Still About You
Selamat membaca 💕💕
Pagi ini, suasana mansion sangat sepi. Hanya, Velly Alexander yang ada di mansion beserta para pelayan. Orangtua dan kakaknya, pergi dengan pasangan masing-masing. Velly duduk sendiri, memakan sarapannya di meja makan. Velly menoleh ke kiri dan ke kanan, dia menghela nafasnya.
“ Andai saja, ada Agnes disini,” ucapnya pelan.
Agnes sudah kembali ke New york. Karena dia masih mengurus, beberapa proyek disana. Sementara Lidya, masih dalam keadaan hamil. Sementara ini, Agnes yang akan menghandle, semua pekerjaan di New york.
Velly lagi-lagi merasa kesepian. Hanya dia yang belum mempunyai pasangan, dari keluarga Praja. Sebenarnya, dia mempunyai keinginan untuk segera menikah. Karena dia merasa, umurnya sudah cukup untuk berumah tangga. Ya umur Velly saat ini adalah 26 tahun.
“ Aku sebenarnya sudah ingin menikah, tapi pria yang ku sukai, tidak mencintaiku,” ucapnya pelan.
Velly sudah berulang-ulang, menyatakan cintanya pada David. Mungkin, seorang David pun sudah merasa jenuh, karena di kejar-kejar Velly.
“ Kenapa sangat sulit, mendapatkan hatimu Dav?” batin Velly.
“ Aku sudah jatuh hati padamu. Bagaimana bisa, aku menepis perasaan ini?” batin Velly lagi.
Velly selalu merenungkan, kenapa David tak pernah mau menjawab perasaannya. Velly terlalu memaksa kan dirinya, untuk selalu dekat dengan David.
“ Apa dia tak ada keinginan untuk menikah? Sedangkan umurnya sama dengan kak Juna,” ucapnya pelan.
“ Hah! Andai dia punya keinginan, apakah mungkin wanita itu adalah aku?” tanya Velly pelan dengan hambar.
“ Astaga! Aku ga tau, seandainya dia menikahi wanita lain,” kata Velly lagi.
Dia tak mau, membayangkan itu terjadi. Karena dia tak tahu, apa yang akan terjadi pada dirinya, seandainya David menikahi wanita lain.
Velly menghembuskan nafasnya, lalu meminum air yang ada di meja makan itu. Hari ini, dia akan pergi ke butik, karena dia pun mempunyai kesibukan.
“ Udah lah, aku pergi ke butik dulu,” ucapnya setelah, meminum air mineral itu.
Velly lalu berdiri dari duduknya, dan berjalan keluar. Seperti biasa, Velly akan mengendarai mobilnya sendiri.
“ Pagi nona muda,” sapa Security.
“ Pagi pak Indra,” sahut Velly yang sudah di mobil.
“ Silahkan nona,” ucap security membuka yang sudah membuka, gerbang mansion.
“ Makasih pak Indra,” kata Velly tersenyum dan segera berlalu.
*
Sepanjang perjalanan Velly menuju butik, dia masih memikirkan David. Ya Velly sangat mengharap, David menerima cintanya. Dalam tahap ini, Velly rela dianggap mengemis cinta pada David. Hati tak bisa dibohongi, inilah keadaannya sekarang. Setiap Jalan hidup manusia itu, berbeda-beda.
“ Aku tak tau, apakah takdir bisa membawa kita bersama Dav. Yang pasti, saat ini aku sangat mengharapkan mu,” batin Velly sambil menyetir mobil.
“ Sampai saat ini, aku masih berjuang mendapatkan hatimu,”
“ Walau kenyataannya, kamu selalu membuat ku kecewa,” lirih nya lagi.
Velly terus mengendarai mobilnya, melihat ke depan dengan fokus. Ya walaupun dia memikirkan David, Velly selalu fokus menyetir mobilnya.
30 menit, Velly sudah sampai di butiknya, dan dia heran pagi-pagi, sudah banyak pengunjung. Ya Velly adalah seorang perancang busana terkenal, bahkan sudah dikenal di Negara Eropa. Seluruh rancangannya, sangat banyak diminati. Apalagi, dia juga seorang perancang perhiasan. Dia sangat pintar mendesign, dari dulu Velly sangat berbakat di bidangnya.
“ Hmm.. pagi ini banyak sekali pengunjung,” batinnya tersenyum.
Lalu dia berjalan, masuk ke butiknya yang mewah itu. Semua pengunjung yang berada disitu, sudah tentu pasti mengenalnya.
“ Selamat pagi, Nona Velly,” sapa salah satu pengunjung.
“ Halo, pagi juga,” kata Velly yang selalu tersenyum, pada para pelanggannya.
“ Nona Velly, rancangan nona bagus-bagus semua lho! Aku sangat menyukainya,” kata pelanggannya yang merupakan, istri seorang pengusaha.
“ Wow thank you ya,” ucap Velly tersenyum.
“ ya nona, anda masih muda tapi karya anda, membuatku jatuh cinta,” kata pelanggan itu lagi.
Velly lagi-lagi tersenyum, dia sering mendapat pujian seperti itu, dari pelanggannya.
“ Oh ya nona Velly, kapan lagi Vellys diamond akan meluncurkan produk terbaru?” tanya pelanggan itu.
“ Hm bulan depan nyonya, nanti bisa langsung datang ya,” kata Velly tersenyum.
“ Ok nona, aku ingin membeli kalung rancanganmu. Uhh! Keren-keren banget,” kata Pelanggan itu tersenyum.
Ya Velly selalu mendapat pujian, apalagi untuk rancangan perhiasannya. Para istri-istri pengusaha apalagi, yang suka belanja perhiasan. Jangan ditanya, harga untuk satu produk, rancangan perhiasan Velly saja, bisa sampai milyaran.
“ Sekali lagi, terimakasih nyonya,” kata Velly tersenyum.
“ Nyonya, saya ke ruangan saya dulu. Silahkan di lanjutkan belanja nya,” kata Velly tersenyum, dan pelanggan itu pun mengangguk.
Velly pun berjalan, menuju ruangannya. Ya setidaknya, dia bisa sedikit tidak terlalu memikirkan David. Lalu Velly, yang sudah berada di ruangannya, berjalan menuju meja kerjanya.
“ Thanks God,” ucap Velly yang sudah duduk di kursi kerjanya.
Velly selalu bersyukur, dengan apa yang sudah dicapainya, hingga saat ini.
“ Sekarang, aku kerja lagi,” katanya tersenyum lalu membuka laptopnya.
Velly adalah wanita yang baik, dia hanya akan bersikap kekanak-kanakan, dengan orang yang sudah dekat dengannya. Tak pernah Velly merasa iri dengan siapapun. Dia mengerjakan apa yang dia mampu, apa yang dia sukai. Walaupun Velly sedikit bar-bar, akan tetapi hatinya sama dengan Mery yaitu Mamanya. Semua anak-anak Praja adalah anak yang mandiri. Semua punya pekerjaan masing-masing. Tentu saja, anak-anak Praja dan Mery sangat bertanggung jawab pada pekerjaannya.
*
*
Sementara, Mery dan Praja sekarang berada di Bali. Ya sepasang orang tua itu, sangat suka berpergian. Apalagi, karena mereka sudah tak bekerja lagi. Karena ada anak-anak mereka yang menggantikan. Saat ini Mery dan Praja berada di hotel milik mereka. Mereka lagi duduk di Gazebo, menikmati pagi hari yang indah ini.
“ Sayang, aku dari kemarin mikirin Velly,” kata Mery pada suaminya itu.
Tentu saja, Praja mengerutkan keningnya. Dia pun heran, kenapa istrinya baru mengatakan sekarang?
“ Mikirin Velly? Maksudnya sayang?” tanya Praja bingung.
Mery pun sedikit tertawa, melihat reaksi suaminya itu. Kenapa Praja harus seperti orang bingung?
“ Kok ketawa sih sayang?” kata Praja semakin heran.
“ Habis, wajah mu itu lho sayang! Kenapa seperti orang bingung?” Mery masih tertawa.
“ Ya iya dong sayang! Habis aku bingung, kamu itu mikirin Velly, tentang apa?” kata Praja.
Mery masih tertawa, sungguh Praja sedikit kesal dengan istrinya itu. Sekaligus penasaran juga, apa maksud istrinya tentang Velly. Mery yang melihat suaminya murung, akhirnya menghentikan tawanya.
“ Sayang, aku tu mikir kenapa Velly belum mempunyai kekasih,” kata Mery tersenyum.
“ Oh ya ampun! Aku kira tadi apa,” sahut Praja.
“ Iya sayang, umur Velly sudah 26 lho! Asal di tanya lagi dekat sama siapa? Katanya belum ada,” terang Mery pada suaminya itu.
“ Udah la sayang, biarin aja kenapa sih? Aku ga mau ya, ada lagi perjodohan sama anak-anak! nanti seperti kisah Juna sama Lidya lagi,” kata Praja pada istrinya.
“ Kamu tuh ya! Model kayak Velly itu, memang harus di jodohkan!” kesal Mery pada suaminya.
“ Kamu ga jera, dengan masalah Juna waktu dulu sayang?” Praja pun kesal pada istrinya.
“ Lha, emang pilihanku salah? Liat aja putramu itu, sudah tergila-gila dengan menantu kita,” sahut Mery membenarkan diri.
Praja pun menggelengkan kepalanya, dia tak habis pikir dengan istrinya saat ini. Ya Praja sudah sangat jera, memakai cara perjodohan lagi pada anaknya. Apalagi sekarang anak perempuannya. Praja takut, nanti putrinya akan tersiksa seperti menantunya waktu dulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Laura tan
Hai thor, ini novel terbaru ya? Aku baru liat thor.. berarti ini kisah Velly dan David ya? Ok lah thor,, lanjut. 👍👍
2024-01-04
2