Bab 4

Suara ketukan pintu dari luar membuyarkan seluruh euforia yang Edly dan Guinsha rasakan.

"Ada orang, Pak." Guinsha tampak panik, ia segera merapikan seluruh pakaiannya yang sudah tampak kusut.

Berbeda dengan Edly, pria itu terlihat santai bahkan masih sempat tersenyum saat melihat Guinsha kesusahan mengaitkan tali b ranya.

"Perlu kubantu memakaikan?" Pertanyaan Edly langsung dijawab Guinsha dengan gelengan cepat.

Setelah Guinsha selesai memakai pakaiannya, Edly segera menyuruh tamu yang di luar untuk masuk.

Pintu terbuka, menampilkan sosok wanita cantik yang tadi Guinsha temui di ruangan rapat.

"Kau tidak perlu kembali ke ruangan Humas. Pulanglah, biar nanti aku yang berbicara pada Oriana." Ujar Edly yang melihat penampilan Guinsha tak lagi rapi.

"Saya permisi, Pak." Guinsha langsung mengambil langkah cepat dan keluar dari ruangan itu. Dirinya sendiri tidak menoleh lagi ke arah wanita cantik yang ia yakini sebagai sekretaris Edly. Dia sungguh malu jika sampai wanita itu tahu apa yang baru ia lakukan bersama Edly.

Setelah kepergian Guinsha, Edly mempersilahkan Bella—sekretarisnya untuk duduk.

"Ada apa?" Edly sedikit merapikan berkas yang berserak di meja akibat perbuatannya dengan Guinsha tadi.

"Istri Anda berada di Jakarta, Tuan. Nyonya meminta agar Anda bisa menemuinya sekarang di rumah utama. Ia juga membawa putri Anda bersamanya, sepertinya Nyonya berniat tinggal lebih lama disini." Ujar Bella memberi informasi yang ia dapat dari Kayla—istri Edly sendiri.

"Beritahu dia jika aku akan menemui klien ke luar Kota." Edly jelas sedang beralasan, jadwalnya tak terlalu padat hari ini dan sekretarisnya mengetahui itu.

"Tapi Tuan Fulton meminta saya untuk memundurkan semua jadwal Anda dan saya sudah melakukannya."

"Kau bekerja untukku atau untuk pria tua bangka itu, Bella? Atau kau ingin aku memecatmu." Raut kekesalan tampak jelas di wajah pria berusia 32 tahun itu. Edly sangat tidak suka ketika Bella lebih patuh terhadap Ayahnya dibanding dia. Bahkan sewaktu mengelola perusahaan properti miliknya di Amsterdam, Bella yang juga sebagai sekretarisnya disana masih lebih mendengarkan perkataan Ayahnya.

"Maafkan saya, Tuan." Perkataan Edly barusan sudah sering Bella dengar, jadi ia tak begitu mengambil hati. Lagi, Edly tidak akan benar-benar memecatnya. Bella tahu potensi yang ia miliki dan dirinya adalah karyawan yang loyal serta sudah lama mengabdikan diri kepada keluarga Parker, hal tersebutlah yang membuat Edly tetap mempertahankannya.

"Pergilah, aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu. Aku tidak mau berkas ini akan semakin menumpuk dan membuatku lembur di hari berikutnya. Katakan aku akan pulang, setelah menyelesaikan ini."

"Baik, Tuan." Ujar Bella yang langsung undur diri.

Edly menyurai rambutnya ke belakang dan menghela nafas dalam. Kehadiran Kayla di Indonesia menjadi hal yang sangat tidak disukai Edly. Ia belum siap memamerkan kemesraan palsu di hadapan keluarganya dan khalayak ramai tentunya. Dia tidak suka berpura-pura.

"Sebenarnya apa tujuanmu, Kayla?" Edly mengepalkan tangannya. Ia benci dengan sifat Kayla yang sering bertindak sesukanya sedangkan dia sendiri adalah pria dominan.

***

"Daddy!!" Teriakan sang putri menyambut kepulangan Edly di rumah utama—kediaman Fulton dan sang istri—Angelica.

"Anak Daddy kenapa belum tidur?" Edly langsung membawa Gabriella—putrinya ke dalam gendongannya dan menghujami wajah anak berusia lima tahun itu dengan kecupan bertubi-tubi.

"Ella nungguin Daddy pulang." Ujar Gabriella sambil menenggelamkan wajahnya di bahu sang ayah.

"Kangen ya sama Daddy." Edly mengusap rambut halus sang putri.

"Kangen sekali. Ella kangen sekali sama Daddy."

"Daddykan sering video call Ella, kenapa masih kangen?" Edly membawa sang putri ke sofa ruang tamu dimana keluarga besarnya sudah menunggu dirinya sejak siang tadi.

"Beda Daddy. Kalau video call tidak bisa bertemu langsung seperti ini. Daddy juga tidak bisa menggendongku dan membawaku ke supermarket membeli es krim." Jawab Ella yang memang terlihat bijak di usianya yang masih sangat belia.

"Ella, ini sudah jam sepuluh malam, Nak. Ke kamar bersama Bibi Jen ya." Kayla menginterupsi pembicaraan ayah dan anak itu.

Setelah mendengar perintah dari sang ibu, Gabriella segera melepas rangkulannya dari sang Ayah dan berjalan mendekati pengasuhnya.

"Ayo Bibi Jen." Gabriella sendiri tampak memberengut, karena ia masih ingin bermanja dengan sang ayah.

"Mari Nona Ella." Bibi Jen meraih tangan Gabriella dan menuntun gadis kecil itu ke dalam kamar.

Keheningan sempat terjadi di ruang tamu. Fulton tampak menghidupkan cerutunya setelah kepergian sang cucu.

"Jadi kau belum juga mencintai Kayla, Edly? Dan itu mengapa kau tak buru-buru kembali dari perusahaan setelah mendengar kabar kedatangannya?" Pertanyaan Fulton kali ini langsung membuat rahang Edly mengeras seketika.

Kayla pasti sudah bercerita banyak tentang kondisi rumah tangga mereka selama di Amsterdam bersama sang ayah.

Terpopuler

Comments

~**Alfi_Pjm** ~💜💜💜

~**Alfi_Pjm** ~💜💜💜

😘😘😘

2024-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 For my beloved readers
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Holaaa!
70 Bab 68
71 Bab 69
72 Bab 70
73 Bab 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 75
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Bab 79
82 Bab 80
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Bab 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
For my beloved readers
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Holaaa!
70
Bab 68
71
Bab 69
72
Bab 70
73
Bab 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 75
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Bab 79
82
Bab 80
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Bab 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!