Setitik Cinta
Di sebuah ballroom hotel mewah, suasana riuh dan tangis dari seorang gadis yang menjadi pengantin wanita hari itu terdengar sangat histeris. Mereka semua baru saja mendapatkan kabar jika mobil yang dikendarai oleh pengantin pria mengalami kecelakaan saat berada di perjalanan menuju ke sana.
" Kak Riko tidak mungkin kecelakaan, itu pasti bukan Kak Riko " teriakan histeris dari Elsa yang tidak mempercayai calon suaminya mengalami kecelakaan padahal acara pernikahan mereka tinggal satu jam lagi.
" Sayang, tenang dulu. Sebaiknya kita segera pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan calon suami kamu " ucap sang ibu mencoba untuk menenangkan Elsa.
Setelah itu, Elsa segera pergi ke rumah sakit bersama dengan kedua orang tuanya. Ia terus menangis sembari berdoa agar calon suaminya itu selamat dan baik-baik saja.
Di sudut ballroom hotel itu, seorang pria yang tidak lain dan tidak bukan adalah Raka menatap kepergian Elsa dengan sendu. Ia sangat terkejut dan tidak menyangka jika hal ini akan terjadi pada gadis yang ia cintai. Sungguh, hatinya juga terasa sakit dan tersayat melihat Elsa yang begitu hancur.
" Sat, sebaiknya kita juga pergi ke rumah sakit. Gue juga khawatir sama keadaan Riko dan kita harus memberikan support untuk Elsa yang pasti sangat hancur " ucap Raka pada sahabatnya yang bernama Satria.
" Iya, lo benar. Kita harus pergi ke rumah sakit sekarang " jawab Satria setuju.
" Gue juga ikut " ucap sahabat Raka yang lain, yaitu Sandi.
Mereka berdua juga adalah sahabat dari Elsa dan juga cukup kenal baik dengan Riko, sehingga mereka juga ingin memastikan keadaan Riko dan memberikan dukungan pada Elsa.
" Ra, kamu pulang dulu bersama anak kita. Aku akan ke rumah sakit dengan Raka dan Sandi " ucap Satria pada istrinya.
" Iya Mas " jawab istri dari Satria, Kinara.
Kemudian mereka bertiga pun segera pergi ke rumah sakit dengan menggunakan satu mobil. Raka mengemudikan mobil itu dengan kecepatan tinggi karena ia harus bisa sampai rumah sakit dengan cepat.
Benar saja tidak sampai lima belas menit, Raka bersama kedua sahabatnya sudah sampai di rumah sakit. Mereka pergi ke bagian resepsionis untuk menanyakan keberadaan Riko.
" Maaf Sus, korban kecelakaan yang bernama Riko itu ada di ruangan mana ya? " tanya Raka dengan dirinya yang masih panik.
" Untuk korban kecelakaan yang baru saja datang ada di ruang IGD, Tuan " jawab wanita berseragam perawat itu.
Tanpa membuang-buang waktu, Raka segera berlari menuju ruang IGD diikuti oleh Satria dan Sandi.
" Raka? Satria? Sandi? " ucap Elsa saat melihat kedatangan ketiga sahabatnya.
Elsa melepaskan pelukan sang ibu dan berlari ke arah Raka.
Grep.
Raka yang baru sampai cukup terkejut saat Elsa langsung memeluknya, tapi ia segera membalas pelukan itu. Ia tahu Elsa sekarang ini sedang sangat terpukul dengan kejadian ini dan ia bisa merasakan itu. Sebagai orang yang sudah ikhlas dan cinta menuntut untuk memiliki cintanya, Raka akan ikut merasa sedih jika gadis yang dicintainya juga sedih.
" Ka, gue takut Kak Riko kenapa-napa " ucap Elsa dengan terus menangis di dalam pelukan Raka.
" Shut, jangan berpikir macam-macam. Lo harus yakin kalau calon suami lo itu baik-baik saja " ucap Raka mengusap punggung Elsa dan mencoba untuk menenangkannya.
Raka berusaha untuk terus menenangkan Elsa sembari berdoa untuk keselamatan Riko. Jika Riko selamat dan baik-baik saja maka kebahagiaan Elsa akan kembali.
" Maaf Om, sebenarnya apa yang terjadi hingga bisa terjadi kecelakaan seperti ini? " tanya Raka pada ayah dari Riko.
Elsa sudah bisa lebih tenang dan sekarang sedang bersama kedua orang tuanya.
" Sebelum kami semua berangkat menuju hotel, Riko bersikeras untuk mengendarai mobil sendiri walau kami sudah melarangnya. Alasannya karena ia ingin menenangkan diri sebelum melakukan akad nikah dan akhirnya Om mengizinkan dia untuk mengendarai mobilnya sendiri " jawab ayah dari Riko itu menghentikan ucapannya sebentar.
" Hingga di tengah perjalanan, ada sebuah truk yang menabrak mobil Riko dari samping dan terpental cukup jauh " lanjutnya memejamkan matanya mengingat kejadian buruk yang menimpa putranya itu.
" Om yang kuat ya, kita sama-sama berdoa untuk keselamatan Riko " ucap Satria mencoba menguatkannya.
Ayah dari Riko itu pun menganggukkan kepalanya.
" Ya Tuhan, tolong selamatkan Riko. Dengan begitu Engkau akan sangat membantuku dan aku akan melihat Elsa tersenyum lagi " doa Raka dalam hati.
Raka menatap Elsa yang masih berada di dalam pelukan ibunya dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.
" Raka, tolong bujuk Elsa untuk makan dan minum ya. Dari pagi belum ada yang masuk ke dalam perutnya " ucap ayah dari Elsa memberikan makanan dan sebotol air mineral pada Raka.
Mereka sudah berusaha yg membujuk Elsa, tetapi gadis itu terus menolaknya. Raka adalah salah satu orang yang paling dekat dengan putrinya itu sehingga mungkin saja Elsa akan mau makan atau minum jika Raka membujuknya.
" Baik, Om " jawab Raka.
Raka segera mengambil itu dan menghampiri Elsa.
" Sa, lo makan dulu ya " ucap Raka setelah mendudukkan tubuhnya di samping Elsa.
Elsa menggelengkan kepalanya sebagai tanda penolakan.
" Jangan begitu, Sa. Lo harus makan ya, wajah lo sudah pucat dan lo butuh tenaga untuk menjaga Riko nanti " bujuk Raka pada Elsa.
" Gue tidak mau makan, Ka " tolak Elsa dengan suara pelan.
" Satu suap saja, Sa. Gue suapi ya " ucap Raka membujuk Elsa lagi.
" Tidak, Ka. Jangan paksa gue " jawab Elsa.
Raka menghela napasnya panjang. " Kalau begitu minum ya, lo bisa sakit juga nanti " ucap Raka karena wajah Elsa memang benar-benar pucat.
Akhirnya Elsa pun menganggukkan kepalanya.
Raka dengan cepat membuka botol air mineral itu dan membantu Elsa untuk minum.
" Sudah? " tanya Raka pada Elsa dan gadis itu menjawab dengan anggukan kepala.
Setelah itu, Aska kembali menutup botol air mineral itu dan meletakkannya di samping Elsa kalau sewaktu-waktu gadis itu ingin minum.
Sudah lebih dari tiga puluh menit mereka semua menunggu di depan ruang IGD tetapi dokter belum juga keluar dan memberikan kabar tentang keadaan Riko.
Elsa merasa semakin khawatir dan entah mengapa sekarang firasatnya menjadi sangat buruk.
" Kenapa dokter belum juga keluar? Apa terjadi sesuatu yang buruk pada Kak Riko? " ucap Elsa kembali menangis.
" Tenang, dokter pasti sedang melakukan yang terbaik pada Riko " ucap Raka mengusap bahu Elsa.
Elsa pun menganggukkan kepalanya.
Mereka semua terus menunggu dengan sabar sabar dan terus memanjatkan doa agar calon suami dari Elsa itu baik-baik saja.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow ig saya @tyaningrum_05 dan akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Zahbid Inonk
lanjut thor
2023-12-30
1