Masih di cafe David…
David menjauhkan diri dari Velly karena menganggunya. Membuat Velly seketika emosi. Velly saat ini menampakkan wajah yang murung ke arah David. Tapi David tak peduli, dia tetap bersikap cuek. Beberapa menit kemudian, David memasukkan ponselnya ke saku.
“Udah selesai? Teruskan aja!”kesal Velly pada David.
“Kamu tuh kenapa? Aku ganggu kamu?”kata David malas.
“Aku tuh ada disini! Kenapa malah chat sih?” kesal Velly.
“ mYang ngajak ketemu siapa? Aku sudah bilang jangan maksa,”ucap David.
Velly mengepalkan tangannya, dia benar-benar sangat kecewa malam ini dengan David.
“Dav, kamu kapan bisa ngomong serius sih?” tanya Velly.
“Oh ya ampun, selama ini aku ngelawak ya?”sahut David yang juga kesal.
Velly diam, dia ingin sekali menggebrak meja yang ada di depannya. Tapi pengunjung di cafe sangat banyak. Dia tak ingin, jadi pusat perhatian pengunjung. Begitu pun juga dengan David, selalu diam seolah-olah tak ingin berbicara dengan Velly.
Velly menghembuskan kasar nafasnya, dia merasa sangat sesak di dadanya. Ya Velly sebenarnya salah satu termasuk wanita yang sabar. Bukan sekali dua kali David seperti itu. Bahkan setiap mereka bertemu, David selalu seperti itu.
“Bisa ga Dav, kita itu menjalani hubungan yang normal? Tanpa harus cuek dan dingin?”Velly pun memulai lagi pembicaraan mereka.
David pun melihat Velly, lalu dia menoleh kesamping.
“Untuk apa? Bagiku tak berguna!”ucap David datar.
“Aku mencintaimu Dav, apa kamu ga bisa memberi, sedikit saja hati padaku?”tanya Velly pelan dan bergetar.
Ya untuk kesekian kalinya, Velly tak malu mengatakan, apa yang di rasakan nya pada David. Sungguh, Velly tak memikirkan lagi harga dirinya di depan David.
“Kamu ga lelah?”tanya David memandang wajah Velly mengiba.
Velly menggelengkan kepalanya, tanda dia tak lelah mengejar cinta David.
“Masih banyak pria lain, kenapa mesti aku?” tanya David lagi.
“Memangnya hati bisa di atur? Aku ga bisa membohongi perasaanku,”ucap Velly pelan, memandang wajah pria yang sangat di cintainya itu.
David lagi-lagi diam, dia menghela nafasnya. Sungguh, diamnya David membuat Velly sangat sakit hati.
“Sebaiknya kita pulang,”ucap David tiba-tiba.
“What?”lirih Velly sakit hati, karena tiba-tiba David ingin pulang.
“ Aku ingin istirahat, aku capek hari ini,” kata David.
Velly memejamkan matanya, dengan hati yang geram.
“Baiklah! Aku pulang!”ketus Velly tiba-tiba.
“Ya selamat malam,”ucap David santai.
Velly tak menjawab, dia langsung pergi dari hadapan David. Malam ini, dia benar-benar sakit hati untuk kesekian kalinya.
Velly berjalan ke arah mobilnya, dengan hati yang geram. Beberapa pria yang berkunjung ke cafe itu, bersiul pada Velly. Ya, Velly sangat cantik, bentuk tubuhnya sangat ideal. Rambutnya panjang, bergelombang. Dan Velly juga wanita yang sangat elegan dalam berpakaian.
“ Hai nona, kamu cantik sekali!” seru pria salah satu pengunjung cafe itu.
Velly pun cuek, dia tak peduli dengan pria yang menggodanya itu.
David menyaksikan itu tadi. Dia melihat Velly tak peduli pada pria yang menggodanya. Dia duduk melipat kedua tangannya. Lalu matanya menatap lurus, kearah Velly yang berjalan menuju mobilnya. Sementara, Velly sudah mengendarai mobilnya, dengan hati dan perasaanya sangat sakit.
“ Sial!” Velly berteriak di dalam mobil.
Lalu dia menangis, tak bisa lagi di bendungnya air mata yang ingin jatuh itu.
Dia tidak berbicara apapun, selain menangis.
David yang sudah sendiri pun, sekarang masih duduk di tempat mereka tadi. Entah kenapa, dia memikirkan Velly yang baru saja pergi dari hadapannya.
“ Hah! Aku tak mungkin, punya perasaan padanya. Dia bukan tipeku, dan aku masih ingin sendiri,” batin David menepis perasaanya.
*
*
Bali…
Mery dan Praja, malam ini sedang berada di kamar hotel milik mereka. Mery selalu saja, memikirkan putrinya itu. Mery ingin sekali Velly segera mendapatkan jodoh. Kedua putranya, sudah mempunyai pasangan masing-masing. Dan Velly, pasti akan merasa kesepian kalau mereka tak ada.
“Kamu lagi mikirin apa sayang?”tanya Praja pada istrinya itu di ranjang mereka.
“Huh, aku ingin sekali Velly mendapatkan jodoh sayang,”jawab Mery.
Tentu saja, Praja pun memutar malas bola matanya. Ternyata, masih itu yang dipikirkan istri tercintanya itu.
“Biarkan dia yang memilih sayang, kita ga usah ikut campur lagi,”kata Praja.
“Apa sih sayang? Kamu mikir ga, umur Velly sudah 26! Dia masih lebih tua dari menantu kita sayang!”tiba-tiba Mery kesal.
“Sayang 26 tahun itu masih muda, kamu jangan aneh-aneh deh!”seru Praja.
Mendengar itu, Mery menatap tajam suaminya. Tentu saja, yang ditatap menjadi takut.
“Lalu? Aku dulu menikah dengan kamu umur berapa?”tanya Mery yang masih menatap tajam suaminya.
“Sayang, kok jadi kesitu larinya?”
“Jadi kemana?”kesal Mery.
Praja pun diam, dia tak bisa menjawab istrinya itu.
“Udah ya, pokoknya aku akan menjodohkan Velly dengan anak rekan bisnis kita!”tegas Mery.
“Apa? Sayang kamu sadar?”ucap Praja yang terkejut.
“Sadarlah! Aku yakin anak itu baik!”kata Mery dengan yakin.
“Kalau Velly ga mau gimana sayang?”tanya Praja lagi.
“Dia pasti mau, walau pun mungkin awalnya tidak,”kata Mery lagi.
“Kok kamu yakin sayang?”tanya Praja penasaran.
Mery langsung tersenyum, dia melihat suaminya masih bingung.
“Ada deh! Kalau waktunya sudah pas, nanti kamu pasti tau sayang,”terang Mery.
“Oh ya ampun!”seru Praja menepuk jidatnya, melihat istrinya senyum-senyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
Laura tan
Helow thor mau dijodohkan sama siapa si Velly?
2024-01-04
3
stuck
aduh mama mery mau jodohin Velly sama siapa thor?
2024-01-04
2