Guinsha merasa sangat lelah setelah beberapa hal yang terjadi barusan. Meski begitu ia tetap bersemangat memasuki ruangan humas—tempatnya bekerja selama magang di Parker Corporation. Ia berjalan ke salah satu kubikel miliknya yang diberitahu Oriana—kepala humas yang tadi memintanya membuatkan kopi.
Saat sedang sibuk memindahkan hardfile yang ia dapat dari Oriana ke dalam komputer, pandangan Guinsha tertuju pada Lyra yang baru masuk ke dalam ruangan dengan membawa setumpuk berkas, kemudian menyerahkannya ke meja kerja Oriana.
Jantung Guinsha langsung berdetak tak karuan. Ia tak menyangka akan satu ruangan dengan Lyra, sebab jurusan Lyra akuntansi. Mestinya perempuan yang ia hindari itu berada di bagian keuangan.
Guinsha yang tak mau bertemu tatap dengan Lyra menyembunyikan wajahnya di balik kubikel miliknya. Ia tidak mau lagi menengadahkan kepala.
Hampir lima jam lebih lamanya Guinsha merasa tak tenang berada di ruangan tempat ia bekerja. Setelah waktu menunjukkan jam makan siang, ia benar-benar memastikan Lyra keluar lebih dulu barulah Guinsha menyusul. Dia merasa sedikit lega setelah kembali berhasil menghindari Lyra. Bersyukur, selama jam kerja tadi juga, Oriana tidak ada memanggil namanya, sehingga Lyra belum mengetahui keberadaannya.
Meski sudah jam makan siang, langkah Guinsha justru tidaklah ke kantin. Ia sibuk mencari ruangan CEO perusahaan ini.
Setelah berkeliling hampir sepuluh menit lamanya, akhirnya Guisha berada di lantai 27 tepat di depan pintu kerja Edly Parker. Tidak ada penjaga atau sekretaris pria itu disana, Guinsha tak mau membuang waktu sebelum pihak keamanan atau siapapun menghalanginya masuk.
Meski sedikit gugup, Guinsha memberanikan diri mengetuk pintu yang langsung mendapat jawaban dari dalam.
"Masuk." Suara Edly yang begitu dingin hampir saja membuat Guinsha mengurungkan niatnya. Namun ia berusaha mengatur pernafasannya agar bisa tenang.
"Permisi, pak." Dengan langkah hati-hati, Guinsha berjalan ke arah meja kerja Edly yang sedang sibuk menandatangani berkas-berkas yang tertumpuk di meja kerjanya. Mungkin itu juga yang membuat CEO baru Parker Corporation itu melewatkan jam makan siangnya.
Guinsha tampak kikuk, sebab ia tak dipersilahkan duduk dan Edly juga tak menoleh ke arahnya.
"Pak, sa—saya mau meminta maaf soal yang terjadi di lift tadi. Maaf karena saya sudah lancang masuk ke dalam lift pribadi Bapak." Ujar Guinsha sambil meremat tangannya. Sebenarnya ia sangat malu bertemu dengan Edly, selain karena ia salah masuk lift, dia juga sudah melihat aset dari bos nya itu.
Edly masih tetap sibuk dengan berkasnya dan tak menghiraukan Guinsha.
"Pak, kedatangan saya kesini juga ingin meminta tolong," Guinsha tak peduli lagi, meski ia akan diusir oleh Edly atau bahkan surat magangnya yang sudah diterima akan dibatalkan pria itu.
"Bi—bisakah mahasiswi magang atas nama Lyra di bagian Humas dipindahkan ke ruangan lain? A—atau bagaimana kalau saya saja yang dipindahkan ke bagian Digital Marketing Spesialis?" Pinta Guinsha dengan suara sepelan mungkin.
Jika tadi Edly masih sibuk dengan pekerjaannya, kali ini ia menatap Guinsha dengan pandangan tak terbaca.
"Kau ingin aku melakukannya untukmu?" Tanya Edly yang langsung dijawab Guinsha dengan anggukan kepala.
"Mendekatlah kemari." Perintah Edly menunjuk sisi sebelah kanannya.
Guinsha menurutinya, ia berjalan mendekati Edly. Saat ia berdiri tepat di samping sang bos, tangan Edly segera merengkuh pinggangnya dan membawa Guinsha duduk di pangkuan pria itu.
"Pak—" Guinsha terlihat panik, ia dapat merasakan tonjolan keras yang menekan di bawah sana.
"Aku belum menyelesaikan yang tadi pagi. Dan pekerjaan ini semakin membuat kepalaku sakit. Mari bersenang-senang sebentar dan aku akan mengabulkan permintaanmu." Ujar Edly sambil mengeratkan pelukannya di pinggang Guinsha.
"Bu—bukan seperti ini yang saya mak—uhmm." Guinsha tak dapat meneruskan kalimatnya saat bibir ranumnya di lu-mat oleh Edly secara tiba-tiba.
Edly sendiri sudah menahan diri sejak awal Guinsha masuk ke dalam ruangannya. Bohong jika dia terfokus sepenuhnya dengan pekerjaannya. Dia hanya berpura-pura mengabaikan Guinsha.
Satu tangan Edly menangkup sebelah rahang Guinsha yang mencoba melakukan penolakan, dia semakin memperdalam ciumannya meski belum mendapatkan balasan dari perempuan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Kusii Yaati
kalau kau merasa pernah berhutang pada lyra sudah seharusnya kau membayar sha, jika belum bisa membayar setidaknya bicara baik2 dengan lyra bukan malah meminta memindahkan lyra ke devisi lain, memalukan sekali Kamu sha😒
2025-03-05
0
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
tipe2 pria yg memiliki gengsi yg tinggi
2024-03-21
0
Lala_lela067
aneh, tapi seru😂😂😂
2024-01-31
1