. Dia merasakan getaran kebahagiaan dan cinta yang mendalam di dalam dirinya. Dia membalas dengan tersenyum dan berkata, "Leo, kamu adalah segalanya bagiku. Aku mencintaimu dengan segenap hatiku. Aku juga berharap hal yang sama denganmu. Aku meminta jika nanti aku tidak secantik sekarang, tolong jangan mencari yang lain lagi."
Leo tersenyum, ia menghelus pipi isabella. "Apapun yang terjadi, aku tidak akan mencari wanita lain, isabella."
Leo dan Isabella saling mendekatkan diri dan melanjutkan momen romantis mereka dengan sebuah ciuman yang penuh kasih. Mereka merasakan kekuatan cinta yang mengalir di antarannya, mengikat mereka dalam ikatan yang kuat.
Di bawah langit senja yang indah, Leo dan Isabella menghabiskan waktu bersama dengan penuh cinta dan kebahagiaan. Mereka tahu bahwa perjalanan cinta mereka masih panjang, meski sudah menua pun mereka tetap akan mencintai satu sama lain, itulah harapan mereka saat ini.
Hari sudah mulai sore, matahari terbenam begitu indah di tempat mereka duduk sekarang. isabella benar, leo senang melihatnya. apa lagi saat isabella tersenyum, keindahannya semakin leo rasakan.
Saat hari sudah mulai gelap, mereka pulang. Leo dan Isabella berjalan berdampingan di lorong menuju apartement mereka. Tangan mereka saling terjalin erat. Setelah hari yang indah di perkebunan anggur, mereka merasa bahagia dan penuh cinta saat kembali ke tempat yang mereka sebut rumah.
Ketika pintu apartemen terbuka, mereka disambut oleh suasana yang hangat dan nyaman. Apartemen ini adalah tempat yang mereka bangun bersama, tempat di mana mereka berbagi cinta dan kehidupan sehari-hari.
Mereka melepas sepatu mereka dan berjalan ke ruang tamu yang dihiasi dengan sentuhan pribadi mereka. Isabella duduk di sofa yang nyaman, sedangkan Leo pergi ke dapur menyiapkan minuman hangat untuk mereka berdua.
Saat Leo kembali dengan dua cangkir teh, dia melihat Isabella tersenyum padanya dengan penuh kasih sayang. Mereka duduk berdampingan di sofa, merasakan kenyamanan dan kehangatan yang hadir di antara mereka.
"Terimakasih," Isabella mengambil salah satu cangkir dan segera meminumnya. "Panas.." Lirih isabella diringi tawa dari keduanya.
Kehidupan mereka seperti sepasang suami istri. Meskipun begitu namun ada penghalang besar dari cinta mereka. Ya, restu dari kedua orang tua leo tepatnya. Ibunya leo tidak menyukai isabella dan menentang keras hubungan mereka berdua. Alasannya karena Ayah dari ibunya leo sudah memiliki perjanjian khusus dengan salah satu sahabat baiknya.
Dulu, kakek buyut leo adalah salah seorang petinggi perang. Dia mempunyai banyak teman kolega dalam jabatannya. Namun ada salah satu teman yang sangat berarti bagi kakek buyutnya Leo. Kakek buyut leo bernama wiraatmaja, saat itu wira sedang bertugas dalam peperangan terakhir yang akan memerdekan tanah air mereka. jabatannya yang merupakan petinggi perang membuat dirinya harus berada di barisan paling depan. Sehingga Wira terluka saat itu, wira hampir saja meninggal jika saja teman yang wira maksud tidak membantunya lebih cepat.
Ya, temannya itu bernama Felipe. Meski berdarah campuran, namun felipe ikut dalam kesatuan tentara yang sama dengan wiraatmaja. Felipe yang siap siaga dari awal telah menyelamatkan nyawa wira. dokter bilang bahwa wira sudah tiada saat itu, Namun felipe tidak percaya. dia membawa wira ke rumah sakit yang berbeda dan benar saja, wira masih bisa di selamatkan saat itu.
Karena felipe sudah menyelamatkan nyawanya, wiraatmaja merasa berhutang nyawa dengannya. Hingga saat negara mereka merdeka, wira dan felipe juga memiliki sebuah perjanjian khusus. Yaitu menjodohkan keturunan mereka.
Namun, siapa yang menyangka jika wira dan felipe sama-sama tidak memiliki anak perempuan. Wira punya Dua anak laki-laki, sedangkan felipe mempunyai tiga anak laki-laki. Namun perjanjian tetap lah perjanjian, hingga anak pertama wira mempunyai seorang anak perempuan yaitu ibu Leo. Sedangkan anak pertama felipe mempunyai satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Namun sayang cucu laki-laki felipe mempunyai kelainan, dia menyukai sesama jenis dan pindah ke luar negeri. Hingga perjanjian itu turun ke zaman kelahiran Leo.
Ya, ibu Leo yang bernama saras menjodohkan Leo dengan putri dari cucu felipe. Sekarang gadis yang Saras pilih masih berkuliah di Washington, jadi pertemuannya dengan Leo di undur kembali.
Itulah alasan mengapa saras menentang hubungan Leo dengan isabella. Meski Leo sudah menolak Mentah-mentah perjodohan rumit itu karena selain leo, saras juga mempunyai seorang putra. Leo memaksa ibunya untuk memilih adiknya saja dijodohkan, Namun sialnya dalam perjodohan itu hanya berlaku untuk anak pertama.
Meskipun begitu Leo dan isabella tidak gentar. Mereka dengan terang-terangan mendeklarasikan hubungan mereka di antara kedua pihak keluarga. Ya, dengan reputasi keluarga dan reputasi Leo sendiri, jelas saja keluarga isabella menerima Leo dengan senang hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments