BAB 3 : Ikbal & Nabila.

“Bu Isyana...”

Tidak sengaja Elvano menyentuh tangan Isyana saat perempuan itu ingin meletakan proposal nya keatas meja.

Isyana terkejut. Mereka berdua saling memandang selama beberapa detik lalu kembali tersadar. Elvano menarik kembali tangan nya kemudian meminta maaf.

“Maaf, maksud saya sebaiknya kita makan lebih dulu,” kata Elvano gugup.

“Hah?” Isyana termangu.

“Oh iya, apa jangan-jangan Bu Isyana sudah makan malam? Maaf saya tidak tahu...seharusnya saya tidak memesan-”

“Tidak-tidak, saya juga belum makan malam kok,” ucap Isyana menyela perkataan Elvano.

“Baguslah, kalau begitu kita makan malam lebih dulu lalu membicarakan proposal acaranya...”

Isyana mengangguk setuju.

Tidak berselang lama pelayan pun datang membawakan hidangan-hidangan istimewa restoran. Lalu menyajikan nya kepada Elvano dan juga Isyana. Hingga meja di hadapan mereka berdua penuh dengan makanan.

Uhuk...uhuk...uhuk.

Isyana tersedak saat menyantap makanan nya. Perempuan cantik itu hendak meraih gelas berisi jus di dekatnya. Namun lagi-lagi, tanpa sadar Elvano menahan tangan Isyana lalu dengan sigap memberikan segelas air putih ke tangannya sebagai pengganti untuk diminum.

Isyana menatap Elvano dan meminum air putih yang diberikan olehnya.

“Terima kasih...”

“Sama-sama,” ucap Elvano dengan tersenyum

Mereka pun kembali menyantap makanan masing-masing. Sangat hening, tanpa sepatah kata yang keluar dari mulut mereka untuk berbasa basi. Keduanya seperti merasa gugup tanpa sebab. Akhirnya setelah selesai makan Isyana dan Elvano mulai membahas mengenai pekerjaan mereka.

“Jadi besok saya akan mengecek lokasinya, Pak,” ucap Isyana.

“Baiklah, kalau begitu saya akan ikut bersama anda,” sahut Elvano dengan pandangan yang intens kepada Isyana.

Isyana tertegun dan cepat-cepat mengalihkan pandangan nya.

“Apa-apaan aku ini, kenapa mataku tidak bisa berhenti menatap nya?” batin Isyana menggila.

“Maksudnya, saya juga ingin melihat lokasinya...tidak masalah bukan?” jelas Elvano gugup.

“Tidak masalah, Pak.” Isyana tersenyum kikuk.

“Kalau begitu saya akan menghubungi Bu Isyana besok pagi...”

“Baik, Pak.”

Isyana pun tersadar dan teringat akan sang suami. Saat dia melirik arloji di tangan kirinya. Isyana teringat di kota mereka pasti sudah pagi jika di Newyork malam seperti ini. Ia pun meminta izin kepada Elvano untuk menelpon.

“Permisi,” ucap Isyana sopan yang dibalas senyuman dan anggukan oleh Elvano.

Isyana pun berjalan ke arah balkon restoran. Kemudian ia langsung mengeluarkan ponsel dari saku celana dan menghubungi sang suami dengan cepat.

Isyana mengerutkan dahinya ketika tiga panggilan nya tidak dijawab oleh Ikbal. Sempat merasa kesal tetapi Isyana mencoba untuk tenang dan mengontrol emosinya di depan Elvano.

Melihat Isyana yang mencoba menghubungi suaminya. Elvano hampir melupakan Nabila, ia pun tergerak untuk menghubungi istrinya itu. Mengingat tadi pagi dia sudah marah dan menutup panggilan secara sepihak.

Disisi lain di waktu yang sama, namun berbeda keadaan.

Di Apartemen mewah.

Pukul delapan pagi, Di kota J.

Seorang pria yang tidak mengenakan baju sedang tidur tengkurep di atas ranjang dengan selimut tebal yang hanya menutup hingga ke pinggangnya. Tubuhnya polos tanpa busana dari kepala sampai kaki.

Kepalanya begitu berat untuk membuka mata sekedar menjawab sebuah panggilan di ponselnya. Namun tetap dia berusaha meraih ponselnya yang tergeletak di atas nakas lalu menjawab panggilan tersebut.

“Mas, kamu kok baru angkat sih? Aku dari tadi nelpon kamu!”

Mata Ikbal seketika terbelalak saat mendengar suara Isyana. Dia langsung melirik arloji ditangan kirinya. Astaga! Dia tidak sadar jika sudah jam delapan pagi. Akibat mabuk semalam di acara reuni kampus, membuat Ikbal merasa kepalanya berat pagi itu.

Ikbal pun beranjak dan duduk dipinggiran ranjang. Mengusap wajah nya yang tampan untuk menyadarkan diri. Dia tidak mau Isyana akan curiga jika mendengar suaranya yang lemas.

“I-iya sayang maaf ya, aku baru bangun ini,” jawab Ikbal dengan gugup.

Namun, tiba-tiba saja terdengar suara sebuah ponsel berdering dari sebelahnya. Mendengar nya sontak Ikbal langsung menoleh kearah sumber suara itu. Matanya terbelalak melihat ada perempuan yang sedang tidur di ranjang yang sama dengan nya. Tanpa mengenakan sehelai kain untuk menutupi tubuhnya..

“Mas? Itu hpnya siapa?” tanya Isyana yang curiga.

“Oh, itu hp kantor aku sayang,” Ikbal menjawab dengan kikuk.

Ikbal pun membangunkan perempuan yang sedang tertidur itu dengan menepuk bahunya. perempuan itu pun terbangun. Dengan wajah cantik saat bangun tidur, perempuan itu menyibak rambutnya kebelakang. Ikbal menunjuk arah ponsel wanita itu yang terus berdering.

“Elvano...” desis wanita itu pelan. Dia pun segera beranjak dari ranjang sambil membalut tubuhnya dengan selimut kemudian berlari kearah balkon. Menjawab panggilan di ponselnya.

“Aku mandi dulu ya sayang,” ucap Ikbal seraya mengalihkan pembicaraan Isyana yang terus bertanya tentang suara ponsel yang dia dengar.

“Baiklah Mas, aku juga lagi ada pertemuan ini. Kamu jangan lupa sarapan ya...” Panggilan pun terputus.

Ikbal menghela nafas lega. Dia pun merebahkan kembali tubuhnya sambil memijit keningnya yang terasa penat. Hampir saja dia ketahuan.

“Astaga, apa yang sudah kulakukan? Ini pasti gara-gara mabuk semalam...” Ikbal memaki dirinya sendiri.

“Nabila? Kamu baru bangun? Kamu dimana sekarang?” Suara Elvano terdengar kesal di seberang panggilan.

Nabila menggigit kukunya bingung untuk menjawab pertanyaan Elvano. “A-aku baru bangun El, semalam capek banget...”

“Bagaimana dengan Nano? Apa kamu tidak mengurusnya sekolah?” Suara Elvano terdengar semakin kesal membuat Nabila semakin ketakutan.

“Nano sudah pergi sekolah El, kamu tenang saja. Aku mau mandi dulu nanti aku hubungi lagi ya...”

Nabila segera menutup panggilan dengan cepat. Kemudian berjalan masuk kembali kedalam kamar menghampiri Ikbal.

“Via, apa yang sudah kita lakukan?” ucap Ikbal dengan wajah bingung nya.

Ikbal memanggil Nabila dengan sebutan Via, seperti waktu mereka masih kuliah bersama.

“A-aku juga gak tau, mungkin karena kamu mabuk semalam.” Nabila menghela nafas panjang.

“Bagaimana jika istriku tahu?” Ikbal meremas rambutnya untuk menjernihkan pikiran nya.

“Ya aku juga gak tau, bagaimana juga jika Elvano tahu tentang ini...habislah kita berdua...” Nabila juga ketakutan mengingat seperti apa watak Elvano.

“Aku tidak takut pada Elvano, dari waktu kuliah aku tidak pernah takut padanya...” ucap Ikbal dengan percaya diri karena Nabila membandingkan nya dengan Elvano.

“Cihh sombong sekali, dia pasti bakal marah besar jika tahu ini...” Nabila berdecih sambil memutar malas bola matanya.

“Sekarang sebaiknya kamu mandi, Vi! Habis mandi aku akan mengantarmu pulang, kita bicarakan masalah ini nanti...” ucap Ikbal.

Nabila pun mengangguk dan langsung masuk kedalam kamar mandi. Didalam kamar mandi Nabila terus mengingat kejadian semalam. Walaupun itu kesalahan. Akan tetapi Nabila diam-diam malah merasa senang.

“Via makin cantik aja...” batin Ikbal.

“Sepertinya Ikbal sudah sangat mapan, dari dulu aku memang tidak bisa melupakan nya...” batin Nabila.

Nabila dan Ikbal dulunya adalah sepasang kekasih waktu kuliah. Namun karena sebuah kesalahan Nabila harus menikah dengan Elvano, membuat Ikbal sangat geram. Sejak saat itu Ikbal tidak pernah bertemu dengan Nabila lagi. Akan tetapi di reuni semalam mereka dipertemukan kembali.

***

Kembali ke restoran tempat Isyana dan Elvano makan.

Isyana kembali duduk di kursinya. Bersamaan dengan Elvano yang juga baru selesai melakukan panggilan telepon. Elvano menatap Isyana dan menyadari perubahan raut di wajahnya. Tanpa ragu ia pun bertanya.

“Ada apa Bu Isyana? Apa ada masalah?” tanya Elvano.

Isyana tersenyum. “Tidak ada apa-apa, Pak. Mari kita lanjutkan pembahasan proposal nya.”

“Baiklah, jadi besok kita pergi bersama ke lokasinya ya...”

Isyana mengangguk. Meskipun dia sedang membicarakan masalah pekerjaan. Akan tetapi pikiran nya tidak bisa berhenti memikirkan Ikbal suaminya. Ada rasa curiga yang terbesit dibenaknya. Perasaan nya tidak tenang. Terlebih saat dia mendengar deringan ponsel yang sangat asing di telinganya tadi.

“Ada apa denganku? Isyana kamu tidak boleh mencurigai suami sendiri hanya karena suara hp ... mungkin aja Mas Ikbal mengganti nada dering hp kerjanya ... berpikirlah positif Isyana,” batin Isyana tidak karuan karena Ikbal.

Elvano yang melihat raut wajah Isyana yang tidak karuan. Apalagi saat di ajak bicara Isyana sesekali hanya melamun. Elvano pun mengibas udara di depan wajah Isyana.

“Bu Isyana? Apa anda yakin baik-baik saja?”

Isyana tersadar dari lamunannya dan mengangguk cepat. “Saya baik-baik saja.”

“Sepertinya pembahasan kita kali ini sampai sini saja,” tutur Elvano.

To Be Continued.

Terpopuler

Comments

A Yes

A Yes

maka nya udah deh, untuk mempersempit CLBK jangan suka reunian pada yaaak🤣🤣🤣🤣🤣

2024-01-04

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : KARMA
2 BAB 2 : Isyana & Elvano.
3 BAB 3 : Ikbal & Nabila.
4 BAB 4 : “She is my wife!!”
5 BAB 5 : Tipu muslihat.
6 BAB 6 : Tidak kalah menyejukkan.
7 BAB 7 : Stalker.
8 BAB 8 : Menjauhkan diri.
9 BAB 9 : Bertemu takdir.
10 BAB 10 : Ungkapan cinta.
11 BAB 11 : Penyerangan.
12 BAB 12 : Perpisahan
13 BAB 13 : Ketahuan.
14 BAB 14 : Permainan Isyana.
15 BAB 15 : TK MUTIARA HATI.
16 BAB 16 : "Selamat Ulang Tahun!! "
17 BAB 17 : Orang gila!
18 BAB 18 : Brownis untuk suamimu.
19 BAB 19 : Menjadi puitis.
20 BAB 20 : Bicara Santai.
21 BAB 21 : 1-0
22 BAB 22 : Cincin berlian.
23 BAB 23 : Untuk apa salah paham!
24 BAB 24 : Isyana yang bodoh.
25 BAB 25 : Watak Nabila.
26 BAB 26 : BALI
27 BAB 27 : Orang-orang bodoh!
28 BAB 28 : SAUNA
29 BAB 29 : CANTIK
30 BAB 30 : Liontin giok.
31 BAB 31 : KETAKUTAN
32 BAB 32 : Selembar foto
33 BAB 33 : Parfum wanita.
34 BAB 34 : Bajingan!
35 BAB 35 : Semakin tidak terkendali.
36 BAB 36 : Main gila sedikit
37 BAB 37 : Hal Kotor
38 BAB 38 : Sudah diluar batas.
39 BAB 39 : Sampah yang menjijikkan.
40 BAB 40 : SKANDAL
41 BAB 41 : Pemakaman
42 BAB 42 : Seperti mayat hidup
43 BAB 43 : Kesempatan kedua
44 BAB 44 : Penyesalan.
45 BAB 45 : SIFAT JELEKMU!
46 BAB 46 : ANTARA
47 BAB 47 : SIKAPNYA BERUBAH
48 BAB 48 : BERLYAN
49 BAB 49 : Menjagamu dengan baik
50 BAB 50 : Sebulan setelah gugatan cerai
51 BAB 51 : MERINDUKANMU
52 BAB 52 : TIDUR DENGANKU
53 BAB 53 : samar-samar
54 BAB 54 : Blonde
55 BAB 55 : MERAGUKANMU
56 BAB 56 : Hati yang hancur
57 BAB 57 : Patah hati
58 BAB 58 : Sayang
59 BAB 59 : JANGAN MELEWATI BATASAN
60 BAB 60 : WANITA LUAR BIASA
61 BAB 61 : Menghindari
62 BAB 62 : HAMIL
63 BAB 63 : HAL TERINDAH
64 BAB 64 : Cinta sepihak
65 BAB 65 : Mengundurkan diri
66 BAB 66 : Kebahagiaan yang tak terhingga
67 KARYA BARU
Episodes

Updated 67 Episodes

1
BAB 1 : KARMA
2
BAB 2 : Isyana & Elvano.
3
BAB 3 : Ikbal & Nabila.
4
BAB 4 : “She is my wife!!”
5
BAB 5 : Tipu muslihat.
6
BAB 6 : Tidak kalah menyejukkan.
7
BAB 7 : Stalker.
8
BAB 8 : Menjauhkan diri.
9
BAB 9 : Bertemu takdir.
10
BAB 10 : Ungkapan cinta.
11
BAB 11 : Penyerangan.
12
BAB 12 : Perpisahan
13
BAB 13 : Ketahuan.
14
BAB 14 : Permainan Isyana.
15
BAB 15 : TK MUTIARA HATI.
16
BAB 16 : "Selamat Ulang Tahun!! "
17
BAB 17 : Orang gila!
18
BAB 18 : Brownis untuk suamimu.
19
BAB 19 : Menjadi puitis.
20
BAB 20 : Bicara Santai.
21
BAB 21 : 1-0
22
BAB 22 : Cincin berlian.
23
BAB 23 : Untuk apa salah paham!
24
BAB 24 : Isyana yang bodoh.
25
BAB 25 : Watak Nabila.
26
BAB 26 : BALI
27
BAB 27 : Orang-orang bodoh!
28
BAB 28 : SAUNA
29
BAB 29 : CANTIK
30
BAB 30 : Liontin giok.
31
BAB 31 : KETAKUTAN
32
BAB 32 : Selembar foto
33
BAB 33 : Parfum wanita.
34
BAB 34 : Bajingan!
35
BAB 35 : Semakin tidak terkendali.
36
BAB 36 : Main gila sedikit
37
BAB 37 : Hal Kotor
38
BAB 38 : Sudah diluar batas.
39
BAB 39 : Sampah yang menjijikkan.
40
BAB 40 : SKANDAL
41
BAB 41 : Pemakaman
42
BAB 42 : Seperti mayat hidup
43
BAB 43 : Kesempatan kedua
44
BAB 44 : Penyesalan.
45
BAB 45 : SIFAT JELEKMU!
46
BAB 46 : ANTARA
47
BAB 47 : SIKAPNYA BERUBAH
48
BAB 48 : BERLYAN
49
BAB 49 : Menjagamu dengan baik
50
BAB 50 : Sebulan setelah gugatan cerai
51
BAB 51 : MERINDUKANMU
52
BAB 52 : TIDUR DENGANKU
53
BAB 53 : samar-samar
54
BAB 54 : Blonde
55
BAB 55 : MERAGUKANMU
56
BAB 56 : Hati yang hancur
57
BAB 57 : Patah hati
58
BAB 58 : Sayang
59
BAB 59 : JANGAN MELEWATI BATASAN
60
BAB 60 : WANITA LUAR BIASA
61
BAB 61 : Menghindari
62
BAB 62 : HAMIL
63
BAB 63 : HAL TERINDAH
64
BAB 64 : Cinta sepihak
65
BAB 65 : Mengundurkan diri
66
BAB 66 : Kebahagiaan yang tak terhingga
67
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!