Ancaman seorang Alvino

Setelah mencari kesana kemari Alvino tak juga menemukan Kamila dan pria yang membawanya itu, Alvino sangat penasaran siapa laki laki yang berani membawa kabur tunangannya itu.

" SHIT..." Alvino menggeram sambil memukul stir mobil nya,dia merasa kesal sudah satu jam lebih berputar putar tapi tak juga menemukan Kamila.

Pada saat lampu merah Alvino terpaksa memberhentikan laju mobilnya,dan selang beberapa detik ada sepeda motor yang berhenti tepat di sebelah kirinya, Alvino pun memperhatikan penampilan dan baju yang di kenakan perempuan yang memboncengi motor tersebut begitu mirip dengan Kamila.

Lampu merah pun berubah menjadi hijau dan motor itu langsung melaju dengan kencang, Alvino mengikuti motor itu dari belakang dan di saat jalanan sudah mulai sepi Alvino mendahului motor itu dan berhenti mendadak di depan motor itu sehingga irfan yang sedang mengendarai motor itu pun kaget dan mengerem mendadak membuat Kamila terkejut.

" Ada apa fan? Kok kamu tiba tiba ngerem mendadak." ucap Kamila yang belum sadar ada mobil yang menghalangi jalan mereka.

" Itu mobil siapa sih berhenti sembarangan,untung aja kita ga celaka." jawab irfan yang juga masih shock.

" Hah..itu kan mobilnya Alvino,mampus deh,kok dia bisa tau sih." monolog Kamila dalam hati dan membelalakkan matanya karena ternyata benar Alvino yang keluar dari mobil tersebut.

" Berani berani nya Lo bawa kabur tunangan gue." Alvino tanpa aba-aba langsung menarik kerah baju Irfan dan memukuli wajah dan perut Irfan dengan membabi buta.

" BUGH...BUGH...BUGH..."

" udah...udah Al,udah..STOP...Al kamu bisa bunuh dia Al HENTIKAN...!!! " Kamila berteriak histeris melihat Alvino memukuli Irfan tanpa ampun.

Alvino pun menghentikan aksinya dengan nafas yang memburu karena amarah nya yang meluap-luap,sementar Irfan sudah lemah tak berdaya dengan wajah lebam yang di penuhi darah segar.

Tanpa sepatah katapun Alvino langsung menarik tangan Kamila dan membawanya untuk masuk kedalam mobilnya,namun Kamila terus berontak karena dia ingin membantu Irfan yang tergeletak lemas di atas jalan.

" lepasin aku Al lepasin...aku ga mau pulang sama aku,aku mau bantuin Irfan." Kamila berkata sambil terus mencoba melepaskan genggaman tangan Alvino dari tangannya.

" DIAM KAMU,AKU BILANG MASUK,MASUK..." Alvino menatap tajam kedua manik mata Kamila yang membuat nyali Kamila menjadi ciut.

" Kamu itu tunangan aku,aku lebih berhak atas kamu daripada pria sialan itu." ucap Alvino pelan namun penuh penegasan.Karena Irfan pun terlihat sudah kuat berdiri akhirnya Kamila pun menuruti Alvino untuk masuk ke mobilnya,dia takut jika dia terus menolak Alvino, maka Irfan yang akan jadi sasaran kemarahannya,biarlah nanti irfan dia kabari lewat telpon,pikir nya.

" Kamila... KAMILA.." Irfan berlari mengejar mobil Alvino namun mobil Alvino melaju begitu kencang.

Hening,di dalam mobil baik Alvino maupun kamila tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun,sampai akhirnya Alvino yang mengeluarkan suara.

" Kamu mau main main dengan ku Kamila? Humm? " tanya Alvino dengan mata yang terus fokus menatap jalanan.

" aku sudah bilang Al, pertunangan kita ini cuma perjodohan dan aku ga cinta sama kamu." ucap Kamila sambil menatap Alvino yang sedang menyetir di sebelahnya namun tak ada tanggapan apa apa dari Alvino.

" Irfan Nugraha" gumam Alvino,namun masih terdengar oleh Kamila.

" Aku tau dia anak fakultas ekonomi,dan dia adalah anak beasiswa,apa perlu aku keluarkan dia dari kampus dan aku tendang dia jauh jauh dari jakarta." lalu Alvino mengerem mendadak dan langsung menatap wajah Kamila dengan penuh intimidasi.

" Ja..jangan Al,aku mohon jangan keluarin dia dari kampus,aku mohon.." ucap Kamila dengan sendu dan penuh permohonan.

" Ok..aku ga akan lakuin itu tapi kamu harus jauhi dia,mulai detik ini juga." jawab Alvino dengan wajah yang dingin.

Kamila menelan ludah nya dengan susah payah,namun walaupun berat syarat yang Alvino berikan dia terpaksa menyanggupi nya,karena dia tidak mau pria yang di cintainya hancur di tangan Alvino bagaimana pun Alvino sangat bisa mengeluarkan Irfan dari kampus tersebut karena ayah Alvino pemilik kampus tersebut.

" Ba..baiklah aku setuju," ucap kamila sedikit gugup secara intens oleh Alvino.

" Dan satu lagi,kita harus terang terangan soal hubungan kita yang sebenarnya di kampus." tambah Alvino yang membuat Kamila kesal di buatnya.

" terserah kamu aja." jawab Kamila sekena nya.

" Ok." lalu Alvino kembali menjalankan mobilnya menuju rumah Kamila.

*

Pagi pun menyapa kini Kamila bersama mommy Wina dan Daddy Rendy sedang menikmati sarapan mereka.

" sayang..kamu hari ini berangkat bareng Daddy ya ke kampus nya, soalnya tadi Alvino bilang lagi ada urusan dulu jadi ga bisa jemput kamu." ucap Daddy Rendy yang membuat Kamila menautkan kedua alisnya karena merasa aneh.

" kok Daddy tau Alvino ga bisa jemput Mila? " tanya Kamila.

" ya dia tadi pagi pagi sekali telpon Daddy,minta Daddy yang anterin kamu ke kampus karena dia ada urusan,dan dia takut katanya kalau kamu ga di anter Daddy nanti ada cowok gila kayak semalam yang gangguin kalian." ucap Daddy Rendy panjang lebar.

" Apa? Cowok gila? Yang ada dia yang gila." gumam Kamila dalam hati sambil mencebikan bibir nya karena dia tak habis pikir bisa bisanya Alvino bilang kalau Irfan itu cowok gila.

" ya udah ayo berangkat Dad..Mila udah selesai sarapannya." Mila berdiri lalu menyalami mommy nya dan mencium pipi kiri dan kanan sang mommy.

" Mila berangkat dulu ya mom.." ucap nya seraya pergi ke depan.

" Hati hati sayang..." balas mommy Wina.

" Daddy juga berangkat dulu ya sayang.." kemudian Daddy Rendy mencium kening mommy Wina dan menyusul kamila yang sudah pergi ke garasi.

" iya,hati hati Dad.." teriak mommy Wina yang masih duduk di meja makan untuk menyelesaikan sarapannya.

Mobil yang di kendarai Daddy Rendy pun melaju meninggalkan kediaman Rahardja.

" Sayang... Daddy mau tanya sesuatu." ucap Daddy Rendy sambil terus menyetir.

" emang Daddy mau nanya apa? Serius banget kayaknya." ucap kamila sambil sesekali melihat ponselnya.

" Apa selama ini kamu pernah sesekali gitu bermimpi bersama seseorang yang wajahnya mirip sama kamu?" tanya Daddy Rendy yang membuat Kamila merasa aneh dengan pertanyaan yang di lontarkan kepadanya itu.

" gak pernah,emang kenapa Daddy kok tanya kayak gitu" kamila bertanya balik.

" ga apa apa Daddy cuma iseng aja." jawab nya asal.

"aneh" gumam Kamila pelan namun masih bisa terdengar oleh pak Rendy.

" lupain aja sayang..ini udah sampai,kamu yang rajin belajarnya ya." pesan pak Rendy sambil mengusap rambut panjang Kamila dengan lembut.

" iya Dad... Daddy juga hati hati di jalan ya.." lalu Kamila mencium pipi ayah nya itu dan keluar dari mobil.

*

" Rumah ku begitu mewah, seharusnya sekarang aku tinggal disana,. melanjutkan kuliah di universitas elit, seharusnya sekarang hidup ku senang,tidak seperti sekarang,kenapa kalian tega membuang ku? " monolog Kinara dalam hatinya sambil memperhatikan rumah mewah yang berada di depan matanya sedangkan dia masih duduk di atas sepeda motornya.

Tanpa dia sadari ada seseorang yang memperhatikannya dari atas balkon,ya itu Bu Wina yang tidak sengaja melihat seorang gadis yang sedang duduk di atas motornya terus memperhatikan ke rumahnya.

" siapa gadis itu? Mau apa dia, seperti sedang mencari seseorang." monolog Bu Wina dalam hati seraya memperhatikan gadis di atas motor itu dengan seksama.Belum puas Bu Wina memperhatikan gadis itu tiba-tiba saja gadis itu memakai helmnya dan mengendarai sepeda motornya.

" siapa ya,kenapa perawakan nya mirip sekali dengan Mila,apa dia?" Bu Wina menjeda ucapan nya dan dia meneteskan air matanya.

"Kalina sayang,kamu dimana nak?? "

*

" Mil...Mil...sini deh,Lo dah liat grup belum? " tanya Dinda sambil menarik tangan Mila yang baru saja masuk ke dalam kelas mereka,lalu mendudukkan Mila di kursinya dengan di bantu oleh Cindy.

" kalian ini kenapa sih? Pagi pagi udah heboh aja." Mila pun merasa aneh dengan tingkah kedua sahabatnya itu.

" jadi Lo beneran ga tau Mil?" tanya Cindy meyakinkan.

" tau apa,yang kalian omongin tuh apa sih sebenernya? " tanya Kamila dengan menatap serius ke arah kedua sahabatnya itu secara bergantian.

" nih liat nih.." Dinda memberikan ponselnya kepada Kamila.

Mata Kamila seketika membola terkejut melihat video yang ada di ponsel milik Dinda,ternyata Alvino sudah menyebar video dirinya yang bertunangan dengan Kamila beberapa hari yang lalu di grup kampus mereka,sehingga saat ini semua mahasiswa dan mahasiswi di kampus nya pasti sudah mengetahui bahwa Kamila dan Alvino sudah bertunangan.

Kamila menghembuskan nafas kasar seraya memberikan kembali benda pipih tersebut kepada Dinda.

" Lo bisa jelasin ke kita Mil? " tanya Cindy yang sangat penasaran ingin mendengar langsung dari mulut Kamila.

" iya,gue sama Alvino udah tunangan." jawab nya singkat.

" Oh..my..God...Kapan? Kenapa Lo ga ngomong sama kita?" sahut Dinda sambil menggoyang goyang kan tangan Kamila untuk meminta penjelasan.

" pas gue udah nolak dia,malam nya gue tunangan sama dia,PUAS..! " ucap Kamila dengan nada sedikit meninggi karena kesal dengan kedua sahabatnya itu yang super kepo.

"Akhirnya couple goal kita jadian juga bahkan udah tunangan lagi bentar lagi married dong." ujar Dinda sambil di barengi tawa.

" apaan sih Din,gue sama dia tuh cuma di jodohin jadi ga mungkin ya sampai married,gue akan cari cara buat gagalin perjodohan ini."tegas Mila,tanpa dia sadari di belakangnya telah berdiri seorang Alvino yang sedang menjadi topik pembicaraan.

Dinda yang duduk berhadapan dengan Kamila dan melihat dengan jelas Alvino masuk ke dalam kelas mereka dan mendekati kamila,terus memberikan isyarat dengan menggerak gerakan bola matanya ke arah dimana Alvino berdiri namun Kamila tak juga menangkap apa yang di isyaratkan oleh Dinda.

" ternyata kamu ga konsisten sama omongan kamu ya nona Kamila putri Rahardja." sontak suara itu membuat Kamila membelalakkan matanya karena dia kenal persis dengan suara itu.

" Al...sejak kapan disini.?" tanya Kamila sambil membalikan badan nya ke arah Alvino.

" sejak kamu bilang ingin cari cara buat gagalin perjodohan kita." jawab Alvino dengan tatapan dinginnya yang selalu mengintimidasi lawan bicaranya,sehingga Kamila begitu kesulitan menelan ludahnya.

" sepertinya aku ada urusan,aku harus pergi untuk meminta rektor mengeluarkan salah satu mahasiswa di kampus ini." kemudian Alvino pergi meninggalkan Kamila yang masih diam di tempat.

Beberapa detik kemudian dia pun berlari menyusul Alvino,dan itu membuat kedua sahabatnya merasa ada yang janggal dengan hubungan keduanya.

" Al...tunggu... Alvino..." teriak Kamila yang terus berlari menyusul langkah Alvino yang sangat cepat.

Akhirnya Kamila bisa juga menyamai langkahnya di samping Alvino tepat di lorong kampus yang sepi.

" Al tunggu,please jangan keluarin Irfan dari kampus ini,please aku mohon." Kamila berkata dengan wajah yang memelas dan nafas yang ngos-ngosan karena mengejar Alvino tadi.

Alvino sebenarnya ga terlalu yakin dia bisa langsung mengeluarkan si Irfan itu dari kampus karena walaupun orang tua nya pemilik kampus Wijaya Kusuma tapi tetap saja dia tidak bisa seenaknya mengeluarkan mahasiswa tanpa sebab,tapi dia senang Kamila merasa takut dengan ancamannya itu.

" Ok,aku ga akan keluarin cowok sialan itu,tapi kamu harus cium aku sekarang." ucap Alvino datar.

" WHAT??" Kamila kaget dengan permintaan konyol Alvino itu.

" kenapa? Ga mau? Ya udah jangan halangi langkah ku menuju ke ruang rektor." Alvino kembali melontarkan ancamannya dan itu selalu berhasil membuat Kamila ciut.

" Ok..Ok..aku cium kamu." ucap kamila dengan sedikit gugup.

Alvino menunggu gerakan kamila yang akan menciumnya,namun Kamila tak juga melakukan nya.

" Ok..kalau kamu ga mau." lalu Alvino beranjak pergi,namun secara refleks Kamila menarik tangan Alvino hingga Alvino pun berbalik badan dan saat itu Kamila langsung mencium bibir Alvino,dan di saat Kamila ingin melepaskan ciuman nya tanpa di duga Alvino malah menarik tengkuknya dan memperdalam ciuman mereka,ciuman Alvino pun semakin menuntut dia mendorong lidahnya untuk menerobos masuk ke dalam mulut Kamila dan entah kenapa Kamila pun akhirnya membalas ciuman Alvino dan menikmatinya.

*Bersambung*

Terpopuler

Comments

Kiera

Kiera

Di luar dugaan

2023-12-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!