Alvino dan Kamila pun tiba di kampus mereka,semua mata di buat terkejut oleh kedatangan mereka yang berada dalam satu mobil,bagaimana mereka tidak kaget pasalnya baru kemarin Kamila menolak mentah-mentah pernyataan cinta Alvino.
" Tuh kan semua orang jadi aneh ngelihat kita turun di mobil yang sama,kamu sih aku bilang juga ga usah jemput segala." Kamila merasa kesal karena sekarang semua orang orang menatap aneh ke arah nya,mungkin sebagian dari mereka ada yang beranggapan bahwa Kamila cewek munafik karena kemarin sok jual mahal menolak Alvino dan hari ini tiba tiba berangkat bareng bersama Alvino.
" ya emang nya kenapa sayang,biarin aja mereka mau bilang apa ga ada urusan nya sama kita." jawab Alvino dengan cuek.
" sayang..sayang pala lu peyang,aku ga mau ya kamu deket deket aku di kampus. Tekan kamila dengan sorot mata tajam,lalu dia pergi meninggalkan Alvino dengan memasang wajah jutek nya.
" wah..wah...wah..Lo keren juga ya,habis di tolak langsung berangkat ke kampus satu mobil,Lo pake pelet apa bro? " ucap Aldo sang sahabat yang tiba tiba datang langsung merangkul pundak nya.
" enak aja...Lo kira gue cowok apaan pake pelet pelet segala," sergah Alvino dengan memberikan tatapan tajam pada Aldo.
" Tapi gue juga heran Al,kok Lo bisa sih berangkat bareng sama si Kamila,secara kemaren kan dia nolak Lo di depan umum." ucap Rendra turut penasaran seperti Aldo.
Sedangkan Alvino malah tersenyum mendengar penuturan kedua sahabatnya itu.
" Lo kesambet apa sih Al,di tanya malah senyum senyum ga jelas gitu." celetuk Aldo
" Lo berdua liat nih," Alvino berkata seraya menunjukan cincin yang melingkar di jari manis nya yang di pakaikan oleh sang pujaan hati semalam.
" cincin apaan tuh? " tanya Rendra sambil menautkan kedua alisnya merasa heran.
" ini cincin pertunangan gue sama Kamila." lalu Alvino berlalu meninggalkan kedua sahabatnya itu dengan senyuman merekah di bibirnya sambil terus melihat cincin yang melingkar di jari manis nya.Sementara itu kedua sahabatnya itu di buat terkejut dengan penjelasan yang mereka dengar dari Alvino.
*
Gosip menyebar begitu cepat,ternyata Alvino yang berangkat bersama Kamila tadi pagi kini sudah menjadi buah bibir di kampus sampai akhirnya terdengar sampai ke telinga Dinda dan juga Cindy sahabat Kamila.
" Mil...berita yang anak anak bilang kalau Lo tadi berangkat satu mobil sama Alvino itu bener apa hoax sih? " tanya Cindy yang teramat penasaran dengan berita yang sedari tadi dia dengar dari anak anak kampus yang terus bergosip tentang kedekatan Alvino dan Kamila.
" bener" jawab Mila singkat sambil mengambil buku buku yang ada di dalam tas nya.
" Jadi bener?? " tanya Dinda meyakinkan bahwa apa yang di dengarnya tidak salah.
" IYA,puas kalian." sahut Mila dengan kesal karena menurutnya kedua sahabatnya ini sangat menyebalkan.
" Jadi kenapa kemarin Lo nolak dia mil,kalau ujung ujung nya Lo bakal jatuh juga dalam pesona seorang Alvino Wijaya." celetukan Cindy yang membuat mood Kamila semakin memburuk.
" Terserah deh kalian mau bilang apa,gue lagi ga mood." ucap Kamila lalu berdiri dan pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu entah mau kemana.
Perasaan Kamila jadi tidak karuan,dia takut gosip kedekatannya dengan Alvino pagi ini sampai ke telinga Irfan,cowok idaman nya yang selama ini dia sembunyikan di depan orang-orang,ya selama ini Kamila dan Irfan selalu bertemu di dekat gudang yang ada di kampus tersebut,sehingga tidak ada seorang pun yang mengetahui kedekatan mereka,namun mereka berdua tidak memiliki hubungan istimewa mengingat Irfan adalah mahasiswa beasiswa lewat jalur prestasi jadi Kamila tidak mau image Irfan menjadi buruk karena berpacaran dengan nya,maka dari itu mereka sepakat untuk menjalin hubungan serius di saat lulus kuliah nanti.
" aku harus temui Irfan sekarang,aku harus jelasin semuanya." monolog Kamila dalam hati sambil berjalan menuju tempat dimana dia yakin bisa menemukan Irfan,ya,benar saja Irfan ada disana seorang diri seperti sedang melamun kan sesuatu.
" fan.." Kamila memanggil nama Irfan dengan begitu lirih ketika dia sudah berdiri persis di belakang Irfan dan hanya berjarak 2 meter saja.
Irfan pun yang merasa namanya di panggil oleh seseorang yang begitu dia hafal suaranya membalikan badannya sehingga posisi mereka kini saling berhadapan.Setelah beberapa detik hening dan mereka berdua hanya saling bertatapan satu sama lain,sampai akhirnya Irfan yang mengeluarkan suara.
" aku pikir kamu tidak akan menemui aku lagi." itulah kata yang pertama di lontarkan oleh Irfan yang membuat Kamila sulit untuk memberikan tanggapan.
" maaf..a aku.." jawab Kamila dengan terbata bata karena dia melihat mimik wajah Irfan sedang menahan amarah terhadapnya.
" kamu tidak perlu menjelaskan apa apa,memang laki laki miskin seperti aku sampai kapan pun tidak akan pernah pantas mendapatkan mu." ucap Irfan dengan nada penuh kekecewaan.
" enggak fan,ga gitu,kamu kamu pantas kok sangat pantas dapatin perempuan manapun termasuk aku,dan..aku.."
" terus kalau aku pantas mendapatkan kamu,kenapa kamu malah menerima cinta dari laki laki lain." Irfan memotong pembicaraan Kamila dan dia berkata dengan nada yang sedikit tinggi dan memojokan Kamila.
" ini semua ga seperti yang kamu kira fan,kamu tau aku ga pernah tertarik menjalin hubungan dengan Alvino." ujar Kamila yang menatap Irfan dengan sendu.
" lalu kenapa semua orang terus bergosip tentang kedekatan kamu dan si Alvino itu." tanya Irfan.
" itu ga seperti yang kamu pikirkan fan,aku bisa jelaskan." jawab Kamila yang membuat Irfan sedikit lega mendengarnya,karena dia pikir tadinya dia ga punya harapan lagi untuk memiliki Kamila.
Akhirnya mereka pun kembali berbaikan,karena Irfan percaya pada apa yang di jelaskan oleh Kamila, meskipun dia berdekatan dengan Alvino dia yakin hatinya hanya untuk Irfan seorang dan itu membuat Irfan percaya dengan apa yang Kamila katakan.
Pada saat jam kuliah Kamila berakhir Alvino sudah standby di depan kelas Kamila untuk mengantarnya pulang.
" ngapain kamu disini ? " tanya Kamila menatap jengah ke arah Alvino.
Dan kedua sahabat Kamila pun senyum senyum melihat kebucinan Alvino kepada Kamila sahabat mereka,karena menurut mereka Kamila dan Alvino pasangan yang sangat serasi.
" ya aku mau anterin kamu pulang lah." jawab Alvino.
" ga perlu aku bisa pulang sendiri." tolak Kamila.
" ga bisa gitu dong,kamu kan berangkat sama aku jadi ya pulang juga harus sama aku." ucap Irfan yang membuat Kamila semakin jengkel dengan sifat Alvino yang pemaksa itu.
" Dasar pemaksa." ucap Kamila yang akhirnya mau tidak mau dia pulang bersama Alvino.
*
Lagi lagi Kinara memperhatikan Kamila dari kejauhan,dia selalu melihat kebahagiaan dan keberuntungan yang di dapatkan oleh Kamila dan itu membuatnya semakin membenci saudara kembarnya itu.
" lihat saja Kamila secepatnya aku akan menggantikan posisi kamu,dan kamu harus menggantikan posisi aku." ucap Kinara sambil mengepalkan kedua tangannya melihat Alvino yang membukakan pintu untuk Kamila,lalu mobil Alvino pun melaju di depan Kinara yang sedang bersembunyi di balik pohon yang berada di depan gerbang kampus.
*
Sementara itu Bu asih sedang sibuk berjualan burger,es Boba,es jelly dan aneka jajanan lainnya yang ada di kedainya.
" Kinara kemana sih di suruh beli daging buat burger kok lama banget,mana stok tinggal sisa satu lagi." monolog Bu asih dalam hatinya sambil memperhatikan pelanggannya yang makan di tempat.
Kedai Bu asih memiliki tempat yang lumayan besar,dan terdapat beberapa tempat duduk dan meja untuk pembeli yang ingin makan di tempat.
" nah itu anaknya." ucap Bu asih yang melihat Kinara yang mengendarai sepeda motornya mendekati kedai Bu asih.
" nih daging burger nya Bu," Kinara memberikan belanjaannya pada bu asih dengan wajah masam nya.
" loh anak ibu kenapa kok mukanya di tekuk gitu nak." ucap Bu asih yang menyadari pasti terjadi sesuatu pada anak angkatnya itu.
" gak apa apa kok Bu." jawab Kinara yang tidak mau Bu asih khawatir.
" meskipun ibu bukan ibu kandung kamu,tapi ibu yang merawat dan membesarkan kamu selama 20tahun ini nak,jadi kamu ga bisa bohongin ibu." Bu asih memang sangat tahu karakter dari anak angkatnya itu.
" itu bu tadi Kinara ga sengaja lewat depan kampus nya Kamila,Kinara lihat kayaknya Kamila beruntung banget Bu,dia hidup bergelimang harta,dia juga di cintai laki laki yang kaya dan juga tampan Bu." Kinara menjelaskan apa yang di lihatnya tadi dengan nafas yang memburu karena merasa cemburu dengan apa yang di dapatkan oleh Kamila.
" nak..ibu ngerti perasaan kamu,maafin ibu yang ga bisa memberikan kamu kehidupan yang mewah nak." ujar Bu asih seraya mengusap punggung Kinara yang bermaksud menenangkan hati Kinara.
" jangan ngomong kayak gitu Bu,justru Kinara sangat bersyukur waktu itu ibu nemuin Kinara kalau gak mungkin Kinara udah ga ada di muka bumi ini Bu," ucap Kinara lalu memeluk ibu angkatnya itu.
" ibu sangat sayang sama kamu nak,ibu janji ibu akan bantu kamu untuk balas dendam pada keluarga kamu yang sudah membuang kamu." Bu asih berkata sambil membalas pelukan Kinara.
" terimakasih Bu,Kinara janji setelah Kinara berhasil membalaskan dendam Kinara,Kinara ga akan melupakan ibu,Kinara akan buat hidup ibu senang bersama Kinara." ucap Kinara dengan meneteskan air matanya.
Lalu pelukan mereka pun terlepas,karena di kagetkan oleh pelanggan yang ingin membeli burger dan minuman di kedai tersebut.
*
" ngapain ikut turun juga? " ucap kamila dengan wajah jutek nya kepada Alvino yang ikut turun dari mobilnya ketika sudah sampai di rumah Kamila.
" ya aku mau mampir dulu dong ke rumah calon istri aku." jawab Alvino dengan santai,membuat kamila semakin geram.
" Sorry tapi rumah ku lagi ga Nerima tamu." ujar Kamila
" loh kalian udah pulang,ajak masuk dulu dong Alvino nya Mila,biar sekalian aja makan siang disini Al, mommy udah masak banyak." ucap mommy Wina yang membuat Alvino merasa senang karena calon mertuanya itu selalu berada di pihaknya, sementara itu tidak perlu di tanya lagi Kamila sudah sangat muak dengan kedekatan Alvino dan mommy nya.
" lihat...aku ini calon mantu kesayangan mommy kamu." bisik Alvino kepada kamila yang berjalan di sampingnya karena mommy Wina berjalan duluan di depan mereka.
" Tapi bukan calon suami kesayangan." balas kamila sambil menjulurkan lidahnya meledek Alvino.
" mungkin sekarang belum,tapi aku yakin kamu pasti jatuh cinta sama aku sejatuh jatuhnya." bisik Alvino kembali yang membuat mommy Wina menoleh ke belakang.
" kalian ini so sweet banget ya,main bisik bisik segala." ucap mommy Wina yang membuat wajah Kamila dan Alvino bersemu merah menahan malu karena ketahuan.
" Mila ganti baju dulu ya mom.." lalu kamila menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.
Akhirnya mommy Wina makan siang dengan di temani Kamila dan Alvino karena Daddy nya kamila masih berada di kantor.
*Bersambung*
Apakah Kamila akan berpindah hati dari Irfan ke Alvino,simak terus ceritanya yaa...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments