Setelah malam di acara reuni kampus mereka. Ikbal tidak bisa melupakan apa yang dia lakukan dengan Nabila. Memang benar Nabila itu mantan pacar nya waktu mereka kuliah dulu. Akan tetapi Ikbal tidak pernah melakukan hubungan intim dengan nya.
Akan tetapi saat malam itu. Saat mereka bertemu kembali, cinta lama yang di rasakan Ikbal bersemi kembali. Terlebih saat mereka melakukan hubungan terlarang itu, Ikbal tidak menyesal. Bahkan kalau ada kesempatan dia ingin mengulang waktu seperti malam itu lagi.
“Seperti nya aku sudah gila! Via itu istrinya Elvano, dan aku juga sudah menikah dengan Isyana meskipun baru 8 bulan,” gerutu Ikbal.
Seharian penuh dia tidak bisa fokus bekerja. Pikiran nya terus melayang memikirkan sosok Nabila. Ternyata mantan pacar nya itu sudah menjadi model yang cantik dan menggoda sekarang. Dari dulu bahkan sampai sekarang dia tetap tergila-gila pada Nabila.
Meskipun dia tahu Nabila itu adalah perempuan yang mata duitan, dan hanya mementingkan status sosial saja. Ikbal tahu itu, karena penyebab mereka putus dulu. Penyebab nya adalah karena dulu Ikbal bukan siapa-siapa, nilainya yang rendah, kehidupan nya yang pas-pas san, juga kurang terkenal di kampus mereka, membuat Nabila tega memutuskan hubungan dengan nya.
Berbeda dengan Elvano, yang dulunya adalah seorang ketua umum dari organisasi seluruh mahasiswa di kota J. Nilai Elvano juga tinggi sampai dia mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Walaupun Elvano adalah seorang yatim piatu. Tapi masa depan Elvano sudah tergambar, karena seseorang pengusaha terkaya berjanji akan membantu Elvano sampai sukses.
Saat itu lah Nabila yang tidak sengaja mendengar percakapan Dekan kepada Elvano. Dia pun mencari cara agar dia bisa bersama dengan Elvano, apapun itu caranya akan dia lakukan. Di ‘prom night’ kampus, Nabila berhasil menjebak Elvano. Membuat Elvano mabuk dan menidurinya.
Saat mengetahui dirinya hamil, Nabila sangat senang. Dia pura-pura menjadi korban dan memaksa Elvano untuk bertanggung jawab. Kala itu Elvano tidak punya pilihan untuk berjanji padanya saat dirinya lulus, dia akan menikahi Nabila.
Setahun lama nya Nabila menunggu Elvano yang melanjutkan study ke luar negeri. Mau tidak mau Nabila rela menahan rasa malunya melanjutkan kuliah dalam keadaan hamil. Demi meneruskan keinginan nya, hidup dengan Elvano.
Saat Elvano kembali, dia langsung menepati janjinya menikahi Nabila. Elvano sangat bahagia saat itu karena dia mendapatkan anak laki-laki yang lucu dari Nabila. Terlebih kebahagiaan nya bertambah saat perusahaan yang diam-diam dia kembangkan selagi melanjutkan study ke luar negeri, sukses dan mulai berkembang pesat.
Hal itu membuat Nabila tidak menyesal karena usaha nya selama ini mempertahankan anak Elvano yang dia kandung. Dalam sekejap mata dia menjadi istri dari seorang pengusaha muda kala itu. Begitu juga dengan orang tua Nabila yang sempat menentang dan menghina Elvano yang seorang yatim piatu. Menjadi baik karena kesuksesan nya.
“BRENGSEK KAMU ELVANO!!” Ikbal melempar gelas yang di pegangnya ke lantai hingga pecah.
Dia sangat kesal jika mengingat masa itu. Dia kalah telak dari Elvano yang menurutnya sangat beruntung.
“jika saja saat itu aku yang berada di posisi ELvano, mungkin saat ini aku dan Nabila akan hidup bahagia,” ucap Ikbal dengan senyuman jahat.
“Lihat saja, El. Kali ini aku tidak akan mengalah darimu,” lanjutnya menyeringai.
*
Di Kafe Dirgantara.
“Via, bagaimana dengan hubungan kita ini? Apa yang sudah kita lakukan malam kemarin?” tanya Ikbal serius dengan tatapannya.
“Aku tidak akan melepaskan mu kali ini,” batin Ikbal terdengar sangat yakin.
Dihadapan nya kini ada Nabila. Ikbal sengaja mengajak Nabila kesebuah kafe mewah yang terkenal di kota mereka. Untuk membicarakan soal kejadian yang tidak disengaja itu. Walaupun dia sudah menyiapkan rencana licik. Ikbal tetap berakting seperti dia merasa bersalah.
Nabila diam tak menjawab. Ikbal menggerakkan tangan nya meraih tangan Nabila yang berada di atas meja. Membuat wanita itu terkejut dan hendak menarik kembali tangan nya. Akan tetapi ditahan oleh Ikbal.
“Entah kenapa aku jadi mengingat masa-masa kuliah kita dulu. Waktu itu kamu sering marah gak jelas dan aku membujuk mu hanya dengan es krim saja kamu sudah senang, dan mau berbaikan denganku,” tutur Ikbal.
Nabila pun ikut mengingat kenangan tersebut. Dia tersenyum dan mengangguk. “Kamu benar, sudah lama sekali yah...”
“Waktu itu aku sangat mencintaimu, Vi. Tapi kamu malah mengkhianatiku dan pergi bersama Elvano...hatiku sangat sakit.”
Ikbal mengalihkan pandangannya. Tidak mau kesedihan nya terlihat oleh Nabila. Akan tetapi Nabila tetap bisa melihat kekecewaan dari sorot mata Ikbal.
“Maafkan aku,” ucap Nabila sembari menunduk.
“Tidak apa-apa, itu sudah lama berlalu. Aku pun juga sudah melupakan nya. Tapi...”
Nabila menatap dalam mata Ikbal. “Tapi apa?”
“Sekarang perasaanku masih sama seperti dulu. Aku masih sangat mencintaimu, Via.”
Nabila terkejut. “Ta-tapi...bagaimana dengan istrimu? Kamu juga sudah menikah.”
Ikbal diam sejenak. Kemudian tangan kanan nya meraih pipi Nabila dan mengelusnya lembut. “Apa kamu mau kembali padaku? Aku janji aku akan membuatmu bahagia ... kamu lihat kan aku sekarang, bahkan kekayaanku bisa menandingi Elvano.”
“Tapi, aku....” Nabila nampak ragu memikirkan tentang kehidupan nya yang sekarang. Elvano selalu memberikan apapun yang dia minta. Tapi melihat Ikbal yang kini juga sangat kaya, bahkan kekayaan nya bisa lebih kaya dari Elvano. Membuat Nabila menjadi ragu-ragu.
“Percayalah padaku, tunggu sebentar saja aku pasti akan meninggalkan istriku untuk mu ... jika kamu mau bersabar menungguku. Kita bisa bahagia seperti dulu lagi, apa kamu sudah gak ada perasaan apapun padaku?”
“Bukan seperti itu...hanya saja-”
“Hanya apa?”
Nabila menghela nafas panjang. Sebenarnya bertemu kembali dengan Ikbal membuat perasaannya kembali. Terlebih saat mengetahui Ikbal sudah sukses. Dan mereka sampai melakukan hubungan intim. Nabila dilema dengan pertanyaan Ikbal.
Elvano memang sangat sempurna. Dia adalah pria yang tidak ada kekurangan sedikit pun. Tapi entah kenapa hati Nabila memang sangat sulit untuk mencintai Elvano sepenuhnya. Apalagi dengan sifatnya yang terlalu protektif kepada Nabila. Membuat wanita itu bagaikan tertekan tidak bisa bebas.
“Baiklah, aku mau...”
Seketika Ikbal tersenyum. Kebahagiaan jelas tergambar di wajahnya. Mendapatkan kembali hati mantan kekasih yang sangat dia cintai pada masanya. Entah apa yang sedang Ikbal pikirkan bagaimana dengan Isyana sang istri. Dia malah menjalin hubungan terlarang dengan perempuan lain.
“Aku sangat mencintaimu, Via. Jangan pernah tinggalkan aku lagi...”
*
Tanpa rasa malu, setelah dari kafe dan memulai hubungan terlarang itu. Ikbal tidak segan membawa Nabila ke apartemen pribadi yang di beli Isyana memakai tabungan nya sendiri, sebelum menikah.
Ikbal memeluk Nabila dari belakang dan mengecup pundak perempuan itu, yang kini hanya menggunakan jubah mandi.
“Ini apa, Ikbal?” Nabila bertanya saat Ikbal mengalungkan sesuatu di lehernya.
“Ini hadiah untukmu, kamu suka gak sayang?”
“Ini cantik banget, aku sangat menyukainya. Tapi bukankah ini batu merah delima yang sangat mahal itu? Apa tidak apa-apa kamu menghabiskan uang untuk ku?” ucap Nabila dengan mata berbinar menatap buah kalung yang diberikan Ikbal.
“Apapun untukmu pasti akan aku berikan, cantik...” Ikbal menyentuh hidung Nabila dengan gemas.
Mereka pun berpelukan dengan mesranya. Tanpa memikirkan pasangan masing-masing yang sedang bekerja jauh. Nabila sama sekali tidak tahu jika perusahaan Ikbal adalah milik ayah Isyana. Dia sudah termakan gombalan manis dan janji yang keluar dari mulut Ikbal.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments