Di perusahaan David ..
Pagi ini, David disibukkan dengan segudang aktfitasnya. David baru sampai di perusahaannya, dan hari ini dia akan meeting dengan investor. David Stuart, adalah merupakan seorang CEO. Tentu saja perusahaan itu adalah milik keluarganya. Dady nya sudah terlebih dahulu meninggalkannya. David stuart adalah merupakan anak tunggal. Momy nya David, memilih tinggal di Perancis.
“Jam berapa kita mulai?”tanya David pada asistennya yang bernama Gery.
“Jam 11 tuan,”jawab Gery.
“Ok keluarlah! Aku ingin sendiri!”Perintah David pada Gery.
“Baik tuan,”patuh Gery dan segea berlalu.
Setelah Gery keluar, tiba-tiba David merindukan momy nya. Sudah 3 bulan ini, dia tidak berkunjung ke Perancis.
“Aku rindu sama Momy, sebaiknya aku menghubunginya dulu,”ucapnya pelan.
David lalu mengambil ponselnya, dan menghubungi momy nya melalui Video call. Lalu terhubung..
“Hai mom,”sapa David.
“Helo sayang, kamu apa kabar?”
“Aku baik mom,”David tersenyum pada momy nya.
“Perusahaan aman sayang?”tanya sang momy.
“Aman mom! aku hanya rindu pada momy,”kata David.
“Oh sayang, momy juga merindukan mu,”
David pun tersenyum, setidaknya dia melihat momy nya dalam keadaan sehat.
“Boleh momy tanya sesuatu?”
“Tanya apa mom?”
“Kapan kamu akan menikah David? Sudah 33 tahun lho,”
“Aduh! Kenapa sih momy suka menanyakan itu?”batin David.
“David? Kamu dengar momy?”
“Ah iya mom, belum ada yang cocok mom,”kata David.
“Pikirkan masa depanmu sayang! Kamu perlu pendamping hidup,”kata momy nya.
David pun menghela nafasnya, dia malas kalau berbicara tentang pernikahan.
“Liat nanti lah mom, aku masih ingin bekerja dulu,”kata David.
“Ok! Tapi jangan kelamaan ya, ingat umur sayang,”
“Iya..iya momy ku yang cantik,”ucap David tersenyum.
“Ya udah, momy tutup dulu. Kamu lanjutkan pekerjaan mu,”
“Siap mom! Bye mom, love you, miss you,”ucap David lalu menutup sambungan Video call itu.
David pun merenung, entah apa yang di pikirkannya saat ini. Apa karena omongan momy nya tadi? Ya ternyata, David pun memikirkan perkataan momy nya.
“Huff! Aku memang sudah ada niat menikah! Tapi itu dulu, waktu aku ketemu Lidya,”ucapnya pelan.
“Hah! Ternyata dia istri sahabatku, nasibku selalu sial!”David kesal.
David memang, sudah move on dari Lidya. Apalagi, semenjak Lidya dan Juna telah kembali bersama. Dan sekarang, Lidya sedang mengandung anak Juna.
Tiba-tiba, entah kenapa dia teringat dengan Velly. Adik dari sahabatnya itu, sudah kurang lebih 1 tahun mereka mengenal. Tapi di bilang teman juga tidak, apalagi kekasih. Karena David, tak pernah menanggapi perasaan Velly
“Kenapa aku jadi teringat dia?”batinnya merasa aneh.
David pun menggelengkan kepalanya. Dia merasa tak ada perasaan dengan Velly. Begitulah menurut pemikirannya.
“Dia selalu menggangu,”ucap nya pelan.
“Apa dia ga punya rasa malu?”katanya lagi dengan wajah heran.
“Lagian, dia bukan tipeku! Aku geli dekat dengannya,”ucapnya sambi menaikkan bahunya.
Ada yang aneh dari perkataan David. Dia tadi memikirkan Velly tiba-tiba. Tapi mulutnya mengatakan, kalau dia tak punya perasaan pada Velly.
“Sebaiknya, aku fokus kerja!”kata David pelan lalu membuka laptopnya.
Hari ini, David juga sibuk hingga sore nanti. Sebagai CEO dia adalah orang yang bertanggung jawab, pada pekerjaannya.
*
*
Sore hari pun tiba, Velly akan segera pulang ke mansion. Dia tak menghubungi David sampai sore hari ini. Karena memang dia sangat sibuk.
“Huff! Badanku pegal, sebaiknya aku lanjutkan besok,”katanya pelan.
Velly melihat ponselnya, dia tersenyum miring. Dia mengharap ada pesan dari David, tapi tak satu pun pesan dari David hari ini.
“Mana mungkin, kamu akan menghubungiku!” seru Velly.
“Aku selalu kepedean,”katanya lagi.
Tapi dia tetap saja, berharap kalau David akan mengirimnya pesan. Akhirnya, dia sendiri yang menghubungi David. Nomor nya tersambung, tapi David tak menjawab. Setelah 4 kali, barulah David menjawab panggilan itu.
“Apa sih, kamu ganggu aja!”suara David dari balik ponsel.
“Oh ya ampun Dav! Kamu kok gitu sih ngomongnya?”kesal Velly.
“Aku masih kerja Velly! Ngerti ga sih?”ketus David.
“Bisa ga sih, kamu ngomongnya biasa aja?”kata Velly juga kesal.
“Aneh banget! Aku bilang, aku sibuk kok! Kan biasa aja aku ngomongnya!”ketus David.
“Maksudmu, aku ga bisa lagi hubungi kamu gitu?”tanya Velly kesal.
“Ya, kalau bisa ga usah ganggu,”kata David.
Velly sangat kesal, setiap bicara dengan David, selalu saja membuat Velly kesal. David tak pernah, mau bicara serius dengannya. David hanya memperlihatkan sikap diam, dan cuek dengan Velly.
“Aku akan ganggu kamu terus!”bentak Velly.
“Wanita aneh kamu memang ya! Kamu ga ada kerjaan lain, selain ganggu orang?”kata David.
“Enak aja kalau ngomong! Kamu pikir semua cowok aku ganggu, seperti denganmu?”Velly emosi.
“Hah! Itu bukan bagian dari urusanku!”ketus David.
“Ya urusan mu dong!”seru Velly membuat David, ingin segera mengakhiri percakapan mereka.
David diam tak menjawab perkataan Velly. Seperti biasa begitulah, sikap David kalau ke Velly.
“Nanti malam, kita ketemu di cafe mu!”tiba-tiba Velly ingin bertemu David. Entah karena perdebatan hari ini, atau karena Velly rindu?
“Ngapain? Pulang kerja itu istriahat!”sahut David.
Ingin rasanya, Velly melemparkan ponselnya itu. David benar-benar membuatnya emosi, entah kapan David bisa berbicara dengan baik padanya.
“Pokoknya, aku ga mau tau! Aku umumkan nanti di cafe mu, kalau aku istrimu!”ancam Velly yan membuat David melototkan matanya.
“Bisa ga ya Vell, sekali aja kamu ga ngancam aku?”geram David.
“Kamu kalau ga di ancam, ga ada tindakan! Jangan salahkan aku!”bentak Velly.
“Terserah kamu deh! Jam 9 aku bisa, jangan maksa!”ketus David yang sudah malas, berdebat dengan Velly.
Seketika, hati Velly pun berbunga-bunga. Ada saja akalnya, untuk ketemuan dengan David. Walaupun harus pake ancaman, yang penting bagi Velly bisa bertemu dengan David.
“Gitu dong! Kalau gini kan aku senang hehe,” Velly sudah tertawa pelan.
“Maunya kamu kan, bukan aku!”ucapDavid malas.
“Aku tak peduli,”batin Velly tertawa.
“Udah ya, aku masih kerja!”kata David lalu memutuskan sambungan telepon.
Lagi-lagi Velly kesal setengah mati, dengan sikap David padanya. Kebiasaan David yang selalu, menutup sambungan telepon tanpa sebab.
“Sial! Selalu saja begini! Kapan berubah nya sih nih orang?”geram Velly dengan wajah murung.
“Pengen banget cekik leher nya!”geram Velly lagi.
Setelah itu, Velly pun beranjak dari meja kerjanya. Dia berjalan keluar ruangannya, dengan wajah yang masih kesal.
“Aku pulang duluan,”kata velly pada pegawainya.
“Baik nona,”
Velly berjalan ke keluar butik itu, lalu berjalan lagi ke arah mobilnya. Velly yang sudah berada di dalam mobil, masih merasa kesal karena David.
“Apa iya, aku seperti murahan banget?”ucap nya pelan dan belum menyalakan mesin mobilnya.
“Tapi kan, aku cinta sama dia! Aku paling ga bisa, memendam perasaan! Kalau suka ya suka, kalau ga ya ga!”katanya lagi dengan hati yang masih kesal.
“Dia sebenarnya, punya perasaan ga sih denganku?”tanya nya lagi pelan.
“Ah sudahlah! Aku sebaiknya pulang dulu! Yang penting, aku ketemu sama dia nanti,”kata Velly dan segera berlalu dari tempat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 159 Episodes
Comments
stuck
woi thor uda novel baru aja..makasih lho sudah buatkan cerita Velly dan David🤩 aku liat promosimu barusan di akun sosmed mu..pokoknya aku mohon dengan sangat jangan hiatus ya thor
2024-01-04
3