Pria Tidak Dikenal

"Engh... " Aurora mengerang disela-sela tidurnya. 

" Em... jam berapa ini. " gumam Aurora meraba-raba sekitarnya ia mengambil ponselnya yang berada dalam tas. 

" Hah! jam 05.00 pagi. " batin Aurora kaget menegakkan tubuhnya terasa remuk. 

" Assh... sakit sekali kepalaku. " gumam Aurora ia melihat kearah sekitarnya dan baru menyadari sesuatu dia bukan berada di kamarnya. 

Dan lebih kagetnya lagi saat kasur disebelahnya bergoyang dengan pelan Aurora mengalihkan pandangan nya ke samping kasur disana seorang pria tertidur telentang bertelanjang dada. 

DEG.... 

" Shit! aku melakukan one night stand dengan nya? " gerutu Aurora memukul dahinya pelan. 

" Sialan. " batin Aurora bergegas mengambil pakaiannya yang tergeletak diatas lantai segera memakainya dengan tertatih-tatih dirinya berjalan keluar. 

Sebelum itu Aurora meletakkan beberapa dollar dalam dompetnya dan sepucuk surat sebelum dirinya benar-benar meninggalkan lelaki itu. 

Saat Aurora sampai di depan perhotelan kebetulan sekali disana ada satu taxi yang baru menurunkan penumpangnya. 

" Pak bisa ke alamat ini. " tanya Aurora menunjukkan secarik kertas setelah masuk kedalam mobil Taxi. 

" Bisa nona. " ucap sopir Taxi itu mulai menjalankan mobilnya.

Aurora memandang kearah gedung hotel dari balik jendela mobil dengan pandangan penuh arti yang tidak bisa dijelaskan. 

" Sial, sial, perawan ku hilang dalam sekejap gara-gara alkohol! " batin Aurora mengumpat menyalahkan dirinya tanpa henti.

Tidak membutuhkan waktu lama Taxi itu telah sampai depan Mansion megah bergaya Eropa itu. 

" Ambil saja kembalian nya pak terimakasih. " ucap Aurora bergegas masuk kedalam rumah. 

" Terimakasih nona. " jawab sopir Taxi itu dihiraukan begitu saja. 

Aurora memutar knop pintu Mansion utama dengan pelan sekali ia melangkah tanpa menimbulkan suara apapun tapi saat akan menaiki tangga samar-samar Aurora mendengar suara desahan demi desahan. 

Aurora menatap kesebuah kamar dengan lampu yang masih menyala posisi pintu kamar yang terbuka sedikit. Aurora memandang pintu kamar itu tanpa ekspresi sama sekali dan melanjutkan langkahnya. 

Saat melewati pintu kamar kakaknya yang bersebelahan dengan kamar nya tiba-tiba....

PRANG....

BRAK...

PRANG....

Suara barang-barang yang di lempar dan dibanting keras terdengar ditelinga Aurora memejamkan matanya sejenak dan menghiraukan nya kembali memasuki kamarnya dan mengunci cepat. 

Aurora terduduk dibelakang pintu kamarnya menyusupkan kepalanya dikedua lutut yang ditekuk. 

Beginilah kondisi keluarga Aurora sejak kematian Allard , ayah kandungnya . sejak saat itu semua anggota keluarga nya berubah drastis tidak ada kehangatan dan kasih sayang lagi mereka sibuk mengurus kehidupan masing-masing tanpa tahu satu sama lain.

Tepat setelah kematian sang papa, Laura sering sekali bermain cinta dengan pria-pria diluar sana sebelum papa hidup hingga papa meninggal dan Kakaknya, Garvin. suka mabuk-mabukan, berjudi, main perempuan tidak segan-segan dirinya akan memukul Aurora sebagai pelampiasan nya. 

Tidak ada yang perduli dengan dirinya dan Gavin semenjak Allard meninggal beberapa tahun lalu seolah-olah mereka semua memainkan peran begitu bagus hingga mereka menunjukkan sifat asli dan kebengisan nya setelah orang yang mereka inginkan pergi untuk selamanya terjadi. 

Laura, ibu kandung Aurora dan Gavin ia memang masih perduli dengan kehadiran nya tapi tidak seperti dulu saat Allard masih hidup. hanya saja sifat Laura berubah menjadi maniak sex saat Allard meninggal hal itu yang tidak Aurora suka kerap begitu benci dengan sifat menjijikan itu.

Walaupun begitu ia masih sedikit ya hanya setitik rasa ia menghormati wanita tua Bangkotan itu.

Sebagai bentuk rasa terimakasih yang telah membesarkan nya.

...✿ ✿ ✿ ✿...

PAGI HARINYA.

TEPAT PUKUL 08.00

Saat ini Aurora memasuki Lobby perusahaan dengan setelan pakaian kantor namun begitu ketat menampilkan lekuk tubuhnya jika Blazer yang ia gunakan dibuka maka sangat terlihat sekali pakaian yang menjiplak tubuhnya. 

KRET...

Aurora membuka pintu ruangan tempatnya berkerja disana tertuliskan ' Ruangan Keuangan ' . 

" Lihat, nona kebesaran kita baru saja datang teman-teman. " ucap seorang pria bersorak gembira dan semuanya bertepuk tangan. 

" Ada apa dengan kalian semua ? " tanya Aurora heran menatap  ke semua orang dimasing-masing meja. 

" Apa kau tidak baca berita hari ini? " tanya Jihan selaku ketua tim. 

" Berita apa? " tanya Aurora mengambil ponselnya. 

" Perusahaan kali ini menang tender berkat proposal yang kau ajukan 1 minggu yang lalu. " ucap Rose menjelaskan. 

Aurora menutup mulutnya tidak percaya apa yang ia dengar sekarang ini. antara rasa senang, dan tangisan bahagia semuanya menjadi satu. 

" Selamat untuk nona Rora kita ini. " ucap Jihan meletakkan satu cake dengan lilin ditengahnya. 

" Walaupun ini bukan ulang tahunmu kami ingin merayakan kemenangan mu. " ucap Zayn teman sekantor. 

" Terimakasih semuanya. " ucap Aurora terharu ia memejamkan matanya dan meniup lilin itu. 

Semua karyawan dalam ruangan itu bertepuk tangan senang begitupun dengan Aurora yang melupakan rasa sedihnya dan sakit hatinya semalam. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

DITEMPAT LAIN....

DRTT...

DRTT...

DRTT...

DRTT...

" Sialan! siapa yang telepon di pagi buta begini. " gerutu pria itu mengambil ponselnya yang bergetar tanpa henti. 

" Ada apa? " tanya pria itu dengan suara serak khas bangun tidur. 

" KAU GILA?! JAM SEGINI KAU BELUM KE PERUSAHAAN FRANSESSCO ARTHUR SILVANO!! " teriak suara pria diseberang sana terlihat marah. 

" Ini masih begitu pagi Bobby. " ucap Arthur malas. 

" Ini sudah jam 08.30 Arthur, mau sampai kapan kau akan bermalasan di tempat tidur. hari ini kau ada rapat penting jam 09.00. " ucap Bobby asisten sekaligus sahabat Arthur. 

Arthur langsung menegakkan tubuhnya diatas kasur menatap layar ponselnya ia langsung lompat dari kasur meninggalkan ponselnya yang masih tersambung dengan panggilan. 

" HEI! ARTHUR KAU MASIH DISANA KAN!? SETIDAKNYA JAWAB AKU SEBELUM PERGI, AR- " ucap Bobby berteriak. 

" Siapkan pakaian formal ku antar ke alamat hotel milik ku di jalan Selatan. " ucap Arthur yang sudah selesai dengan adegan mandi nya. 

" Pakaian mu akan sampai 10 menit. " ucap Bobby terdiam beberapa saat dan mematikan sambungan telepon nya. 

" Huh! mati aku kalau begini. " gumam Arthur mengusap wajah nya frustasi. 

Arthur baru menyadari bahwa wanita yang bercinta dengan nya semalam sudah tidak ada lagi semua pakaian pun juga tidak ada. Arthur melihat ke sepucuk surat dan beberapa lembar dollar di atas nakas. 

Arthur tidak tertarik dengan uang itu melainkan dengan sepucuk suratnya, ia mengambil dan membukanya disana tertulis bahwa....

' Selamat pagi pria tampan, aku sangat senang dan menyukai service mu semalam. maaf aku tidak membawa uang lebih banyak untuk mu jadi aku memberikan semua uangku dalam dompet untuk kerja kerasmu. '

' Terimakasih telah memuaskan wanita perawan sepertiku, semoga hari mu menyenangkan dengan wanita malam berikutnya muach..... '

Seperti itulah isi dari surat yang dituliskan Aurora untuk Arthur dengan geram dan kesalnya Arthur merobek surat- surat itu menjadi serpihan tanpa sisa. 

TOK...

TOK...

TOK...

KLEK...

" Selamat pagi Tuan Silvano, ini satu set pakaian anda. " ucap seorang petugas hotel meletakkan setelan pakaian formal diatas kasur. 

" Ini uang buatmu. " ucap Arthur memberikan tip tambahan hasil uang yang diberikan wanita semalam yang bercinta dengan nya itu pada petugas hotel. 

" Terimakasih Tuan Silvano, saya permisi dulu. " ucap petugas hotel itu segera pergi. 

Setelah selesai bersiap diri Arthur melajukan mobilnya menuju perusahaan nya saat sampai disana dirinya disambut hangat para karyawan tapi tidak untuk dilantai 48 dirinya disambut dengan tatapan tajam dan mengerikan dari dua orang berbeda jenis kelamin itu. 

" Selamat pagi Tuan Silvano, ini materi proposal yang akan dibahas. " ucap Nanny meletakan dokumen diatas meja kerja saat Arthur telah duduk disana. 

" Terimakasih, kalian bisa keluar. " ucap Arthur sengaja dirinya mengusir kedua orang itu dia tidak ingin kedua orang itu tahu dirinya habis berbuat apa semalam. 

Sudah terlihat dari kedua mata masing-masing mereka seolah mencoba menguliti dirinya paksa. 

" Nanny, kau bisa keluar duluan masih ada pekerjaan yang harus aku bahas dengan Arthur. " ucap Bobby mengusir Nanny. 

" Ah, kalau begitu saya permisi dulu. " ucap Nanny kecewa dan kesal. 

BLAM...

" Aku butuh penjelasan sekarang. " ucap Bobby berkacak pinggang sembari memperbaiki kacamata nya yang bertengger. 

" Apa? aku hanya menginap dihotel semalam itu saja, aku merindukan suasana hotel. " ucap Arthur seadanya. 

" Kau pikir aku bodoh percaya ucapan mu begitu saja?! " ucap Bobby memincingkan matanya. 

" Kalau kau sudah tahu, buat kau bertanya padaku. " dengus Arthur kesal. 

" Aku hanya ingin mendengar langsung dari mulutmu apa salahnya. " ucap Bobby cemberut.

" Ini urusan pribadiku, tidak semua hal harus ku beritahu pada mu dan Nanny. aku juga memiliki privasi seperti kalian. " ucap Arthur tegas. 

" Aku hanya khawatir aku terkena HIV sering bermain dengan wanita. " ucap Bobby. 

" Kau mendoakan ku Bobby! " pekik Arthur menggebrak meja kerjanya. 

" Bu-bukan, aku tidak mendoakan mu aku hanya cemas saja. " ucap Bobby gelagapan. 

" Kau pikir aku sering menginap di hotel karena bermain wanita begitu? " tanya Arthur. 

Bobby menganggukkan kepalanya ragu namun pasti. 

" Huh, aku baru sekali bermain dengan wanita semalam. selebihnya aku memang hanya bosan dengan keadaan rumahku yang sepi. aku butuh pencerahan juga. " 

" Aku juga tidak suka bermain dengan wanita sembarangan tanpa tahu identitasnya Bob, kita ini sudah saling mengenal apa kau lupa prinsip ku? " tanya Arthur. 

Bobby menggelengkan kepalanya tanpa mengatakan apapun. 

TOK...

TOK...

TOK...

KLEK

" Rapat sebentar lagi akan dimulai. "ucap Nanny.

" Baiklah, kami akan kesana. " jawab Bobby. 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!