EPISODE 4 Desa di landa kekeringan

     "Kenapa semua tanaman kering seperti ini?"tanya Seorang warga ke temannya.

     "sepertinya Desa kita sedang dilanda musibah"

     "ini ada apa Pak? tanya Ihsan.

     "semua apa yang kita tanam menjadi kering, sehingga tidak ada yang bisa dimakan" jawab Seorang warga.

     "Kenapa bisa begitu Pak?"

     kami juga tidak tahu pak tidak Biasanya seperti ini"

     "mungkin kurang pupuk atau penyiraman Pak "

     "tidak mungkin kami sudah terbiasa dengan penanaman di sini"

     "Bagaimana kalau kita menanam ulang pak?"tanya Ihsan.

     "kita akan menanam ulang.tapi seberapa banyak kerugian yang kita alami.dan kami harus membeli sayuran di desa sebelah "

     "baik aku akan mencari tahu pak, siapa tahu ada hama asing di sini" ujar Ihsan meninggalkan mereka yang masih berkasak kusuk"

     "Ihsan tunggu Bagaimana kalau kau ikut kami ke desa sebelah"

     "ke desa sebelah?"

     "Iya,ke desa sebelah..Kami mau beli bahan-bahan untuk kita tanam lagi"

     "baik kalau begitu saya ikut" jawab Ihsan yang langsung berjalan menuju ke desa sebelah.

Sesampainya di desa sebelah mereka berhenti di sebuah perkebunan. di situ ada sebuah pondok.

     "sebaiknya kita cari penghuni gubuk itu untuk kita tanyakan. apakah mereka jual apa yang kita cari"

     "Ayo kita cari penghuni itu" jawab Ihsan."

     "itu ada orang"

     "Permisi Pak, apa di sini jual bibit untuk kita tanam karena di desa kami mengalami kekeringan" tanya Ihsan.

     "Maaf saya tidak menjualnya Coba kalian tanya di sana"

     "Baik Pak terima kasih"

 mereka berjalan ke arah yang ditunjuk Bapak tadi.di situ terlihat seorang bapak tua yang sedang mencabuti rumput ilalang.

     " Permisi Pak,saya mau tanya. apa Bapak menjual bibit yang kami tanam? karena Desa Kami sedang mengalami kekeringan"

Namun bukan jawaban yang mereka dapati tapi tatapan tajam mengarah ke Ihsan .

     "Sepertinya saya mencium sesuatu, tapi apa ya?" ujar bapak tua tersebut.

     "Maaf Pak Saya hanya mencari bibit yang akan saya tanam"

     "Kenapa dengan Desa kalian?"

     "Desa kami mengalami kekeringan pada tanaman,sehingga semua tanaman Kami mati"jawab Ihsan.

     "sepertinya bukan hama yang membuat tanaman kalian Mati "

     "lalu apa Pak?"

     "tapi musibah yang mewabah"

     "maksudnya?"

     "yah musibah.karena Aura positif Desa kalian sudah diserap dengan aura negatif. sehingga akan terjadi bencana berikutnya."

     " Apa?maksudnya apa ya pak?"

     "saya belum bisa mengatakannya karena saya belum melihat langsung ke desa kalian.Tunggulah saya ke sana nanti"

     "Oh gitu, iya iya terima kasih Pak.jadi berapa harganya Pak?"

     "tidak usah ambil saja untuk kalian"

     "Aduh... saya jadi merepotkan Bapak.Terima kasih Pak..Terima kasih kalau begitu kami pamit dulu"

*****

siang itu Dara baru selesai berburu.

     "sudah dapat seekor ayam hutan untuk makan hari ini"

     "Hei,kamu siapa ?"Tanya pemuda yang menepuk pundaknya berdiri di belakang Dara.

     "kamu sendiri siapa?aku belum pernah melihatmu di sini." ujar dara.

     "Kenalkan aku penghuni pohon ini"tunjuk pria itu ke pohon besar di samping Dara.

     "Oh kamu penghuni pohon ini? pria setampan kamu menjadi penghuni pohon ini?ah mustahil"

     "Hahaha.. jadi kamu tidak percaya?kamu hanya percaya Kakak iparmu yang siluman ular itu?"

     "kakak iparku siluman ular?ah omong kosong" jawab Dara tidak percaya kalau Fiona adalah siluman ular.

     "kamu bisa membuktikannya nanti"

     "Ah sudahlah" Dara melanjutkan langkahnya menuju pulang.

    hingga ia sampai di rumahnya menemukan Fiona yang sedang duduk-duduk di kursi rotan bersama Ihsan.

     "Kak tadi aku bertemu dengan pemuda yang mengaku penghuni pohon itu. memang orangnya tampan, tapi dia mengaku penghuni dari pohon itu"

     "Siapa?"tanya ihsan

     "Entahlah, aku tidak menanyakan namanya"

     "lalu? dia mengganggumu?"

     "tidak,dia tidak menggangguku.tapi dia bilang kakak iparku adalah siluman ular. Apa itu benar Kak Fiona?"

     "Ah..kamu ada-ada saja" Jawab Fiona.

     "Ya sudah,kamu makan dulu sana"ujar Ihsan.

Dara masuk ke dalam mengikat kaki ayam buruannya di bawah meja.

     " Fio,dari mana penghuni itu bisa tahu kalau kau adalah siluman ular?"

     "mungkin karena dari aromanya. Sudahlah tidak usah diperpanjang"

     Fio,Apa benar auramu adalah aura negatif?karena seorang bapak di desa sebelah mengatakan kalau desa ini terserap aura negatif."tanya Ikhsan yang masih menyimpan rasa penasarannya.

     "dan kamu percaya?"

     "Sebenarnya aku tidak percaya. tapi sudah beberapa kali Desa ini mengalami naas. Tidak seperti biasanya"

     "Jadi kau menuduh aku membuat Desa ini naas? berarti kau menuduh Aku naas?berarti kau menuduh aku naas ,begitu ?"

     "bukan begitu sayang,maksud aku Apa benar auramu adalah aura negatif?"

     "Aku tidak percaya tentang aura"

     ""Ya sudah, semoga saja tidak, karena kalau auramu negatif, akan membawa bencana di desa ini, sekarang kita masuk ke dalam yuk" ajak Ihsan.

 malam semakin menampakkan Kesunyian di desa yang memang jarang penduduknya, di mana Ihsan dan Dara Sudah terlelap dalam tidurnya.

Fiona pun meliukkan tubuhnya, berjalan melata ke seberang Danau.

     "Siapa kau?Dara yang berada, di suatu tempat sunyi, hanya ada bebatuan, Di sana. ia berdiri. nampak seorang wanita bercadar putih,menari nari di hadapannya, meliuk liukkan tubuhnya dengan gemulai. adegan yang sangat menggairahkan para lelaki.

dia terus menari lalu datang lagi wanita bercadar warna kuning.

walau tidak terlihat wajahnya namun sangat jelas terlihat cantik dan indah untuk dipandang mata.

 mereka berdua menari-nari dengan meliukkan tubuh yang seksi dengan kulit yang mulus cerah.

     "sebenarnya siapa kalian?"pertanyaan Dara tidak mendapat jawaban.

mereka terus meliukkan tubuhnya dengan gemulai.

     "katakan Siapa Kalian! Kenapa kalian tidak menjawab pertanyaanku?"namun tidak ada jawaban apapun. Hanya liukan tubuh mereka.

     "Hai..Jawablah, Siapa Kalian? atau aku akan teriakan kalian menggangguku!"

      tiba-tiba kedua wanita cantik berkulit bening, merubah dirinya menjadi ular besar menghampirinya.

     "Huaaaaaaagh.."teriak Dara.

     " Toloooooong...kakaaaaak....tolooooong...uaaaaaagh....kakaaaaaak"

     "seperti suara Dara?" gumam Ihsan terbangun.

     "sebaiknya aku ke kamar Dara" Ihsan menghampiri kamar Dara.dilihatnya Dara berteriak-teriak dengan mata terpejam menggeliat ke kanan dan ke kiri

     "Dara....Dar...Dara...bangun Dara.."Ihsan menepuk-nepuk lengan Dara.

     'Huaaaaaaagh....toloooooong..."

     "Dara..bangun Dara kamu Kenapa Dara?" suara Ihsan membangunkan Dara dan langsung saja Dara memeluk kakaknya.

     "Kamu mimpi apa Dar?"

     "ular kak ular"

     "ular?di mana ada ular ?"

     "Dara takut Kak.. Dara takut" Dara menangis dipelukan Ihsan.

     "Tunggu..Kakak ambilkan minuman dulu"

     "Dara ikut Kak"Dara mengikuti langkah Ihsan.

     "Kak Fiona di mana Kak?"

     "Kak Fiona hari ini pulang ke rumahnya.Ya sudah kamu minum dulu.kamu itu tadi Mungkin kecapean makanya mimpi buruk"

     "kak,apa kak Fiona seekor ular?"

     "Aduuuh..kamu masih mikirin itu lagi"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!