Cinta Pertamaku Hanya Milikku

Cinta Pertamaku Hanya Milikku

Bab 1

Di sebuah apartemen mewah, tepatnya di dalam kamar yang terlihat luas namun terasa dingin, seorang wanita muda sedang duduk seorang diri menatap ke luar jendela, dia menikmati gemerlapnya cahaya lampu kota saat hari akan berganti malam, yang terilhat sangat indah dari apartemennya, namun keindahan itu tidaklah bisa membuat wanita itu merasa senang apa lagi bahagia, mengingat sejak kecil dia tidak pernah merasakan kasih sayang dari orang tuanya, bahkan dirinya lebih pantas di sebut sebagai anak tiri di dalam rumahnya, hingga saat wanita itu menginjak usia dewasa dan memiliki usaha sendiri, wanita itu memilih untuk tinggal di apartemen, karna baginya itu jauh lebih baik dari pada harus tinggal bersama keluarganya yang tidak pernah perduli dengannya.

Ting

Wanita itu yang tak lain adalah Zira, meraih ponsel yang ada di atas nakas, saat mendengar suara notifikasi pesan lalu membukanya.

[ ''Ayo, ikut makan malam sama kami di apartemen, Kak Mala masak menu kesukaanmu'' ] isi pesan yang masuk di ponselnya.

Zira berdiri dari duduknya, dia meraih tas selempang mini dan juga kunci mobilnya, lalu dia melangkah keluar dari dalam kamarnya, tanpa memoles wajahnya sedikitpun, meskipun begitu Zira tetap terlihat sangat cantik.

Ting Tong

Ting Tong

Ting Tong

Ceklek

''Zira , ayo masuk'' . Ucap seorang pria yang bernama Rio dan membuka lebar lebar pintu apartemennya.

''Maaf Kak, Zira lupa tidak bawa oleh oleh buat Kevin.'' Tukas Zira melangkah masuk ke dalam apartemen pria itu tanpa merasa sungkan sama sekali, mungkin karna Zira sudah sering mendatangi apartemen itu bahkan kadang Zira juga menginap di sana.

Zira mengenal Rio saat baru berusia empat belas tahun hingga kini Zira sudah berusia dua puluh tahun, dan Zira juga menjadi saksi di pernikahan Rio dan Mala empat tahun lalu, bukan hanya dengan Rio saja bahkan Zira juga sangat dekat dengan Mala istri Rio, bahkan saat wekend Zira lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga kecil Rio ketimbang dengan keluarganya sendiri.

''Tidak masalah, kamu mau datang kami sudah senang'' sahut Rio mengikuti langkah Zira yang melangkah semakin masuk ke dalam apartemen, dan berhenti di meja makan, dimana terlihat seorang wanita yang sedang menata semua menu makan malam yang sudah di masaknya sejak dua jam yang lalu, wanita itu yang tak lain adalah Mala tersenyum melihat kedatangan Zira.

''Kevin mana Kak ?'' Zira bertanya sambil celingukan mencari keponakan kecilnya itu, karna biasanya keponakannya itu akan berteriak kegirangan saat melihat dirinya datang.

''Kevin tidur, kamu masuk saja ke kamarnya, sekalian bangunkan dia.'' sahut Mala, Zira menganggukkan kepalanya dan segera melangkah menuju ke sebuah kamar yang di pintunya tertulis nama Baby Kevin, dan Zira langsung membuka pintunya dan masuk begitu saja, Zira tersenyum melihat balita laki laki yang sangat gembul sedang tidur di atas ranjang dengan posisi yang sudah tidak karuan. Bukannya membangunkannya tapi Zira malah ikut naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuhnya di samping Kevin, Zira menarik tubuh gembul Kevin ke dalam pelukannya, lalu memejamkan kedua matanya dan perlahan mulai masuk ke alam mimpinya.

Di meja makan Rio dan Mala yang sudah siap untuk menyantap makan malamnya, di buat menatap ke arah pintu kamar putranya yang masih tertutup rapat, mereka sudah menebak jika Zira pasti ikut tidur dengan putranya, karna mereka sama sekali tidak mendengar suara ribut putranya saat melihat keberadaan Zira.

''Sayang, apa perlu Zira aku bangunkan?'' usul Rio.

''Tidak perlu mas, biarkan saja dia tidur, nanti saat dia sudah bangun aku akan menghangatkan masakannya lagi.'' Timpal Mala dan Rio hanya bisa menganggukkan kepalanya saja, mereka tahu jika Zira selalu kurang tidur, bahkan hampir setiap malam Zira sering pergi ke club malam, entah apa yang di lakukan Zira di sana, yang jelas mereka selalu mengingatkan agar Zira tidak meminum alkohol, karna itu bisa memperburuk penyakit yang di derita Zira.

Enam tahun yang lalu Zira yang sering merasakan pusing di kepalanya, memutuskan untuk memeriksakan kondisinya di rumah sakit besar kota, dan kebetulan saat itu yang memeriksa Zira adalah Rio, dan saat itu Mala juga bekerja sebagai perawat di rumah sakit itu. Rio dan Mala merasa kasihan pada Zira yang memeriksakan dirinya tanpa di dampingi kedua orang tuanya, apa lagi saat Rio mengetahui penyakit yang di derita oleh Zira kanker otak stadium awal membuat Rio semakin ingin menjaga Zira, sedangkan Zira yang merasakan perhatian tulus dari Rio membuat Zira perlahan mulai terbuka dengan Rio, hingga akhirnya Rio mengetahui semua tentang hidup Zira yang sangat tidak adil dan kejam menurutnya, dan saat itu Rio memutuskan untuk merawat Zira tanpa di harus di bayar, begitu juga saat Rio akan menikahi Mala, dia meminta pada Mala untuk tidak marah saat dirinya memberikan perhatian lebih pada Zira, dan untungnya Mala tidak mempermasalahkannya di tambah saat Mala tahu mengenai hidup Zira yang tak seberuntung dirinya, membuat Mala juga sangat menyayangi Zira.

Pukul sembilan malam Zira mengerjapkan kedua matanya, dia langsung tersenyum saat melihat balita gembul yang duduk di depannya, sembari berceloteh tidak jelas, namun mampu membuat Zira terkekeh.

''Keponakan Aunty sudah bangun ternyata.'' Ujar Zira beranjak duduk lalu mengangkat Kevin dan di dudukkan di pangkuannya.

''Apa Kevin bangun dari tadi, hem,?'' Zira bertanya sembari menciumi pipi gembul Kevin dengan gemas, yang mana membuat si empunya tertawa keras, bahkan sampai terdengar oleh dua orang yang sedang menonton televisi di ruang tengah.

Ceklek

''Ternyata kalian sudah bangun'' tukas Mala lalu mendekat ke arah Zira dan Kevin, begitu juga dengan Rio yang mengikuti istrinya di belakangnya.

''Zira ayo makan dulu, Kak Mala akan menghangatkan lagi masakannnya'' ujar Mala mengambil alih Kevin dari Zira.

''Iya Kak'' sahut Zira lalu menurunkan kakinya dari atas ranjang, sedangkan Kevin kini sudah di ambil alih oleh Rio dan mereka keluar dari dalam kamar Kevin.

'' Kak, Zira mau pamit pulang'' ucap Zira setelah menghabiskan makan malam dengan menu favoritnya, bahkan Mala dan Rio jauh lebih tahu tentang makanan yang di sukai dan tidak di sukai oleh dirinya ketimbang orang tuanya, karna saat dulu dirinya masih tinggal di rumahnya, Ibunya selalau masak dengan menu ke sukaan Kakanya saja Zahra yang sama sekali tidak di sukai olehnya, dan saat dirinya protes tentang masakan itu Ibunya selalu mengatakan jika itu untuk menjaga ke sehatan Kakanya.

''Kenapa tidak menginap di sini saja?'' tanya Mala berdiri dari duduknya dan menghampiri Zira dengan menggendong Kevin.

''Aunty kenyapa puyang, Kevin masih kangen '' ujar Kevin dengan suara khas anak kecil membuat Zira terkekeh.

''Aunty masih ada urusan sayang, janji besok Aunty akan kesini lagi, dan bermain bersama Kevin sepuasnya'' Timpal Zira sambil menoel pipi gembul Kevin.

''Janji Ya'' ucap Kevin menjulurkan jari kelingkingnya ke hadapan Zira, dan Zira langsung menyatukan jari kelingking miliknya ke jari mungil Kevin.

'' Aunty Janji'' balas Zira tersenyum.

''Apa kamu mau ke club lagi?'' Rio yang sejak tadi hanya menyaksikan interaksi putranya dengan Zira ikut bersuara.

''Zira tidak tahu'' sahut Zira lalu melangkah menuju ke pintu apartemen yang di ikuti oleh Rio dan Mala dengan Kevin di gendongannya.

''Ingat, jangan minum bir, tidak baik untuk kondisimu'' pesan Rio yang hanya di angguki oleh Zira tanpa protes sama sekali, tapi tetap saja membuat Rio dan Mala hawatir, karna mereka sudah tahu betul saat Zira sudah frustasi, maka Zira akan melampiaskan pada bir kadang juga dengan menghisap nikotin.

Terpopuler

Comments

Trisna Trisna

Trisna Trisna

lanjutkan,....

2024-01-04

1

Isna Orab

Isna Orab

tpi tetap semangat thor dan jga kesehatan selalu .....aku hrap novel yg ini bisa sampe end thor

2024-01-03

1

Isna Orab

Isna Orab

thor kenapa novel yg gadis desa di hapus pdhl bagus bgt cerita nya thor/Sob/

2024-01-03

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!