Setelah nawang kembali ternyata benar itu nia dan akhirnya bayu pulang dengan rasa kecewa. Bayu pulang lalu memeluk foto nafia.
"Yang aku kira dia penggantimu yang ternyata pilihanku itu salah. Nafia cepatlah pulang." Rembes tangis bayu di tertawakan oleh seseorang tapi bayu rasa sosoknya jauh dari tempat bayu berada.
Setelah bayu sadar tidak baik menangisi orang yang salah bayu keluar untuk mencari hiburan tapi langkah bayu terhenti di depan tv yang menyiarkan gelombang besar sedang menghantam pantai selatan. Disitu bayu kepo dan memanggil nawang.
"Jadi kata bunda ratu galuh sang penguasa pantai selatan sedang berseteru dengan eyang bromo jati."
"Siapa itu eyang bromo jati naw?"
"Penguasa kawasan bromo katanya ada perjanjian ghaib antara kedua belah pihak tapi dari pihak eyang bromo ada yang melanggar. Aku di larang ikut campur daripada terseret masalah besar bunda ratu pun enggan ikut campur."
"Tapi kan itu urusan para penguasa ghaib kok merembet ke alam sekitar yang mengakibatkan beberapa korban?"
"Nah itu dia katanya ratu pantai selatan meminta tumbal karena perjanjian yang di langgar itu."
"Duh jadi ngeri sampai kapan gelombang besar itu berhenti menerjang ya."
"Ya sampai tumbal terpenuhi."
Percakapan selesai karena bayu mau tidur siang tidak jadi keluar.
Hari itu tak ada chat masuk dari nia padahal biasanya walau sekedar tanya kabar pasti nia chat.
Hari esok bayu kira akan ada chat dari nia karena bayu tak chat dia sama sekali ternyata salah. Hari hari berikutnya juga sama sampai hari aktif perkuliahan di mulai. Apa bayu tak ada usaha bertanya? Bayu terlanjur sakit hati jadi tak mau menghubungi nia lagi. Bayu rasa hubungannya dengan nia sudah berakhir malah hari ini bayu asik ngobrol bersama eva di kantin.
"Yu jomblo enak ya bisa bebas ngapain aja nggak ada yang ngatur2." sebuah kode dari eva.
"Emang lu udah putus va? Kenapa?"
"Udah kita sepakat untuk menjalani pilihan masing masing." ucap eva bohong padahal dia yang memutuskan rio bahkan saat ini rio masih meminta penjelasan tapi semua aksesnya di blok sama eva.
Bayu cuma ber ohh aja tak ada respon apa apa.
"Nanti pulang nebeng sampai pertigaan ya yu."
"Ohh iya va nggak sekalian sampai depan rumah."
"Boleh kalau mau hehe..."
Pulangnya mereka jalan berdua ke parkiran dan berpapasan dengan erlin yang sepertinya kelas sore.
Erlin menatap eva sinis di kira mereka udah jadian.
"Pulang yu?" Tanya erlin.
"Eh iya lin. Kamu kelas sore?" tanya bayu biasa aja walau sebelumnya mereka berselisih karena bayu orangnya tak suka memendam rasa benci atau amarah jadi kalau usah 3 hari berlalu bayu pasti tak menganggap nya ada.
"Enggak ini mau pulang tapi bukuku ketinggalan di laci."
"Oh ya udah gw duluan ya."
"Oke hati2 bayu." Jawab erlin centil membuat eva jadi sewot.
"Kalian udah baikan?" tanya eva saat di bonceng bayu.
"Emang kita berantem? Enggak lah."
"Yu erlin kayaknya...."
"Udah sampai."
"Eg udah sampai ya. Makasih yu nggak mampir?"
"Nggak va gw pulang dulu." Bayu buru2 gas motornya takut di seret eva lagi.
Saat keluar dari gang rumahnya erlin bayu di stop oleh cowok yang bayu kenal itu rio.
"Stop lu yang barusan anter cewek gw?"
"Ohh eva iya gw yang anterin kenapa?"
"Lu jauhin eva atau urusannya bakal panjang."
"Wait wait tadi eva yang minta anter bukan gw yang mau. Tapi tadi sempet ngomong kalian udah putus."
"Nggak.. Kita nggak putus tapi eva yang ngajak putus tapi gw nggak mau dan lu jangan jadi perusak hubungan kita. Lu bukannya udah punya cewek? Kok mau maunya nganterin pacar orang."
"Stop oke gw salah dan gw nggak tau kalian belum putus. Segera selesaikan masalah kalian gw nggak ikut campur."
"Ya sekarang lu pergi dan jangan ganggu hubunganku sama eva."
Bayu pun pergi meninggalkan rio.
Hari hari berikutnya bayu menolak mengantar eva lagi tapi hari ini eva menangis saat menemui bayu di kantin.
"Lu kenapa sih va tiba tiba nangis bukannya pulang."
"Tadi di depan gw di paksa rio dia mau ajak gw ke suatu tempat katanya tapi aku nggak mau."
"Kenapa nggak mau? Kalian belum putus kan?"
"Udah 2 minggu aku putusin dia yu dan dia terus maksa aku buat balikan aku nggak mau. Tadi rio mabok deh kayaknya. Tolong yu kali ini anterin gw pulang gw mau minta bantuan siapa lagi?"
"Hey yu lu apain si eva? tanggung jawab lu!" tiba2 aldo datang langsung bilang gitu.
"Tanggung jawab apaan dia nangis bukan gw yang nyuruh."
"Ye somplak. Kenapa va? lu dia apain bayu?"
"Ye dasar tukang cari kesempatan. Nggak usah pegang2 gitu juga lah." Aldo pun hanya senyum mesum.
"Do anterin eva pulang ya kasihan."
"Gw masih ada kelas yu gw lagi istirahat ini."
"Ya elah bolos 1x gk akan bikin lu nggak naik lagi kok."
"Aku nggak mau sama aldo yu aku merasa terlindungi kalau sama kamu. Please yu." ucap eva memohon.
Daripada jadi tontonan banyak orang bayu mengiyakan saja.
Sebelum otw pulang bayu tanya joni free nggak katanya sih free jadi bayu minta joni untuk stay di dekat hp kalau sewaktu waktu bayu butuh bantuan joni akan langsung gerak ke lokasi.
Perjalanan ke rumah eva aman tuh nggak ada tanda2 rio mencegat disitu bayu nggak langsung pulang dan memilih mampir dulu entah dapat firasat dari mana kakek eva juga melarang bayu pulang karena di tempat lain ada yang sedang menunggunya. Sebenarnya bayu tak takut tapi kakek eva berkata. "Kesatria sejati memang tidak mundur saat bertarung tapi kesatria punya kecerdasan sebelum bertarung dengan siapa." Di situ bayu paham dan mengikuti petunjuk kakek eva.
"Masuklah nak masa duduk di teras?"
"Gapapa kek siang2 gerah di sini aja anginnya sepoi2."
"Ya udah. Tadi eva habis nangis ya?"
"Iya kek tapi bayu nggak tahu karena apa."
"Yakin nggak tahu? Bohong nggak baik lo. Kakek tahu eva punya cowok tapi kakek nggak suka sama dia. Nggak punya tata krama kakek nggak pernah dia ngantar eva sampai depan rumah pasti turun di depan gang. Walau dari jauh kakek tahu dia seperti apa. Kakek lebih suka eva sama kamu aja nak. Punya rasa tanggung jawab yg besar,Rajin ibadah, Terutama punya sopan santun terhadap orang lain termasuk yang lebih tua."
"Hehe iya kek." Jawab bayu tersipu malu.
"Jujur saja kakek tahu juga tentang kemampuan matamu ya beda dari orang lain. Kamu indigo kan pasti kamu waktu itu lihat surti di ruang tamu. Dia emang tak suruh ngawasin kamu sama eva dan surti bilang kamu orang yang baik."
"Ah kakek bisa aja mujinya."
"Kakek nggak muji tapi berkata sebenarnya. Oh ya kamu punya hubungan dengan penghuni hutan Alas jalin kah? Kamu tahu kan istana Kridha kartika milik Ratu siluman ular itu?"
"Iya bayu tahu kek. Apa kakek pernah ke sana? Soal hubungan ya biasa aja cuma bayu pernah di selamatkan aja waktu camping."
"Haha kamu itu lucu kalau cuma itu mana mungkin sang ratu sampai menyuruh 2 putrinya menjaga dan mengawasimu."
"Bayu juga tidak tahu soal itu. Memang kakek tahu tentang ratu galuh?"
"Nah iya Galuh candra kanti ya ya baru ingat aku. Dulu..."
"Kekkk di suruh makan siang sama budhe udah jam 1 lebih lo." Teriak eva menghentikan ucapan kakek.
"Kebiasaan ya ngagetin aja cucu kakek yang habis nangis ini." ucap kakek yang berjalan masuk tapi tak lupa mengacak ngacak rambut eva karena gemes.
"Ih apaan sih kakek. Yu masuk lah ini ada es buatanku khusus buat kamu."
"Nggak deh va aku gerah di sini aja."
"Ya udah." Eva membawa es bayu ke teras.
"Di minum! Kalau nggak habis nggak boleh pulang." Intimidasi dari eva.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments