Bertemu Kembali

1 TAHUN KEMUDIAN...

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat begitu pula dengan kehidupan yang semakin berliku-liku semakin menjadi dalam kehidupannya. 

Seperti saat ini suara-suara teriakan dan suara barang-barang yang dibanting dengan keras terdengar memekik ditelinga Aurora yang masih terlelap dalam tidurnya. 

Sudah seminggu dirinya menginap Mansion orang tua nya karena masalah pekerjaan mengharuskannya lembur setiap malam posisi apartemen dengan tempatnya bekerja cukup jauh lebih baik dirinya tinggal di Mansion mengerikan ini hanya seminggu saja selebihnya dirinya akan pindah. 

Padahal baru seminggu dirinya tinggal sudah membuat otak dan pikiran nya ingin pecah karena kedua orang yang memuakkan itu. Tapi Aurora cukup beruntung dalam 3 hari ke depan Laura akan pergi perjalanan jauh entah laki-laki mana lagi yang akan dirinya bawa memuaskan tubuhnya. 

PRANG....

BRAK...

BUGH....

" ARGH.... SIALAN! apa yang dilakukan pria itu di pagi-pagi buta begini. " umpat Aurora melempar bantal nya ke depan pintu kamarnya. 

Baru beberapa jam dirinya memejamkan mata sudah terganggu dengan suara-suara mengerikan jam 03.00 pagi. 

Dengan rasa malas dan sedikit takutnya tentu saja bagaimana tidak, jika seandainya sang kakak, Garvin melampiaskan rasa amarahnya padanya bisa berabe dirinya. 

Aurora mengintip di celah pintu kamarnya yang ia buka sedikit terdengar suara-suara dari arah lantai bawah. 

" Bodo amatlah, aku tidak perduli. " batin Aurora kembali menutup pintu dan memakai gumpalan kapas dalam telinga nya agar tidurnya tidak terganggu. 

Walaupun besok mendapat hari libur dia juga butuh healing untuk berjalan-jalan bersama sahabatnya Sally.

...✿ ✿ ✿ ✿...

PAGI HARINYA.

Suara-suara burung berkicau mulai terdengar di telinga nya pertandakan mentari sudah menampakkan sinarnya. Aurora membuka matanya perlahan diraih ponselnya dan segera menghubungi Sally. 

" Ada apa kau menelepon ku? " tanya Sally diseberang sana. 

" Kita jadi ke Mall kan hari ini? " tanya Aurora. 

" Tentu saja, apa kau baru bangun tidur? " tanya Sally tebak sasaran. 

" Seperti yang kau duga, jam berapa kita akan pergi. " tanya Aurora. 

" Bersiap saja kau dulu, jika sudah hubungi aku. aku akan On The Way ke rumah mu. " jawab Sally. 

" Oke. " jawab Aurora mematikan sambungan telepon nya dan mulai bersiap-siap. 

1 jam Aurora membutuhkan waktu dalam bersiap dengan pakaian crop top dengan punggung belakang yang terekspos sexy serta celana jeans diatas paha menambah kesan sexy. tidak lupa dirinya membawa Tote bag, topi dan kacamata hitam. 

KLEK...

Aurora menuruni anak tangga dapat Aurora lihat para pembantu membersihkan pecahan barang-barang tajam yang berserakan sudah dapat Aurora tebak siapa pelakunya. 

" Kau sudah bangun rupanya Rora. " ucap Laura dari arah dapur dengan membawa nampan berisikan minuman. 

Aurora mengalihkan pandangan nya pada seorang pria yang sedang duduk di sofa ruang tamu dengan posisi membelakangi nya membuat nya tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. 

" Seperti yang kau lihat? " jawab Aurora. 

" Sopan Lah sedikit pada Mama mu ini. " tegur Laura tidak suka. Aurora hanya memutar bola matanya malas. 

" Siapa pria itu? apa dia gigolo baru? " tanya Aurora sarkas. 

" Rora, ucapan mu sangat tidak sopan. mama tidak pernah mengajarkan kata seperti itu padamu. " ucap Laura tajam. 

" Well, aku mengatakan yang sebenarnya kan? tidak biasa nya pulang secepat ini. " ucap Aurora memandang datar saja. 

" Huh, dengar ada hal yang ini mama sampaikan padamu. " ucap Laura menghembuskan nafas lelah. 

" Apa? " tanya Aurora yang masih berdiri didepan tangga tanpa mau mendekat kearah Laura yang saat ini duduk di sofa ruang tamu menghadap dirinya.

"Kemari lah, tidak sopan jika mama memberitahumu seperti itu. " ucap Laura memanggil anaknya. 

Dengan rasa malas dirinya berjalan mendekat dan tanpa menolehkan kepalanya sedikitpun kearah pria yang sejak tadi menatapnya terkejut dan tidak melepaskan pandangan nya sama sekali hingga wanita itu duduk disamping mama nya. 

" Mama akan menikah. " ucap Laura setelah beberapa menit terdiam. 

" Lalu? aku setuju saja kalau ingin menikah. " jawab Aurora menatap tanpa ekspresi. 

" Apa kau tidak marah mama menikah lagi? " tanya Laura ragu. 

" Aku tidak marah, apa kak Gavin tahu mama akan menikah lagi. " tanya Aurora. 

" Mama akan memberitahunya nanti. " ucap Laura. 

" Dengan siapa mama akan menikah? apa dengan pria-pria yang tidur bersama mu salah satunya? " tanya Aurora sarkas. 

" RORA! " bentak Laura tanpa sadar. 

Aurora hanya diam tanpa bereaksi apapun sama sekali. dirinya tidak salah bukan mengatakan seperti itu karena memang kenyataan nya begitu. 

" Dia pria yang akan menikah dengan mama. " ucap Laura menghembuskan nafas gusar ia baru sadar dirinya membentak anak kesayangan nya. 

Aurora mengalihkan pandangan menatap pria yang sejak tadi dirinya malas untuk melihat. dalam pikiran Aurora pasti pria itu lelaki hidung belang, jelek dan hitam yang menggunakan paranormal memikat hati seorang janda kaya raya dengan segudang warisan.

Dan saat mata bertemu... What The Hell!!! betapa terkejutnya Aurora bukan main sedangkan lelaki itu hanya memandang datar tanpa senyuman sama sekali berbeda dengan Aurora yang sekali lihat sudah dia ketahui siapa pria itu sebenarnya. 

Dengan perasaan yang tidak karuan saat ini dirinya harus berjabat tangan dengan lelaki itu yang sudah menjulurkan tangan nya sebagai perkenalan. 

" Rora. " panggil Laura menyadarkan Aurora dalam lamunan nya. 

" Hah, iya nama ak-aku Aurora Gabriella Vincci. " ucap Aurora menjabat tangan pria itu dengan keringat dingin. 

" Hai, saya Fransessco Arthur Silvano. " jawab Arthur dengan sedikit senyuman. 

Buru-buru Aurora melepaskan jabatan tangan mereka dirinya langsung berdiri dan berpamitan dengan Laura detik itu juga. 

" Kau ingin pergi kemana tanpa sarapan? " tanya Laura. 

" Aku akan pergi bersama Sally mungkin aku pulang malam. selamat berkencan buat kalian berdua. " ucap Aurora cepat dan sedikit berjalan tergesa-gesa. 

" Maafkan anak ku yang sangat tidak sopan, dirinya memang kurang perhatian semenjak kematian papa nya.  " ucap Laura sedikit menyesal. 

" Ah, tidak apa-apa Nyonya Laura saya memakluminya. " ucap Arthur dengan raut wajah kembali datar. 

" Jadi, bagaimana menurut mu dengan konsep pernikahan nya ? " lanjut Arthur memberitahu maksud dan tujuan pernikahan yang akan mereka rencana kan.

" Aku tidak masalah dengan konsep pernikahan apapun itu. " jawab Laura tersenyum bahagia.

" Kalau begitu biarkan asisten ku yang mengurus masalah pernikahan ini, kamu tinggal memakai gaun dan perhiasan saja nanti " ucap Arthur. 

Laura menganggukkan kepalanya mengerti. 

" Aku pergi dulu Laura, ada beberapa pekerjaan yang harus ku selesaikan. " ucap Arthur berpamitan. 

" Hati-hati dijalan. " ucap Laura mengantar Arthur hingga keluar rumah. 

Selepas mobil Arthur meninggalkan pekarangan Mansion Laura dirinya tanpa sadar tersenyum melihat ekspresi Aurora yang tampak terkejut dengan kehadiran nya. 

" Aku tidak menyangka ternyata kau anak nya Laura. " gumam Arthur tersenyum mengerikan. 

" Aku tidak sabar permainan apa yang akan kau mainkan saat kita bertemu setiap hari. " ucap Arthur tersenyum sendiri membayangkan nya.

...✿ ✿ ✿ ✿...

CAFETARIA COFFEE

" Ada apa dengan mu? sejak tadi kau melamun terus? " tanya Sally menyadarkan Aurora yang memandang kosong kearah depan. 

" Kau tahu? Laura akan menikah lagi. " ucap Aurora. 

" Lalu apa peduli mu dengan dia menikah lagi? aku sebagai sahabatmu tentu senang mendengarnya. " ucap Sally. 

" Masalahnya pria yang dia nikahi adalah pria yang bercinta padaku setahun yang lalu. " ucap Aurora diakhiri perkataan lirih. 

" APA? BAGAIMANA BISA?! " teriak Sally  kali ini dirinya terkejut bukan main membuat beberapa pengunjung menatap mereka berdua. 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!