Complicated Love #2

Complicated Love #2

CL - 01. Jelouse

“Permainan ini, bagaimanapun menyakitkannya, bagaimanapun aku pedih terbakar olehnya, aku hanya perlu mengingat satu hal cinta ini tidak boleh kalah."

Suasana pagi di kota Bandung begitu dingin, membuat siapa saja mengurungkan niat untuk menanggalkan selimut, termasuk aku. Rasanya tak ada yang lebih nikmat daripada berselimut memeluk guling dan bermimpi di pulau kapuk. Hanya saja kenikmatan itu segera lenyap begitu Nina masuk ke kamar dan merebut paksa selimut yang menutupi hampir ke seluruhan tubuhku.

“Rian bangun...!!! Sudah siang, kamu tidak kerja ya?” Ucapnya setengah berteriak. Nina memang memanggilku dengan nama pendek “Rian” seperti laki-laki, tapi sungguh aku seorang perempuan. Hehe.

“Kar... Kare!!! Kamu ganggu tahu, sini balikin selimutnya.” Seruku dengan mata masih mengatup.

“Gak ada selimut, kamu pokoknya harus bangun.”

“Nggak!”

“Ishhh... ngeyel yah nih anak.”

“Kamu kan kerja Yan. Tidak takut disemprot bos kamu?”

“Nggak.”

“Maksud kamu? Kamu off?”

“Nggak.”

“Cuti?”

“Nggak.”

“Nggak gimana maksud kamu? Semua pertanyaan kamu jawab 'nggak'.”

“Iya Kare, aku gak off, gak juga lagi cuti, aku resign.”

“RESIGN???”

“IYA!"

“Serius? Tapi kenapa?”

“Ya gak kenapa-kenapa Kare. Aku gak suka suasananya, gak nyaman. Mesti gimana lagi sih aku harus jelasin ke kamu, biar kamu ngerti.”

“Tunggu... tunggu...! Suasananya tidak nyaman atau kamu yang berulah. Kamu baru sebulan loh kerja di perusahaan itu dan ingat dalam setahun ini kamu udah keluar masuk perusahaan udah lima kali. Kamu tidak belajar dari kesalahan yang sudah-sudah ya?”

“Cerewet deh Kare. Sinih selimutnya!” Aku berhasil merebut selimut itu dari tangannya.

Kudengar Kare ber-“hhhh” panjang lalu keluar dari kamarku. Bukannya tidur lagi, aku malah melamun panjang. Selera tidur jadi hilang gara-gara Kare menghancurkan semuanya. Dengan malas, aku meraih Gadget yang tergolek pasrah di sampingku. Mengecek email dan BBM yang masuk, tidak ada email penting, hanya beberapa email promosi dan tawaran diskon dari toko-toko online tempatku biasanya berburu barang. Buka BBM, ada beberapa BBM Broadcast tidak penting yang menurut aku orang BC seperti itu malah terkesan tidak smart. Mataku berbinar begitu melihat BBM dari Tefan.

Pagi...! Baru bangun ya? Selimutnya masih ditarik-tarik Nina gak?

Tanpa pikir lama aku langsung membalas BBM tersebut.

Iya nih, pacar kamu keterlaluan kalau bangunin orang. Kayak macan ngamuk.

Menunggu balasan. Baru bertanda Delivery.

Ting Tong!!! BBM masuk.

Haha... udah bangun sana, mandi. Bau tahu.

Iyah. Kamu sudah di kantor ya?

Iyah. Gak kayak kamu, bukannya kerja malah Resign.

Bawel kamu ah, sama kayak Kare.

Wake up Riana!

OK!

Agak terkesan ganjil rasanya, aku malah bermesraan dengan pacar sahabat sendiri. Aku sahabat keduanya, sahabat Karenina dan sahabat Tefan juga. Itulah yang terlihat dan nampak di mata orang-orang, tapi jauh di sudut yang tersembunyi, sesungguhnya kami, maksudnya aku dan Tefan bukanlah sekedar sahabat, tapi lebih dari itu.

Bila hal seperti itu disebut selingkuh, maka aku tidak akan menamai hubungan ini dengan apapun. Baik aku atau Tefan, perasaan yang muncul di hati kami itulah yang kami percayai. Sesederhana itu dan aku tidak perlu pendapat orang lain untuk mematahkan apa yang sudah terjalin diantara kami berdua. Antara aku dan Tefan.

Karenina tidak pernah mempermasalahkan jika aku keluar makan siang berdua dengan Tefan, sebab yang dia tahu, aku dan Tefan adalah sahabat sejak kecil. Tidak lebih dari itu. Apa aku jahat? Aku tidak mau memikirkan itu, apalagi kalau benar-benar beranggapan bahwa aku ini jahat pada sahabat sendiri. Sudah terlalu banyak waktu yang kami lewati sendiri-sendiri. Saat bertemu Tefan, hidupku kembali berwarna ada letupan kebahagiaan yang sulit kujelaskan begitu melihatnya.

Di meja makan sudah terhidang sarapan pagi yang kutahu semua itu adalah kerjaan Karenina. Aku senyum dan mengucapkan terimakasih dalam hati. Dia sangat baik, itulah sebabnya mengapa aku tidak mau dia sampai tahu ada sesuatu antara aku dan Tefan. Tidakkah aku sudah cukup baik membiarkan dia memiliki Tefan, sementara aku hanya bisa memiliki Tefan pada waktu\-waktu tertentu saja. Entah siapa yang paling egois.

 

***

Selamat datang di dunia pengangguran, dunia di mana hari-hari hanya diisi dengan movie time, makan, jalan-jalan dan tidur. Apalagi coba yang menyenangkan selain itu semua? Hari ini aku berencana mampir ke butik Nina, siapa tahu ada barang bagus, baru, dan lagi Sale. Hahaha...! Harus begitu, menjadi pengangguran harus pintar-pintar mencari barang bagus dengan harga miring. Biar pengeluaran juga tidak membengkak kayak balon habis ditiup.

 

Aku mengenakan setelan jeans yang di bagian lututnya terdapat sedikit sobekan, dengan kaos Chanel berwarna putih. Aku lebih suka casual style dibanding harus berdandan ala princess yang kemana-mana harus ber-make up lengkap. Bagi aku casual style lebih cocok dengan kebiasaan aku setiap hari tidak hanya itu tapi lebih karena kepribadian aku yang memang tidak menyukai dandan. Tidak repot tapi tetap terlihat mengikuti trend masa kini. Sekitar pukul sepuluh pagi akupun berangkat memakai mobil sporty milikku. Nina pasti kaget kalau tiba-tiba melihat aku berkeliaran di butiknya.

Jalanan Bandung tidak terlalu macet, membuat aku lebih santai di balik kemudi. Mendengarkan lagu-lagu Sam Smith di Playlist selama perjalanan sembari bibirku juga tak berhenti melafalkan lirik-liriknya. Saat asyik menyetir, gawaiku bergetar, BBM dari Tefan.

Lagi di mana?

Otewe.

Ke mana?

Mau ke butik pacar kamu.

Kebiasaan lama muncul kembali. :D

Siapa tahu dikasih diskon besar-besaran atau malah gratis. Hehe

Habis itu mau kemana?

Kenapa? Mau ngajakin makan malam? Trus Kare mau kamu apain?

Yee... GR. Orang cuma nanya kok.

Gak percaya.

Iya iya, aku mau ngajakin kamu nonton. Tapi jangan bilang-bilang Nina.

Kenapa gak sekalian ngajak Nina?

Oh mau gitu?

Ya enggak sih.

 

Makanya jangan nawarin sesuatu yang pada akhirnya kamu gak suka. Lagi pula seminggu ini aku sudah temenin Nina kemana-mana. Aku juga pengen punya quality time sama kamu.

Ya udah, kita ketemu di XXI saja nanti malam.

Oke sip. Take Care Lady Riana...

Lebbay... :D :D :D

 

Tefan ada-ada saja, tapi memang benar sih seminggu ini memang mereka menghabiskan waktu sama-sama terus. Tefan juga baru gencar BBM hari ini, karena kalau dia sedang bersama Nina tidak mungkin dia akan menghubungi aku. Dua puluh menit kemudian tibalah aku di butik Nina, sebuah tulisan besar di depan toko menyambut kedatanganku. **KARENINA BOUTIQ**. Pelan aku membuka pintu butik yang bertuliskan PUSH.

Aku tidak langsung menemui Nina di ruangannya, tapi langsung melihat-lihat koleksi terbarunya. Nina termasuk sukses dengan bisnis butiknya ini, dia mendesain sendiri koleksi-koleksinya dan sekarang dia lagi mendesain berbagai macam pakaian hijab. Memang saat ini pakaian hijab sangat diminati kalangan perempuan. Banyak yang secara tiba-tiba mendapat ilham dan memutuskan untuk berhijab, entah karena benar-benar niat dalam hati atau hanya karena sebuah trend semata.

Seorang karyawan butik Nina menghampiriku, awalnya dikira pembeli trus dia menjelaskan banyak hal mengenai barang-barang baru butik Karenina, termasuk apa yang lagi promo atau Sale. Lalu ketika aku menoleh ke arah karyawan itu, ekspresinya berubah.

“Mba Riana? Yahh.... sudah capek-capek jelasin ini itu, tahunya malah Mba Riana, kirain pembeli lain.” Ucapnya cemberut.

“Haha... udah layani aja pembeli yang lain. Aku paling cuma bentar dan langsung masuk ke ruangannya bos kamu kok.?”

“Baik Mba.”

Puas berkeliling, akupun masuk ke ruangan Nina.

“Hei...!” Seruku begitu kepalaku menyembul dari balik pintu ruang kerjanya.

“Rian??” Jawabnya sedikit terkejut.

“Boleh masuk gak?” Tanyaku nyengir.

“Kamu berdiri di pintu situ juga gak bakal jadi duit Rian. Masuk gih.”

“Makasih.”

Aku duduk di depan Nina dan langsung ambil cokelat di sampingnya yang sedang tergolek manis minta dimakan.

“Kebiasaan deh Rian.”

Peduli setan sama teguran Karenina. Sambil nyemil aku lalu ambil beberapa majalah Fashion di rak majalah.

“Ngapain ke sini Yan?”

“Emang gak boleh ya?”

“Ya gak gitu. Bolehlah, siapa bilang gak boleh.”

“Aku bosen di rumah.”

“Makanya cari kerja gih.”

“Nanti aja kalau malasnya sudah hilang.”

“Kapan sih sifat malasnya kamu itu hilang? Benar-benar tidak kerja baru tahu rasa kamu.”

“Tenang deh Nin, aku yang gak kerja kok malah kamu yang bawel sih. Udah ya, mendingan kamu fokus aja deh sama kerjaan di depan kamu itu. Aku mau liat-liat majalah dulu.”

 

Akupun tenggelam dengan majalah di pangkuanku, sesekali tergelak dengan beberapa pakaian trendy dengan harga selangit. Kudengar Nina lagi ngobrol di telpon, suaranya bersemangat dan dia kedengarannya sedang gembira sekali. Tadinya tidak ingin peduli dengan siapa dia berbicara di telpon tapi aku terusik juga begitu tahu kalau yang telpon itu Tefan. Rasanya ada bagian dari dalam hatiku yang nyeri. Lagi-lagi aku hanya tersenyum kecut dan berusaha untuk bersikap sewajar mungkin. Membuang jauh-jauh satu kata ini “Jelouse” sebelum makin merasuki sisi burukku.

Lagipula tidak ada yang salah dengan “cekikikan” Nina di telpon toh dia berbicara dengan kekasihnya. Walau tidak bisa dipungkiri kalau aku juga mulai merasa cemburu. Situasinya benar-benar tidak menguntungkan, aku harus bagaimana? Secara tidak sadar kita bertiga sudah menjalani hubungan yang rumit. Lalu keadaan yang harus aku hindari adalah berusaha untuk tidak cemburu sama sekali. Tidak pada Nina dan juga pada Tefan.

Terpopuler

Comments

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

mmpir.......rumit....riweh n sembrawut🤣🤣🤣🤣🤣

2022-10-17

0

Paul prb

Paul prb

Jangan lupa mampir juga ya thor ke
novelku "Loud"

2020-11-06

0

V_Z

V_Z

Semangat Thor, salam dari "SANG PENGACARA"

2020-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 CL - 01. Jelouse
2 CL - 02. Hanya Perlu Mencintainya
3 CL - 03. Papa Tefan
4 CL - 04. Bukan Aku
5 CL - 05. Rindu
6 CL - 06. Menikah?
7 CL - 07. Tetaplah Bersamaku
8 CL - 08. Cinta Saja Belum Cukup
9 CL - 09. Tak Baik-Baik Saja
10 CL - 10. Takdirku
11 CL - 11. Tak Akan Lari Lagi
12 CL - 12. Kumohon Kembalilah
13 CL - 13. Maafkan Aku
14 CL - 14. Ucapan Perpisahan
15 CL - 15. Hari Pernikahan
16 CL - 16. Menjauh
17 CL- 17. Pulang
18 CL - 18. Menemui Nina
19 CL - 19. Mencari Tanpa Petunjuk
20 CL - 20. Diburu Bagai Buronan
21 CL - 21. Ancaman
22 CL - 22. Jauhi Tefan
23 CL - 23. Pergilah
24 CL - 24. Babak Baru
25 CL - 25. Aroma Perjodohan
26 CL - 26. Ternyata...
27 CL - 27. Pertemuan Pertama
28 CL - 28. Dia Menghancurkan Milikku.
29 CL-29. Mencari Solusi
30 CL - 30. Keseriusan Saka
31 CL - 31. Saka, Trimakasih!
32 CL - 32. Makan Malam Keluarga
33 CL - 33. Bertemu Setelah Bertahun-Tahun
34 CL - 34. Melangkah Pergi
35 CL - 35. Menerima Tawaran Saka
36 CL - 36. Perkelahian
37 CL- 37. Nina Akhirnya Hamil
38 CL - 38. Jujur
39 CL - 39. Ancaman Tefan
40 CL - 40. Jujur
41 CL - 41. Dilamar
42 CL - 42. Menemani Papa Terapi
43 CL - 43. Teror Tefan
44 CL - 44. Kebaikan Saka
45 CL - 45. Penetapan Tanggal Pernikahan
46 CL - 46. Diculik
47 CL - 47. Diculik Bag. 2
48 CL - 48. Diculik Bag. 3
49 CL - 49. Rumah Sakit
50 CL - 50. Tefan Mendekam di Penjara
51 CL - 51. Menikah
52 CL - 52. Bulan Madu
53 CL - 53. Bulan Madu 2
54 CL - 54. Kabar Duka
55 CL - 55. Masih Suasana Duka
56 CL - 56. Kebahagiaan Setelah Kehilangan
57 CL - 57. Ngidam
58 CL - 58. Morning Sickness
59 CL - 59.
60 CL.60 - Permintaan Calon Bayi
61 CL - 61. 5 Bulan Kemudian
62 CL - 62. Cinta Yang Bertambah Setiap Hari
63 Halo.., Halo..., Bikin Season 2 Gak ya? Hehe
64 COMPLICATED LOVE MUSIM KEDUA SEGERA RILIS
65 Musim Kedua: Memulai Kembali
66 Musim Kedua: Seperti De Javu
67 Musim Kedua: Pertemuan
68 Musim Kedua: Pertemuan ( 2 )
69 Musim Kedua: Pindah
70 Musim Kedua: Sekolah Kiano
71 Musim Kedua: Bermain Bersama Om Ganteng
72 Musim Kedua: Tentang Saka
73 Musim Kedua: Tentang Saka (2)
74 Musim Kedua: Kematian Saka
75 Musim Kedua: Gugup
76 Musim Kedua: Rencana Tefan
77 Musim Kedua: Femi Kembali
78 Musim Kedua: Bangkit
79 Musim Kedua: Kedatangan Tefan
80 Musim Kedua: Daftar Sekolah Kiano
81 Musim Kedua: Ketahuan Femi
82 Musim Kedua: Dilabrak
83 Musim Kedua: Senja Bersamamu
84 Musim Kedua: Kemarahan Riana
85 Musim Kedua: Hangatnya Sebuah Pelukan
86 Musim Kedua: Diserang Orang Tak Dikenal
87 Musim Kedua: Permintaan Maaf Tefan
88 Musim Kedua: Sebuah Pertanyaan
89 Musim Kedua: Om Boleh Menikahi Bunda?
90 Musim Kedua: Takut Kehilangan
91 Musim Kedua: Bunda, Mau kan?
92 Musim Kedua: Disiram Kopi Panas
93 Musim Kedua: Kemarahan Tefan
94 Musim Kedua: Kiano Diculik
95 Musim Kedua: Menyelamatkan Kiano
96 Musim Kedua: Ajakan Menikah
97 Musim Kedua: Makan Malam
98 Musim Kedua: Makan Malam (Part. 2)
99 Musim Kedua: Mendadak Nikah
100 Musim Kedua: Bimbang
101 Musim Kedua: Tempatmu Pulang
102 Musim Kedua: Kedatangan Keluarga Saka
103 Musim Kedua: Ketulusan
104 Musim Kedua: I Love You
105 Marry You
106 Menjadi Pengantin Baru
107 Tragedi Malam Pertama
108 Jatuh Cinta Lagi
109 Pindah Rumah
110 Tingkah Tengil Tefan
111 Pelan-pelan, Sayang.
112 Ingin Anak Yang Lucu
113 Memaksakan Kehendak
114 Tefan Orang Baik
115 Kelakuan Si Mantan Mertua
116 Kiano Ingin Ikut Masak
117 Ingin Segera Punya Anak
118 Ternyata Mereka Belum Pulang
119 Raka Masuk Rumah Sakit
120 Apakah Kamu Ngidam?
121 Saka Koma
122 Kejujuran Riana
123 Penantian Yang Tertunda
124 Mengunjungi Saka
125 Orang Tua Macam Apa?
126 Perkembangan Kondisi Saka
127 Setelah Semua Berlalu
128 Di mana Anak dan Isteriku?
129 Saka Terus Memaksa
130 Waktu Yang Berhenti
131 Kejujuran Yang Menyakitkan
132 Sheril Yang Malang
133 Jika Hidup Itu Mudah
134 Terimalah Takdirmu
135 Makan Malam Tak Terduga
136 Perkenalkan Aku Ayahmu
137 Sayang, Apa Kamu Siap?
138 Sebuah Kado Terindah
139 Kebahagiaan Yang Tak Ternilai Harganya
140 [END] Bahagia Itu Sederhana
Episodes

Updated 140 Episodes

1
CL - 01. Jelouse
2
CL - 02. Hanya Perlu Mencintainya
3
CL - 03. Papa Tefan
4
CL - 04. Bukan Aku
5
CL - 05. Rindu
6
CL - 06. Menikah?
7
CL - 07. Tetaplah Bersamaku
8
CL - 08. Cinta Saja Belum Cukup
9
CL - 09. Tak Baik-Baik Saja
10
CL - 10. Takdirku
11
CL - 11. Tak Akan Lari Lagi
12
CL - 12. Kumohon Kembalilah
13
CL - 13. Maafkan Aku
14
CL - 14. Ucapan Perpisahan
15
CL - 15. Hari Pernikahan
16
CL - 16. Menjauh
17
CL- 17. Pulang
18
CL - 18. Menemui Nina
19
CL - 19. Mencari Tanpa Petunjuk
20
CL - 20. Diburu Bagai Buronan
21
CL - 21. Ancaman
22
CL - 22. Jauhi Tefan
23
CL - 23. Pergilah
24
CL - 24. Babak Baru
25
CL - 25. Aroma Perjodohan
26
CL - 26. Ternyata...
27
CL - 27. Pertemuan Pertama
28
CL - 28. Dia Menghancurkan Milikku.
29
CL-29. Mencari Solusi
30
CL - 30. Keseriusan Saka
31
CL - 31. Saka, Trimakasih!
32
CL - 32. Makan Malam Keluarga
33
CL - 33. Bertemu Setelah Bertahun-Tahun
34
CL - 34. Melangkah Pergi
35
CL - 35. Menerima Tawaran Saka
36
CL - 36. Perkelahian
37
CL- 37. Nina Akhirnya Hamil
38
CL - 38. Jujur
39
CL - 39. Ancaman Tefan
40
CL - 40. Jujur
41
CL - 41. Dilamar
42
CL - 42. Menemani Papa Terapi
43
CL - 43. Teror Tefan
44
CL - 44. Kebaikan Saka
45
CL - 45. Penetapan Tanggal Pernikahan
46
CL - 46. Diculik
47
CL - 47. Diculik Bag. 2
48
CL - 48. Diculik Bag. 3
49
CL - 49. Rumah Sakit
50
CL - 50. Tefan Mendekam di Penjara
51
CL - 51. Menikah
52
CL - 52. Bulan Madu
53
CL - 53. Bulan Madu 2
54
CL - 54. Kabar Duka
55
CL - 55. Masih Suasana Duka
56
CL - 56. Kebahagiaan Setelah Kehilangan
57
CL - 57. Ngidam
58
CL - 58. Morning Sickness
59
CL - 59.
60
CL.60 - Permintaan Calon Bayi
61
CL - 61. 5 Bulan Kemudian
62
CL - 62. Cinta Yang Bertambah Setiap Hari
63
Halo.., Halo..., Bikin Season 2 Gak ya? Hehe
64
COMPLICATED LOVE MUSIM KEDUA SEGERA RILIS
65
Musim Kedua: Memulai Kembali
66
Musim Kedua: Seperti De Javu
67
Musim Kedua: Pertemuan
68
Musim Kedua: Pertemuan ( 2 )
69
Musim Kedua: Pindah
70
Musim Kedua: Sekolah Kiano
71
Musim Kedua: Bermain Bersama Om Ganteng
72
Musim Kedua: Tentang Saka
73
Musim Kedua: Tentang Saka (2)
74
Musim Kedua: Kematian Saka
75
Musim Kedua: Gugup
76
Musim Kedua: Rencana Tefan
77
Musim Kedua: Femi Kembali
78
Musim Kedua: Bangkit
79
Musim Kedua: Kedatangan Tefan
80
Musim Kedua: Daftar Sekolah Kiano
81
Musim Kedua: Ketahuan Femi
82
Musim Kedua: Dilabrak
83
Musim Kedua: Senja Bersamamu
84
Musim Kedua: Kemarahan Riana
85
Musim Kedua: Hangatnya Sebuah Pelukan
86
Musim Kedua: Diserang Orang Tak Dikenal
87
Musim Kedua: Permintaan Maaf Tefan
88
Musim Kedua: Sebuah Pertanyaan
89
Musim Kedua: Om Boleh Menikahi Bunda?
90
Musim Kedua: Takut Kehilangan
91
Musim Kedua: Bunda, Mau kan?
92
Musim Kedua: Disiram Kopi Panas
93
Musim Kedua: Kemarahan Tefan
94
Musim Kedua: Kiano Diculik
95
Musim Kedua: Menyelamatkan Kiano
96
Musim Kedua: Ajakan Menikah
97
Musim Kedua: Makan Malam
98
Musim Kedua: Makan Malam (Part. 2)
99
Musim Kedua: Mendadak Nikah
100
Musim Kedua: Bimbang
101
Musim Kedua: Tempatmu Pulang
102
Musim Kedua: Kedatangan Keluarga Saka
103
Musim Kedua: Ketulusan
104
Musim Kedua: I Love You
105
Marry You
106
Menjadi Pengantin Baru
107
Tragedi Malam Pertama
108
Jatuh Cinta Lagi
109
Pindah Rumah
110
Tingkah Tengil Tefan
111
Pelan-pelan, Sayang.
112
Ingin Anak Yang Lucu
113
Memaksakan Kehendak
114
Tefan Orang Baik
115
Kelakuan Si Mantan Mertua
116
Kiano Ingin Ikut Masak
117
Ingin Segera Punya Anak
118
Ternyata Mereka Belum Pulang
119
Raka Masuk Rumah Sakit
120
Apakah Kamu Ngidam?
121
Saka Koma
122
Kejujuran Riana
123
Penantian Yang Tertunda
124
Mengunjungi Saka
125
Orang Tua Macam Apa?
126
Perkembangan Kondisi Saka
127
Setelah Semua Berlalu
128
Di mana Anak dan Isteriku?
129
Saka Terus Memaksa
130
Waktu Yang Berhenti
131
Kejujuran Yang Menyakitkan
132
Sheril Yang Malang
133
Jika Hidup Itu Mudah
134
Terimalah Takdirmu
135
Makan Malam Tak Terduga
136
Perkenalkan Aku Ayahmu
137
Sayang, Apa Kamu Siap?
138
Sebuah Kado Terindah
139
Kebahagiaan Yang Tak Ternilai Harganya
140
[END] Bahagia Itu Sederhana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!