NovelToon NovelToon

Takdir Si Kembar

Pernyataan cinta Alvino untuk Kamila

Terdengar suara riuh dari empat helikopter yang berterbangan di atas kampus Wijaya Kusuma,masing masing dari helikopter itu membawa baliho yang bertuliskan " KAMILA I LOVE YOU" .Ya,itu adalah pernyataan cinta yang di lakukan oleh siapa lagi kalau bukan Alvino Wijaya anak tunggal dari sang pemilik kampus tersebut yaitu Pak Rudy Wijaya.

Semua mahasiswa dan mahasiswi berhamburan keluar dari kelas mereka karena mendengar suara bising dari ke empat helikopter tersebut.Sebagian ada yang melihat di atas balkon ada pula yang berlari ke lapangan karena ingin melihat secara langsung bagaimana seorang Alvino menyatakan cintanya kepada sang primadona kampus yang yang tidak lain adalah Kamila putri Rahardja,entah ini sudah yang ke berapa kalinya Alvino menyatakan cintanya kepada Kamila namun selalu mendapatkan penolakan dari gadis pujaannya tersebut tapi itu tak pernah membuatnya menyerah malah Alvino semakin gencar mendekati Kamila karena dia sangat menyukai tantangan.

" KAMILA.... KELUAR LAH....KALAU TIDAK AKU YANG AKAN DATANG LANGSUNG KE KELAS MU" Teriakan Alvino dengan menggunakan toa tersebut tentu saja terdengar sampai ke kelas Mila yang berada di lantai 3 yang agak jauh dari lapangan basket dimana Alvino berada.

" Mil...denger tuh si Alvino kayak nya mau nembak Lo lagi deh.." Dinda salah satu sahabat Mila berkata dengan antusias karena dia sangat mendukung jika Mila berpacaran dengan Alvino karena menurut nya Mila dan Alvino akan menjadi couple goal di kampus nya, sementara itu Mila hanya diam saja dan terus membaca bukunya karena dia sama sekali tidak tertarik untuk menemui Alvino.

" Mil...Lo ga denger apa tuh si Alvino terus teriak teriak manggil nama Lo di bawah." Dinda berkata sambil menyenggol lengan Mila sampai buku yang sedang Mila baca terjatuh dari tangannya.

Sambil menghembuskan nafas kasar,Mila beranjak dari kursinya dan berniat menemui Alvino walaupun nyatanya enggan karena terus mendengar ocehan sahabatnya dia mau tidak mau menemui Alvino yang berada di lapangan.

Dengan langkah bermalas malasan Mila terus menuruni anak tangga satu persatu, sementara itu mahasiswa dan mahasiswi lain menatap kagum pada keduanya karena merupakan most wanted di kampus tersebut dan mereka berpikir keduanya sangat serasi jika menjalin suatu hubungan karena sama sama good looking dan berasal dari keluarga kaya raya.

" Din...kok jadi gue yang deg degan ya.." ucap Cindy sahabat Mila yang satunya lagi kepada Dinda.

"Mila yang mau di tembak kenapa jadi Lo yang deg degan sih..! " timpal Dinda sambil terus memperhatikan Mila yang hampir sampai di depan Alvino.

Setelah Kamila persis berada di hadapannya Alvino memberikan seikat bunga mawar putih kepada Kamila kemudian dia berjongkok di depan kamila sambil berkata " Kamila putri Rahardja mau kan kamu jadi pacar ku? " Alvino berkata dengan begitu lantang di hadapan para mahasiswa dan mahasiswi lain, Alvino menatap lekat kedua manik mata indah Kamila dengan teduh dan begitu penuh pengharapan dan Kamila pun menyadari itu,dia melihat cinta yang begitu besar dari mata Alvino untuk nya namun sayang dia telah lebih dulu jatuh hati pada pria lain.

Hening,seketika jantung keduanya berdebar kencang sampai teriakan dari para mahasiswa dan mahasiswi menyadarkan mereka dari pikiran masing masing.

" TERIMA....TERIMA....TERIMA..." semua mahasiswa dan mahasiswi berteriak mendukung Alvino agar Kamila menerima pernyataan cinta Alvino,namun lain halnya dengan seorang pria yang mengamati dari kejauhan menatap tajam ke arah Alvino dan Kamila sambil mengepalkan kedua tangannya lalu pergi meninggalkan tempat tersebut,ya,dia adalah Irfan pria beasiswa di kampus tersebut yang di sukai oleh Kamila.

" Sudah berapa kali aku bilang,aku ga akan pernah mau jadi pacar kamu." lalu Kamila membalikan badannya dan bergegas pergi,namun suara Alvino membuat langkahnya berhenti sejenak.

" Penolakan mu tidak ada artinya buat aku, karena pada akhirnya kamu akan tetap menjadi milik ku." Alvino berkata dengan penuh keyakinan.

Kamila menghembuskan nafas kasar sambil geleng geleng kepala karena tidak habis pikir dengan seorang Alvino yang terus mengejarnya meski sudah beberapa kali di tolak.

Semua mata menatap heran kepada Kamila,karena sudah ke empat kalinya dia menolak pernyataan cinta dari seorang Alvino yang merupakan pangeran kampus yang banyak di idolakan kaum hawa di kampus tersebut.

" Sabar bro..masih banyak jalan menuju Kamila,hahaha..." ucap Rendra salah satu sahabat Alvino yang selalu menyaksikan kegagalan sahabatnya dalam meraih cintanya.

" Diem Lo..ngeledek gue Lo,puas Lo.." maki Alvino kepada sahabatnya tersebut,lalu pergi meninggalkan lapangan yang membuatnya di tolak sang pujaan hati.

" Eh...tunggu Al jangan marah gitu donk,gue kan selalu dukung Lo walaupun Lo terus di tolak,eh..gue keceplosan lagi." ucap Rendra sambil terus mengejar langkah Alvino yang meninggalkan nya.

*

" MILA....Lo gila ya,masa cowok setampan dan setajir Alvino Wijaya Lo tolak terus sih..ya ampun Mil..Lo ga tau apa jutaan bahkan milyaran cewek di luar sana pengen gantiin posisi Lo tadi." cerocos Cindy yang sangat geram dengan sahabatnya yang selalu menolak Alvino sang pangeran kampus.

" Iya Mil...Lo cari cowok yang kayak gimana lagi coba,ga ada cowok yang lebih ganteng dan lebih tajir dari si Alvino kali Mil..." timpal Dinda yang ikut geram dengan sahabatnya itu.

" Jadi kalian nyalahin gue karena udah nolak si Alvino itu,kalian ini sahabat gue apa bukan sih??" Mila menimpali ocehan kedua sahabatnya itu dengan nada sedikit meninggi karena kesal pada kedua sahabatnya itu yang selalu menyuruh nya untuk menerima cinta Alvino tanpa memikirkan perasaannya.

" Ya maaf Mil..kita berdua jadi terbawa suasana,habis si Alvino tadi so sweet banget nyatain cintanya jadi kita berdua ikutan baper ya kan Din.." ucap Cindy mencoba meredakan amarah Kamila pada mereka berdua.

" Ya udah kali ini gue maafin." sahut Mila dengan nada ketus.

*

Sementara itu di kediaman keluarga Rahardja sedang melakukan persiapan seperti akan kedatangan tamu istimewa malam ini.

" MOM...MOMMY..." Kamila yang baru saja pulang dari kampus berteriak teriak memanggil ibunya karena dia merasa aneh dengan rumahnya yang di dekorasi dengan bunga bunga dan juga ada seperti sepasang kursi untuk duduk pengantin namun tak semegah pelaminan tentunya.

" Ada apa sih anak mommy teriak teriak kayak lagi di hutan aja kamu." ucap mommy Wina yang baru sama keluar dari dapur karena mendengar teriakan anak kesayangannya yang memekakkan telinga.

" Ini maksud nya apa mom,kok rumah kita di dekorasi kayak gini emang mau ada acara apa mom?? " tanya Mila sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumahnya yang sedang di dekor sedemikian rupa oleh orang orang yang ahli di bidangnya.

Belum sempat mommy Wina menjawab pertanyaan nya Mila malah menyimpulkan duluan apa yang ada di benaknya.

" Mommy...jangan bilang Daddy mau nikah lagi." bisik nya tepat di telinga mommy Wina dengan nada yang begitu serius,sampai sampai membuat mommy Wina tertawa terpingkal-pingkal.

" Mommy...kok malah ketawa sih,Mila serius mommy." ujar Mila dengan memanyunkan bibirnya karena kesal dengan tanggapan mommy nya.

" lagian kamu aneh aneh aja,masa Daddy mau nikah lagi,yang ada mommy kubur hidup hidup Daddy kamu kalau sampai nikah lagi." ucap mommy Wina.

" Terus ada acara apa donk,coba jelasin Mila kan baru pulang jadi ga ngerti." ujar Mila sambil merengek minta penjelasan dari mommy nya.

" Ok.. mommy jelasin tapi jangan disini banyak orang,kita ke kamar kamu aja ya." ajak mommy Wina sambil menggandeng tangan anak nya menuju ke kamar Mila yang ada di lantai atas.

" APA...??? MILA GAK MAU MOM,MILA GAK MAU DI JODOH JODOHIN,APALAGI MILA BELUM KENAL SAMA ORANGNYA." Setelah tiba di kamarnya Mila sangat terkejut dengan apa yang di sampaikan oleh mommy nya,ternyata dekorasi di bawah adalah persiapan untuk acara pertunangan nya dengan pria yang belum dia kenal.

" Sayang...ini demi kebaikan kamu,mommy yakin kamu pasti bakalan suka sama orang nya karena dia sangat ganteng kaya Daddy kamu waktu masih muda." mommy Wina menyemangati anak semata wayangnya itu agar menerima perjodohan ini.

*

Ternyata setelah mendapatkan penolakan dari Kamila yang ke empat kalinya kini Alvino tidak tinggal diam,jika caranya sendiri selalu tidak berhasil maka dia libatkan orang tuanya untuk meraih cinta Kamila pujaan hatinya.

Flashback on..

Setelah mendapatkan penolakan dari Kamila Alvino bergegas menuju perusahaan Wijaya Kusuma untuk menemui ayah nya yaitu Pak Rudy Wijaya.

"Pih...bisa bicara sebentar." Alvino menerobos masuk ke dalam ruangan Presdir yaitu ruangan ayah nya.

" loh ada apa kamu tumben ke kantor papi..? Apa kamu mau menerima tawaran papi untuk jadi CEO di perusahaan kita." ucap papi Rudy yang merasa aneh anak sulung nya tiba tiba datang ke kantornya.

Alvino terdiam sejenak kemudian lanjut bicara " Ok,Al mau jadi CEO asal papi mau memenuhi permintaan Al kali ini."

" apa permintaan kamu?? Mobil baru? Apartemen? jet pribadi? " papi Rudy mencoba menerka apa yang di inginkan anak nya.

" tolong lamar seorang gadis buat aku pih.." ucap Alvino yang membuat papi nya membelalakkan kedua bola matanya karena terkejut mendengar keinginan putra sulungnya itu.

" memangnya siapa yang mau kamu lamar Al..?" tanya sang papi dengan menautkan kedua alisnya,merasa heran karena setahunya anaknya itu tidak pernah mempunyai kekasih.

" putri tunggal dari keluarga Rahardja" jawab nya dengan santai

" bagaimana kamu tau papi kenal dengan keluarga Rahardja?" tanya sang papi.

" udah lah pih.. pokoknya papi turutin aja kemauan Al,dan Al janji kalau papi jodohin Al sama anak nya pak Rendy Rahardja Al bakal jadi CEO di perusahaan ini." ucap Alvino penuh keyakinan.

" Ok,papi akan hubungi pak Rendy sekarang juga."

" thank you papi.."

Tanpa mereka duga ternyata memang pak Rendy juga berharap memiliki besan seperti pak Rudy,bagai gayung bersambut akhirnya mereka pun sepakat anak mereka bertunangan malam ini.

flashback off..

*

" mommy...ihhh Mila ga mau di dandanin kayak gini,biasa aja kenapa sih ga usah di dandanin segala kayak badut" Mila terus menggerutu kesal karena dia sebenarnya tidak mau di jodohkan dengan orang yang belum di kenalnya.

" sayang...orang anak mama jadi cantik gini masa di bilang kayak badut." mommy Wina berkata sambil menelisik penampilan putri semata wayangnya itu dengan seksama.

*

Sementara itu di kediaman keluarga Wijaya, Alvino terus mondar mandir menunggu ibu dan adik perempuannya yang sedang berdandan.

" MAMI...LIDYA.... CEPETAN DONG DANDAN NYA..." teriak Alvino yang sudah merasa kesal dengan kedua perempuan itu yang sejak tadi berdandan tidak selesai selesai.

" kamu ini ngebet banget sih Al.." sindir sang papi yang duduk di sofa dan menunggu dengan santai tidak seperti Alvino yang mirip setrikaan.

" Apa sih kak...kamu ini ga sabar banget,gak pengen apa lihat adek nya cantik." Lidya berkata dengan kesal sambil menuruni anak tangga satu persatu dengan ibunda tercinta.

" iya Al mami kan harus tampil cantik di depan calon besan dan calon mantu mami" celetuk sang mami menambah perkataan Lidya.

" Yang mau tunangan kan Al mah kenapa kalian yang ribet sih."

" sudah sudah...ayo kita berangkat,gak enak nanti sama keluarga Rahardja kalau kita telat." papi Rudy menengahi perdebatan mereka yang tidak ada habisnya.

Akhirnya merekapun berangkat menuju kediaman keluarga Rahardja,tak sampai satu jam mereka sampai di kediaman keluarga Rahardja.

" lihat Kamila,aku sudah pastikan kamu akan menjadi milikku." gumam Alvino di dalam hati ketika mobil yang di tumpangi nya sampai di rumah Kamila.

*

" Nah itu mereka udah datang,ayo kita turun ke bawah sayang." ucap mommy Wina sambil menggandeng tangan putri nya untuk segera turun ke bawah.

Dengan setengah hati Mila menuruti permintaan orang tuanya untuk bertunangan dengan pria yang belum dia kenal.

" ini hanya pertunangan,ya ini hanya pertunangan bukan pernikahan jadi aku masih bisa mencari cara nanti agar bisa menggagalkan perjodohan ini,lagian pria itu pasti punya pemikiran yang sama seperti aku,pasti dia juga ga mau di jodohin,ya aku tinggal kerjasama sama aja sama dia untuk pura pura menerima perjodohan ini." monolog Kamila dalam hati seraya menuruni tangga bersama sang mommy.

" cantik nya bidadari nya Daddy" ucap pak Rendy menyambut anak dan istrinya yang baru sampai di bawah.

Para tamu undangan yaitu kerabat dekat keluarga Rahardja dan Wijaya berdecak kagum melihat paras cantik Putri tunggal keluarga Rahardja tersebut.

Perlahan namun pasti keluarga Wijaya memasuki rumah keluarga Rahardja,dengan mata yang membola sempurna Kamila sangat terkejut melihat calon tunangannya itu ternyata Alvino,pria yang di tolak mentah mentah oleh nya tadi siang.

Sedangkan Alvino tersenyum menyeringai melihat betapa terkejutnya Kamila melihat kedatangannya bersama keluarganya untuk bertunangan dengannya.

*bersambung*

Pertunangan dadakan

Kini semua tamu undangan telah hadir,sanak saudara dari keluarga keduanya telah hadir,saatnya acara pertunangan di mulai.

" Baiklah para hadirin semua,inilah saat yang paling di tunggu tunggu,yaitu acara tuker cincin dua pasangan ini,silahkan tuan Alvino pasangkan cincinnya di jari manis nona Kamila dan begitu sebaliknya." ucap MC yang berada di acara tersebut.

Jantung Kamila berdegup kencang,entah apa yang iya rasakan,tanpa melihat wajah Alvino, Kamila mengulurkan tangan kirinya yang akan di pakaikan cincin oleh Alvino.

" Kenapa ga berani menatap ku,apa kamu takut jatuh cinta terlalu cepat? " kata kata itu Alvino lontarkan seraya memasangkan cincin di jari manis Kamila yang begitu lentik.

Sontak Kamila membulatkan matanya mendengar penuturan Alvino, " Anda terlalu percaya diri tuan Alvino Wijaya" ucap Kamila dengan sorot mata yang tajam ke arah Alvino seraya memasangkan cincin di jari manis Alvino dengan kasar.

Alvino tersenyum menyeringai,dia akan semakin gencar untuk membuat Kamila jatuh cinta kepadanya.

Suara tepuk tangan para tamu undangan membuyarkan lamunannya.

*

Sementara itu di luar gerbang terlihat dua orang yang mencurigakan sedang memperhatikan acara pertunangan Alvino dan Kamila dengan wajah penuh kebencian dan dendam.

" Mih...calon mantu mami cantik banget pantes aja kak Alvino sampe minta bantuan papi buat ngelamar kak Kamila secepatnya,kayak nya banyak saingan nya." bisik Lidya kepada sang mami yang duduk di samping nya sambil memperhatikan Alvino dan Kamila yang sedang berbincang dengan para tamu undangan.

" kamu tau kenapa kakak mu itu meminta bantuan papi kamu? " ucap sang mami

" kenapa emang nya mi..??"

" karena kakak mu itu sudah di tolak empat kali sama Kamila." ucap mommy Rina yang membuat Lidya tersedak minumannya.

" uhuk..uhuk...yang bener mi..jadi kak Alvino udah nembak kak Kamila empat kali dan di tolak mentah-mentah." ujar Lidya merasa sangat terkejut dengan penjelasan yang di berikan mami Rina,dan mami Rina menanggapinya dengan anggukan.

" Berarti sekarang cinta kak Alvino masih bertepuk sebelah tangan dong mi...?" tanya Lidya yang lagi lagi dapat jawaban anggukan dari mami Rina.

" Oh..my Gosh aku ga nyangka kakak ku bisa segila itu mencintai perempuan."

" ya karena perempuannya seperti Kamila,udah cantik,baik,kaya raya,pintar lagi ga kaya kamu cantik tapi oon." ucap mami Rina yang begitu membanggakan calon menantunya dan tanpa disadari dia sudah mengejek anaknya sendiri.

" Iihh...mami tega banget sih ngeledek anak sendiri,Lidya kayak gini kan turunan dari mami." ucap Lidya sambil memanyunkan bibirnya satu centi ke depan.

" bukan turunan dari mami tapi papi kamu tuh ." ucap mami Rina yang ga mau di salahkan atas kebodohan yang Lidya miliki itu turunan darinya.

" Ada apa ini ribut ribut" tiba tiba saja papi Rudy berada di dekat mereka.

" itu pi..mami ngatain papi katanya papi bodoh" ujar Lidya dengan tersenyum meledek mami nya.

" Apa???" papi Rudy pun terkejut mendengar nya,masa iya dia baru datang malah sudah di jelek jelekan oleh istrinya.

" enggak Pi..mami ga ngomong gitu kok..ihh dasar kamu nih mau ngaduin mami sama papi" Bu Rina memelototi anak bungsunya yang sangat jahil itu.

" enggak mi...enggak..piss.." Lidya berkata sambil mengangkat tangan nya dan membentuk huruf V.

*

Acara pun berakhir dengan lancar,kini keluarga Wijaya telah pamit pulang meninggalkan kediaman keluarga Rahardja.

" Br*ngs*k...br*ngs*k...kok bisa dia sih yang jadi tunangan gue." Mila menggerutu di dalam kamarnya sambil menghapus make up yang menempel di wajahnya dengan menggunakan tisu basah.

" Aku harus bilang apa sama Irfan,apa aku harus jujur tentang pertunangan ini,tapi ga mungkin,ga mungkin aku bilang apa yang terjadi malam ini sama Irfan,dia pasti akan kecewa sama aku,ya ku harus menyembunyikan nya sebisa mungkin aku harus menyembunyikan nya." monolog Kamila dalam hati sambil melihat pantulan wajahnya di dalam cermin.

*

" Bu..kapan sih tabungan ibu cukup buat aku operasi tanda hitam di wajah ku ini? " ucap seorang gadis yang wajahnya sangat mirip dengan Kamila,ya dia adalah Kinara kembaran dari Kamila yang terpisah sejak mereka masih bayi.

Kinara memiliki wajah cantik persis seperti wajah Kamila namun sayang dia memiliki tanda lahir yang sangat besar di wajahnya sehingga sebagian pipinya tertutup oleh tanda hitam tersebut dan itu yang membuat Kinara dan Bu asih yang menemukan Kinara 21tahun yang lalu berasumsi bahwa Kinara sengaja di buang oleh keluarga Rahardja karena memiliki tanda lahir di wajah yang menutupi kecantikannya.Pada awalnya Bu asih tidak mau mengatakan yang sebenarnya kepada Kinara bahwa dia bukan anak kandung nya,namun takdir berkata lain,Kinara sempat melihat Kamila yang wajahnya begitu mirip dengan nya akhirnya dia pun menanyakan kepada bu asih tentang kebenarannya.Bu asih tidak bisa lagi menutupi kebenarannya bahwa sebenarnya Kinara memang kembaran dari Kamila anak salah satu pengusaha terkaya di Indonesia.

Sejak Kinara mengetahui kebenarannya kebencian terhadap Kamila terus merasuki pikiran Kinara,karena dia merasa semua ini tidak adil bagi nya,dia yang hidup serba kekurangan bersama Bu asih,sementara Kamila hidup bergelimang harta bersama kedua orang tua kandung mereka,pikiran jahat pun terus merasuki otak nya,sehingga dia memutuskan untuk menghapus tanda lahir di wajah nya untuk menyingkirkan Kamila.

Sama hal nya dengan Kinara,Kamila pun tidak pernah mengetahui bahwa dia memiliki sodara kembar,karena mommy Wina dan Daddy Rendy tidak mau Kamila bersedih karena kembaran nya telah di culik waktu mereka masih bayi.

*flashback on..

" Dad..pagi ini kelihatannya udara nya sangat sejuk,bagaimana kalau kita ajak jalan jalan di kembar" ucap mommy Wina mengajak suami nya untuk berjalan jalan ke depan komplek dengan mendorong stroller bayi kembar mereka.

Mereka sangat bahagia dengan kelahiran bayi kembar mereka yang dua duanya berjenis kelamin perempuan,bayi mereka tampak sangat cantik meskipun yang satu nya terdapat tanda hitam besar di wajahnya tapi Bu Wina dan pak Rendy tetap menyayangi keduanya dengan porsi yang sama.

Namun disini lah insiden menyedihkan itu terjadi ketika pak Rendy pamit untuk ke toilet dan Bu Wina sangat kehausan akhirnya dia memilih untuk membeli minuman yang memang jaraknya tidak jauh dari stroller bayi kembarnya itu,dia pikir hanya sebentar saja untuk membeli minum tidak masalah,namun takdir berkata lain,salah satu stroller bayi nya bilang entah kemana dan itu stroller bayi Kalina,bayi yang yang memiliki tanda lahir di wajahnya.

Sontak minuman botol yang di pegang nya jatuh begitu saja,karena Bu Wina melihat stroller bayi nya tinggal satu,dia berlari sambil menangis.

" TOLONG....TOLONG...BAYI SAYA HILANG..." Teriakan Bu Wina langsung membuat orang orang yang sedang berolahraga pagi berkerumun untuk mengetahui apa yang terjadi.

" ada apa ini Bu? " tanya salah satu orang tersebut.

" bayi saya bu..bayi saya hilang satu,tadi saya hanya tinggal sebentar membeli minum disana" tunjuk Bu Wina pada pedagang minuman yang memang tidak jauh dari tempat mereka sekarang.

" apa ada yang lihat bayi nya ibu ini?" tanya ibu tersebut menanyai kepada semua orang yang berkerumun ,namun semua orang disana hanya menggelengkan kepala mereka tanda mereka tidak mengetahui atau melihat kemana bayi itu.

Tangis Bu Wina semakin menjadi,dia sangat menyesal telah meninggalkan bayinya walaupun memang sangat dekat jaraknya,tapi dia sangat menyalahkan dirinya.

" loh ada apa itu rame rame di tempat tadi Wina sama anak anak." gumam pak Rendy di dalam hati yang berjalan dari arah toilet umum.

" Maaf...permisi,pak..Bu ..ada apa ini? " pak Rendy berkata seraya menggeser orang orang yang sedang berkerumun di tempat istri dan anaknya.

" Hiks...hiks...hiks..." Bu Wina menangis sambil memeluk kamila dalam gendongan nya,tanpa dia sadari suaminya sudah berada di sampingnya.

" sayang...ada apa ini? Kenapa banyak orang begini,mana anak kita satu lagi? Mana Kalina??" tanya nya dengan raut wajah yang penuh kekhawatiran.

" Maaf....maaf kan aku,anak kita di culik gara gara aku,aku ga becus jagain anak kita.hiks...hiks...hiks..." Bu Wina berkata sambil terisak-isak karena tangisannya tidak bisa di bendung lagi.

" maksud kamu apa sayang? Bayi kita kemana? Kalina di culik? " pak Rendy mulai panik dan dia tidak bisa berpikir jernih saat ini.

Setelah sampai di rumah merekapun menitipkan Kamila pada ART yang ada di rumah,lalu mereka menuju ke kantor polisi untuk melaporkan bahwa mereka telah kehilangan salah satu bayi kembar mereka di taman dekat komplek perumahan mereka.

Tanpa ada yang mengetahui ternyata stroller bayi Kalina di dorong oleh orang gila yang lewat disana,sampai tiba di dekat kebun yang jauh dari perumahan tersebut orang gila itu meninggalkan stroller bayi Kalina tanpa menghiraukan Kalina yang terus menangis di dalam stroller tersebut,sampai akhirnya Bu asih lah yang menemukan bayi Kalina,Bu asih menemukan kalina memakai kalung berliontin huruf K,karena itulah Bu asih memberi nama Kalina dengan nama Kinara.

*flashback off..

" Kinara,kamu harus sabar nak,ibu juga ingin kamu segera membalaskan dendam kamu pada mereka,dan segera menggantikan posisi kembaran kamu itu,ibu juga sakit hati nak melihat begitu bahagia nya hidup mereka,sementara kamu yang mereka buang hidup sengsara bersama ibu." Bu asih berkata panjang lebar demi menenangkan hati anak angkatnya itu.

" iya Bu,makasih Bu selama ini ibu selalu menyayangi Kinara dengan sepenuh hati." ucap Kinara lalu berhamburan memeluk Bu asih.

" kamu sudah ibu anggap sebagai anak kandung ibu nak, apapun akan ibu lakukan untuk kebahagiaan kamu nak..." ucap Bu asih sambil membalas pelukan Kinara.

*

" Pagi...Kamila sayang..." sapa Alvino dengan senyum manis nya.

Sementara itu Kamila yang baru saja menuruni tangga di buat terkejut dengan kehadiran Alvino yang sudah berada di ruang tamunya sepagi ini.

" Al..ayo sarapan bersama di meja makan," ucap mommy Wina yang kembali mengagetkan Mila yang masih terpaku berdiri di atas tangga.

" sayang...mau sampai kapan kamu berdiri di situ,ayo sini kita sarapan." ujar mommy Wina kembali membuyarkan pikiran Kamila yang sedang berkecamuk.

Alvino duduk bersebelahan dengan Daddy Rendy,dan Kamila duduk bersebelahan dengan mommy Wina dan itu membuat kamila berhadapan dengan Alvino,Bu Wina mengambilkan makanan untuk suaminya dan dirinya,biasanya dia akan mengambilkan makanan juga untuk putri nya namun sekarang tidak.

" sayang...ambilin dong makanan nya ke piring Alvino,kamu harus belajar jadi istri yang baik." ucap mommy Wina yang membuat Kamila kesal setengah mati.

" dia bisa ambil sendiri mom.." kamila berkata sambil mengambil makanan ke piring nya sendiri.

" sayang...bener kata mommy kamu,masa Al harus ngambil sendiri makanan nya,lagian dia kan tamu disini." kali ini Daddy Rendy yang bicara sehingga membuat Kamila tidak bisa membantah lagi,dia langsung mengambil makanan langsung menaruh nya di piring Alvino.Alvino di buat senyum senyum sendiri dengan pembelaan calon mertuanya itu.

Sementara itu Kamila memelototi Alvino yang sedang senyum senyum tidak jelas menurut nya.

* Bersambung*

Mengejar cinta sang tunangan

Alvino dan Kamila pun tiba di kampus mereka,semua mata di buat terkejut oleh kedatangan mereka yang berada dalam satu mobil,bagaimana mereka tidak kaget pasalnya baru kemarin Kamila menolak mentah-mentah pernyataan cinta Alvino.

" Tuh kan semua orang jadi aneh ngelihat kita turun di mobil yang sama,kamu sih aku bilang juga ga usah jemput segala." Kamila merasa kesal karena sekarang semua orang orang menatap aneh ke arah nya,mungkin sebagian dari mereka ada yang beranggapan bahwa Kamila cewek munafik karena kemarin sok jual mahal menolak Alvino dan hari ini tiba tiba berangkat bareng bersama Alvino.

" ya emang nya kenapa sayang,biarin aja mereka mau bilang apa ga ada urusan nya sama kita." jawab Alvino dengan cuek.

" sayang..sayang pala lu peyang,aku ga mau ya kamu deket deket aku di kampus. Tekan kamila dengan sorot mata tajam,lalu dia pergi meninggalkan Alvino dengan memasang wajah jutek nya.

" wah..wah...wah..Lo keren juga ya,habis di tolak langsung berangkat ke kampus satu mobil,Lo pake pelet apa bro? " ucap Aldo sang sahabat yang tiba tiba datang langsung merangkul pundak nya.

" enak aja...Lo kira gue cowok apaan pake pelet pelet segala," sergah Alvino dengan memberikan tatapan tajam pada Aldo.

" Tapi gue juga heran Al,kok Lo bisa sih berangkat bareng sama si Kamila,secara kemaren kan dia nolak Lo di depan umum." ucap Rendra turut penasaran seperti Aldo.

Sedangkan Alvino malah tersenyum mendengar penuturan kedua sahabatnya itu.

" Lo kesambet apa sih Al,di tanya malah senyum senyum ga jelas gitu." celetuk Aldo

" Lo berdua liat nih," Alvino berkata seraya menunjukan cincin yang melingkar di jari manis nya yang di pakaikan oleh sang pujaan hati semalam.

" cincin apaan tuh? " tanya Rendra sambil menautkan kedua alisnya merasa heran.

" ini cincin pertunangan gue sama Kamila." lalu Alvino berlalu meninggalkan kedua sahabatnya itu dengan senyuman merekah di bibirnya sambil terus melihat cincin yang melingkar di jari manis nya.Sementara itu kedua sahabatnya itu di buat terkejut dengan penjelasan yang mereka dengar dari Alvino.

*

Gosip menyebar begitu cepat,ternyata Alvino yang berangkat bersama Kamila tadi pagi kini sudah menjadi buah bibir di kampus sampai akhirnya terdengar sampai ke telinga Dinda dan juga Cindy sahabat Kamila.

" Mil...berita yang anak anak bilang kalau Lo tadi berangkat satu mobil sama Alvino itu bener apa hoax sih? " tanya Cindy yang teramat penasaran dengan berita yang sedari tadi dia dengar dari anak anak kampus yang terus bergosip tentang kedekatan Alvino dan Kamila.

" bener" jawab Mila singkat sambil mengambil buku buku yang ada di dalam tas nya.

" Jadi bener?? " tanya Dinda meyakinkan bahwa apa yang di dengarnya tidak salah.

" IYA,puas kalian." sahut Mila dengan kesal karena menurutnya kedua sahabatnya ini sangat menyebalkan.

" Jadi kenapa kemarin Lo nolak dia mil,kalau ujung ujung nya Lo bakal jatuh juga dalam pesona seorang Alvino Wijaya." celetukan Cindy yang membuat mood Kamila semakin memburuk.

" Terserah deh kalian mau bilang apa,gue lagi ga mood." ucap Kamila lalu berdiri dan pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu entah mau kemana.

Perasaan Kamila jadi tidak karuan,dia takut gosip kedekatannya dengan Alvino pagi ini sampai ke telinga Irfan,cowok idaman nya yang selama ini dia sembunyikan di depan orang-orang,ya selama ini Kamila dan Irfan selalu bertemu di dekat gudang yang ada di kampus tersebut,sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahui kedekatan mereka,namun mereka berdua tidak memiliki hubungan istimewa mengingat Irfan adalah mahasiswa beasiswa lewat jalur prestasi jadi Kamila tidak mau image Irfan menjadi buruk karena berpacaran dengan nya,maka dari itu mereka sepakat untuk menjalin hubungan serius di saat lulus kuliah nanti.

" aku harus temui Irfan sekarang,aku harus jelasin semuanya." monolog Kamila dalam hati sambil berjalan menuju tempat dimana dia yakin bisa menemukan Irfan,ya,benar saja Irfan ada disana seorang diri seperti sedang melamun kan sesuatu.

" fan.." Kamila memanggil nama Irfan dengan begitu lirih ketika dia sudah berdiri persis di belakang Irfan dan hanya berjarak 2 meter saja.

Irfan pun yang merasa namanya di panggil oleh seseorang yang begitu dia hafal suaranya membalikan badannya sehingga posisi mereka kini saling berhadapan.Setelah beberapa detik hening dan mereka berdua hanya saling bertatapan satu sama lain,sampai akhirnya Irfan yang mengeluarkan suara.

" aku pikir kamu tidak akan menemui aku lagi." itulah kata yang pertama di lontarkan oleh Irfan yang membuat Kamila sulit untuk memberikan tanggapan.

" maaf..a aku.." jawab Kamila dengan terbata bata karena dia melihat mimik wajah Irfan sedang menahan amarah terhadapnya.

" kamu tidak perlu menjelaskan apa apa,memang laki laki miskin seperti aku sampai kapan pun tidak akan pernah pantas mendapatkan mu." ucap Irfan dengan nada penuh kekecewaan.

" enggak fan,ga gitu,kamu kamu pantas kok sangat pantas dapatin perempuan manapun termasuk aku,dan..aku.."

" terus kalau aku pantas mendapatkan kamu,kenapa kamu malah menerima cinta dari laki laki lain." Irfan memotong pembicaraan Kamila dan dia berkata dengan nada yang sedikit tinggi dan memojokan Kamila.

" ini semua ga seperti yang kamu kira fan,kamu tau aku ga pernah tertarik menjalin hubungan dengan Alvino." ujar Kamila yang menatap Irfan dengan sendu.

" lalu kenapa semua orang terus bergosip tentang kedekatan kamu dan si Alvino itu." tanya Irfan.

" itu ga seperti yang kamu pikirkan fan,aku bisa jelaskan." jawab Kamila yang membuat Irfan sedikit lega mendengarnya,karena dia pikir tadinya dia ga punya harapan lagi untuk memiliki Kamila.

Akhirnya mereka pun kembali berbaikan,karena Irfan percaya pada apa yang di jelaskan oleh Kamila, meskipun dia berdekatan dengan Alvino dia yakin hatinya hanya untuk Irfan seorang dan itu membuat Irfan percaya dengan apa yang Kamila katakan.

Pada saat jam kuliah Kamila berakhir Alvino sudah standby di depan kelas Kamila untuk mengantarnya pulang.

" ngapain kamu disini ? " tanya Kamila menatap jengah ke arah Alvino.

Dan kedua sahabat Kamila pun senyum senyum melihat kebucinan Alvino kepada Kamila sahabat mereka,karena menurut mereka Kamila dan Alvino pasangan yang sangat serasi.

" ya aku mau anterin kamu pulang lah." jawab Alvino.

" ga perlu aku bisa pulang sendiri." tolak Kamila.

" ga bisa gitu dong,kamu kan berangkat sama aku jadi ya pulang juga harus sama aku." ucap Irfan yang membuat Kamila semakin jengkel dengan sifat Alvino yang pemaksa itu.

" Dasar pemaksa." ucap Kamila yang akhirnya mau tidak mau dia pulang bersama Alvino.

*

Lagi lagi Kinara memperhatikan Kamila dari kejauhan,dia selalu melihat kebahagiaan dan keberuntungan yang di dapatkan oleh Kamila dan itu membuatnya semakin membenci saudara kembarnya itu.

" lihat saja Kamila secepatnya aku akan menggantikan posisi kamu,dan kamu harus menggantikan posisi aku." ucap Kinara sambil mengepalkan kedua tangannya melihat Alvino yang membukakan pintu untuk Kamila,lalu mobil Alvino pun melaju di depan Kinara yang sedang bersembunyi di balik pohon yang berada di depan gerbang kampus.

*

Sementara itu Bu asih sedang sibuk berjualan burger,es Boba,es jelly dan aneka jajanan lainnya yang ada di kedainya.

" Kinara kemana sih di suruh beli daging buat burger kok lama banget,mana stok tinggal sisa satu lagi." monolog Bu asih dalam hatinya sambil memperhatikan pelanggannya yang makan di tempat.

Kedai Bu asih memiliki tempat yang lumayan besar,dan terdapat beberapa tempat duduk dan meja untuk pembeli yang ingin makan di tempat.

" nah itu anaknya." ucap Bu asih yang melihat Kinara yang mengendarai sepeda motornya mendekati kedai Bu asih.

" nih daging burger nya Bu," Kinara memberikan belanjaannya pada bu asih dengan wajah masam nya.

" loh anak ibu kenapa kok mukanya di tekuk gitu nak." ucap Bu asih yang menyadari pasti terjadi sesuatu pada anak angkatnya itu.

" gak apa apa kok Bu." jawab Kinara yang tidak mau Bu asih khawatir.

" meskipun ibu bukan ibu kandung kamu,tapi ibu yang merawat dan membesarkan kamu selama 20tahun ini nak,jadi kamu ga bisa bohongin ibu." Bu asih memang sangat tahu karakter dari anak angkatnya itu.

" itu bu tadi Kinara ga sengaja lewat depan kampus nya Kamila,Kinara lihat kayaknya Kamila beruntung banget Bu,dia hidup bergelimang harta,dia juga di cintai laki laki yang kaya dan juga tampan Bu." Kinara menjelaskan apa yang di lihatnya tadi dengan nafas yang memburu karena merasa cemburu dengan apa yang di dapatkan oleh Kamila.

" nak..ibu ngerti perasaan kamu,maafin ibu yang ga bisa memberikan kamu kehidupan yang mewah nak." ujar Bu asih seraya mengusap punggung Kinara yang bermaksud menenangkan hati Kinara.

" jangan ngomong kayak gitu Bu,justru Kinara sangat bersyukur waktu itu ibu nemuin Kinara kalau gak mungkin Kinara udah ga ada di muka bumi ini Bu," ucap Kinara lalu memeluk ibu angkatnya itu.

" ibu sangat sayang sama kamu nak,ibu janji ibu akan bantu kamu untuk balas dendam pada keluarga kamu yang sudah membuang kamu." Bu asih berkata sambil membalas pelukan Kinara.

" terimakasih Bu,Kinara janji setelah Kinara berhasil membalaskan dendam Kinara,Kinara ga akan melupakan ibu,Kinara akan buat hidup ibu senang bersama Kinara." ucap Kinara dengan meneteskan air matanya.

Lalu pelukan mereka pun terlepas,karena di kagetkan oleh pelanggan yang ingin membeli burger dan minuman di kedai tersebut.

*

" ngapain ikut turun juga? " ucap kamila dengan wajah jutek nya kepada Alvino yang ikut turun dari mobilnya ketika sudah sampai di rumah Kamila.

" ya aku mau mampir dulu dong ke rumah calon istri aku." jawab Alvino dengan santai,membuat kamila semakin geram.

" Sorry tapi rumah ku lagi ga Nerima tamu." ujar Kamila

" loh kalian udah pulang,ajak masuk dulu dong Alvino nya Mila,biar sekalian aja makan siang disini Al, mommy udah masak banyak." ucap mommy Wina yang membuat Alvino merasa senang karena calon mertuanya itu selalu berada di pihaknya, sementara itu tidak perlu di tanya lagi Kamila sudah sangat muak dengan kedekatan Alvino dan mommy nya.

" lihat...aku ini calon mantu kesayangan mommy kamu." bisik Alvino kepada kamila yang berjalan di sampingnya karena mommy Wina berjalan duluan di depan mereka.

" Tapi bukan calon suami kesayangan." balas kamila sambil menjulurkan lidahnya meledek Alvino.

" mungkin sekarang belum,tapi aku yakin kamu pasti jatuh cinta sama aku sejatuh jatuhnya." bisik Alvino kembali yang membuat mommy Wina menoleh ke belakang.

" kalian ini so sweet banget ya,main bisik bisik segala." ucap mommy Wina yang membuat wajah Kamila dan Alvino bersemu merah menahan malu karena ketahuan.

" Mila ganti baju dulu ya mom.." lalu kamila menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Akhirnya mommy Wina makan siang dengan di temani Kamila dan Alvino karena Daddy nya kamila masih berada di kantor.

*Bersambung*

Apakah Kamila akan berpindah hati dari Irfan ke Alvino,simak terus ceritanya yaa...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!