Takdir Si Kembar

Takdir Si Kembar

Pernyataan cinta Alvino untuk Kamila

Terdengar suara riuh dari empat helikopter yang berterbangan di atas kampus Wijaya Kusuma,masing masing dari helikopter itu membawa baliho yang bertuliskan " KAMILA I LOVE YOU" .Ya,itu adalah pernyataan cinta yang di lakukan oleh siapa lagi kalau bukan Alvino Wijaya anak tunggal dari sang pemilik kampus tersebut yaitu Pak Rudy Wijaya.

Semua mahasiswa dan mahasiswi berhamburan keluar dari kelas mereka karena mendengar suara bising dari ke empat helikopter tersebut.Sebagian ada yang melihat di atas balkon ada pula yang berlari ke lapangan karena ingin melihat secara langsung bagaimana seorang Alvino menyatakan cintanya kepada sang primadona kampus yang yang tidak lain adalah Kamila putri Rahardja,entah ini sudah yang ke berapa kalinya Alvino menyatakan cintanya kepada Kamila namun selalu mendapatkan penolakan dari gadis pujaannya tersebut tapi itu tak pernah membuatnya menyerah malah Alvino semakin gencar mendekati Kamila karena dia sangat menyukai tantangan.

" KAMILA.... KELUAR LAH....KALAU TIDAK AKU YANG AKAN DATANG LANGSUNG KE KELAS MU" Teriakan Alvino dengan menggunakan toa tersebut tentu saja terdengar sampai ke kelas Mila yang berada di lantai 3 yang agak jauh dari lapangan basket dimana Alvino berada.

" Mil...denger tuh si Alvino kayak nya mau nembak Lo lagi deh.." Dinda salah satu sahabat Mila berkata dengan antusias karena dia sangat mendukung jika Mila berpacaran dengan Alvino karena menurut nya Mila dan Alvino akan menjadi couple goal di kampus nya, sementara itu Mila hanya diam saja dan terus membaca bukunya karena dia sama sekali tidak tertarik untuk menemui Alvino.

" Mil...Lo ga denger apa tuh si Alvino terus teriak teriak manggil nama Lo di bawah." Dinda berkata sambil menyenggol lengan Mila sampai buku yang sedang Mila baca terjatuh dari tangannya.

Sambil menghembuskan nafas kasar,Mila beranjak dari kursinya dan berniat menemui Alvino walaupun nyatanya enggan karena terus mendengar ocehan sahabatnya dia mau tidak mau menemui Alvino yang berada di lapangan.

Dengan langkah bermalas malasan Mila terus menuruni anak tangga satu persatu, sementara itu mahasiswa dan mahasiswi lain menatap kagum pada keduanya karena merupakan most wanted di kampus tersebut dan mereka berpikir keduanya sangat serasi jika menjalin suatu hubungan karena sama sama good looking dan berasal dari keluarga kaya raya.

" Din...kok jadi gue yang deg degan ya.." ucap Cindy sahabat Mila yang satunya lagi kepada Dinda.

"Mila yang mau di tembak kenapa jadi Lo yang deg degan sih..! " timpal Dinda sambil terus memperhatikan Mila yang hampir sampai di depan Alvino.

Setelah Kamila persis berada di hadapannya Alvino memberikan seikat bunga mawar putih kepada Kamila kemudian dia berjongkok di depan kamila sambil berkata " Kamila putri Rahardja mau kan kamu jadi pacar ku? " Alvino berkata dengan begitu lantang di hadapan para mahasiswa dan mahasiswi lain, Alvino menatap lekat kedua manik mata indah Kamila dengan teduh dan begitu penuh pengharapan dan Kamila pun menyadari itu,dia melihat cinta yang begitu besar dari mata Alvino untuk nya namun sayang dia telah lebih dulu jatuh hati pada pria lain.

Hening,seketika jantung keduanya berdebar kencang sampai teriakan dari para mahasiswa dan mahasiswi menyadarkan mereka dari pikiran masing masing.

" TERIMA....TERIMA....TERIMA..." semua mahasiswa dan mahasiswi berteriak mendukung Alvino agar Kamila menerima pernyataan cinta Alvino,namun lain halnya dengan seorang pria yang mengamati dari kejauhan menatap tajam ke arah Alvino dan Kamila sambil mengepalkan kedua tangannya lalu pergi meninggalkan tempat tersebut,ya,dia adalah Irfan pria beasiswa di kampus tersebut yang di sukai oleh Kamila.

" Sudah berapa kali aku bilang,aku ga akan pernah mau jadi pacar kamu." lalu Kamila membalikan badannya dan bergegas pergi,namun suara Alvino membuat langkahnya berhenti sejenak.

" Penolakan mu tidak ada artinya buat aku, karena pada akhirnya kamu akan tetap menjadi milik ku." Alvino berkata dengan penuh keyakinan.

Kamila menghembuskan nafas kasar sambil geleng geleng kepala karena tidak habis pikir dengan seorang Alvino yang terus mengejarnya meski sudah beberapa kali di tolak.

Semua mata menatap heran kepada Kamila,karena sudah ke empat kalinya dia menolak pernyataan cinta dari seorang Alvino yang merupakan pangeran kampus yang banyak di idolakan kaum hawa di kampus tersebut.

" Sabar bro..masih banyak jalan menuju Kamila,hahaha..." ucap Rendra salah satu sahabat Alvino yang selalu menyaksikan kegagalan sahabatnya dalam meraih cintanya.

" Diem Lo..ngeledek gue Lo,puas Lo.." maki Alvino kepada sahabatnya tersebut,lalu pergi meninggalkan lapangan yang membuatnya di tolak sang pujaan hati.

" Eh...tunggu Al jangan marah gitu donk,gue kan selalu dukung Lo walaupun Lo terus di tolak,eh..gue keceplosan lagi." ucap Rendra sambil terus mengejar langkah Alvino yang meninggalkan nya.

*

" MILA....Lo gila ya,masa cowok setampan dan setajir Alvino Wijaya Lo tolak terus sih..ya ampun Mil..Lo ga tau apa jutaan bahkan milyaran cewek di luar sana pengen gantiin posisi Lo tadi." cerocos Cindy yang sangat geram dengan sahabatnya yang selalu menolak Alvino sang pangeran kampus.

" Iya Mil...Lo cari cowok yang kayak gimana lagi coba,ga ada cowok yang lebih ganteng dan lebih tajir dari si Alvino kali Mil..." timpal Dinda yang ikut geram dengan sahabatnya itu.

" Jadi kalian nyalahin gue karena udah nolak si Alvino itu,kalian ini sahabat gue apa bukan sih??" Mila menimpali ocehan kedua sahabatnya itu dengan nada sedikit meninggi karena kesal pada kedua sahabatnya itu yang selalu menyuruh nya untuk menerima cinta Alvino tanpa memikirkan perasaannya.

" Ya maaf Mil..kita berdua jadi terbawa suasana,habis si Alvino tadi so sweet banget nyatain cintanya jadi kita berdua ikutan baper ya kan Din.." ucap Cindy mencoba meredakan amarah Kamila pada mereka berdua.

" Ya udah kali ini gue maafin." sahut Mila dengan nada ketus.

*

Sementara itu di kediaman keluarga Rahardja sedang melakukan persiapan seperti akan kedatangan tamu istimewa malam ini.

" MOM...MOMMY..." Kamila yang baru saja pulang dari kampus berteriak teriak memanggil ibunya karena dia merasa aneh dengan rumahnya yang di dekorasi dengan bunga bunga dan juga ada seperti sepasang kursi untuk duduk pengantin namun tak semegah pelaminan tentunya.

" Ada apa sih anak mommy teriak teriak kayak lagi di hutan aja kamu." ucap mommy Wina yang baru sama keluar dari dapur karena mendengar teriakan anak kesayangannya yang memekakkan telinga.

" Ini maksud nya apa mom,kok rumah kita di dekorasi kayak gini emang mau ada acara apa mom?? " tanya Mila sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumahnya yang sedang di dekor sedemikian rupa oleh orang orang yang ahli di bidangnya.

Belum sempat mommy Wina menjawab pertanyaan nya Mila malah menyimpulkan duluan apa yang ada di benaknya.

" Mommy...jangan bilang Daddy mau nikah lagi." bisik nya tepat di telinga mommy Wina dengan nada yang begitu serius,sampai sampai membuat mommy Wina tertawa terpingkal-pingkal.

" Mommy...kok malah ketawa sih,Mila serius mommy." ujar Mila dengan memanyunkan bibirnya karena kesal dengan tanggapan mommy nya.

" lagian kamu aneh aneh aja,masa Daddy mau nikah lagi,yang ada mommy kubur hidup hidup Daddy kamu kalau sampai nikah lagi." ucap mommy Wina.

" Terus ada acara apa donk,coba jelasin Mila kan baru pulang jadi ga ngerti." ujar Mila sambil merengek minta penjelasan dari mommy nya.

" Ok.. mommy jelasin tapi jangan disini banyak orang,kita ke kamar kamu aja ya." ajak mommy Wina sambil menggandeng tangan anak nya menuju ke kamar Mila yang ada di lantai atas.

" APA...??? MILA GAK MAU MOM,MILA GAK MAU DI JODOH JODOHIN,APALAGI MILA BELUM KENAL SAMA ORANGNYA." Setelah tiba di kamarnya Mila sangat terkejut dengan apa yang di sampaikan oleh mommy nya,ternyata dekorasi di bawah adalah persiapan untuk acara pertunangan nya dengan pria yang belum dia kenal.

" Sayang...ini demi kebaikan kamu,mommy yakin kamu pasti bakalan suka sama orang nya karena dia sangat ganteng kaya Daddy kamu waktu masih muda." mommy Wina menyemangati anak semata wayangnya itu agar menerima perjodohan ini.

*

Ternyata setelah mendapatkan penolakan dari Kamila yang ke empat kalinya kini Alvino tidak tinggal diam,jika caranya sendiri selalu tidak berhasil maka dia libatkan orang tuanya untuk meraih cinta Kamila pujaan hatinya.

Flashback on..

Setelah mendapatkan penolakan dari Kamila Alvino bergegas menuju perusahaan Wijaya Kusuma untuk menemui ayah nya yaitu Pak Rudy Wijaya.

"Pih...bisa bicara sebentar." Alvino menerobos masuk ke dalam ruangan Presdir yaitu ruangan ayah nya.

" loh ada apa kamu tumben ke kantor papi..? Apa kamu mau menerima tawaran papi untuk jadi CEO di perusahaan kita." ucap papi Rudy yang merasa aneh anak sulung nya tiba tiba datang ke kantornya.

Alvino terdiam sejenak kemudian lanjut bicara " Ok,Al mau jadi CEO asal papi mau memenuhi permintaan Al kali ini."

" apa permintaan kamu?? Mobil baru? Apartemen? jet pribadi? " papi Rudy mencoba menerka apa yang di inginkan anak nya.

" tolong lamar seorang gadis buat aku pih.." ucap Alvino yang membuat papi nya membelalakkan kedua bola matanya karena terkejut mendengar keinginan putra sulungnya itu.

" memangnya siapa yang mau kamu lamar Al..?" tanya sang papi dengan menautkan kedua alisnya,merasa heran karena setahunya anaknya itu tidak pernah mempunyai kekasih.

" putri tunggal dari keluarga Rahardja" jawab nya dengan santai

" bagaimana kamu tau papi kenal dengan keluarga Rahardja?" tanya sang papi.

" udah lah pih.. pokoknya papi turutin aja kemauan Al,dan Al janji kalau papi jodohin Al sama anak nya pak Rendy Rahardja Al bakal jadi CEO di perusahaan ini." ucap Alvino penuh keyakinan.

" Ok,papi akan hubungi pak Rendy sekarang juga."

" thank you papi.."

Tanpa mereka duga ternyata memang pak Rendy juga berharap memiliki besan seperti pak Rudy,bagai gayung bersambut akhirnya mereka pun sepakat anak mereka bertunangan malam ini.

flashback off..

*

" mommy...ihhh Mila ga mau di dandanin kayak gini,biasa aja kenapa sih ga usah di dandanin segala kayak badut" Mila terus menggerutu kesal karena dia sebenarnya tidak mau di jodohkan dengan orang yang belum di kenalnya.

" sayang...orang anak mama jadi cantik gini masa di bilang kayak badut." mommy Wina berkata sambil menelisik penampilan putri semata wayangnya itu dengan seksama.

*

Sementara itu di kediaman keluarga Wijaya, Alvino terus mondar mandir menunggu ibu dan adik perempuannya yang sedang berdandan.

" MAMI...LIDYA.... CEPETAN DONG DANDAN NYA..." teriak Alvino yang sudah merasa kesal dengan kedua perempuan itu yang sejak tadi berdandan tidak selesai selesai.

" kamu ini ngebet banget sih Al.." sindir sang papi yang duduk di sofa dan menunggu dengan santai tidak seperti Alvino yang mirip setrikaan.

" Apa sih kak...kamu ini ga sabar banget,gak pengen apa lihat adek nya cantik." Lidya berkata dengan kesal sambil menuruni anak tangga satu persatu dengan ibunda tercinta.

" iya Al mami kan harus tampil cantik di depan calon besan dan calon mantu mami" celetuk sang mami menambah perkataan Lidya.

" Yang mau tunangan kan Al mah kenapa kalian yang ribet sih."

" sudah sudah...ayo kita berangkat,gak enak nanti sama keluarga Rahardja kalau kita telat." papi Rudy menengahi perdebatan mereka yang tidak ada habisnya.

Akhirnya merekapun berangkat menuju kediaman keluarga Rahardja,tak sampai satu jam mereka sampai di kediaman keluarga Rahardja.

" lihat Kamila,aku sudah pastikan kamu akan menjadi milikku." gumam Alvino di dalam hati ketika mobil yang di tumpangi nya sampai di rumah Kamila.

*

" Nah itu mereka udah datang,ayo kita turun ke bawah sayang." ucap mommy Wina sambil menggandeng tangan putri nya untuk segera turun ke bawah.

Dengan setengah hati Mila menuruti permintaan orang tuanya untuk bertunangan dengan pria yang belum dia kenal.

" ini hanya pertunangan,ya ini hanya pertunangan bukan pernikahan jadi aku masih bisa mencari cara nanti agar bisa menggagalkan perjodohan ini,lagian pria itu pasti punya pemikiran yang sama seperti aku,pasti dia juga ga mau di jodohin,ya aku tinggal kerjasama sama aja sama dia untuk pura pura menerima perjodohan ini." monolog Kamila dalam hati seraya menuruni tangga bersama sang mommy.

" cantik nya bidadari nya Daddy" ucap pak Rendy menyambut anak dan istrinya yang baru sampai di bawah.

Para tamu undangan yaitu kerabat dekat keluarga Rahardja dan Wijaya berdecak kagum melihat paras cantik Putri tunggal keluarga Rahardja tersebut.

Perlahan namun pasti keluarga Wijaya memasuki rumah keluarga Rahardja,dengan mata yang membola sempurna Kamila sangat terkejut melihat calon tunangannya itu ternyata Alvino,pria yang di tolak mentah mentah oleh nya tadi siang.

Sedangkan Alvino tersenyum menyeringai melihat betapa terkejutnya Kamila melihat kedatangannya bersama keluarganya untuk bertunangan dengannya.

*bersambung*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!