RESEPSI PERNIKAHAN
Serangkaian acara resepsi pernikahan telah dilaksanakan, acara yang di pandu oleh MCpun berlangsung meriah.
Sekarang masuk acara ramah tamah, hiburan dan foto2 untuk keluarga dan teman2 dari kedua mempelai. Para tamu undangan berbaris untuk sekedar memberikan ucapan selamat memberikan doa restunya untuk kedua mempelai, tak ketinggalan ke empat sekawan yang sudah berbaris berdiri beriringan dimulai dari Mila, Joko, Hans dan terakhir Gilang.
Mila yang sedari tadi menahan tangis karna terharu mendapat gilirannya untuk bersalaman dengan mempelai yang sedang berbahagia ini.
"Kilaaaaaa...." meraka pun langsung berpelukan erat. "Dua bulan kemarin Lu masih jomblo sekarang malah udah punya suami duluan, masih belum nyangka gue"
"Jodoh enggak ada yang tau Mila" Kila memang tidak pernah berpacaran sebelumnya. Dia melakukan proses ta'aruf dengan anak dari pak Kiyai guru ngaji ayahnya Kila.
"Udah siiih pelukannya masih ngantri ini!!" Joko yang tak sabar menunggu gilirannya pun berusaha melepaskan pelukan kedua sahabat wanitanya itu.
"Bilang aja lu pengen buru-buru makan!" protes mila yang akhirnya melepaskan pelukannya dan berlanjut memberi selamat kepada mempelai pria. "Jaga Mila yaaaa Mas Zikri" Pria itu tersenyum dah menggangguk mengiyakan permintaan sahabat istrinya itu.
Setelah mengantri mengucapkan selamat kepada mempelai, sekarang mereka mengantri untuk mengambil makan.
Saat sedang makan sambil mengobrol tiba-tiba datang seorang wanita menegur mereka berempat.
"Hai semua?" Sapa wanita itu.
Mereka kompak memasang muka tidak senang ketika melihat seseorang yang menyapa mereka.
"Sisil" Joko menoleh ke arah Gilang, dia tau gilang saat ini merasa tidak nyaman. Bagaimana dia akan merasa nyaman ketika berhadapan dengan Sisil, sang mantan.
Sisil ini tipe orang yang mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi, tentu saja itu karena wajahnya yang cantik ditambah body yang terbilang seksi. Jika memakai baju yang pas body akan memperlihatkan lekukan tubuh yang sangat indah, seperti sekarang ini. Membuat para lelaki terkesima itu adalah harapannya. Dan itu membuat Sisil selalu merasa jika tidak ada yang bisa menolak kecantikannya. Cewek-cewek macam kayak Sisil ini yang sering datang menggoda si Gilang, yang menginginkan untuk menjadi pacarnya.
Awalnya Gilang tidak tau akan sifat asli si Sisil ini. Namun saat beberapa bulan berpacaran ternyata Sisi buruk Sisil lama-lama terlihat juga. Dia sering jalan sama cowok2 yang ada di kampus, tebar pesona kesana kemari. Mencari perhatian pada siapa aja. Bahkan si Joko dan Hans pun ikut jadi mangsanya. Sempat persahabatan mereka merenggang karna hal itu.
" Ngapa codot ada disini sih? emang tuh si Kila ngundang dia apa?" gumam Joko yang merasa jengah dengan tingkah sisil yang keganjenan itu.
Hans yang ada disamping Joko ikut merasakan suasana yang terasa aneh ini.
"Kamu enggak bawa pacar Gilang? atau jangan-jangan kamu belum move on yaaa dari aku?" ucap Sisil dengan pedenya.
Ke empat sekawan ini kompak menghembuskan nafas kasarnya "hadeeeeeh "
"Ya ampun si Sisil ini pede banget" Mila yang sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi hanya bisa bergumam dalam hati. Namun dia tersentak saat tiba-tiba ada tangan kekar yang melingkar dibahunya dengan erat.
"Ini pacar gue, yuk sayang kita kesana cari udara segar!!" Sontak Mila terkejut bukan karna pengakuan Gilang tapi karna cengkramannya yang terasa kuat, membuatnya merintih kesakitan.
Sisil merasa kesal karna dicuekin oleh Gilang, matanya bergerak mengikuti Gilang yang semakin menjauh. Akhirnya membuat Sisil pergi juga "aku kesana dulu yaaaa" ucapnya pada Hans dan joko, namun tidak digubris oleh kedua pemuda itu membuat rasa kesalnya bertambah.
Disisi lain gilang yang sudah berada di luar gedung akhirnya melepaskan tangannya dari pundak Mila.
"Sakit Gilang pundak gue, kesel sih kesel jangan ke gue juga kali lampiasinnya" ucap Mila setelah mereka berada di luar ruangan.
"Sorry sorry!! gitu doang ga bakal putus juga tuh tangan"
"Gua lagi aja yang jadi tumbal, bisa g sih g bawa2 gue ...trauma gue belum sembuh gara-gara dilempar telur busuk ama fans bar bar lu" lanjut Mila yang kesal atas sikapnya Gilang.
"Udah lama kali itu mah jaman SMA"
"Lagi lu ada ada aja punya mantan, ulet keket gitu bisa bisanya lu pacarin?"
"Ulet keked? hahahahaha" tawa gilang meledak seketika.
"Pacar luh aneh-aneh heran, kalo gue enggak cuti kuliah dulu g bakal gue biarin lw deketin cewek model begitu!"
" Ngapain mikirin gue sih? hubungan Lu ama Rehan juga enggak jelas"
Mila hanya bisa berdengus memikirkan kisah percintaannya yang juga tidak pasti. "Kalo gue kan cuman terhalang restu"
" Tapi gue liyat lu jarang kontek2an lagi beneran masih tuh?"
"Dia kan kuliah S2 pasti sibuk laaah, kan ngejar target biar cepet kelar trus ngawinin gue dah"
"Pede amat, ya kali klo pulang langsung dikawainin kalo bawa bini gimana?"
"Tega bener, tinggal iyain aja siiih biar gue seneng!!"
"iya deh iya ... yuk ah balik ke dalam anak2 nunggu!!"
Setelah acara selesai meraka berempat berpamitan kepada Kila dan keluarga untuk pulang ke rumah.
"Kil, kita balik yaaaak!" ucap mila
"iya kita balik jangan lupa bagi-bagi pengalaman malam pertamanya ya kila!!" ucapan Joko ini sukses mendapat tabokan di kepala. "Biasa aja Hans naboknya"
Hans yang dari tadi diam tidak terima fitnah yang dilontarkan Joko "kok gue siiih noooh si Mila"
"eeeet kecil2 tenaganya kuat juga" Mila langsung mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya tanda damai.
"Udah yuk ah dah malem besok hari senin dah harus kerja" kata Gilang pada temen2nya.
Susana di dalam mobil saat pulang sungguh berbeda saat berangkat tadi. Sunyi sepi tidak ada suara. Kedua orang yang duduk di belakang itu tertidur mungkin karna kelelahan. Kelelahan ngoceh sana sini.
Hans yang duduk di samping kemudi terjaga menemani Gilang mengobrol agar tidak mengantuk karna malam sudah sangat larut.
Gilang mengantarkan Joko terlebih dahulu, sedangkan Hans turun di perempatan Jalan kemudian melanjutkan perjalanan pulang dengan memesan taksi online. Menyisakan Mila yang sedari di jalan tadi tertidur tanpa mengetahui bahwa teman-temannya yang lain sudah turun dari mobil.
Rumah Mila memang dekat dengan Gilang hanya berjarak beberapa meter saja.
Gilang yang telah sampai rumahnya membuka pintu mobilnya dan menutup kembali dengan kencang membuat Mila yang tertidur di belakang terperanjat.
"Masya Allah...." Mila terbangun, matanya yang merah melihat sekeliling "Dah sampe yaaa"
Gilang yang melihat tersenyum, sukses gue kerjain, pikirnya.
Mila yang membuka pintu mobil itupun melihat raut wajah Gilang dengan penuh tanda tanya "Sengaja yaaa nutup pintu kenceng ?" lagi-lagi hanya dibalas senyum oleh Gilang.
"Enggak ada lembut-lembutnya heran?"
"Lagian Lu tidur nyenyak amat ampe ileran gitu" Mila refleks mengelap bibirnya sesaat lalu sadar kembali bahwa ia sudah dikerjai.
"Heeeeh ni orang belum pernah di getok hak sepatu yaaaa, mo nyoba?"
Gilang hanya tertawa-tawa melihat tingkah lucu dari sahabatnya itu "udah hayu gue temenin jalan, udah malem ini atau lu mau tidur di kamar Gladys?" tawarnya.
Mila memang dekat dengan semua keluarga Gilang, termasuk Gladys adiknya.
"Enggak ah kasian nenek dirumah" tolak Mila.
"Ya udah buruan, ngantuk nih gua" pinta gilang yang langsung berjalan keluar gerbang tanpa menunggu Mila yang sedang mengambil bawaannya.
"tungguin dong, ribet ini gua"
Setelah menemani Mila berjalan, Gilangpun kembali pulang ke rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Karti
bagus Thor 💪
2022-11-16
0
Liee
bagus thor crta ya. aq suka
2020-06-21
1
kirito asuna yui
Hmm
2020-01-16
1