Menjadi Ibu Peri Keponakan

Menjadi Ibu Peri Keponakan

Bab 1 Di Asingkan

"Aku berangkat, Ma!" teriak Yasmin, namun tidak ada yang menyahut.

Wanita yang berpakaian kerja itu menatap seluruh keluarganya yang sedang berkumpul di ruang keluarga, mereka terlihat asik bercanda tanpa menghiraukan dirinya.

Hari ini adalah hari wekeend, hari yang cocok untuk berkumpul bersama keluarga. Sementara dirinya harus pergi berangkat bekerja karena atasan nya meminta dirinya untuk lembur.

Yasmin menghela nafas panjang. Melangkahkan kakinya menuju mobilnya yang terparkir di pekarangan rumah.

Tanpa Yasmin sadari, Gina ibu dari Yasmin melirik putri bungsu nya dengan tatapan yang sulit di artikan. Satu sisi ia sebagai ibu tidak tega melihat putri bungsu nya di kucilkan oleh keluarga besar mereka dan di sisi lain ia juga sama dengan yang lainnya yang kecewa atas perbuatan yang di lakukan oleh putri bungsu nya. Terlebih Gina masih tidak memiliki muka untuk bertemu dengan kakak kandungnya sendiri atas perbuatan yang di lakukan anaknya.

Sudah sejak beberapa bulan yang lalu, semenjak skandal dirinya yang selingkuh dengan suami sepupu nya sendiri. Yasmin sudah tidak di anggap keluarga besar bahkan keluarga nya sendiri. Yasmin di kucilkan bahkan aib nya itu sering menjadi bulan-bulanan di grup wa keluarganya. Karena tidak tahan Yasmin pun memilih untuk keluar dari grup tersebut.

Pembalasan sepupu nya yang menikah dengan mantan suami nya yang seorang dokter, membuat Yasmin tidak bisa berkutik bahkan dirinya menyesal karena telah menghancurkan pernikahan nya sendiri dan harus kehilangan suami sebaik Ferdy.

"Bok yah kamu punya otak tuh di pake, Yasmin. Sudah beruntung kamu punya suami seorang Dokter, tiap bulan ngasih uang bulanan untuk mama kamu, malah di selingkuhi. Di buang kan kamu? Entah apa yang kamu cari dari Bara. Mending kalau setelah cerai dengan Ferdy kamu di nikahi Bara, tapi ini apa? punya anak kok bodoh sih!" cerocos Bram saat perselingkuhan nya terbongkar.

Yasmin merasa jika dirinya sudah tidak memiliki harga diri sebagai seorang wanita. Bahkan ia sendiri pernah meminta untuk menikah dengan Bara, selingkuhan nya atau suami dari sepupu nya, Silla. Namun di tolak mentah-mentah. Bara mengatakan jika ia melakukan itu dengan Yasmin hanya karena nafsu sesaat dan tidak benar-benar mencintai Yasmin.

Nasi sudah menjadi bubur, dia tidak bisa kembali ke masa lalu. Yasmin harus menanggung karma atas perbuatan dosa yang ia lakukan di masa lalu yang entah sampai kapan akan berakhir.

.

.

.

Yasmin bekerja di sebuah perusahaan asuransi sebagai karyawan biasa, seharusnya hidupnya sudah sangat beruntung karena bisa menikah dengan seorang dokter. Namun karena rasa iri membuat hidupnya hancur dan saat ini ia sedang menjalani hukum tabur tuai atas apa yang dia lakukan.

"Yas kamu di panggil Pak Surya tuh!" ucap salah satu rekan kerja Yasmin, Sarah.

Yasmin yang sedang bersiap untuk pulang itu mengenyitkan alisnya.

"Sudah sana kamu masuk, sudah di tungguin." Sarah menarik tangan Yasmin untuk bangkit dari duduk nya.

Yasmin berjalan melangkah ke ruangan atasan nya. Kemudian mengetuk pintu pelan.

Tok,

Tok,

Tok,

"Masuk!" Setelah di persilahkan masuk, Yasmin masuk ke dalam ruangan dengan perasaan berdebar pasalnya ia tahu bagaimana tabiat mes*m atasan nya itu pada dirinya apalagi ia tahu kalau dirinya sekarang sudah menjadi seorang janda.

Surya memandang lekat Yasmin dari atas hingga ke bawah hingga berakhir pada dada nya.

Merasa risih dengan pandangan atasan nya yang seperti itu. Yasmin mulai membuka suara.

"Bapak memanggil saya? Ada perlu apa yah?" tanya Yasmin berusaha profesional.

"Ekhem!" Deheman Surya membuat Yasmin yang tadi nya menunduk kemudian mendongak menatap ke arah Surya yang berjalan menghampiri nya.

Refleks, kaki Yasmin mundur. Ia takut berada satu ruangan bersama dengan atasan nya itu apalagi saat ini sudah jam pulang, pasti keadaan kantor sudah mulai sepi.

"Kamu duduk lah!" ucap Surya menunjuk sofa yang ada di ruangan itu.

"Saya mau bertanya apakah PT. Barla Abadi memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak nya dengan perusahaan kita?" tanya Surya yang sudah duduk di sofa berhadapan dengan Yasmin.

Mendengar pertanyaan dari atasan nya itu, mengingatkan awal mula perselingkuhan yang di lakukannya bersama suami sepupu nya itu, Bara. Dia yang menjadi perwakilan dari perusahaan asuransi tempat dia bekerja sering bertatap muka dengan Bara yang menjadi Ceo di perusahaan miliknya dan Silla.

Yasmin yang saat itu masih berstatus istri Ferdy yang seorang dokter sering di tinggal suami nya ke luar kota untuk seminar. Melihat kemesraan Bara dan Silla yang sering di tunjukkan kepada nya membuat hati nya panas dan cemburu ingin merasakan apa yang di rasakan oleh Silla.

Pada akhirnya Yasmin berusaha menggoda Bara dan bak gayung bersambut, Bara tergoda dengan Yasmin dan mereka selingkuh di belakang pasangan mereka masing-masing.

"Yasmin!" panggil Surya yang melihat Yasmin melamun.

"I-iya Pak maaf." ucap Yasmin terbata.

"Kamu melamun?"

"Maaf Pak." Jawab Yasmin menunduk.

"Jadi apa benar mereka memutus kerja sama dengan kita?" tanya Surya lagi.

"Maaf Pak, lebih baik Bapak menggantikan saya sebagai perwakilan perusahaan."

"Kenapa? Apakah karena kabar perselingkuhan itu? Apa itu benar?" tanya Surya menyelidik.

Yasmin menggigit bibir bawah nya gugup, ia sangat malu dengan apa yang ia perbuat di masa lalu. Membuat dirinya kerap di hina dan di ejek oleh semua orang. Bahkan sekarang atasan nya sendiri.

Yasmin mengingat nasehat Yuna, kakak kandung nya untuk berubah.

"Yasmin berubahlah! Jadikan apa yang kamu terima saat ini adalah pelajaran yang sangat mahal dan sangat berharga. Meskipun kesalahan itu bukan dari kamu saja. Namun ini konsekuensi dari apa yang kamu lakukan. Sebenarnya aku tidak peduli dengan apa yang kamu lakukan, tapi aku kasihan melihat Papa. Ia tertekan karena tidak ada lagi mempunyai muka di hadapan semua keluarga besar, karena ulah mu.

Silla dan Ferdy sudah bahagia, biasanya para pengkhianat yang lebih dulu menikmati buah dari perbuatan yang salah, kemenangan yang semu. Sementara korban nya masih terseok mengumpulkan kepingan hati yang pecah sebab di khianati.

Tapi Silla dan Ferdy jauh lebih cerdik daripada kalian berdua. Sakit hati yang mereka rasakan menjadi pondasi kuat untuk mereka memulai rumah tangga. Sama-sama sakit hati dan mereka ingin menunjukkan kepada kamu dan Bara jika mereka tidak akan hancur. Yang ada justru hidup kalian yang berantakan.

Jika sekarang Bara sedang meraih kebahagiaan dengan menikah dengan wanita sholehah. Agar bisa menuntun nya menjadi wanita yang sholehah.

Nah kamu, masih mau mengusik kebahagiaan Silla, Ferdy dan Bara?

Raih kepingan harga dirimu untuk bertaubat, jangan sampai kau hancurkan yang tinggal sisa itu untuk mengusik hidup mereka lagi. Berubah lah Yasmin berubah!" ucap Yuna panjang lebar pada Yasmin.

"Kenapa kamu tidak selingkuh saja dengan saya? saya suka sama kamu. Bahkan berniat menjadikan kamu istri kedua. Walaupun perusahaan ini bukan milik saya tapi jabatan saya lumayan tinggi di sini." ujar Surya menatap genit ke arah Yasmin.

Mendengar permintaan konyol atasan nya itu membuat Yasmin takut dan sontak berdiri.

"Ma-maaf Pak, saya harus segera pulang. Orang tua saya bisa marah kalau saya pulang terlambat." jelas Yasmin melirik ke arah pintu yang tadi di biarkan terbuka.

Surya tersenyum sinis. "Kenapa? kamu bukan lagi anak kecil lagi yang akan di marahi kalau kamu pulang terlambat." ucap Surya ikut berdiri berjalan menghampiri Yasmin.

Yasmin mundur, kaki nya tersandung dan jatuh di atas sofa. Tubuh nya gemetar karena takut melihat kabut gairah dari manik mata atasan nya itu.

Surya terus melangkahkan kaki nya, namun tiba-tiba.

"Maaf saya kira semua orang sudah pulang." ucap seseorang di balik pintu yang ternyata seorang Ob yang bertugas membersihkan ruangan setelah karyawan kantor pulang.

Yasmin bisa bernafas lega. Ia bersyukur kedatangan Ob itu menyelamatkan nya dari pelecehan yang akan dilakukan atasan nya itu kepada dirinya.

Buru-buru Yasmin bangkit dan berlari meninggalkan ruangan Surya. Mengambil tas di meja nya dan pulang.

.

.

.

.

Yasmin pulang ke rumah, jantung nya masih berdetak tak karuan karena hampir saja ia di lecehkan oleh atasan nya tadi di kantor.

"Kenapa kamu?" tanya Yuna yang melihat wajah sang adik pucat.

"Ti-tidak kak." jawab Yasmin kemudian berlalu masuk ke dalam kamar. Tak lama ia pun keluar dan berjalan ke dapur untuk mengambil air minum.

"Mas aku keluar sebentar yah sama adek?"

Yasmin melirik Yuna dengan perut besar nya yang menggandeng anak kedua nya bersama Gilang.

"Mau kemana?" tanya Gilang.

"Si Adek katanya pengen bakso, di depan mesjid ada yang jualan." ucap Yuna. Gilang mengangguk.

"Mau Mas antar?"

"Tidak usah Mas, sebentar kok."

"Ya sudah, kamu hati-hati yah."

Yuna hanya pergi dengan anak nya yang laki-laki, sementara anaknya yang perempuan sedang mewarnai buku gambar.

Sudah satu jam Yuna pergi yang katanya mau belum bakso padahal mesjid juga tidak jauh, tapi kenapa begitu lama.

"Mas.... Mas Gilang, Bu Gina, Pak Bram ...." Panggilan dari seseorang yang terdengar cemas dan tergesa-gesa dari depan rumah, sontak membuat semua penghuni rumah langsung keluar.

"Ada apa sih, eh Ustadz Jaka." Gina langsung berubah ramah, setelah tahu siapa yang memanggil semua penghuni rumah kecuali Yasmin.

"Mama nya Fania, jatuh karena mau mengejar si adek yang lari-lari," terang Ustadz Jaka masih dengan raut cemasnya.

"APA?" Pekik Gilang, Gina dan Bram secara bersamaan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Sabiya

Sabiya

Hadir

2024-01-06

1

Sabiya

Sabiya

huff.. aman Yas

2024-01-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!