CL - 04. Bukan Aku

“Andai perasaan seperti angin, akan dengan mudah terbang begitu saja. Tanpa harus membekas atau meninggalkan jejak sakit.”

“Gimana interview-nya?” Tanya Nina saat kita berdua sedang makan malam bersama di rumah.

“Berjalan dengan baik. Tapi aku memutuskan untuk tidak bekerja di sana.”

“Loh kenapa?”

“Yah biasalah, mengenai salary.” Jawabku berbohong.

“Bukannya itu bukan jadi salah satu pertimbangan kamu kerja ya?”

“Dulu emang enggak, tapi sekarang iya.” Jawabku sekenanya.

“Apa jangan-jangan kamu sudah bangkrut? Haha...” Tanyanya berseloroh.

“Bukan. Ini gara - gara koleksi fashion di toko kamu lagi banyak yang aku incar makanya kudu punya budget yang memadai. Hehe...”

“Huuu dasar... alasan banget sih.”

“Eh malam minggu loh ini, kamu nggak keluar sama Tefan?” Tanyaku.

“Enggak. Dia lagi ada kerjaan di luar kota. Sekarang dia lagi di Semarang, ngurus cabang usahanya dia di sana. Katanya mau buka cafe and billiard juga, sekarang lagi sibuk banget dia. Jadi aku berusaha ngertiin dia aja.”

“Wah... makin sukses aja kalau gitu. Sudah ada berapa cabang sih Cafe yang juga sekaligus tempat billiard itu?”

“Sekarang baru dua yang berjalan normal, tiga sama yang di Semarang ini nantinya.”

“Oh gitu. Jadi malam ini kita sama - sama ngabisin di rumah saja dong.”

“Iyah. Lagian aku juga capek, tadi butik lumayan rame aku mesti turun tangan sekalian.”

Setelah makan malam, aku dan Nina nonton Movie bareng di ruang tamu, tapi dia langsung bergegas masuk ke kamarnya begitu mendapat telpon dari Tefan. Aku hanya memaklumi dan mencoba meredakan gelombang yang tiba - tiba menghantam begitu nyeri di dalam dadaku. Nina akhirnya tak keluar - keluar dari kamar lagi, mungkin langsung istirahat setelah mendapat telpon dari Tefan. Nasib jomblo ya gini, aku melanjutkan nonton hingga pukul dua belas malam.

Suasana hening di ruang tamu dan penerangan yang temaram membuat malam ini begitu teduh. Suara gadget yang bergetar mengalihkan perhatianku dari layar TV Digital dan memusatkan perhatian pada layar gadget.

Telpon dari Tefan.

“Belum tidur?” Tanya seorang dari ujung sana.

“Belum. Lagi nonton movie sendirian.”

“Iyah tadi Nina juga ngasih tahu kalau kalian nonton movie. Maaf jadi jarang hubungi kamu, belakangan ini banyak kerjaan dan harus pergi ke sana ke mari.”

“Tidak apa-apa. Ingat aku aja itu sudah bagian dari kamu masih peduli sama aku. Hmm... kok jadi melow begini sih. Gimana keadaan kamu di sana? Sekarang lagi apa?”

“Lumayan repot ngurus semuanya, untung saja ada Reno yang bantuin kalau nggak badan aku mungkin udah remuk kali. Sekarang lagi tiduran saja di kamar, Reno lagi keluar ke mana gitu katanya. Mungkin lagi dapat kecengan baru di semarang kali. Haha.”

“Kamu jangan porsir amatlah tenaganya, kamu juga butuh istirahat yang cukup Fan. Body kamu walaupun sehat dan bagus kayak sekarang kalau namanya capek ya pasti tumbang juga.”

“Sejak kapan kamu jadi cerewet soal body aku coba?” Godanya genit.

“Sejak aku gak bisa meluk kamu karena perut kamu mulai membesar alias buncit.” Balasku menggoda.

Kita berdua tertawa lepas di telepon. Kalau diingat - ingat, memang sudah lama sekali aku dan Tefan tidak pernah menghabiskan waktu sepanjang malam. Terakhir di lembang, itupun pagi - pagi sekali Tefan sudah harus meninggalkan aku karena harus ada meeting mendadak.

“Kamu tidur yah, jangan begadang lagi.” Ucapnya kemudian.

“Iya deh. Filmnya juga sudah mau habis. Selamat malam Fan...!”

“Selamat malam, selamat tidur Riana...”

Akupun beranjak ke kamar setelah memastikan semua yang mengandung aliran listrik di ruang tamu ini mati. Kecuali satu lampu temaram yang selalu dibiarkan menyala di dekat sofa ruang tamu.

***

Semenjak peristiwa pertemuan aku dan Papa Tefan, aku tidak pernah lagi berencana untuk memasukkan CV ke perusahaan-perusahaan. Setiap hari aku hanya melakukan aktifitas yang sama, ke butik Nina, jalan, mampir ke restoran yang selama ini tidak pernah aku perhatikan dan paling nonton movie di rumah kontrakan.

Karena aktifitas harian yang tak pernah berubah itulah Nina seringkali cerewet tapi tidak pernah aku hiraukan. Walaupun sedikit terusik juga karena tidak melakukan apa-apa yang benar - benar masuk dalam hitungan kerja itu juga sangat membosankan. Akhirnya aku memilih untuk fokus pada restoran yang selama ini dikelola oleh sepupu aku. Aku tidak bisa menghindar lagi, sebab sebentar lagi sepupuku itu akan segera melepas masa lajangnya. Otomatis perhatiannya ke restoran akan sedikit terbagi oleh urusan rumah tangganya sendiri.

Restoran yang khusus menyediakan makanan khas Jawa Barat ini cukup ramai dikunjungi setiap harinya. Apalagi pas weekend pengunjung bisa datang dua kali lipat dari biasanya. Ternyata selama ini sepupu aku mengurusnya dengan sangat baik, itulah sebabnya aku harus belajar banyak ilmu bisnis dan mengelolah usaha dengan benar padanya. Biar bagaimana pun restoran ini adalah milik aku, sesuatu yang dimulai hanya karena dipaksa oleh sepupuku atas kecintaannya terhadap kuliner. Maka jadilah restoran ini dengan semua modalnya adalah mutlak dari aku, sepupu aku adalah pengelola penuh atas restoran ini.

Restoran yang bernama The Javas Culliner ini sudah berumur kurang lebih tiga tahun, jadi sudah cukup dikenal oleh masyarakat Bandung setidaknya. Beberapa pengunjung yang kebetulan berlibur ke Bandung juga kadangkala makan di sini. Oleh karena itu, aku harus belajar mencintai pekerjaan baruku ini agar restoran tetap berjalan dengan baik atau bahkan sukses dan memiliki cabang ke depannya.

Malam ini aku berencana untuk mampir ke sana sekaligus berguru kepada sepupuku tersebut. Namanya Jane, dia memang passionnya di bidang kuliner dan masak memasak. Jadi koki dan urusan dapur lainnya dia semua yang rekrut. Dipilih berdasarkan skill, kecepatan dan ketepatan bekerja, cakap dan higienis. Dia paling tidak menyukai dapur restoran jadi berantakan atau kotor sedikitpun. Oleh karena itu, semua karyawan yang dipekerjaannya sangat memperhatikan mengenai kebersihan dan kesehatan restoran dari tempatnya sampai sajiannya. Kalau tidak, Jane sendiri tidak akan segan - segan memecat karyawan yang tidak disiplin.

Ngeri juga kalau harus berurusan dengan Jane, dia memang terkenal sangat disiplin dan rada menakutkan bagi sebagian besar karyawan restoran. Tapi di balik sikapnya yang demikian itu, dia adalah orang yang paling baik yang pernah kukenal di keluargaku. Itu sebabnya pula aku mempercayakan modalku untuk membuka usaha resto ini. Jadi restoran ini tidak hanya menjadi milik aku secara penuh tapi di sana juga ada bagian Jane yang tidak akan bisa dipungkiri. Walaupun Jane tidak serta merta mengelola restoran secara penuh, tapi aku tetap menghargai kerja kerasnya selama ini. Jadi setengah profit dari resto ini jelas tetap masuk ke dalam rekening Jane.

Aku sedang menikmati segelas juice dan membaca majalah di taman belakang saat Nina tiba - tiba menelpon dari butiknya.

“Na...” Ucapnya pendek dan suaranya terdengar parau.

“Nin, are you okay?” tanyaku memastikan. Namun suara yang kudengar justru isakan tangis dari Nina.

“Ada apa Nin? Kamu kok nangis?” tanyaku lagi dengan nada khawatir.

“Tef... Tefannn... Na. Tefan dan Reno kecelakaan di Tol saat perjalanan dari Semarang menuju Bandung.” Suara Nina ditelpon semakin parau dan tangisnya benar-benar pecah.

Aku shock dan seakan tidak bisa bernafas untuk beberapa saat mendengar berita tersebut. Tubuhku seperti limbung dan terduduk begitu saja di kursi, bagaimana keadaan Tefan?? Hanya itu yang berseliweran di kepalaku.

“Ba—bagaimana bisa Nin? Terus keadaan Tefan gimana? Dapat beritanya dari mana?” Tanyaku beruntun karena cemas.

“Aku belum tahu dengan jelas kondisinya tapi saat ini katanya mereka sudah dibawa ke rumah sakit terdekat. Aku mau nyusul, kamu mau ikut?”

Aku diam beberapa saat, mencoba berpikir jernih kembali. Kalau misalnya aku ikut bersama Karenina, kemungkinan besar aku akan bertemu dengan orang tua Tefan dan jelas mereka tidak akan membiarkan aku bertemu dengan Tefan. Aku harus bagaimana Tuhan?? Keluhku dalam hati.

“Na...?” Panggil Nina di ujung telpon seperti memastikan apakah aku masih ada di sambungan telpon atau tidak.

“Ii-iya Nin. Kamu duluan saja ke sana, Tefan pasti akan sangat membutuhkan kehadiran kamu di sana. Aku nanti bisa menyusul.” Akhirnya aku memilih untuk menahan diri saja. Aku tidak mau keadaan menjadi runyam dan tidak terkendali.

Walaupun jujur aku juga sangat cemas dengan keadaan Tefan, namun aku tidak bisa berbuat banyak. Aku hanyalah bagian yang tidak diinginkan di dalam keluarga Tefan dan kalau sampai orang tua Tefan memberitahu Nina soal aku dan Tefan mungkin selamanya aku tidak akan pernah bisa berhubungan atau bahkan bertemu lagi dengan Tefan. Aku hanya berharap keadaan Tefan dan juga Reno baik - baik saja. Setidaknya mereka tidak mengalami luka yang serius dan segera bisa pulang kembali ke Bandung.

“Baiklah kalau begitu, kamu tidak apa - apa kan Na?” Tanya Nina kemudian.

“Iyah, aku tidak apa - apa. Kamu sebaiknya segera pergi, salam buat Tefan semoga dia baik - baik saja dan lukanya tidak terlalu parah.”

“Iyah, semoga saja. Kita sama-sama berdoa yah.”

“Oke, bye Nin. Kamu hati-hati ya nyetirnya.”

“Siap.”

Sekarang apalagi Tuhan? Tefan kecelakaan dan aku bahkan bukanlah satu - satunya orang yang harus berada di samping dia saat melewati masa - masa kritis. Aku tidak pernah serapuh ini sebelumnya, namun berbeda soal untuk Tefan. Dia selalu bisa menyita perhatianku lebih banyak dari siapapun. Aku ingin sekali berada di sisinya saat ini, hanya saja ada orang yang lebih berhak untuk itu.

Di kursi dan juice yang belum habis, aku menangis seorang diri. Air mataku tidak bisa kubendung lagi, lolos begitu saja tanpa bisa kucegah.

Andai perasaan seperti angin, akan dengan mudah terbang begitu saja. Tanpa harus membekas atau meninggalkan jejak sakit. Kenyataannya aku tidak bisa menghalau rasa sakit di mana seharusnya ada orang yang berada di sisinya dan itu bukan aku.

Terpopuler

Comments

Alby Upy

Alby Upy

coba pindah ke lain hati Riana.....
memang sulit tapi kan belum di coba....

2020-09-23

1

Sischa Lestary

Sischa Lestary

harusnya bangkit.
dari sini harusnya sadar diri klo lo g ada d hati revan.
klo emang dya sayang ma lo pasti yg d hubungin duluan pasti kamu bukan nina.ini apa yg d perjuangin coba.ortu g dukung.laki kayak gty

2020-08-10

0

𝓯𝓹. Yuni Tiara 🌹

𝓯𝓹. Yuni Tiara 🌹

dilema..

2020-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 CL - 01. Jelouse
2 CL - 02. Hanya Perlu Mencintainya
3 CL - 03. Papa Tefan
4 CL - 04. Bukan Aku
5 CL - 05. Rindu
6 CL - 06. Menikah?
7 CL - 07. Tetaplah Bersamaku
8 CL - 08. Cinta Saja Belum Cukup
9 CL - 09. Tak Baik-Baik Saja
10 CL - 10. Takdirku
11 CL - 11. Tak Akan Lari Lagi
12 CL - 12. Kumohon Kembalilah
13 CL - 13. Maafkan Aku
14 CL - 14. Ucapan Perpisahan
15 CL - 15. Hari Pernikahan
16 CL - 16. Menjauh
17 CL- 17. Pulang
18 CL - 18. Menemui Nina
19 CL - 19. Mencari Tanpa Petunjuk
20 CL - 20. Diburu Bagai Buronan
21 CL - 21. Ancaman
22 CL - 22. Jauhi Tefan
23 CL - 23. Pergilah
24 CL - 24. Babak Baru
25 CL - 25. Aroma Perjodohan
26 CL - 26. Ternyata...
27 CL - 27. Pertemuan Pertama
28 CL - 28. Dia Menghancurkan Milikku.
29 CL-29. Mencari Solusi
30 CL - 30. Keseriusan Saka
31 CL - 31. Saka, Trimakasih!
32 CL - 32. Makan Malam Keluarga
33 CL - 33. Bertemu Setelah Bertahun-Tahun
34 CL - 34. Melangkah Pergi
35 CL - 35. Menerima Tawaran Saka
36 CL - 36. Perkelahian
37 CL- 37. Nina Akhirnya Hamil
38 CL - 38. Jujur
39 CL - 39. Ancaman Tefan
40 CL - 40. Jujur
41 CL - 41. Dilamar
42 CL - 42. Menemani Papa Terapi
43 CL - 43. Teror Tefan
44 CL - 44. Kebaikan Saka
45 CL - 45. Penetapan Tanggal Pernikahan
46 CL - 46. Diculik
47 CL - 47. Diculik Bag. 2
48 CL - 48. Diculik Bag. 3
49 CL - 49. Rumah Sakit
50 CL - 50. Tefan Mendekam di Penjara
51 CL - 51. Menikah
52 CL - 52. Bulan Madu
53 CL - 53. Bulan Madu 2
54 CL - 54. Kabar Duka
55 CL - 55. Masih Suasana Duka
56 CL - 56. Kebahagiaan Setelah Kehilangan
57 CL - 57. Ngidam
58 CL - 58. Morning Sickness
59 CL - 59.
60 CL.60 - Permintaan Calon Bayi
61 CL - 61. 5 Bulan Kemudian
62 CL - 62. Cinta Yang Bertambah Setiap Hari
63 Halo.., Halo..., Bikin Season 2 Gak ya? Hehe
64 COMPLICATED LOVE MUSIM KEDUA SEGERA RILIS
65 Musim Kedua: Memulai Kembali
66 Musim Kedua: Seperti De Javu
67 Musim Kedua: Pertemuan
68 Musim Kedua: Pertemuan ( 2 )
69 Musim Kedua: Pindah
70 Musim Kedua: Sekolah Kiano
71 Musim Kedua: Bermain Bersama Om Ganteng
72 Musim Kedua: Tentang Saka
73 Musim Kedua: Tentang Saka (2)
74 Musim Kedua: Kematian Saka
75 Musim Kedua: Gugup
76 Musim Kedua: Rencana Tefan
77 Musim Kedua: Femi Kembali
78 Musim Kedua: Bangkit
79 Musim Kedua: Kedatangan Tefan
80 Musim Kedua: Daftar Sekolah Kiano
81 Musim Kedua: Ketahuan Femi
82 Musim Kedua: Dilabrak
83 Musim Kedua: Senja Bersamamu
84 Musim Kedua: Kemarahan Riana
85 Musim Kedua: Hangatnya Sebuah Pelukan
86 Musim Kedua: Diserang Orang Tak Dikenal
87 Musim Kedua: Permintaan Maaf Tefan
88 Musim Kedua: Sebuah Pertanyaan
89 Musim Kedua: Om Boleh Menikahi Bunda?
90 Musim Kedua: Takut Kehilangan
91 Musim Kedua: Bunda, Mau kan?
92 Musim Kedua: Disiram Kopi Panas
93 Musim Kedua: Kemarahan Tefan
94 Musim Kedua: Kiano Diculik
95 Musim Kedua: Menyelamatkan Kiano
96 Musim Kedua: Ajakan Menikah
97 Musim Kedua: Makan Malam
98 Musim Kedua: Makan Malam (Part. 2)
99 Musim Kedua: Mendadak Nikah
100 Musim Kedua: Bimbang
101 Musim Kedua: Tempatmu Pulang
102 Musim Kedua: Kedatangan Keluarga Saka
103 Musim Kedua: Ketulusan
104 Musim Kedua: I Love You
105 Marry You
106 Menjadi Pengantin Baru
107 Tragedi Malam Pertama
108 Jatuh Cinta Lagi
109 Pindah Rumah
110 Tingkah Tengil Tefan
111 Pelan-pelan, Sayang.
112 Ingin Anak Yang Lucu
113 Memaksakan Kehendak
114 Tefan Orang Baik
115 Kelakuan Si Mantan Mertua
116 Kiano Ingin Ikut Masak
117 Ingin Segera Punya Anak
118 Ternyata Mereka Belum Pulang
119 Raka Masuk Rumah Sakit
120 Apakah Kamu Ngidam?
121 Saka Koma
122 Kejujuran Riana
123 Penantian Yang Tertunda
124 Mengunjungi Saka
125 Orang Tua Macam Apa?
126 Perkembangan Kondisi Saka
127 Setelah Semua Berlalu
128 Di mana Anak dan Isteriku?
129 Saka Terus Memaksa
130 Waktu Yang Berhenti
131 Kejujuran Yang Menyakitkan
132 Sheril Yang Malang
133 Jika Hidup Itu Mudah
134 Terimalah Takdirmu
135 Makan Malam Tak Terduga
136 Perkenalkan Aku Ayahmu
137 Sayang, Apa Kamu Siap?
138 Sebuah Kado Terindah
139 Kebahagiaan Yang Tak Ternilai Harganya
140 [END] Bahagia Itu Sederhana
Episodes

Updated 140 Episodes

1
CL - 01. Jelouse
2
CL - 02. Hanya Perlu Mencintainya
3
CL - 03. Papa Tefan
4
CL - 04. Bukan Aku
5
CL - 05. Rindu
6
CL - 06. Menikah?
7
CL - 07. Tetaplah Bersamaku
8
CL - 08. Cinta Saja Belum Cukup
9
CL - 09. Tak Baik-Baik Saja
10
CL - 10. Takdirku
11
CL - 11. Tak Akan Lari Lagi
12
CL - 12. Kumohon Kembalilah
13
CL - 13. Maafkan Aku
14
CL - 14. Ucapan Perpisahan
15
CL - 15. Hari Pernikahan
16
CL - 16. Menjauh
17
CL- 17. Pulang
18
CL - 18. Menemui Nina
19
CL - 19. Mencari Tanpa Petunjuk
20
CL - 20. Diburu Bagai Buronan
21
CL - 21. Ancaman
22
CL - 22. Jauhi Tefan
23
CL - 23. Pergilah
24
CL - 24. Babak Baru
25
CL - 25. Aroma Perjodohan
26
CL - 26. Ternyata...
27
CL - 27. Pertemuan Pertama
28
CL - 28. Dia Menghancurkan Milikku.
29
CL-29. Mencari Solusi
30
CL - 30. Keseriusan Saka
31
CL - 31. Saka, Trimakasih!
32
CL - 32. Makan Malam Keluarga
33
CL - 33. Bertemu Setelah Bertahun-Tahun
34
CL - 34. Melangkah Pergi
35
CL - 35. Menerima Tawaran Saka
36
CL - 36. Perkelahian
37
CL- 37. Nina Akhirnya Hamil
38
CL - 38. Jujur
39
CL - 39. Ancaman Tefan
40
CL - 40. Jujur
41
CL - 41. Dilamar
42
CL - 42. Menemani Papa Terapi
43
CL - 43. Teror Tefan
44
CL - 44. Kebaikan Saka
45
CL - 45. Penetapan Tanggal Pernikahan
46
CL - 46. Diculik
47
CL - 47. Diculik Bag. 2
48
CL - 48. Diculik Bag. 3
49
CL - 49. Rumah Sakit
50
CL - 50. Tefan Mendekam di Penjara
51
CL - 51. Menikah
52
CL - 52. Bulan Madu
53
CL - 53. Bulan Madu 2
54
CL - 54. Kabar Duka
55
CL - 55. Masih Suasana Duka
56
CL - 56. Kebahagiaan Setelah Kehilangan
57
CL - 57. Ngidam
58
CL - 58. Morning Sickness
59
CL - 59.
60
CL.60 - Permintaan Calon Bayi
61
CL - 61. 5 Bulan Kemudian
62
CL - 62. Cinta Yang Bertambah Setiap Hari
63
Halo.., Halo..., Bikin Season 2 Gak ya? Hehe
64
COMPLICATED LOVE MUSIM KEDUA SEGERA RILIS
65
Musim Kedua: Memulai Kembali
66
Musim Kedua: Seperti De Javu
67
Musim Kedua: Pertemuan
68
Musim Kedua: Pertemuan ( 2 )
69
Musim Kedua: Pindah
70
Musim Kedua: Sekolah Kiano
71
Musim Kedua: Bermain Bersama Om Ganteng
72
Musim Kedua: Tentang Saka
73
Musim Kedua: Tentang Saka (2)
74
Musim Kedua: Kematian Saka
75
Musim Kedua: Gugup
76
Musim Kedua: Rencana Tefan
77
Musim Kedua: Femi Kembali
78
Musim Kedua: Bangkit
79
Musim Kedua: Kedatangan Tefan
80
Musim Kedua: Daftar Sekolah Kiano
81
Musim Kedua: Ketahuan Femi
82
Musim Kedua: Dilabrak
83
Musim Kedua: Senja Bersamamu
84
Musim Kedua: Kemarahan Riana
85
Musim Kedua: Hangatnya Sebuah Pelukan
86
Musim Kedua: Diserang Orang Tak Dikenal
87
Musim Kedua: Permintaan Maaf Tefan
88
Musim Kedua: Sebuah Pertanyaan
89
Musim Kedua: Om Boleh Menikahi Bunda?
90
Musim Kedua: Takut Kehilangan
91
Musim Kedua: Bunda, Mau kan?
92
Musim Kedua: Disiram Kopi Panas
93
Musim Kedua: Kemarahan Tefan
94
Musim Kedua: Kiano Diculik
95
Musim Kedua: Menyelamatkan Kiano
96
Musim Kedua: Ajakan Menikah
97
Musim Kedua: Makan Malam
98
Musim Kedua: Makan Malam (Part. 2)
99
Musim Kedua: Mendadak Nikah
100
Musim Kedua: Bimbang
101
Musim Kedua: Tempatmu Pulang
102
Musim Kedua: Kedatangan Keluarga Saka
103
Musim Kedua: Ketulusan
104
Musim Kedua: I Love You
105
Marry You
106
Menjadi Pengantin Baru
107
Tragedi Malam Pertama
108
Jatuh Cinta Lagi
109
Pindah Rumah
110
Tingkah Tengil Tefan
111
Pelan-pelan, Sayang.
112
Ingin Anak Yang Lucu
113
Memaksakan Kehendak
114
Tefan Orang Baik
115
Kelakuan Si Mantan Mertua
116
Kiano Ingin Ikut Masak
117
Ingin Segera Punya Anak
118
Ternyata Mereka Belum Pulang
119
Raka Masuk Rumah Sakit
120
Apakah Kamu Ngidam?
121
Saka Koma
122
Kejujuran Riana
123
Penantian Yang Tertunda
124
Mengunjungi Saka
125
Orang Tua Macam Apa?
126
Perkembangan Kondisi Saka
127
Setelah Semua Berlalu
128
Di mana Anak dan Isteriku?
129
Saka Terus Memaksa
130
Waktu Yang Berhenti
131
Kejujuran Yang Menyakitkan
132
Sheril Yang Malang
133
Jika Hidup Itu Mudah
134
Terimalah Takdirmu
135
Makan Malam Tak Terduga
136
Perkenalkan Aku Ayahmu
137
Sayang, Apa Kamu Siap?
138
Sebuah Kado Terindah
139
Kebahagiaan Yang Tak Ternilai Harganya
140
[END] Bahagia Itu Sederhana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!