Aku Atau Dia Yang Pelakor

Aku Atau Dia Yang Pelakor

BAB 1 : KARMA

Siang itu udara begitu panas. Isyana mendapat kabar dari pelayan rumah bahwa sang suami Ikbal, meminta supir pribadinya untuk mengantarkan setelan kerja ke apartemen mereka. Apartemen milik Isyana pribadi yang dia beli sebelum menikah dengan Ikbal.

Sudah dua hari suaminya itu tidak pulang ke rumah karena alasan pekerjaan di luar kota. Sekarang dia sudah pulang tapi malah menginap di apartemen. Tentu membuat Isyana sedikit menerka-nerka mengapa sang suami merahasiakan kepulangan nya. Bahkan jika Isyana tadi tidak sengaja mendengar percakapan suaminya itu di telepon dengan pelayan rumah. Dia tidak akan tahu bahwa sang suami sudah pulang dari pekerjaan diluar kota.

“Bu Lastri, biar saya saja yang mengantarkan bajunya Mas Ikbal,” ucap Isyana dengan lembut kepada pelayan rumah nya berusia 40an tahun.

“Tapi Nyonya...” jawab pelayan bernama Bu Lastri itu dengan sedikit terbata.

“Tidak apa-apa, Bu. Saya juga sangat rindu dengan mas Ikbal...sekali-kali saya ingin memberikan kejutan untuknya...” Isyana bersikeras.

“Baiklah, Nyonya...” Bu Lastri menunduk lalu pergi.

Isyana pun diantar oleh supir pribadi sang suami yang sempat disuruh pulang ke rumah untuk mengambil baju kerjanya. Isyana juga tidak lupa mengingatkan kepada supir tersebut untuk tidak mengatakan apa-apa kepada Ikbal bahwa dirinya sendiri yang akan mengantarkan baju ke apartemen.

Dengan anggun nya Isyana mengenakan setelan kerja andalan nya, celana kain putih, kemeja hitam yang dipadukan jas berwarna putih, serta sepatu hak tinggi yang membuatnya semakin elegan.

“Kenapa Mas Ikbal tidak memberitahuku kalau dia sudah pulang? Dan malah menginap di apartemen?”

Isyana terus bertanya-tanya didalam perjalanan. Hatinya merasa sedikit ada yang tidak beres. Namun dengan sifat Isyana yang punya pemikiran luas, dia memilih untuk membuang jauh-jauh pikiran buruk tentang Ikbal suaminya.

“Selamat datang,” sambut para pegawai apartemen pada Isyana.

Tak berlama-lama Isyana langsung berjalan ke arah lift. Lalu menekan tombol lantai 15, dan menunggu hingga lift itu sampai pada tujuannya.

Didepan pintu unit apartemen 105B Isyana memegangi dadanya yang tiba-tiba berdetak kencang. Dia ragu untuk menempelkan kartu akses unit untuk membuka pintu, namun tetap dia lakukan.

Pintu pun terbuka. Isyana mencondongkan badan nya ke depan. Lalu dia berjalan masuk menyusuri lorong kearah kamar, di apartemen nya itu.

Langkah Isyana terhenti saat sepatu hak tingginya menginjak sehelai kain yang dia rasa sangat menjijikan tergeletak di lantai.

Mata Isyana kembali membulat, wajah tenangnya seketika berubah menjadi sinis. Melihat kain tersebut ternyata adalah celana dalam wanita berwarna hitam.

“Shit...” umpat Isyana pelan.

Isyana pun mengedarkan pandangan nya menyapu seisi kamar yang terasa hangat. Dia berjalan beberapa langkah lagi ke depan. Lalu Isyana berjongkok meraih kemeja sang suami yang juga berserakan dilantai. Dihirup nya aroma parfum wanita pada kemeja itu.

Isyana menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskan nya dengan kasar.

“Mas Ikbal? Menjijikkan sekali kamu, aku mau muntah melihat semua ini ... paling tidak tahu malu sedikit karena ini adalah apartemen ku.”

Isyana tidak bodoh, dia pasti sudah mengerti keadaan ini. Keadaan dimana sang suami telak didepan matanya telah berselingkuh. Bahkan dengan tidak malunya ia melakukan hubungan intim di dalam apartemen yang dibeli Isyana menggunakan uang pribadinya.

Isyana menarik nafas dalam-dalam dengan mata tertutup. Seutas senyuman tipis terbentuk di ujung bibirnya. Tangan nya mengepal kuat, menahan amarah yang sudah berada di uujung tanduk.

Bersamaan saat itu tiba-tiba terdengar suara desahan dan tertawa genit laki-laki dan perempuan, yang berasal dari dalam kamar mandi.

“Ah...jangan disitu...geli!”

“Enggak sayang tenang aja, aku cuman mau...”

“Ikbal sudah, kamu nakal banget sih!”

Isyana semakin bergetar mendengar semua itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa suaminya akan berani bermain api di belakangnya.

“Brengsek, menjijikkan sekali kamu Mas.”

Isyana mengatur nafasnya, tetap berusaha terlihat anggun dan santai. Walau sebenarnya dia sangat marah dan ingin mendobrak pintu kamar mandi itu. Tapi tidak dia lakukan.

Isyana berbalik dan berjalan kearah balkon kamar. Dia bersandar dipagar sambil menatap kearah pintu kamar mandi.

“Sangat rendahan...” tukasnya kembali dengan tersenyum tipis.

“...bisa-bisanya kamu Mas berbuat hal serendah ini? Apakah karena kamu punya mainan lain? Sampai-sampai selama tiga bulan terakhir kamu tidak pernah menyentuh ku sama sekali...”

Isyana membalikan badan nya memilih untuk menatap keindahan kota dari balkon tersebut.

“Heh, lucu sekali. Didalam sana Mas Ikbal jelas-jelas sedang memadu kasih dengan perempuan lain ... jelas aku marah! Tapi perasaan marah ini beda dengan perasaan marah karena cinta, apakah karena aku tidak bisa melupakan dia?”

“...dia yang bukan suamiku,” ucap Isyana dengan tersenyum paksa.

Setelah ia berbicara pada dirinya sendiri Isyana pun kembali berjalan masuk kedalam kamar. Meletak kan paper bag yang berisi pakaian sang suami keatas tempat tidur.

Dia melirik kearah kamar mandi dan tersenyum tipis. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari tempat itu. Dengan langkah yang sedikit gontai. Bagaimana pun juga Isyana adalah seorang wanita. Walaupun dia tidak begitu sakit hati melihat suami nya berselingkuh. Akan tetapi hatinya juga rapuh seperti kebanyakan wanita lain.

“Maaf Mas, perilaku mu yang rendahan seperti ini tidak cocok dengan wanita berkelas seperti ku...ckck.”

Isyana kembali dengan raut wajah biasa dengan pakaian rapi, seperti tidak ada yang terjadi. Dalam setiap langkah nya tersirat pembalasan dendam apa yang akan dia lakukan. Hanya itu yang sekarang Isyana pikirkan sepanjang jalan menuju lift.

“Apakah ini karma-ku? Karena sampai saat ini hatiku masih dimiliki oleh laki-laki lain, walaupun hubungan kami sudah berakhir dan aku juga tidak tahu dimana dia sekarang.”

Saat pintu lift tertutup. Tiba-tiba kepala Isyana pusing dan pandangan nya berputar. Ia pun terhuyung dan hampir terjatuh jika dirinya tidak sempat memegang dinding stainless lift. Pandangan nya berputar dan terasa begitu mual.

“Isyana kamu harus kuat, laki-laki seperti Mas Ikbal tidak pantas mendapatkan dirimu...biarkan dia berbuat semaunya dengan sampah itu!”

Pintu lift pun terbuka. Isyana cepat-cepat berdiri tegak dan merapikan jasnya saat keluar dari dalam lift.

BRAK!!!

Karena langkahnya yang terburu-buru Isyana sampai tidak sengaja menabrak bahu seorang laki-laki. Isyana mengerjapkan matanya yang masih kabur saat melihat. Saat hendak berdiri badan nya kembali terhuyung dan akhirnya rubuh.

“Apa kamu baik-baik saja?” tanya laki-laki itu denngan suara serak dan berat.

Dengan sigap dan cepat laki-laki itu meraih tubuh ramping Isyana dengan tangan kekarnya. Hampir saja Isyana terjatuh kelantai, jika laki-laki itu tidak menangkapnya.

Isyana masih menunduk dan sempat syok. Namun dia merasa ada yang aneh. Seperti mengenal dengan suara laki-laki tersebut, dan bahkan sentuhan nya itu terasa begitu akrab bagi Isyana. Laki-laki itu juga memiliki suara serak berat yang sedikit cadel yang susah berucap huruf R.

Perlahan Isyana menegakkan pandangan nya dengan ragu. Matanya seketika membulat tidak percaya.

“Pak Elvano?” Isyana gugup.

Cepat-cepat Isyana berdiri sendiri dan merapikan jas serta rambutnya yang sempat terkibar.

“Bu Isyana?” Sama hal nya dengan Isyana, laki-laki itu juga nampak sangat terkejut bertemu dengan nya.

Wanita anggun yang tidak pernah berubah. Masih cantik dan sama seperti tiga bulan lalu terakhir kali mereka bertemu. Pikir laki-laki bernama Elvano itu, saat menatap Isyana.

Elvano malah tersenyum manis dengan sangat ramah. Membuat Isyana masih terdiam mematung. Tidak berekspresi dan memandang intens wajahnya kala itu.

“Bu Isyana? Apa anda baik-baik saja?”

“Bu Isyana?”

“Bu Isyana?”

Sampai berkali-kali Elvano memanggil nama Isyana, dia tidak bergeming sama sekali dan masih mematung. Elvano pun mengibas udara di depan Isyana, membuat nya akhirnya tersadar.

“I-iya saya baik-baik saja...” jawab Isyana tersenyum kikuk dengan pipi yang memerah dan terasa panas.

“Apakah ini nyata? Atau mimpi seperti biasanya?” batin Isyana.

Elvano kembali tersenyum dan tatapan matanya terasa begitu hangat. Dia mengulurkan tangan di depan Isyana.

“Senang bisa bertemu dengan anda kembali, Bu Isyana.”

Isyana menggigit bibir bawahnya membalas tatapan hangat Elvano. Dengan tangan yang menggetar Isyana menjabat tangan Elvano yang lembut.

“Senang juga bisa bertemu dengan anda kembali, Pak Elvano Mubarak.”

Deg...deg...deg...deg.

“Sepertinya ini nyata, hatiku kembali berdegup kencang dihadapan nya seperti ini...seperti tiga bulan yang lalu saat bertemu Elvano untuk pertama kalinya,” batin Isyana.

To be continued...

Terpopuler

Comments

Massiel Chika Avany

Massiel Chika Avany

waduh nek gini susah ya

2024-01-28

0

YuWie

YuWie

kok gak lihat dulu siapa ceweknya iqbal...rekam kek

2024-01-19

0

Tara

Tara

ceraikan suami laknat tsb

2024-01-01

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : KARMA
2 BAB 2 : Isyana & Elvano.
3 BAB 3 : Ikbal & Nabila.
4 BAB 4 : “She is my wife!!”
5 BAB 5 : Tipu muslihat.
6 BAB 6 : Tidak kalah menyejukkan.
7 BAB 7 : Stalker.
8 BAB 8 : Menjauhkan diri.
9 BAB 9 : Bertemu takdir.
10 BAB 10 : Ungkapan cinta.
11 BAB 11 : Penyerangan.
12 BAB 12 : Perpisahan
13 BAB 13 : Ketahuan.
14 BAB 14 : Permainan Isyana.
15 BAB 15 : TK MUTIARA HATI.
16 BAB 16 : "Selamat Ulang Tahun!! "
17 BAB 17 : Orang gila!
18 BAB 18 : Brownis untuk suamimu.
19 BAB 19 : Menjadi puitis.
20 BAB 20 : Bicara Santai.
21 BAB 21 : 1-0
22 BAB 22 : Cincin berlian.
23 BAB 23 : Untuk apa salah paham!
24 BAB 24 : Isyana yang bodoh.
25 BAB 25 : Watak Nabila.
26 BAB 26 : BALI
27 BAB 27 : Orang-orang bodoh!
28 BAB 28 : SAUNA
29 BAB 29 : CANTIK
30 BAB 30 : Liontin giok.
31 BAB 31 : KETAKUTAN
32 BAB 32 : Selembar foto
33 BAB 33 : Parfum wanita.
34 BAB 34 : Bajingan!
35 BAB 35 : Semakin tidak terkendali.
36 BAB 36 : Main gila sedikit
37 BAB 37 : Hal Kotor
38 BAB 38 : Sudah diluar batas.
39 BAB 39 : Sampah yang menjijikkan.
40 BAB 40 : SKANDAL
41 BAB 41 : Pemakaman
42 BAB 42 : Seperti mayat hidup
43 BAB 43 : Kesempatan kedua
44 BAB 44 : Penyesalan.
45 BAB 45 : SIFAT JELEKMU!
46 BAB 46 : ANTARA
47 BAB 47 : SIKAPNYA BERUBAH
48 BAB 48 : BERLYAN
49 BAB 49 : Menjagamu dengan baik
50 BAB 50 : Sebulan setelah gugatan cerai
51 BAB 51 : MERINDUKANMU
52 BAB 52 : TIDUR DENGANKU
53 BAB 53 : samar-samar
54 BAB 54 : Blonde
55 BAB 55 : MERAGUKANMU
56 BAB 56 : Hati yang hancur
57 BAB 57 : Patah hati
58 BAB 58 : Sayang
59 BAB 59 : JANGAN MELEWATI BATASAN
60 BAB 60 : WANITA LUAR BIASA
61 BAB 61 : Menghindari
62 BAB 62 : HAMIL
63 BAB 63 : HAL TERINDAH
64 BAB 64 : Cinta sepihak
65 BAB 65 : Mengundurkan diri
66 BAB 66 : Kebahagiaan yang tak terhingga
67 KARYA BARU
Episodes

Updated 67 Episodes

1
BAB 1 : KARMA
2
BAB 2 : Isyana & Elvano.
3
BAB 3 : Ikbal & Nabila.
4
BAB 4 : “She is my wife!!”
5
BAB 5 : Tipu muslihat.
6
BAB 6 : Tidak kalah menyejukkan.
7
BAB 7 : Stalker.
8
BAB 8 : Menjauhkan diri.
9
BAB 9 : Bertemu takdir.
10
BAB 10 : Ungkapan cinta.
11
BAB 11 : Penyerangan.
12
BAB 12 : Perpisahan
13
BAB 13 : Ketahuan.
14
BAB 14 : Permainan Isyana.
15
BAB 15 : TK MUTIARA HATI.
16
BAB 16 : "Selamat Ulang Tahun!! "
17
BAB 17 : Orang gila!
18
BAB 18 : Brownis untuk suamimu.
19
BAB 19 : Menjadi puitis.
20
BAB 20 : Bicara Santai.
21
BAB 21 : 1-0
22
BAB 22 : Cincin berlian.
23
BAB 23 : Untuk apa salah paham!
24
BAB 24 : Isyana yang bodoh.
25
BAB 25 : Watak Nabila.
26
BAB 26 : BALI
27
BAB 27 : Orang-orang bodoh!
28
BAB 28 : SAUNA
29
BAB 29 : CANTIK
30
BAB 30 : Liontin giok.
31
BAB 31 : KETAKUTAN
32
BAB 32 : Selembar foto
33
BAB 33 : Parfum wanita.
34
BAB 34 : Bajingan!
35
BAB 35 : Semakin tidak terkendali.
36
BAB 36 : Main gila sedikit
37
BAB 37 : Hal Kotor
38
BAB 38 : Sudah diluar batas.
39
BAB 39 : Sampah yang menjijikkan.
40
BAB 40 : SKANDAL
41
BAB 41 : Pemakaman
42
BAB 42 : Seperti mayat hidup
43
BAB 43 : Kesempatan kedua
44
BAB 44 : Penyesalan.
45
BAB 45 : SIFAT JELEKMU!
46
BAB 46 : ANTARA
47
BAB 47 : SIKAPNYA BERUBAH
48
BAB 48 : BERLYAN
49
BAB 49 : Menjagamu dengan baik
50
BAB 50 : Sebulan setelah gugatan cerai
51
BAB 51 : MERINDUKANMU
52
BAB 52 : TIDUR DENGANKU
53
BAB 53 : samar-samar
54
BAB 54 : Blonde
55
BAB 55 : MERAGUKANMU
56
BAB 56 : Hati yang hancur
57
BAB 57 : Patah hati
58
BAB 58 : Sayang
59
BAB 59 : JANGAN MELEWATI BATASAN
60
BAB 60 : WANITA LUAR BIASA
61
BAB 61 : Menghindari
62
BAB 62 : HAMIL
63
BAB 63 : HAL TERINDAH
64
BAB 64 : Cinta sepihak
65
BAB 65 : Mengundurkan diri
66
BAB 66 : Kebahagiaan yang tak terhingga
67
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!