Bab 4 Tombol Like

Selama makan bubur ayam bersama Nathan dan Reza, Reina merasa jengah dan risih karena banyak mata melihat ke arah mereka. Lalu Reza tiba-tiba menyeletuk.

"Om, banyak yang ngeliatin om tuh dari tadi"

"Masa sih? Kira-kira kenapa ya, ja?" Tanya Nathan penasaran.

"Kayaknya sih karena dada om keliatan" Ucap Reza dengan polos

"Keliatan gimana? Kan om pake kaos, ja"

Kemudian Reina ikut menimpali obrolan mereka.

"Maksud Eja, kamu emang pakai kaos tapi karena kaosnya warna putih dan kamu abis keringetan jadinya dada kamu keliatan tuh" Ujar Reina sambil melirik sinis ke arah Nathan. Lalu Nathan melihat ke dadanya sendiri dan tertawa.

"Oh iya... Keliatan ya? Apa sekalian aku buka aja ya kaosnya?"

"Nate!" Reina langsung protes

"Apa?"

"Ya janganlah! Bisa-bisa orang jadi tambah heboh dan melotot liat dada kamu yang terekspos! Kan malu!"

"Emang kenapa? Kamu cemburu ya?" Ucap Nathan sambil tersenyum menggoda Reina.

"Cemburu gimana sih? Aku kan bukan pacar kamu!"

"Bisa aja kalau kamu mau" Nathan masih tersenyum menggoda Reina.

"Jangan macam-macam ah! Ada Eja nih, nanti telinganya bisa terkontaminasi dengar omongan kamu!"

"Masa?"

"Ya iyalah!"

"Ya udah habisin buburnya. Kalau sudah habis kita langsung pulang supaya aku bisa buka kaos di rumah kamu" Ucap Nathan setengah berbisik agar tidak terdengar oleh Reza.

"Nate ih!"

"Apaa?"

Lagi-lagi Nathan tersenyum jahil dan Reza jadi ikutan tertawa melihat bundanya yang terlihat kesal.

"Bunda mukanya merah lucu banget! Hehehe... " Reza jadi ikutan menggoda bundanya. Reina jadi spontan ingin mencubit pipi Reza yang gembul tapi Nathan menahan tangan Reina. Membuat Reina seperti tersengat listrik karena ini pertama kalinya mereka bersentuhan.

Tak lama kemudian, datang seorang perempuan menghampiri mereka. Ia memakai kaos lengan pendek dengan belahan dada rendah, membuat payud*ranya yang besar dan menonjol jadi terlihat jelas. Ia juga memakai celana pendek ketat yang membalut tubuhnya yang sexy dan montok.

"Halo Nathan... Udah lama ya ga ketemu. Sibuk ya?"

"Eh... Halo Erika... Iya, lumayan sibuk, seperti biasa" Nathan menjawab dengan agak gugup membuat Reina memandang curiga padanya.

"Main ke rumah yuk! Nanti aku siapin yang spesial deh buat kamu... " Ujarnya sambil sengaja mencondongkan tubuhnya ke depan agar Nathan dapat melihat belahan dadanya.

'Ya ampun perempuan ini pede banget sih godain Nate di tempat umum sampai orang-orang pada ngeliatin tapi dia tetep cuek aja' pikir Reina.

"Maaf aku lagi ga sempat. Setelah ini aku ada janji mau ke rumah Rein dan Reza. Iya kan, Rein?" Ujar Nathan sambil meminta persetujuan Reina melalui tatapannya yang memohon kepada Reina.

"Eh... Iya mba, Nathan nanti mau ke rumah saya karena lagi ada perlu" Ujar Reina akhirnya menolong Nathan walau sambil memelototi Nathan ketika Erika sedang tak melihat.

Erika kemudian langsung melirik sinis ke arah Reina. Tapi setelah itu ia seolah senyum penuh kemenangan karena ia merasa kalau Reina bukanlah tandingannya.

"Ya sudah, lain kali kalau begitu. Aku tunggu ya, Nathan. Kalau ngga ya aku yang akan datang ke kamu" Ujar perempuan yang bernama Erika itu sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Nathan.

Lalu Reza membisikkan sesuatu ke telinga Reina.

"Tantenya kenapa, bun? Sakit mata ya? Kok om Nathan di kedipin?"

"Hush... Udah yuk kita pulang!"

Setelah selesai membayar bubur ayam, mereka lalu pulang. Reza yang kekenyangan jadi mengantuk. Kemudian Nathan menawarkan untuk menggendong Reza di punggungnya seperti membawa tas ransel.

"Kamu ga apa-apa, Nate? Reza kan berat loh"

"Ga apa-apa, aku kuat kok. Percuma dong berotot kalau ga kuat gendong Eja" Ujarnya sambil menyeringai. Setelah tiba di rumah, Nathan meletakkan Reza di tempat tidurnya dan tetap tertidur pulas.

"Kamu mau minum dingin, Nate?" Tawar Reina kepada Nathan.

"Boleh. Tapi jangan yang soda ya"

"Oke" Lalu Reina berjalan menuju dapur untuk mengambil minuman. Sambil menunggu Reina, Nathan menatap foto-foto yang di pajang di ruang tamu. Ketika Reina datang, Nathan sedang memandang foto pernikahan Reina dan Reifan.

"Kamu nikah umur berapa, Rein?"

"Umur 23, ga lama setelah aku selesai kuliah S1"

"Benarkah?"

"Iya benar. Emang kenapa, Nate?"

"Muka kamu disini kayak anak baru lulus SMA"

"Masa sih? Awet muda dong aku" Ujar Reina sambil terkekeh.

"Lebih tepatnya imut-imut. Tapi... Aku penasaran deh... "

"Penasaran sama apa, Nate?"

"Sama Eja. Kalau suami kamu tinggi langsing dan kamu mungil begini, Eja kok montok? Apa keturunan dari kakek sama neneknya, ya?"

"Eh... Itu... Kayaknya dari aku deh..."

"Hah? Dari kamu? Kok bisa?"

"Iya, waktu kecil aku emang agak montok"

"Beneran, Rein?"

"Iya! Tunggu sebentar deh" Reina kemudian masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil sesuatu.

Setelah keluar dari kamarnya, Reina mengeluarkan sebuah album foto waktu ia kecil. Di sana terpampang dengan jelas kalau Reina dulunya memang agak gemuk.

"Wah kamu ngegemesin banget waktu kecil! Pantesan aja Eja montok! Tapi kenapa pas dewasa kamu malah menyusut ya?" Ujar Nathan sambil tertawa meledek Reina.

"Ih kamu kok malah ngeledekin aku sih!" Reina protes sambil secara spontan memukul dada Nathan. Tapi Nathan menahan tangan Reina setelah itu mereka saling memandang. Sengatan listrik kedua yang Reina alami hari ini. Tapi setelah itu Nathan malah membuat Reina hampir jantungan ketika ia melepas kaos yang ia pakai di depan Reina.

"Nate, kamu ngapain, sih?"

"Aku kan tadi bilang mau melepas kaos di rumah kamu. Aku cuma izinin kamu untuk lihat, yang lain ga boleh"

"Nate... "

"Sini tangan kamu"

Kemudian Nate mengarahkan tangan Reina ke arah p*ting payud*ranya.

"Anggap aja ini tombol like. Kamu bisa tekan kapan aja kamu mau" Ujar Nate sambil menyeringai kepada Reina.

"Nate... "

"Apa?"

"Kamu udah gila ya? Aku kan istri orang, Nate" Seharusnya Reina marah, tapi ia malah mengucapkannya dengan nafas tersengal. Sepertinya ia akan terbakar oleh api gairah akibat kegilaan Nate. Tapi ia harus berusaha untuk berfikir secara rasional, karena sepertinya Nathan hanya ingin menggodanya.

"Iya, sepertinya aku jadi gila semenjak kenal kamu, Rein."

"Sebaiknya... Kamu... Segera pulang Nate... Sebelum... " Reina tak sanggup melanjutkan kalimatnya.

"Sebelum apa? Sebelum terjadi hal-hal yang kita berdua inginkan?" Ujar Nathan sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Nate, please... "

"Baiklah... Tapi ini baru awal, Rein..."

"Please, Nate... " Kemudian Reina memaksakan dirinya untuk membukakan pintu agar Nathan bisa pulang ke rumahnya.

Tak lama setelah Nathan pulang, Reina langsung merosot ke bawah, masih di balik pintu. Ia masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Setelah itu ia mandi dan berharap bisa menenangkan dirinya setelah mandi.

Terpopuler

Comments

rain_

rain_

hahaha ejaa

2024-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Perkenalan yang Memalukan
2 Bab 2 Bolu Kukus Bantet
3 Bab 3 Working on Sunday?
4 Bab 4 Tombol Like
5 Bab 5 Pelampiasan
6 Bab 6 Pembalasan
7 Bab 7 Reina Cemburu
8 Bab 8 Hobi Baru Nathan
9 Bab 9 Investigasi Reina
10 Bab 10 Misteri Rabu Malam
11 Bab 11 Nonton Bareng
12 Bab 12 Reina Merajuk
13 Bab 13 Erika, si Janda Agresif
14 Bab 14 Nathan Curiga
15 Bab 15 Janji Nathan
16 Bab 16 American Breakfast
17 Bab 17 Tertangkap Basah?
18 Bab 18 Adik Kecil yang Pemilih (21+)
19 Bab 19 Reina di Interogasi
20 Bab 20 Butuh Reifan
21 Bab 21 Kekasih Gelap
22 Bab 22 Father's Day Event
23 Bab 23 Reifan Ketahuan
24 Bab 24 Reina Bertemu Laney
25 Bab 25 Efek Lelah Nathan
26 Bab 26 Rencana Jalan-jalan
27 Bab 27 Reina Belajar Menyetir
28 Bab 28 Reina Insecure
29 Bab 29 Reifan Akhirnya Pulang
30 Bab 30 Jangan Menjauh Dariku
31 Bab 31 Duel Ulang
32 Bab 32 Tamu tak Disangka
33 Bab 33 Kebohongan Reifan Terungkap
34 Bab 34 Penjelasan untuk Weni dan Winda
35 Bab 35 Balas Dendam Reina
36 Bab 36 Akhirnya Menyerah (21+)
37 Bab 37 The Morning After
38 Bab 38 Nathan di Keroyok
39 Bab 39 Pengakuan Nathan
40 Bab 40 Bicara dengan Reza
41 Bab 41 Pengajuan Perceraian (21+)
42 Bab 42 Reifan Akhirnya Muncul Lagi
43 Bab 43 Reifan Ingin Bertahan
44 Bab 44 Reza Hilang?
45 Bab 45 Reza Akhirnya Ditemukan
46 Bab 46 Reza Pulang
47 Bab 47 Mediasi
48 Bab 48 Ayo Menikah
49 Bab 49 Sidang Pertama
50 Bab 50 Reina Ingin Mandiri
51 Bab 51 Sidang Kedua
52 Bab 52 Mary Your Daughter
53 Bab 53 Cherish You
54 Bab 54 Tak Jadi Cemburu?
55 Bab 55 Peringatan dari Chef Bobby
56 Bab 56 Weni dan Winda Curiga
57 Bab 57 Interogasi
58 Bab 58 Pekerjaan Pertama Reina
59 Bab 59 Pekerjaan Pertama Reina (2)
60 Bab 60 Reina Resign, Nathan di Skors
61 Bab 61 Menyelesaikan dengan Cara Elegan
62 Bab 62 Proses Penangkapan Tom Browning
63 Bab 63 Melamar Bersama Reza
64 Bab 64 Reina Hamil?
65 Bab 65 Perjuangan Reina untuk Bekerja
66 Bab 66 Perjuangan Reina untuk Bekerja (2)
67 Bab 67 Berdamai dengan Reifan
68 Bab 68 Dubai, Here We Come
69 Bab 69 Reina dan Nathan di Sidang
70 Bab 70 Hilman Sang Penyelamat
71 Bab 71 Persetujuan dan Perdamaian
72 Bab 72 Kanaya Kembali
73 Bab 73 Kanaya Kembali (2)
74 Bab 74 Pre-Wedding
75 Bab 75 Hari yang di Tunggu
76 Pengumuman : Terima kasih dan Pamit
77 Bab 76 Hot and Yummy Cooking
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 Perkenalan yang Memalukan
2
Bab 2 Bolu Kukus Bantet
3
Bab 3 Working on Sunday?
4
Bab 4 Tombol Like
5
Bab 5 Pelampiasan
6
Bab 6 Pembalasan
7
Bab 7 Reina Cemburu
8
Bab 8 Hobi Baru Nathan
9
Bab 9 Investigasi Reina
10
Bab 10 Misteri Rabu Malam
11
Bab 11 Nonton Bareng
12
Bab 12 Reina Merajuk
13
Bab 13 Erika, si Janda Agresif
14
Bab 14 Nathan Curiga
15
Bab 15 Janji Nathan
16
Bab 16 American Breakfast
17
Bab 17 Tertangkap Basah?
18
Bab 18 Adik Kecil yang Pemilih (21+)
19
Bab 19 Reina di Interogasi
20
Bab 20 Butuh Reifan
21
Bab 21 Kekasih Gelap
22
Bab 22 Father's Day Event
23
Bab 23 Reifan Ketahuan
24
Bab 24 Reina Bertemu Laney
25
Bab 25 Efek Lelah Nathan
26
Bab 26 Rencana Jalan-jalan
27
Bab 27 Reina Belajar Menyetir
28
Bab 28 Reina Insecure
29
Bab 29 Reifan Akhirnya Pulang
30
Bab 30 Jangan Menjauh Dariku
31
Bab 31 Duel Ulang
32
Bab 32 Tamu tak Disangka
33
Bab 33 Kebohongan Reifan Terungkap
34
Bab 34 Penjelasan untuk Weni dan Winda
35
Bab 35 Balas Dendam Reina
36
Bab 36 Akhirnya Menyerah (21+)
37
Bab 37 The Morning After
38
Bab 38 Nathan di Keroyok
39
Bab 39 Pengakuan Nathan
40
Bab 40 Bicara dengan Reza
41
Bab 41 Pengajuan Perceraian (21+)
42
Bab 42 Reifan Akhirnya Muncul Lagi
43
Bab 43 Reifan Ingin Bertahan
44
Bab 44 Reza Hilang?
45
Bab 45 Reza Akhirnya Ditemukan
46
Bab 46 Reza Pulang
47
Bab 47 Mediasi
48
Bab 48 Ayo Menikah
49
Bab 49 Sidang Pertama
50
Bab 50 Reina Ingin Mandiri
51
Bab 51 Sidang Kedua
52
Bab 52 Mary Your Daughter
53
Bab 53 Cherish You
54
Bab 54 Tak Jadi Cemburu?
55
Bab 55 Peringatan dari Chef Bobby
56
Bab 56 Weni dan Winda Curiga
57
Bab 57 Interogasi
58
Bab 58 Pekerjaan Pertama Reina
59
Bab 59 Pekerjaan Pertama Reina (2)
60
Bab 60 Reina Resign, Nathan di Skors
61
Bab 61 Menyelesaikan dengan Cara Elegan
62
Bab 62 Proses Penangkapan Tom Browning
63
Bab 63 Melamar Bersama Reza
64
Bab 64 Reina Hamil?
65
Bab 65 Perjuangan Reina untuk Bekerja
66
Bab 66 Perjuangan Reina untuk Bekerja (2)
67
Bab 67 Berdamai dengan Reifan
68
Bab 68 Dubai, Here We Come
69
Bab 69 Reina dan Nathan di Sidang
70
Bab 70 Hilman Sang Penyelamat
71
Bab 71 Persetujuan dan Perdamaian
72
Bab 72 Kanaya Kembali
73
Bab 73 Kanaya Kembali (2)
74
Bab 74 Pre-Wedding
75
Bab 75 Hari yang di Tunggu
76
Pengumuman : Terima kasih dan Pamit
77
Bab 76 Hot and Yummy Cooking

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!