Bab 3

Zico dan Zahra sama sama menatap wanita yang kini sedang di obati oleh pelayan restoran, tadi saat wanita itu bertabrakan dengan Zico, membuat siku sebelah kirinya terluka karna membentur vas bunga.

''Zira, mama ke apartemen kamu, apa kamu tahu?'' Zahra mulai membuka suara, sudah sejak sepuluh menit yang lalu sepasang adik kaka itu sama sama saling diam.

''Tidak tahu'' Zira menyahut tanpa menatap wajah kakanya.

 Zico yang sejak tadi tak bersuara diam diam mengamati interaksi Zahra dan Zira, dia bisa melihat dengan jelas jika Zira tidak menyukai keberadaan kakanya, entah ada masalah apa Zico juga tidak tahu, karna selama dia kenal dengan Zahra dia sangat jarang mendengar Zahra bercerita tentang adiknya, Zico hanya tahu jika Zahra memiliki adik yang tinggal di apartemen itu saja, dan Zico juga tidak mencoba untuk bertanya lebih.

Ishhhhh

Zico tersadar dari lamunannya mendengar Zira mendesis, karna si pelayan meneteskan cairan antiseptik pada lukanya.

''Sudah Kak'' ujar si pelayan.

''Terimakasih'' timpal Zira melihat plaster yang menutupi lukanya dengan sempurna, namun tak bohong jika sedikit merasa nyeri saat dirinya menggerakkan tangannya.

''Zira, dua hari lagi kaka sama Kak Zico mau bertunangan, kamu harus pulang'' pinta Zahra yang sama sekali tidak perduli dengan luka di lengan Zira.

Zira berdiri dari duduknya dia menatap kakanya beberapa detik, lalu beralih menatap ke arah luka di sikunya. ''Aku tidak janji '' ucap Zira datar dan terdengar sangat dingin, lalu melenggang pergi begitu saja melewati Zahra dan Zico.

Hari ini Zahra dan mamanya pergi ke apartemen Zira, kemarin mamanya mengatakan jika tidak mendapai Zira di apartemennya, tentu saja karna dia bertemu dengan Zira di restoran yang ia kunjungi kemarin, di tambah Zira terluka karna tak sengaja bertabrakan dengan Zico, awalnya Zahra merasa aneh karna Zico tidak segera kembali ke meja mereka, karna penasaran akhirnya Zahra menyusul Zico, dan saat itu dia melihat Zico menggandeng Zira dan di dudukkannya di kursi panjang yang berada tak jauh dari toilet, awalnya Zahra sudah berfikir yang tidak tidak, namun setelah mendengar penjelasan dari Zico seketika membuatnya bisa bernafas lega.

Ting Tong

Ting Tong

Ting Tong

Zira yang sedang membuat omlet di dapur mendengus kesal, siapa yang sudah bertamu di apartemennya pagi pagi begini, padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan, dan Zira masih menganggapnya pagi mungkin karna dia yang bangunnya yang kesiangan.

''Untuk apa mereka ke sini'' decak Zira melihat keberadaan kaka dan mamanya berdiri di depan pintu apartemennya melalui cctv.

Ceklek

''Syukurlah, ternyata kamu ada'' ucap mamanya dengan tersenyum, namun Zira dia hanya diam saja dan membalikkan badannya melangkah kembali ke dapur, sedangan Mamanya dan Zahra dia langsung masuk ke dalam apartemen lalu duduk di sofa ruang tamu, Mamanya menatap Zira yang terlihat sedang masak di dapur, dia lalu berdiri dari duduknya dan menghampiri putrinya keduanya itu.

''Zira, kamu tidak ingin pulang?'' tanya Mamanya membaut gerakan tangan Zira yang sedang memotong sayuran berhenti tapi hanya sebentar, lalu kembali melanjutkan memotong sayuran.

''Tidak Ma, Zira lebih suka tinggal di sini'' timpal Zira membuat Mamanya hanya bisa menghela nafasnya, lalu melangkah meninggalkan dapur, membiarkan putri keduanya untuk fokus pada masakannya.

''Tuan, pemimpin dari Mega Group meminta untuk bertemu di bar pusat kota'' ucap Tomas membuat Zico mengerutkan dahinya, kenapa harus di bar pikirnya, kenapa tidak di tempat lain di restoran misalnya.

''Bagaimana Tuan, apa anda bersedia datang,'' tambah Tomas.

Zico terdiam beberapa detik lalu menganggukkan kepalanya, padahal jam delapan nanti dia harus ke rumah Zahra untuk pertunangan mereka, tapi tak apalah pikirnya nanti dia akan pamit pada pemimin Mega Group itu .

Jam setengah tujuh malam kedua orang tua Zico sudah tiba di rumah Zahra bersama beberapa pelayan dari mansion mereka, mereka berdua di sambut dengan antusias oleh kedua orang Tua Zahra, sudah seperti yang mereka sepakati jika pertunangan Zahra dan Zico hanya cukup di adakan di rumah Zahra saja.

''Ella, dimana Zico?'' Mama Nita bertanya saat tak melihat keberadaan Zico bersama kedua orang tuanya.

''Zico, sebentar lagi akan menyusul kemari'' timpal Mama Ella.

Di meja bartender club Zira menyunggingkan senyum devilnya, lalu dia menghentikan pelayan wanita yang bekerja di bar itu.

''Ini untuk tamu yang mana?'' tanya Zira.

''Ruangan vip Nona'' sahut pelayan itu dengan ramah, dia sudah hafal dengan Zira yang menjadi pelanggan setia yang selalu duduk di meja bartender club tempat dia bekerja.

''Apa kamu mengenal semua tamu di ruangan itu?'' tanya Zira lagi.

''Saya tidak kenal, tapi saya hafal dengan nama orang orang hebat itu'' timpal si pelayan membuat senyum Zira mengembang, lalu dia mengeluarkan sesuatu dari dalam tas selempangnya, dan di berikannya pada pelayan itu, membuat pelayan itu mengerutkan dahinya.

''Kamu campurkan obat ini ke dalam minuman milik Zico,'' ujar Zira yang faham akan tatapan si pelayan, dan tak lupa Zira memberikan segepok uang pada si pelayan itu.

''Itu uang tutup mulutmu'' tambah Zira dan senyum di wajah si pelayan tercetak jelas, dengan menganggukkan kepalanya.

''Baik Nona, anda tenang saja, saya akan melakukannya dengan baik'' ucap si pelayan lalu pergi meninggalkan Zira yang tak hentinya mengulas senyum di bibirnya.

''Siapa yang ingin kamu jebak?''

Zira menolehkan kepalanya namun dia sama sekali tidak ada rasa takut saat rencananya di ketahui oleh Brayen. ''Menjebak pria yang seharusnya menjadi milikku'' sahut Zira lalu berdiri dari duduknya dan saat akan meninggalkan area bartender langkahnya terhenti dengan ucapan Baryen.

''Kamu tidak takut menyesal nantinya, karna merebut milik orang'' tukas Brayen.

''Mungkin saat penyesalan itu datang, aku sudah tidak ada di bumi ini'' sahut Zira tersenyum devil dan melanjutkan langkahnya menuju ke lantai dua, dimana Zico saat ini berada.

Di lorong lantai dua lagi lagi Zira tersenyum devil, melihat Zico yang berjalan keluar dari ruang vip dengan sempoyongan, Zira mengeluarkan putung rokok dari tempatnya dan di sulutnya, lalu dia menghisapnya sembari menyandarkan punggungnya di dinding .

''Zira,''

Zico mengucek kedua matanya takut jika penglihatannya salah akan keberadaan Zira di depannya. ''Zira, apa yang kamu lakukan di sini?'' Zico menghampiri Zira dengan menahan gejolak di dalam tubuhnya.

''Kak Zico kenapa?'' tanya Zira pura pura tidak tahu, dan tangan kanannya terangkat untuk menyentuh dahi Zico, tapi mampu membuat si empunya merasakan panas yang semakin bergejolak di dalam tubuhnya.

''Jangan menyentuhku Zira!'' sentak Zico menghempaskan tangan Zira dari atas dahinya, tapi bukannya takut Zira malah terkekeh.

Zira berpindah posisi dan bersandar ke salah satu kamar yang kebetulan tidak tertutup rapat, dan seketika tubuh Zira oleng, dan Zira sengaja menarik lengan Zico, membuat Zico jatuh di atas tubuh Zira, tak hanya sampai di situ bahkan bibir mereka saling bersentuhan.

''Zira, apa yang kamu lakukan!! " bentak Zico namun langsung di bungkam oleh ciuman Zira, membuat hasrat di tubuh Zico semakin besar.

''Kamu harus menjadi milikku, Kak Zico '' ucap Zira penuh penekanan, lalu dia berbalik dan kini dirinya yang berada di atas tubu Zico, dan tanpa tahu malu Zira membuka dress yang di pakaiannya di depan Zico, tapi sebelum itu Zira menutup pintu kamar itu dengan menendangnya, Zico membulatkan kedua matanya melihat pemandangan di depannya, dan Zico semakin terkejut saat Zira merobek kemeja yang di pakainya, dan melepaskan dengan paksa celana yang di pakainya , dan jadilah mereka menghabiskan malam dengan saling bertukar peluh.

Terpopuler

Comments

Liswati Angelina

Liswati Angelina

kasihan zira, kedua orang tuanya melupakannya.....pasti nanti mereka akan menyesal saat zira udah kritis...

2024-01-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!