Istri Siluman Ular
Desa yang terlihat tenang dan damai tentram apalagi dengan penghijauan dan Pemandangan yang alami membuat Desa ini segar untuk dipandang mata.
penduduknya pun tidak pernah membuat ricuh. menjadikan Desa Ini aman dan tentram.
Di situ juga terdapat suatu danau yang di pinggirnya ada sebuah rumah berpenghuni 2 adik kakak yaitu Ihsan dan Dara.
Mereka hanya tinggal berdua,karena orang tua mereka sudah meninggal.
"Kakak jadi hari ini mancingnya ?"tanya Dara.
" Jadi,ini aku mau jalan" Ihsan pun melangkah ke arah danau dengan membawa peralatan pancing.
Sesampainya di danau ia memancing tepat di sisi-sisi Batu yang bisa dia gunakan untuk duduk.
Ihsan pun melemparkan joran pancingannya ke tengah danau tapi matanya tiba-tiba tertuju ke sosok ular yang berukuran besar melata ke bawah pohon yang ada di tengah danau.
Bukan sekali ini saja ia melihat sosok itu.
tapi sudah berkali-kali.
karena ular itu tidak pernah mengganggu kehidupannya maka Ihsan pun tenang-tenang saja.
" palingan ular itu hanya penghuni di danau in"Gumannya.
ia meneruskan pancingnya.
Ihsan adalah pria berparas tampan berkulit kuning langsat.
banyak pula gadis-gadis yang ingin berusaha mendekatinya namun tidak mendapatkan reaksi dari Ihsan.
karena ia tidak percaya diri dengan kondisi hidup nya serba kekurangan.
Ia hanya makan apa yang ditanam dan juga dengan ikan pancingannya.
sedangkan di seberang Danau terdapat sebuah batu berukuran besar yang di dalamnya adalah lubang besar.
di situ ular yang berukuran besar menempatinya ular wanita yang hanya ia tinggal sendiri.
yang seharusnya mereka berdua.
yaitu kakaknya yang sudah 100 tahun mendapat hukuman penjara karena kesalahan yang ia perbuat.
" hari ini 100 tahun Kak Fiona di penjara, seharusnya Kakak sudah keluar dari hukuman, tapi kenapa aku tidak melihatnya?" ujar Luna wanita cantik dan mungil bila berbentuk manusia.
ia mencoba menunggu di pinggir Danau, namun di danau itu datang seorang manusia yang sedang memancing, yaitu Ihsan,
sehingga ular itu menghindar dari Ihsan. menunggunya pergi,
ular itu pun muncul kembali untuk menunggu kakaknya yang merubah dirinya menjadi manusia dan mandi di danau itu.
Sampai hari pun berganti malam.
Kakak Fiona yang ditunggu-tunggu tidak muncul juga.
Luna pun meninggalkan danau itu dan kembali ke tempat tinggalnya di batu besar yang berlubang.
Pada keesokan harinya,Luna keluar kembali untuk menunggu kakaknya dengan bentuk manusia.
Di danau dia tidak mendapati kakaknya.
Tetapi ia mencium bau kakaknya di suatu tempat.
Luna mengendus-endus ke sana kemari.
sampai pada akhirnya lebih tajam lagi di rumah Ihsan.
Disana Ikhsan sedang mengobati seorang wanita cantik yang terluka.
Wanita itu sangat cantik dengan bentuk tubuh yang ideal.
Wajahnya memancarkan Aura Cemerlang. senyumnya pun manis.
membuat yang melihatnya tidak pernah bosan.
siapa nama kamu dek?"Tanya Ihsan kepada wanita itu.
"namaku Fiona, Namamu siapa?"
"Aku Ihsan,aku penghuni rumah ini"ucapan Ihsan membuat wanita itu tersenyum memandang ke wajah Ihsan.
"pria ini baik sekali, juga mempunyai wajah yang tampan, Entah kenapa hatiku menjadi bergetar memandang wajahnya" gumam Ihsan.
Sedangkan di bilik-bilik rumah Ihsan, Luna adik Fiona sedang memperhatikan mereka berdua,dengan bentuk ular melata merayap di dinding bilik rumah itu.
Sampai pada malam hari,di saat Ihsan dan Dara tertidur, Luna merayap masuk ke dalam rumah Ihsan menghampiri kakaknya yang juga tertidur.
Luna membangunkannya.
Fiona membuka matanya dan mendapatkan Luna adiknya.
"Luna adikku"
" kak, kak Fiona.. Kakak kenapa?Kakak terluka?"
"iyah..karena kakak dilempar kakek suko dari kejauhan"jawab Fiona.
kakek suko melempar Kakak?"
"iya.. karena kesalahan yang kakak buat"
"kesalahan apa Kak?
"seekor ular pada dasarnya akan menelan dan membunuh siapapun yang di dekatnya, tapi kakak menentangnya. karena kakak tidak mau memakan ataupun membunuh, maka kakek Suko murka pada kakak..mungkin karena kita dulu dilahirkan dari setengah ular dan setengah manusia,maka dari itu kakak tidak suka memakan yang berbau mentah. walaupun kamu masih suka memakannya itu adikku"
" iya kak, aku masih suka makan yang mentah,walaupun cuma binatang, kapan kakak kembali tinggal bersamaku?"
sampai keadaanku pulih,biarkan aku sementara di sini sampai sembuh, biarkan manusia ini mengobatiku."
"baik Kak, kalau begitu aku kembali ke tempatku" Luna menelusup ke sisi-sisi bilik, hingga sampai ke seberang danau di tempat kediamannya.
pagi itu seperti biasa Ihsan ingin Memancing dengan alat pancing bawaannya.
Dia berjalan ke danau seperti biasa.
ia melihat sosok ular besar menelusup ke pinggir danau, dan hilang di sebuah batu seberang Danau.
Matahari sudah menyiratkan teriknya
"tumben banget jam segini sudah banyak yang aku dapatkan ikan-ikan ini" gumam hati Ihsan.
"Sepertinya aku sudahi saja, karena sudah banyak yang aku dapat,sebaiknya aku pulang saja" Ihsan pun melangkah pergi meninggalkan danau itu.
ia kembali pulang dan Ia mendapatkan Dara sedang memasak air dengan menggunakan Arang yang terbuat dari ranting-ranting pohon yang didapatkan Dara dari pencariannya tadi siang.
dan juga ia melihat Fiona masih membaringkan tubuhnya di atas bale bale.
tubuhnya masih terasa lemas
"akan aku carikan obat untuk Kak Fiona ya " ujar Ihsan.
"Iya Kak biar darah yang jaga Kak Fiona"
Ihsan pun pergi mencari tumbuh-tumbuhan herbal untuk di ramu menjadi obat Fiona.
tumbuh-tumbuhan herbal di desa ini sangat langka.
Sehingga Ihsan kesulitan mencari beberapa tumbuhan lagi.
Hingga sore Ia baru mendapatkan tumbuhan itu,dan ia pun pulang.
" Dara, tolong rebuskan tumbuhan ini untuk dijadikan obat Fiona"ujar Ihsan seraya meletakkan tumbuhan itu.
"baik Kak"jawab Dara.
"Fiona, kamu sabar ya,sebentar lagi kamu akan sembuh"ucapan Ikhsan membuat Fiona tersenyum,dan senyum itu manis terlihat di mata Ihsan.
sedangkan di mata Fiona ia menyukai Ihsan .
menyukai dari kebaikannya, dan juga dari ketampanannya.
" apa aku sudah jatuh cinta kepada manusia ini?gumam ati Fiona.
Keesokan harinya Fiona mulai bangun dari pembaringannya.
Walaupun masih belum kuat untuk berdiri.
Dengan sabar Ihsan memberikan ia makanan dan obat-obatan yang diramu sendiri.
"Ihsan...Seandainya kamu sebangsa aku,betapa mudah Aku mencintai kamu,tapi untuk kondisi seperti ini,aku tidak mungkin mencintaimu. karena akan banyak malapetaka untuk percintaan manusia dan siluman ular seperti aku"gumam Fiona seraya menatap wajah Ihsan.
Kamu kenapa Fiona?"
" tidak apa-apa,Aku cuma sedang teringat kekasihku dulu mirip sepertimu"ujar Fiona mengalihkan.
"Lantas sekarang sudah putus?"
"ya,sekarang sudah putus" jawab Fiona.
"Kenapa bisa putus?"
"Sudahkah,aku tidak mau membahasnya lagi.masa lalu tinggal masa lalu.aku tidak mau mengingatnya lagi"suara Fiona terdengar parau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments