Insting seorang ibu

Di pagi yang sangat cerah Kinara kembali membuka kedainya bersama Bu asih.

" pagi Kinara,Bu.." sapa seorang pria yang sepertinya baru selesai berolahraga menghampiri Kinara dan Bu asih yang sedang berbenah kedainya.

" Hai...stev,kamu habis olahraga? " Kinara pun membalas sapaan dari laki laki tersebut yang bernama Steven,Kinara sudah lama berteman dengan Steven,dia adalah anak dari tetangganya Bu asih.

"nak Steven makin keren aja badan nya olahraga terus" ucap Bu asih.

" ah..ibu bisa aja,badan bagus itu bonus Bu,yang penting sehat." balas Steven yang merasa sungkan di puji oleh ibu dari gadis yang di taksir nya selama ini,ya selama ini Steven selalu memendam perasaannya kepada Kinara,walaupun Kinara memiliki tanda lahir di pipi yang menutupi kecantikannya tapi Steven tetap mencintai gadis itu tanpa sepengetahuannya.

" kamu mau minuman dingin atau hangat stev? Biar aku buatkan ." Kinara menawarkan minuman yang ada di kedainya kepada Steven.

Dan Steven pun memilih minuman dingin untuk menyegarkan tubuhnya.

*

Karena hari ini weekend,Bu Wina mengajak Kamila untuk berbelanja di mall,dan karena tidak ada kegiatan Kamila pun menyetujui ajakan mommy nya itu.

" kayaknya mommy mau beli tas deh,tas mommy udah model lama semua soalnya." mommy Wina berkata sambil menggandeng tangan putri nya ke salah satu toko tas branded yang berada di mall tersebut.

" yang ini bagus nih mom..Mila juga mau satu ya mom.." tutur Mila sambil mengedarkan pandangannya mencari tas yang dia inginkan.

Anak dan ibu itu terlihat sangat bahagia,sesekali mereka melontarkan candaan yang membuat pelayan toko tersebut ikut tersenyum melihat kekompakan ibu dan anak tersebut,tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang mengawasi mereka dari kejauhan.

Ya,orang itu adalah Kinara,lagi lagi dia merasa cemburu kepada Kamila yang selalu mendapatkan kebahagiaan dimana dia berada.

" lihat...bahkan anda sebagai ibu kandung ku tidak pernah memikirkan aku sama sekali,anda sangat terlihat baik baik saja tanpa aku." monolog Kinara di dalam hatinya sambil mengepalkan kedua tangannya menatap tajam ke arah Bu Wina dan Kamila.

*

" kenapa mom..? " tanya Kamila yang merasa heran melihat mommy nya yang tiba tiba celingak-celinguk seperti sedang mencari seseorang.

" enggak apa apa, mommy cuma merasa sepertinya ada yang sedang mengawasi kita sayang." ucap sang mommy sambil terus mengedarkan pandangannya ke segala arah tapi tak menemukan siapapun yang seperti dugaannya.

" ya pelayan toko itu yang ngawasin kita,mungkin takut kita nyolong mom.." ucap Kamila sambil nyengir kuda.

" ihhh...kamu ini siapa juga yang mau nyolong." jawab sang mommy.

*

Kinara berlari ke parkiran motor yang ada di mall tersebut sambil meneteskan air matanya,air mata yang sedari tadi dia tahan akhirnya jatuh tanpa bisa di bendung lagi.

" Kenapa hati aku sesakit ini ya Tuhan,aku ga menyangka ibu kandung ku benar benar tidak menginginkan aku,apa karena wajah ku yang buruk rupa ini,sehingga dia akan malu mengakui aku sebagai anak." Kinara berkata sambil terisak-isak ketika sudah sampai di sepeda motornya,dia tidak mau berlama lama disana,lalu dia memakai helmnya dan pergi dari sana.

*

" mommy kenapa sih? Habis belanja kok bukannya seneng malah murung gitu muka nya." ucap Kamila ketika mereka sudah berada di dalam mobil untuk perjalanan pulang,Kamila merasa ada yang aneh dengan mommy nya.

" entah lah sayang, mommy juga ga tau,ada perasaan yang ga bisa mommy jelaskan." tutur mommy Wina dengan tatapan kosong yang membuat Kamila semakin merasa aneh sekaligus khawatir dengan sang mommy.

" mommy lagi sakit? " tanya Kamila sambil menempelkan lengan nya di dahi mommy nya.

" tapi ga panas kok" tambah nya.

" mommy ga apa-apa sayang, mommy juga ga tau mommy kenapa." ujar mommy Wina.

*

"Kamila lagi ngapain ya? ini kan weekend aku ajak makan malam romantis aja." monolog Alvino dalam hatinya sembari tiduran di ranjang king size nya.Lalu dia mengambil handphone nya di atas nakas dan mencoba untuk menghubungi Kamila.

" Kamu berani ya ga angkat angkat telpon tunangan kamu." ucap nya sambil menatap layar handphone dan berharap kali ini Kamila mengangkatnya namun nihil panggilan yang ke sepuluh pun tak di gubris sama sekali oleh sang pujaan hati.

" Awas kamu ya Kamila,lihat apa yang akan aku lakukan." ucap Alvino dengan senyum menyeringai.

*

" Apaan sih ganggu aja,telpon telpon terus ga ada kerjaan apa dia." kamila berucap seraya melemparkan benda pipih miliknya sembarangan di atas kasur nya,kemudian dia pun merebahkan diri untuk menghilangkan rasa letih nya setelah seharian berbelanja bersama sang mommy.

Tak lama kemudian handphone nya berdering kembali membuat dia menggeram kesal karena dia pikir Alvino lagi yang mencoba menghubunginya.

" Ck...apaan lagi sih dia ganggu orang aja bisa nya." Kamila mengambil handphonenya yang tadi dia simpan sembarangan dengan wajah kesal.

" Eh.. Irfan." sedetik kemudian wajahnya yang kesal berubah menjadi sumringah karena ternyata yang menghubunginya bukan Alvino melainkan pria yang di sukai nya yaitu Irfan.

" Halo.. Mil..kamu ada acara ga malam ini? " tanya Irfan di sebrang sana.

" ga ada,nanti malam kebetulan ga ada acara apa apa." jawab Kamila.

" kalau gitu aku ajak makan malam,mau? " tanya Irfan lagi.

" boleh fan,kamu mau jemput aku jam berapa?" tanya Kamila memastikan.

" jam 7 aku jemput ya,Oya...aku jemput pakai motor ga apa apa? " tanya Irfan ragu ragu takut kamila tidak terbiasa menaiki motor.

" ga apa apa dong,aku seneng malah." jawab Kamila.

" Ok,tunggu aku ya jam 7." sahut Irfan.

" Ok see you" jawab kamila seraya menutup sambungan telponnya.

*

"Mila sayang...udah belum dandan nya,kamu udah di tungguin tuh di bawah.'" ucap mommy Wina sambil mengetuk pintu kamar putri semata wayangnya itu.

" iya bentar lagi mom.." jawab Kamila.

" loh...baru jam setengah 7 Irfan udah datang,terus mommy udah ketemu sama Irfan,semoga aja mommy ngizinin aku pergi sama Irfan,bilang aja Irfan temen sekelas di kampus terus mau ngerjain tugas,ya pasti mommy ngizinin. Monolog Kamila dalam hati sambil menelisik penampilannya di dalam cermin.

Setelah Kamila tiba di bawah betapa terkejutnya dia melihat pria yang sedang duduk menunggunya di ruang tamu ternyata bukan Irfan seperti yang di harapkan nya melainkan pria yang menyebalkan baginya siapa lagi kalau bukan Alvino Wijaya.

" Kamu..? Mau ngapain kamu kesini? " tanya kamila dengan tatapan tajamnya.

" ya aku mau ajak tunangan aku untuk makan malam lah,dan sepertinya kamu sudah siap,karena kamu sudah berdandan rapi dan cantik." ucap Alvino sambil tersenyum simpul karena dia pikir Kamila berdandan untuk menyambutnya.

" sepertinya dia salah faham,dia pikir aku berdandan untuk nya,Ok, sepertinya ini kesempatan aku untuk bisa keluar,ga mungkin kan mommy ngijinin aku keluar kalau bukan sama si cowok nyebelin ini." gumam Kamila dalam hati.

" Ya udah kita berangkat tunggu apalagi." ucap kamila lalu berjalan ke pintu keluar di ikuti Alvino dari belakang yang sedang tersenyum senyum karena dia pikir Kamila sudah mulai menerimanya.

Di sepanjang perjalanan Kamila terus sibuk dengan ponselnya karena dia terus mengabari Irfan dimana laki laki itu bisa menjemputnya.

" Kita makan disini ya.." ucap Alvino seraya memarkirkan mobilnya di sebuah restoran terkenal di Jakarta.

" ohh iya." jawab Kamila singkat.

Lalu Alvino keluar dari mobilnya dan membukakan pintu sebelahnya untuk Kamila.

" terimakasih" ucap kamila.

" Ayo kita masuk," Alvino yang hendak menggandeng tangan Kamila di tepis begitu saja oleh Alvino.

" Ga usah pegang pegang." Kamila menepis tangan Alvino.

" Ok." jawab Alvino singkat,lalu berjalan memasuki restoran tersebut dengan kamila yang berjalan di belakangnya sambil celingak celinguk mencari keberadaan seseorang dan mencari celah untuk kabur.

*

Alvino sengaja menyewa ruangan VIV di restoran tersebut,agar Kamila merasa nyaman makan malam bersamanya tanpa ada gangguan.

Semua makanan sudah terhidang di atas meja,dan semua makanan tersebut terlihat sangat menggugah selera,namun Kamila tak gentar hanya dengan makanan dia tetap harus pergi menemui pria yang di cintanya.

" A..aku ijin ke toilet sebentar." Kamila dengan sedikit gugup meminta ijin kepada Alvino untuk ke toilet karena dia takut ketahuan.

" Silahkan,jangan lama lama nanti makanan nya keburu dingin ga enak." ucap Alvino yang di balas anggukan oleh Kamila.

Kamila pun tiba di toilet dan dia mengendap endap untuk pergi ke parkiran restoran tersebut lalu kabur bersama Irfan menaiki sepeda motor Irfan.

Setelah 30 menit berlalu Alvino merasa curiga,Kamila tak kunjung kembali ke ruangan nya,lalu dia pun menyusul Kamila ke toilet ternyata dia tak menemukan kamila disana,dia mencoba menghubungi Kamila namun ponsel Kamila tidak aktif.saat ini Alvino sangat khawatir dengan Kamila,dia takut Kamila kenapa-kenapa,atau di culik atau kemungkinan buruk lainnya tiba tiba saja muncul di pikiran Alvino,dia segera menuju ruang cctv karena di setiap sudut restoran tersebut terdapat cctv jadi dia yakin dia bisa mengetahui kemana Kamila dan apa yang terjadi pada kamila.

Alvino mengepalkan kedua tangannya melihat apa yang terekam dalam cctv.

" Mau main main kamu sama aku rupanya." ucap Alvino yang masih menatap tajam dan dingin rekaman cctv yang memperlihatkan saat Kamila pergi mengendap endap untuk menemui pria lain lalu pergi bersama pria itu dengan menaiki sepeda motor.

*

" Mommy kenapa? Daddy perhatiin dari tadi mommy kayak yang lagi mikirin sesuatu.Mommy mikirin Kamila? Kamila pasti aman sama Alvino sayang." ucap pak Rendy yang merasa khawatir melihat istrinya terus melamun seperti memikirkan sesuatu,pak Rendy dan Bu Wina sedang menonton TV di ruang keluarga sambil menunggu Kamila pulang.

" Dad..entah kenapa hari ini mommy tiba tiba kepikiran anak kita Kalina dad,apa dia baik baik saja sekarang, mommy yakin dia masih hidup Dad." Bu Wina berkata dengan mata yang berkaca-kaca entah kenapa hari ini dia selalu teringat kepada Kalina saudara kembar Kamila.

" Sayang...Kalina udah menghilang 20tahun yang lalu,dan waktu itu polisi sempat mencari selama bertahun-tahun tapi tidak pernah menemukan Kalina jadi anggap saja Kalina sudah..." ucapan pak Rendy tiba tiba di potong oleh Bu Wina.

" enggak, mommy yakin pasti Kalina masih hidup Dad,semua salah mommy yang ga becus jaga anak kita,hiks...hiks..." Bu Wina berkata sambil terisak-isak dan pak Rendy tak tinggal diam dia segera membawa istrinya itu ke dalam pelukannya.

" sayang sudah jangan selalu menyalahkan diri sendiri,semua nya sudah takdir,ga ada yang harus di salahkan." ucap pak Rendy sambil mengusap punggung Bu Wina agar merasa lebih tenang.

*

" Fan...makasih ya kamu udah ajakin aku makan malam," ucap Kamila sambil tersenyum.

" Sama sama Mil,,aku yang harusnya terima kasih sama kamu karena kamu mau makan sama aku di tempat sederhana seperti ini." ucap Irfan sambil menggenggam kedua tangan Kamila.

" Ya udah kita pulang yuk fan,takut mommy sama Daddy aku khawatir kalau aku pulang terlalu malam." ucap Kamila seraya melepaskan genggaman tangan Irfan,entah kenapa dia merasa bersalah pada Alvino saat dia ingat bahwa dia sudah bertunangan dengan Alvino.

" Perasaan apa ini, Kamila jangan bilang kamu mulai peduli sama dia,tidak Kamila tidak,kamu tidak boleh memikirkan dia,kamu dan dia itu bertunangan karena di jodohkan jadi ga usah mikirin dia." monolog Kamila dalam hatinya sambil menggelengkan kepala dan itu membuat Irfan merasa aneh melihatnya.

" kamu kenapa Mil ?" tanya Irfan yang melihat Kamila menggeleng geleng kan kepalanya.

" A..aku ga apa apa fan," jawab Kamila dengan sedikit gugup.

" ya udah ayo kita pulang sekarang " ajak Irfan yang langsung berdiri dari kursinya mengajak Kamila untuk pulang.

*Bersambung*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!