#3 Velly lagi-lagi kesal

Velly sudah sampai di mansion, dengan membawa rasa lelahnya. Ya, Velly adalah seorang wanita karir, yang sangat sukses dibidangnya. Dia berjalan menuju kamarnya. Ingin rasanya dia sebentar saja berbaring di ranjangnya.

“Huff! enak banget kalau berbaring seperti ini,” ucapnya ketika sudah berbaring terlentang.

Dia memandang keatas, lalu memejamkan matanya sebentar. Wajah David selalu terbayang di matanya. Hatinya telah terpaut, dengan pria yang merupakan sahabat kakaknya itu.

“Seandainya, kamu jadi milikku Dav,”lirihnya sambil memejamkan mata.

5 menit Velly memejamkan matanya, membayangkan dia menikah dengan David.

“Hah! Khayalanku ketinggian,”ucap Velly yang sudah membuka matanya.

“Jangankan untuk menikahiku, menjadikan aku kekasih pun, mungkin mustahil,”ucap nya pelan dengan hati yang sesak.

Sebenarnya, Velly bukan wanita pemaksa akan tetapi, karena dia sudah sangat tergila-gila pada David, dia jadi nekat. Walaupun, David mungkin menganggap dia sebagai pengemis cinta.

“Aku tak mengapa, seandainya pikiran mu seperti itu sekarang Dav. Karena yang kurasakan bukan sandiwara,”katanya lagi pelan.

15 menit Velly berbaring memikirkan, pria yang sudah membuatnya jatuh cinta. Lalu dia menghembuskan nafasnya. Karena dia sadar, saat ini dia sedang berkhayal. Tiba-tiba ponselnya berdering, membuyarkan khayalannya. Velly mengambil ponsel yang ada di dalam tasnya. Seketika dia tersenyum, melihat ponselnya.

“Kak Juna?”ucapnya pelan dan tersenyum.

Ya, Juna menghubunginya melalui Video call. Saat ini, Juna dan Lidya berada di singapura. Juna ke Singapura karena ada pekerjaan disana. Tentu saja Juna harus didampingi istrinya, kemana pun dia pergi.

“Halo kak,”sapa Velly tersenyum pada kakaknya melalui Video.

“Hei, jomblo abadi!”kata Juna pada adiknya itu, membuat Velly lagi-lagi kesal pada Juna.

“Apa sih kak?”kesal Velly.

“Hahaha”Juna tertawa terbahak-bahak.

“Aku malas bicara sama kakak! Mana kakak ipar?”kata Velly masih dengan nada kesal.

Juna pun mengalihkan ponselnya pada istrinya. Ya, Lidya lagi berbaring di samping Juna saat ini.

“Nih, istriku yang cantik,”kata Juna.

Velly pun langsung tersenyum, melihat kakak iparnya. Ya usia kandungan Lidya sekarang adalah 4 bulan.

“Kakak ipar makin berisi ya,”kata Velly semangat.

“Hahaha iya nih Vell,”kata Lidya tertawa pada Velly.

“Ishh! Kalian berdua itu buat baper deh,”kata Velly karena melihat kemesraan mereka.

“Makanya, jangan bercita-cita jadi jomblo abadi,” sahut Juna tiba-tiba.

“Kak Junaa!!”geram Velly.

Juna tertawa terbahak-bahak, sampai Lidya pun memukul bahu suaminya.

“Heh Velly Alexander!! Aku cuma mau ingatkan dirimu, kalau kau ga punya kekasih beberapa bulan kedepan, aku yakin mama dan papa akan menjodohkanmu,”Juna tertawa lagi.

Mendengar itu Velly membulatkan matanya. Dia tak mau dijodohkan. Tak ada perjodohan, dalam kamus Velly Alexander.

“What? Aku ga mau dijodohkan! Aku sudah punya pria yang ku suka!”ucap Velly tiba-tiba.

“Haha ga usah halu ya Vell, sampai sekarang kau belum kenalkan sama papa dan mama,”kata Juna yang masih tertawa.

Velly pun kesal pada kakaknya, selalu saja suka mengejeknya.

“Belum saatnya!”ketus Velly.

“Haha belum saatnya, apa memang belum ada?” Juna lagi-lagi tertawa.

“ Ihh kak Juna nyebelin! Udah ah, aku tutup telepon nya!”kata Velly kesal, karena Juna menghubunginya hanya untuk mengejeknya.

Tetap saja, Juna tak berhenti tertawa melihat kekesalan adiknya itu. Hari ini, Juna butuh hiburan karena dari pagi dia sibuk.

“Ok lah adikku sayang, selamat menyendiri di mansion,”kata Juna lagi.

“Dasar pria bucin! Udah ya, bye kakak ipar,”kata Velly dan Lidya pun menjawab sama.

Sambungan telepon pun sudah putus, lagi-lagi Velly kesal.

“Hah! Aku akan buktikan, aku bukan jomblo,” kata Velly memicingkan matanya.

“Sebaiknya aku mandi dulu, aku akan ketemu sama David malam ini,”ucapnya pelan dan beranjak dari ranjangnya.

*

*

Di cafe David…

Velly datang lebih awal, ya jam 8 malam dia sudah berada di cafe David. Padahal mereka janjian jam 9 malam. Tapi Velly, merasa bosan di mansion. Dia sangat kesepian, di mansion yang megah itu. Sekarang dia duduk dan meminum pesanannya. Sementara, David belum juga datang.

“Aku datang nya kecepatan! Mungkin dia masih kerja,”gumamnya pelan.

Velly masih setia menunggu David, sambil mendengarkan alunan musik di cafe itu.

30 menit kemudian, David sampai di cafe miliknya itu. Dari Jauh, dia sudah melihat Velly duduk. David tak langsung keluar dari mobilnya. Dia memandangi Velly dalam diam sekitar 10 menit. Lalu dia keluar dari mobilnya, berjalan ke arah Velly.

“Sudah lama?”suara David mengejutkan Velly. Dia tak sadar, bahwa David sudah ada di cafe.

“Hah! Kamu tu ya bikin kaget!”seru Velly yang masih kaget dan jantungnya berdebar.

Ya pesona David malam ini, membuat Velly tak bisa tenang.

“Dia tampan sekali..wangi banget lagi,” batin Velly.

David melihat Velly bengong dan melihat ke arahnya. Tetap saja, David tidak terlalu peduli.

“Heh! Bengong aja dari tadi!”bentak David yang membuyarkan lamunan Velly.

“Ha! Apa? Siapa yang bengong?”kata Velly pura-pura heran.

“Cihh! Tetap aja ga nyadar!”ketus David cuek.

Lalu David memegang ponselnya, sepertinya dia lagi membalas chat dari seseorang. Velly pun penasaran, dia melirik ke ponsel David. Seketika David sadar, Velly melirik ke ponselnya.

“Heh! Mata tolong kondisikan!”ketus David.

“Idih! Emang aku kenapa?”tanya Velly pura-pura bingung.

David diam, dia melanjutkan chat nya dengan seseorang.

“kamu chat dengan siapa sih?”Akhirnya Velly bertanya karena penasaran.

Terpopuler

Comments

stuck

stuck

Juna kamvret hahaha.. thor sinopsismu itu buat aku bingung dan takut.. jangan sampai ga jodoh dong thor

2024-01-04

3

lihat semua
Episodes
1 keresahan Velly
2 Kekesalan Velly
3 #3 Velly lagi-lagi kesal
4 #4
5 #5
6 #6
7 #7
8 # Kedatangan Agnes
9 David deman
10 #10
11 #11
12 #12
13 #13
14 #14
15 #15
16 #16
17 #17
18 #18
19 #19
20 #20
21 #21
22 #22
23 #23
24 #24
25 #25
26 #26
27 #27
28 #28
29 #29
30 #30
31 #31
32 #32
33 #33
34 #34
35 #35
36 #36
37 #37
38 #38
39 #39
40 #40
41 #41
42 #42
43 #43
44 #44
45 #45
46 #46
47 #47
48 #48
49 #49
50 #50
51 #51
52 #52
53 #53
54 #54
55 #55
56 #55
57 #57
58 #58
59 #59
60 #60
61 #61
62 #62
63 #63
64 #64
65 #65
66 #66
67 #67
68 #68
69 #69
70 #70
71 #71
72 #72
73 #73
74 #74
75 #75
76 #76
77 #77
78 #78
79 #79
80 #80
81 #81
82 #82
83 #83
84 #84
85 #85
86 #86
87 #87
88 #88
89 #89
90 #90
91 #91
92 #92
93 #93
94 #94
95 #95
96 #96
97 #97
98 #98
99 #99
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 #110
111 #111
112 112
113 113
114 #114
115 #115
116 #116
117 #117
118 #118
119 #119
120 #120
121 #121
122 #122
123 #123
124 #124
125 #125
126 #126
127 #127
128 #128
129 #129
130 #130
131 #131
132 #132
133 #133
134 #134
135 #135
136 #136
137 #137
138 #138
139 #139
140 #140
141 #141
142 #142
143 #143
144 #144
145 #145
146 #146
147 #147
148 #148
149 #149
150 #150
151 #151
152 #152
153 #153
154 #154
155 #155
156 #156
157 #157
158 #158
159 #159
Episodes

Updated 159 Episodes

1
keresahan Velly
2
Kekesalan Velly
3
#3 Velly lagi-lagi kesal
4
#4
5
#5
6
#6
7
#7
8
# Kedatangan Agnes
9
David deman
10
#10
11
#11
12
#12
13
#13
14
#14
15
#15
16
#16
17
#17
18
#18
19
#19
20
#20
21
#21
22
#22
23
#23
24
#24
25
#25
26
#26
27
#27
28
#28
29
#29
30
#30
31
#31
32
#32
33
#33
34
#34
35
#35
36
#36
37
#37
38
#38
39
#39
40
#40
41
#41
42
#42
43
#43
44
#44
45
#45
46
#46
47
#47
48
#48
49
#49
50
#50
51
#51
52
#52
53
#53
54
#54
55
#55
56
#55
57
#57
58
#58
59
#59
60
#60
61
#61
62
#62
63
#63
64
#64
65
#65
66
#66
67
#67
68
#68
69
#69
70
#70
71
#71
72
#72
73
#73
74
#74
75
#75
76
#76
77
#77
78
#78
79
#79
80
#80
81
#81
82
#82
83
#83
84
#84
85
#85
86
#86
87
#87
88
#88
89
#89
90
#90
91
#91
92
#92
93
#93
94
#94
95
#95
96
#96
97
#97
98
#98
99
#99
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
#110
111
#111
112
112
113
113
114
#114
115
#115
116
#116
117
#117
118
#118
119
#119
120
#120
121
#121
122
#122
123
#123
124
#124
125
#125
126
#126
127
#127
128
#128
129
#129
130
#130
131
#131
132
#132
133
#133
134
#134
135
#135
136
#136
137
#137
138
#138
139
#139
140
#140
141
#141
142
#142
143
#143
144
#144
145
#145
146
#146
147
#147
148
#148
149
#149
150
#150
151
#151
152
#152
153
#153
154
#154
155
#155
156
#156
157
#157
158
#158
159
#159

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!