Bukan Istri Pilihan

Bukan Istri Pilihan

Keinginan Gautama

"Pa, Mama tak setuju dengan keinginan Papa, Daffin putra kita satu-satunya Pa, kenapa harus papa nikahkan dengan wanita yang tidak di kenalnya! Mama tak setuju! Titik!," Shita meninggalkan suaminya di ruang kerjanya.

Shita mendengar suaminya menelpon sahabat nya Regata untuk menikahkan putra putri mereka bulan depan. Tentu saja Shita tidak terima ia sudah berjanji dengan sahabatnya untuk menikahkan putra nya dengan putri sahabat baiknya geng sosialitanya.

Gautama memijit pelipisnya yang tadinya baik-baik saja, sekarang terasa berdenyut-denyut mendengar teriakan istrinya.

Gautama tidak bisa membatalkan rencananya dengan sahabatnya karena mereka sudah berjanji saat mereka masih muda. Saat di mana Regata menyelamatkan nyawanya ketika dirinya di keroyok sekelompok orang tidak di kenal. Untung saja ia di selamat oleh Regata yang seorang guru beladiri dan juga pengusaha muda di kota mereka.

Sejak saat itulah mereka dekat dan berjanji jika mereka memiliki anak mereka akan menikahkan anak mereka untuk terus saling berhubungan. Mereka ingin mendapatkan cucu dari darah daging turunan mereka.

Sebegitu inginnya Gautama tetap terus berhubungan dengan orang yang telah menyelamatkan nyawanya.

Bagaimanapun rencananya harus berhasil. Mau tidak mau putra semata wayangnya harus menerima permintaannya.

Gautama akan memanggil putranya Daffin seorang pengusaha muda yang gila kerja.

Di ruang kerja yang luas seorang pria dengan wajah datar sedang bersama asistennya membahas rencana meeting yang akan mereka lakukan siang nanti.

Bunyi ponsel pria tersebut berbunyi mengalihkan konsentrasi pria yang sedang serius bersama asisten nya. Pria tersebut mengangkat tangan ke asistennya untuk jeda.

"Ya Pa,"

"................... "

"Siang ini tak bisa Pa, pulang kerja Daffin mampir ke rumah,"

Pria tersebut menutup ponselnya.

Daffin Auriga Gautama, 27 tahun, pria tampan berwajah datar dan dingin, sulit tersenyum, kaku dan sulit di tebak. Pewaris tunggal kerajaan bisnis Gautama. CEO untuk beberapa perusahaan di bawah naungan Gautama Grup.

Daffin di kenal karyawannya sebagai pimpinan yang tegas, dan sulit di ajak kompromi jika di putuskan harus A ya A tidak bisa di bantah.

Hampir semua karyawan lebih memilih menghindar jika berpas-pasan dengan pimpinannya itu.

"Bagaimana Tuan, kita akan meeting bersama perusahaan Galaxy siang ini, apa ada yang harus saya revisi draft nya?" tanya Berry asistennya.

"Tidak usah,"

"Baik Tuan, jika tidak ada lagi saya permisi,"

Daffin tidak menjawab, asisten Berry pun sudah paham dengan tuannya itu, irit bicara, sekali bicara pasti tajam.

Daffin melanjutkan pekerjaannya memeriksa berkas-berkas yang menumpuk di mejanya. Sebagai pengusaha muda yang di kenal dingin dan tegas Daffin tidak mempedulikan selentingan di luaran yang mengatakan dirinya bengkok dan anti wanita.

Orang-orang tidak akan ada yang tau dengan kehidupan pribadinya. Daffin sengaja menutup akses pribadi agar tidak menjadi bullyan di masyarakat terutama di medsos. Medsos miliknya semua di private dengan nama yang memakai inisial Daga singkatan dari nama panjangnya.

Persepsi yang berkembang di masyarakat hanyalah karena mereka tidak pernah mendengar diri nya dekat dengan seorang wanita.

Waktu terus berjalan, jam makan siang membuat perutnya terasa keroncongan. Daffin akan pergi bersama asisten nya Berry untuk makan siang sekalian meeting dengan perusahaan Galaxy.

Daffin dan Berry sudah berada di ruang VIP tempat mereka akan melakukan meeting.

Pintu di buka masuk seorang pria muda tampan dan juga wanita berkacamata dengan rambut di cepol, tubuhnya tinggi dengan kemeja putih tulang berbahan tisu dan rok span pendek sedikit di atas lutut, sepatu hitam berhak 5 cm.

Wanita cantik yang berjalan tegak dan percaya diri. Daffin menaikkan bibirnya sedikit.

Sepertinya wanita ini ada affair dengan atasannya, percaya diri sekali dia, batin Daffin.

Wanita tersebut duduk di samping Magenta pengusaha muda yang banyak di gilai cewek-cewek, selain pengusaha Magenta juga di kenal sebagai foto model.

"Selamat siang Tuan Daffin, perkenalkan saya Magenta yang mengajukan proposal kerjasama dengan perusahaan Tuan,"

Daffin hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan suara.

Sombong sekali pria ini, batin wanita cantik tersebut.

Wanita tinggi tersebut duduk di samping atasannya.

"Zel, keluarkan berkas yang tadi sudah kita siapkan," ucap Magenta ke wanita tersebut.

"Kita makan siang dulu aja Tuan Magenta," ucap Berry.

"Baiklah,"

Wanita tersebut tidak jadi mengeluarkan berkas yang di bawanya.

Mereka makan siang dengan hening. Dari sudut matanya Daffin melihat wanita di seberangnya sedang berbisik ke atasannya.

Cih, kenapa harus bisik-bisik segala, jangan tunjukkan kemesraan di sini di depan rekan bisnis, batin Daffin.

Entah kenapa Daffin sangat senewen melihat wanita yang duduk di samping rekan bisnis nya ini.

Bagi Daffin seorang wanita yang begitu dekat dengan atasannya pasti ada sesuatu.

Daffin sendiri memang tidak berhubungan dengan wanita di kantornya ia hanya memiliki asisten juga manager-manager yang semuanya laki-laki. Wanita hanya sebagai staf administrasi saja di kantor nya itupun tidak banyak.

Setelah makan siang, mereka melanjutkan meeting nya.

Daffin di meeting tersebut lebih banyak mendengarkan, tuan Magenta lah yang banyak berbicara menjelaskan isi proposal mereka yang ingin bekerjasama dengan perusahaan Daffin.

"Baiklah Tuan Daffin, semua sudah saya jelaskan, apakah ada pertanyaan?" Magenta menyandarkan punggungnya di kursi.

Daffin menganggukkan kepalanya.

"Saya rasa cukup jelas penjelasan dari anda,"

"Baiklah Tuan saya menunggu kabar selanjutnya untuk kerjasama ini,"

"Besok saya kabari lewat asisten saya," ucap Daffin datar.

"Baik Tuan, jika tidak ada pertanyaan lagi kita akhiri meeting ini, kami juga harus kembali ke kantor," Magenta mendorong kursinya ke belakang, ia dan wanita di sebelahnya berdiri.

"Senang bekerjasama dengan anda tuan Daffin," ucap Magenta.

Daffin tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya.

Mereka bersalaman. Daffin dan wanita tersebut juga bersalaman tapi tidak saling menatap.

Magenta dan wanita tersebut keluar dari ruangan VIP tempat mereka meeting.

"Sombong sekali tuan Daffin itu," wanita tersebut kesal bicara ke atasannya.

"Memang seperti itu orang nya, Zel, kamu kenapa kok sensi gitu?"

"Kesal aja lihatnya,"

Magenta dan wanita tersebut yang bekerja sebagai sekretaris nya adalah sepupunya. Ayah Magenta adik dari papanya wanita tersebut.

Mereka berdua dekat saat wanita tersebut pindah ke kota kelahiran Magenta di kota Yogyakarta.

Saat umur 7 tahun wanita tersebut pindah ikut eyangnya dan sekolah di sana sampai selesai kuliah karena papinya sibuk mengurus bisnisnya.

Ezzelea Regata, 25 tahun, putri satu-satunya Surya Regata, ditinggalkan ibunya sejak dirinya di lahir kan, Ezzel panggilan Ezzelea besar bersama eyangnya, papinya sangat memanjakannya meskipun terpisah jauh.

Ezzel gadis bertubuh langsing berambut lurus itu seorang yang pendiam, bersama Magenta sepupunya saja ia bisa banyak berbicara. Dirinya juga yang di minta Magenta untuk menjadi sekretarisnya padahal papinya sudah memintanya untuk memimpin perusahaan papinya.

Ezzel belum mau ia masih harus belajar dari Magenta bagaimana memimpin perusahaan, dengan menjadi sekretaris Magenta sedikit banyak ia sudah mempelajari tentang bisnis.

Ezzel belum mengetahui rencana papinya yang ingin menjodohkan dirinya dengan putra dari sahabat baik papinya.

Ezzel belum bertemu dengan papinya. Papinya sudah meminta dirinya untuk menemuinya di rumahnya sore ini.

Ezzel akan ke rumah papinya setelah pulang kerja.

Ezzel sebenarnya masih kesal dengan sikap rekan bisnis Magenta tadi. Seperti orang bisu saja tidak menjawab salam. Diajak bicara juga cuma menganggukkan kepalanya.

"Sudah tak usah kesal gitu, biasa lah kalo sudah di puncak Zel, kadang manusia lupa untuk membumi," hibur Magenta ke sepupunya di mobil saat mereka menuju ke kantor kembali. Magenta masih melihat bibir manyun Ezzel. Ia menggelengkan kepalanya.

Terpopuler

Comments

Rahma AR

Rahma AR

dijodohkan krn utang nyawa ya

2023-12-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!