NovelToon NovelToon

Setitik Cinta

1. Kecelakaan

Di sebuah ballroom hotel mewah, suasana riuh dan tangis dari seorang gadis yang menjadi pengantin wanita hari itu terdengar sangat histeris. Mereka semua baru saja mendapatkan kabar jika mobil yang dikendarai oleh pengantin pria mengalami kecelakaan saat berada di perjalanan menuju ke sana.

" Kak Riko tidak mungkin kecelakaan, itu pasti bukan Kak Riko " teriakan histeris dari Elsa yang tidak mempercayai calon suaminya mengalami kecelakaan padahal acara pernikahan mereka tinggal satu jam lagi.

" Sayang, tenang dulu. Sebaiknya kita segera pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan calon suami kamu " ucap sang ibu mencoba untuk menenangkan Elsa.

Setelah itu, Elsa segera pergi ke rumah sakit bersama dengan kedua orang tuanya. Ia terus menangis sembari berdoa agar calon suaminya itu selamat dan baik-baik saja.

Di sudut ballroom hotel itu, seorang pria yang tidak lain dan tidak bukan adalah Raka menatap kepergian Elsa dengan sendu. Ia sangat terkejut dan tidak menyangka jika hal ini akan terjadi pada gadis yang ia cintai. Sungguh, hatinya juga terasa sakit dan tersayat melihat Elsa yang begitu hancur.

" Sat, sebaiknya kita juga pergi ke rumah sakit. Gue juga khawatir sama keadaan Riko dan kita harus memberikan support untuk Elsa yang pasti sangat hancur " ucap Raka pada sahabatnya yang bernama Satria.

" Iya, lo benar. Kita harus pergi ke rumah sakit sekarang " jawab Satria setuju.

" Gue juga ikut " ucap sahabat Raka yang lain, yaitu Sandi.

Mereka berdua juga adalah sahabat dari Elsa dan juga cukup kenal baik dengan Riko, sehingga mereka juga ingin memastikan keadaan Riko dan memberikan dukungan pada Elsa.

" Ra, kamu pulang dulu bersama anak kita. Aku akan ke rumah sakit dengan Raka dan Sandi " ucap Satria pada istrinya.

" Iya Mas " jawab istri dari Satria, Kinara.

Kemudian mereka bertiga pun segera pergi ke rumah sakit dengan menggunakan satu mobil. Raka mengemudikan mobil itu dengan kecepatan tinggi karena ia harus bisa sampai rumah sakit dengan cepat.

Benar saja tidak sampai lima belas menit, Raka bersama kedua sahabatnya sudah sampai di rumah sakit. Mereka pergi ke bagian resepsionis untuk menanyakan keberadaan Riko.

" Maaf Sus, korban kecelakaan yang bernama Riko itu ada di ruangan mana ya? " tanya Raka dengan dirinya yang masih panik.

" Untuk korban kecelakaan yang baru saja datang ada di ruang IGD, Tuan " jawab wanita berseragam perawat itu.

Tanpa membuang-buang waktu, Raka segera berlari menuju ruang IGD diikuti oleh Satria dan Sandi.

" Raka? Satria? Sandi? " ucap Elsa saat melihat kedatangan ketiga sahabatnya.

Elsa melepaskan pelukan sang ibu dan berlari ke arah Raka.

Grep.

Raka yang baru sampai cukup terkejut saat Elsa langsung memeluknya, tapi ia segera membalas pelukan itu. Ia tahu Elsa sekarang ini sedang sangat terpukul dengan kejadian ini dan ia bisa merasakan itu. Sebagai orang yang sudah ikhlas dan cinta menuntut untuk memiliki cintanya, Raka akan ikut merasa sedih jika gadis yang dicintainya juga sedih.

" Ka, gue takut Kak Riko kenapa-napa " ucap Elsa dengan terus menangis di dalam pelukan Raka.

" Shut, jangan berpikir macam-macam. Lo harus yakin kalau calon suami lo itu baik-baik saja " ucap Raka mengusap punggung Elsa dan mencoba untuk menenangkannya.

Raka berusaha untuk terus menenangkan Elsa sembari berdoa untuk keselamatan Riko. Jika Riko selamat dan baik-baik saja maka kebahagiaan Elsa akan kembali.

" Maaf Om, sebenarnya apa yang terjadi hingga bisa terjadi kecelakaan seperti ini? " tanya Raka pada ayah dari Riko.

Elsa sudah bisa lebih tenang dan sekarang sedang bersama kedua orang tuanya.

" Sebelum kami semua berangkat menuju hotel, Riko bersikeras untuk mengendarai mobil sendiri walau kami sudah melarangnya. Alasannya karena ia ingin menenangkan diri sebelum melakukan akad nikah dan akhirnya Om mengizinkan dia untuk mengendarai mobilnya sendiri " jawab ayah dari Riko itu menghentikan ucapannya sebentar.

" Hingga di tengah perjalanan, ada sebuah truk yang menabrak mobil Riko dari samping dan terpental cukup jauh " lanjutnya memejamkan matanya mengingat kejadian buruk yang menimpa putranya itu.

" Om yang kuat ya, kita sama-sama berdoa untuk keselamatan Riko " ucap Satria mencoba menguatkannya.

Ayah dari Riko itu pun menganggukkan kepalanya.

" Ya Tuhan, tolong selamatkan Riko. Dengan begitu Engkau akan sangat membantuku dan aku akan melihat Elsa tersenyum lagi " doa Raka dalam hati.

Raka menatap Elsa yang masih berada di dalam pelukan ibunya dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.

" Raka, tolong bujuk Elsa untuk makan dan minum ya. Dari pagi belum ada yang masuk ke dalam perutnya " ucap ayah dari Elsa memberikan makanan dan sebotol air mineral pada Raka.

Mereka sudah berusaha yg membujuk Elsa, tetapi gadis itu terus menolaknya. Raka adalah salah satu orang yang paling dekat dengan putrinya itu sehingga mungkin saja Elsa akan mau makan atau minum jika Raka membujuknya.

" Baik, Om " jawab Raka.

Raka segera mengambil itu dan menghampiri Elsa.

" Sa, lo makan dulu ya " ucap Raka setelah mendudukkan tubuhnya di samping Elsa.

Elsa menggelengkan kepalanya sebagai tanda penolakan.

" Jangan begitu, Sa. Lo harus makan ya, wajah lo sudah pucat dan lo butuh tenaga untuk menjaga Riko nanti " bujuk Raka pada Elsa.

" Gue tidak mau makan, Ka " tolak Elsa dengan suara pelan.

" Satu suap saja, Sa. Gue suapi ya " ucap Raka membujuk Elsa lagi.

" Tidak, Ka. Jangan paksa gue " jawab Elsa.

Raka menghela napasnya panjang. " Kalau begitu minum ya, lo bisa sakit juga nanti " ucap Raka karena wajah Elsa memang benar-benar pucat.

Akhirnya Elsa pun menganggukkan kepalanya.

Raka dengan cepat membuka botol air mineral itu dan membantu Elsa untuk minum.

" Sudah? " tanya Raka pada Elsa dan gadis itu menjawab dengan anggukan kepala.

Setelah itu, Aska kembali menutup botol air mineral itu dan meletakkannya di samping Elsa kalau sewaktu-waktu gadis itu ingin minum.

Sudah lebih dari tiga puluh menit mereka semua menunggu di depan ruang IGD tetapi dokter belum juga keluar dan memberikan kabar tentang keadaan Riko.

Elsa merasa semakin khawatir dan entah mengapa sekarang firasatnya menjadi sangat buruk.

" Kenapa dokter belum juga keluar? Apa terjadi sesuatu yang buruk pada Kak Riko? " ucap Elsa kembali menangis.

" Tenang, dokter pasti sedang melakukan yang terbaik pada Riko " ucap Raka mengusap bahu Elsa.

Elsa pun menganggukkan kepalanya.

Mereka semua terus menunggu dengan sabar sabar dan terus memanjatkan doa agar calon suami dari Elsa itu baik-baik saja.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow ig saya @tyaningrum_05 dan akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

2. Permintaan Terakhir

Beberapa waktu berlalu, seorang dokter keluar dari ruang IGD itu dan mereka semua segera menghampiri dokter itu untuk mengetahui keadaan Riko.

" Bagaimana keadaan calon suami saya, Dok? " tanya Elsa sudah tidak bisa sabar lagi.

Dokter itu tidak segera menjawab pertanyaan dari Elsa itu dan melihat semua orang yang ada di sana satu per satu.

" Saya tidak bisa berbohong hanya untuk menenangkan kalian semua. Keadaan pasien sekarang sangat kritis dan sepertinya sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Luka di kepalanya sangat parah dan pasien juga kehilangan sangat banyak darah " ucap Dokter itu mengatakan keadaan Riko yang sebenarnya.

Jeder.

Bagai tersambar petir di siang bolong, kaki Elsa terasa lemas mendengar apa yang dokter itu katakan. Air mata Elsa mengalir begitu deras dan ia bahkan tidak kuat untuk menahan kakinya untuk tetap berdiri tegak, beruntung sang ibu memegangi tubuhnya hingga Elsa tidak jatuh ke lantai.

Begitu juga dengan semua orang yang ada di sana, mereka begitu terpukul mendengar kabar itu.

" Tidak Dok, calon suami saya pasti akan baik-baik saja " ucap Elsa menggelengkan kepalanya dan menolak itu mempercayai semua itu.

Elsa kembali menangis di dalam pelukan ibunya dan tidak akan bisa menerima itu semua.

" Pasien meminta seluruh keluarganya untuk masuk ke dalam dan menemuinya, seperti ada yang ingin pasien katakan pada kalian semua " ucap Dokter itu menyampaikan apa yang Riko katakan.

" Dan di sini siapa yang bernama Raka? " tanya Dokter itu.

" Saya, Dok " jawab Raka.

" Anda juga diminta untuk masuk dan menemui pasien " ucap Dokter itu pada Raka.

Raka merasa bingung mengapa Riko memanggil dirinya juga, padahal ia bukan keluarga dari mereka.

" Masuklah, mungkin ada yang ingin Riko katakan " ucap Satria menepuk pundak Raka yang masih bingung.

Raka pun menganggukkan kepalanya dan segera mengikuti keluarga Elsa serta Riko untuk masuk ke dalam ruang IGD.

Di dalam ruangan itu, Raka bisa melihat Elsa yang sedang menangis di samping Riko. Pria yang pernah menjadi rivalnya untuk mendapatkan Elsa kini terbaring lemah dengan banyak luka dan darah yang memenuhi pakaian pengantinnya.

" Ra-ka, mendekatlah " panggil Riko meminta Raka agar mendekat.

Dengan langkah pelan, Raka melangkah dan berdiri di samping Riko. Sungguh, walaupun sempat membencinya tapi Raka ingin pria itu baik-baik saja.

" Ada apa, Riko? Sebaiknya lo diam dan jangan banyak bicara dulu, lo harus pulih " ucap Raka pada Riko.

" Ra-ka, gue punya sa-tu permintaan. To-long janji un-tuk penuhi permintaan terakhir gue ini " ucap Riko dengan suara yang sudah terputus-putus.

" Pasti, gue akan penuhi semua permintaan lo. Sekarang lo diam dan lo harus bisa pulih " jawab Raka.

Riko menggelengkan kepalanya. " Gue sudah tidak kuat lagi. Gue min-ta lo menikahi Elsa sekarang juga, se-belum gue benar-benar per-gi " ucap Riko menatap Raka penuh harap.

Deg.

Semua orang yang ada di ruangan itu sangat terkejut, termasuk Raka dan Elsa. Raka sendiri tidak menyangka jika Riko memintanya untuk menikahi Elsa.

" Sayang, kamu itu bicara apa? Kamu yang akan menikahi aku dan aku tidak akan menikah dengan Raka. Sekarang kamu fokus sama kesehatan kamu ya, kamu pasti bisa pulih dan kita akan segera menikah " ucap Elsa pada Riko.

Elsa tentu saja akan langsung menolak hal itu, ia hanya ingin menikah dengan Riko.

" Iya Riko, yang dibilang Elsa itu benar. Lo itu harus pulih dan melanjutkan pernikahan kalian, lo sudah janji sama gue kalau lo akan selalu jaga Elsa " ucap Raka yang tidak akan bisa menikahi Elsa dengan cara seperti ini.

" Gue mo-hon, Ka. Gue su-dah tidak bisa ber-tahan lagi dan gue mau lo yang ja-ga Elsa untuk gue. Gue tahu lo cin-ta sama Elsa dan cinta lo jauh le-bih besar dari gue, jadi gue mohon pe-nuhi permintaan ter-akhir gue. Cu-ma lo yang gue per-caya bisa menjaga Elsa dengan ba-ik dan mencintai Elsa dengan tu-lus " ucap Riko tetap ingin Raka memenuhi keinginan terakhirnya.

" Lo su-dah janji tadi, Ka. Gue ma-u Elsa ada yang jaga se-belum gue pergi meninggalkan di-a " lanjut Riko dengan nafas yang tersengal-sengal.

Kali ini Raka tidak bisa menjawab apapun karena ia melihat harapan di mata Riko.

" Aku harus bagaimana? " batin Raka sangat bingung.

" Kamu tidak boleh meninggalkan aku, Sayang. Kamu akan sembuh dan kita akan menikah, aku mohon " ucap Elsa menangis dan terus menggenggam tangan Riko.

" Ma-afkan aku, Elsa. Aku mohon ka-mu juga penuhi per-mintaan terakhir aku ini, aku me-lakukan ini karena ing-in melihat kamu ba-hagia. Raka ada-lah pria yang baik dan kamu pas-ti lebih ta-hu itu dibanding aku. Dan yang pen-ting Raka sangat mencintai kamu, Elsa " ucap Riko mengusap wajah Elsa dengan tangan lemahnya.

Elsa menggelengkan kepalanya dan terus menangis. Sungguh, ia tidak ingin kehilangan pria yang sangat dicintainya.

" Ka, gue mo-hon " ucap Riko sekali lagi dengan penuh harapan.

Semua orang yang hanya di sana hanya melihat itu hingga Riko merasa dadanya sangat sesak dan napasnya tersengal-sengal.

" Kondisi pasien semakin buruk dan detak jantungnya semakin lemah " ucap Dokter itu setelah memeriksa keadaan Riko.

" Dok, tolong selamatkan calon suami saya " ucap Elsa pada dokter itu.

" Ra-ka, gue mohon " ucap Riko dengan suara yang semakin lemah.

" Baiklah, gue akan menikahi Elsa " jawab Raka dengan berat setelah memikirkan semuanya.

Raka tidak bisa menolak lagi melihat sebuah harapan besar di mata Riko kepadanya dan bagaimana jika itu benar adalah permintaan terakhir. Dan Elsa, dia menatap Raka tidak percaya karena pria itu menyanggupi permintaan Riko.

Elsa berusaha untuk menolak, tapi Riko terus memohon kepada dirinya dan memintanya bersumpah untuk memenuhi permintaan terakhirnya.

Dengan satu tarikan napas dan ayah kandung Elsa sendiri yang menikahkan mereka, akhirnya Raka dan Elsa resmi menjadi pasangan suami istri secara agama tepat di hadapan Riko.

" Terima ka-sih, Ka. Gue bi-sa pergi dengan te-nang " ucap Riko tersenyum sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Riko memejamkan matanya untuk selama-lamanya meninggalkan dunia dan seisinya. Dokter mencoba memeriksa Riko tetapi Riko tidak bisa diselamatkan lagi dan menyatakan jika Riko sudah meninggal dunia.

" Kak Riko " teriak Elsa dengan histeris saat dokter menyatakan Riko telah tiada.

Mereka semua pun menangis dan mencoba menerima kenyataan jika Riko sudah tidak bisa lagi bersama dengan mereka. Raka pun turut merasakan kesedihan yang mendalam dengan kepergian Riko.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow ig saya @tyaningrum_05 dan akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

3. Pemakaman

Di bawah rintik-rintik hujan sore itu, Raka dan Elsa serta keluarga dan sahabat mengantarkan Riko ke peristirahatan terakhirnya. Bahkan Raka turut turun ke dalam liang lahat dan membantu proses pemakaman itu. Raka sempat sangat menyesali apa yang terjadi saat ini tetapi ini semua sudah takdir dari Tuhan. Memang ia bisa menikahi gadis yang ia cintai tapi ia tidak bisa merasakan bahagia sama sekali karena harus kehilangan satu nyawa dan itu yang membuat Elsa saat ini sangat hancur.

" Semoga lo tenang di sana, Riko. Gue berjanji akan selalu menjaga Elsa dan terus mencintainya " ucap Raka dalam hati melihat tanah mulai menutupi tubuh Riko yang sudah tidak bernyawa.

Raka mengusap air mata di sudut matanya, ia juga merasakan kehilangan yang sangat mendalam.

" Kak Riko " teriak Elsa kembali menangis histeris saat melihat Riko untuk yang terakhir kalinya.

Raka hanya melihat itu dengan sendu. Gadis yang sudah resmi menjadi istrinya beberapa jam yang lalu itu begitu hancur kehilangan pria yang dicintainya.

" Sa, gue tahu lo hancur tapi gue tidak akan membiarkan itu terlalu lama. Gue tidak bisa melihat lo terus seperti ini " batin Raka menatap Elsa yang sedang berusaha ditenangkan oleh ibunya.

Setelah acara pemakaman Riko selesai dan pembacaan doa oleh seorang ustadz, semua orang satu per satu mulai pergi. Hanya ada keluarga inti saja di sana yang mencoba membujuk Elsa yang tidak ingin pergi dari samping makam Riko.

" Kenapa kamu tega meninggalkan aku? Mana janji kamu yang mengatakan ingin membahagiakan aku " tangis Elsa kembali pecah dan mengusap batu nisan Riko.

" Elsa, kamu harus ikhlas. Tante juga akan berusaha untuk mengikhlaskan kepergian Riko " ucap Tante Cici, ibu dari Riko yang sama hancurnya karena kehilangan putranya.

" Benar, Sayang. Kamu harus bisa menerima ini semua " tambah Mama Isna, ibu dari Elsa.

Elsa hanya menangis karena sungguh sangat berat untuk dirinya mengikhlaskan kepergian Riko dan menerima semua ini.

" Sayang, sekarang kita pulang ya " ucap Papa Isman, ayah dari Elsa karena hari sudah hampir gelap.

" Iya Nak, sebaiknya kita semua pulang. Hujan semakin deras dan kamu bisa sakit " sambung Om Ferdi, ayah dari Riko.

Elsa menggelengkan kepalanya. " Aku mau tetap di sini, aku mau terus sama Kak Riko " jawab Elsa.

Lagi-lagi Elsa menolak dan bersikeras untuk tidak mau pulang, padahal tubuhnya sudah basah dan wajahnya sudah pucat.

" Kalian pulang saja lebih dulu, biar aku yang menemani Elsa di sini. Mungkin Elsa masih butuh waktu sebentar lagi " ucap Raka yang tidak tega melihat orang tua Elsa dan Riko yang butuh istirahat.

Mereka pun setuju dan mempercayakan Elsa pada Raka.

" Titip Elsa ya, Raka. Tolong bujuk dia untuk pulang sebelum hari berganti malam " ucap Papa Isman menepuk pundak Raka.

" Iya Om " jawab Raka.

Kemudian para orang tua pun segera pergi dari area pemakaman itu dan meninggalkan Raka dan Elsa. Sedangkan Raka mendekati Elsa dan berjongkok di sampingnya.

" Gue tahu lo pasti sangat sedih dan terpukul tapi lo harus ikhlas, Sa. Gue yakin lo perempuan yang kuat dan pasti bisa melewati semua ini " ucap Raka pada Elsa.

" Kenapa Tuhan sejahat ini sama gue, Ka. Gue hampir saja merasakan kebahagiaan dengan menikah sama Kak Riko, tapi kenapa Tuhan ambil Kak Riko dari gue. Kenapa, Ka? Apa gue tidak pantas untuk bahagia? " ucap Elsa merasa Tuhan tidak mengizinkannya untuk bahagia.

" Tidak, Sa. Tuhan tidak jahat dan semua ini terjadi sebagai ujian untuk lo. Gue yakin setelah ini kamu akan mendapatkan kebahagiaan yang lebih lagi dan Riko pasti akan bahagia di sana " jawab Raka tidak ingin Elsa beranggapan seperti itu.

Elsa tidak menanggapi ucapan Raka lagi karena baginya takdir yang sedang ia jalani saat ini sangatlah jahat.

" Sekarang kita pulang ya, Sa. Hujannya semakin deras dan lo bisa sakit nanti " ucap Raka karena memang hujan di sore itu semakin deras.

" Gue mau tetap di sini. Kalau lo mau pulang ya pulang aja, gue bisa sendiri " jawab Elsa terus memandang gundukan tanah itu.

" Lo jangan seperti itu dong, Sa. Kita pulang ya, besok gue antar lo ke sini lagi " bujuk Raka karena jika mereka tetap di sana maka mereka akan jatuh sakit.

" Lo tidak dengar apa yang gue bilang? Gue tidak mau pulang, Raka " bentak Elsa karena Raka terus memaksanya.

Raka menghela napasnya dan ia akan menunggu sebentar lagi lalu mencoba membujuk Elsa untuk pulang.

Hingga beberapa menit kemudian, tubuh Elsa jatuh dan beruntung ia bisa menangkapnya sebelum mengenai tanah.

" Elsa, lo kenapa? " pekik Raka panik.

Elsa memejamkan matanya dengan bibir yang sudah mulai membiru dan juga sudah tidak sadarkan diri saat berada di dalam pelukan Raka.

" Ya ampun, tubuhnya sangat panas " ucap Raka saat menyentuh pipi Elsa.

Raka segera mengangkat tubuh Elsa dan membawanya keluar meninggalkan area pemakaman itu dengan berlari. Raka harus segera membawa Elsa pulang ke rumah sebelumnya keadaannya semakin parah.

" Den Raka, Non Elsa kenapa? " tanya seorang supir pribadi Elsa yang bernama Pak Kadi melihat majikannya tidak sadarkan diri.

" Elsa pingsan dan tubuhnya sangat panas. Kita harus segera membawanya pulang " jawab Raka.

Supir itu pun segera membukakan pintu mobil dan membantu Raka untuk membawa Elsa masuk ke dalam mobil itu.

" Sa, gue mohon lo harus baik-baik saja " ucap Raka sangat cemas.

Raka memangku kepala Elsa dan meminta supir itu segera menjalankan mobil dengan hati-hati. Walaupun saat ini sedang terburu-buru, tapi ia tidak bisa mengabaikan keselamatan mereka bertiga.

" Tolong tetap hati-hati ya, Pak " ucap Raka pada Pak Kadi.

" Baik, Den " jawab Pak Kadi.

Raka mencoba menggesek-gesekkan tangannya dengan tangan Elsa dan mencoba membuat gadis itu merasa hangat.

" Ayo sadar, Sa " gumam Raja menempelkan telapak tangannya yang sudah terasa hangat di pipi Elsa.

Raka terus melakukan itu tetapi Elsa tidak bangun juga dan perjalanan masih cukup jauh ditambah dengan hujan deras.

" Ya Tuhan, semoga Elsa baik-baik saja " batin Raka yang merasakan tubuh Elsa semakin panas.

Kemudian Raka menarik tubuh Elsa dan memeluknya dengan erat. Setidaknya dengan seperti itu akan sedikit memberikan kehangatan pada tubuh sang istri. Raka juga berusaha untuk tetap tenang dan sabar sembari terus berdoa agar Elsa baik-baik saja.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow ig saya @tyaningrum_05 dan akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!