EPISODE 3 Warga tercebur ke sumur

Hubungan Fiona dan ihsan terus berlangsung.

mereka saling menyayangi saling mencintai.

pada akhirnya mereka melakukan hubungan layaknya suami istri.

malam itu mereka melakukannya lagi seperti malam-malam sebelumnya.

     "Ihsan,apa kamu benar-benar mencintai aku?" tanya Fiona di suatu malam.

     "aku sangat mencintai kamu Fiona."jawab Ihsan.

     "kamu belum tahu siapa aku San"

     "Memangnya siapa kamu?dan juga aku tidak peduli siapapun kamu" jawab Ihsan mengecup kening Fiona .

     "Aku...Aku ini bukan manusia sayang" Fiona menundukkan kepalanya.

     "Lalu?"

     " aku siluman ular"

     ""ah, aku tidak peduli, siapapun kamu"jawab Ihsan.

     " Benarkah, kamu menerima aku apa adanya?"

     " yaaa, aku menerima kamu apa adanya, karena aku mencintaimu"

     aku sangat mencintaimu, Ikhsan, jangan tinggalkan aku"

     " sampai kapanpun, aku tidak akan meninggalkanmu sayang" ucapan Ihsan membuat hati Fiona bahagia.

     "TONG TONG TONG"

Tanda bahaya bunyi kelontongan malam itu menjadikan Fiona dan Ihsan terbangun dari tidurnya.

     "Kamu di sini Fio, biar aku yang keluar"Ihsan beranjak pergi keluar rumah dan berlari ke rumah penduduk yang jaraknya memang cukup,berjauhan dari rumah Ihsan.

     " Ada apa ini?"tanya Ihsan ke salah satu warga.

     "ada yang meninggal"ujar Seorang warga.

     "Di mana?tanya Ihsan.

     " di rumah Pak Ahmad .Katanya sih kecebur"

     "Ayo kita ke sana"ujar warga yang lain, Ihsan mengikutinya.

hingga sampai ke rumah Pak Ahmad benar saja, terlihat di rumah Pak Ahmat, sudah banyak warga yang berdatangan.

      Assalamualaikum"

     " Waalaikumsalam,Silakan masuk"

terlihat penghuni di dalam rumah itu di antara beberapa orang yang menangis.

Ihsan dan warga lainnya membantu menata kursi-kursi yang diambil dari Balai warga. juga Pak ustad pun sudah datang.

    "Kenapa dia bisa kecebur sumur ya?" tanya Ihsan ke bapak sebelahnya.

   "Entahlah, baru kali ini kejadian seperti ini.biasanya aman-aman saja.mungkin sudah takdir juga" Jawab Ihsan yang Ikut mendoakan jenazah.

setelah setelah acara penguburan, Ihsan pun kembali pulang ke rumahnya. hari sudah terik dengan matahari yang menyengat di kulit.

     "Kak Isan. Ayo makan dulu" ujar Dara."

     "kamu sudah pulang San?"Ayo makan, aku dan Dara sudah menunggumu dari tadi" Fiona menarik tangan Ihsan masuk ke dalam, mereka bertiga makan bersama.

     "meninggalnya kenapa San? apa orang itu sakit?" tanya Fiona.

     "nggak sakit, cuma kecebur sumur." jawab Ihsan.

     "Kok bisa sampai kecebur sumur sih Kak?"

    "Kakak juga nggak tahu, Biasanya aman aman saja kok.Mungkin memang sudah takdir."

     "San,Nanti malam aku pulang ya, Sudah lama aku nggak pulang."

     "iya Fiona..yah sudah Pulanglah.Aku nggak masalah..Apa perlu aku Antar? Aku tidak tahu rumahmu?"

     "nggak usah..aku sudah terbiasa jalan sendiri.nggak perlu kamu antar San "

     "hati-hati kamu di jalan"

*****

     "Ssssst...Sssssst...Kakak pulang" ujar Luna mendesis.

     "seperti yang kamu lihat Luna..Ssssst"

     ""Kak, Kakak kebanyakan di dunia luar, Apakah Kakak nggak takut akan terjadi bencana di sana?" Luna meliuk liukkan tubuhnya yang berbentuk ular besar berwarna kuning.

     "ya... semoga saja tidak terjadi apa apa"

berganti Fiona pun meliukkan tubuhnya dengan bentuk ular besar berwarna putih, namun berkepala manusia, wanita cantik, putih, mulus, dengan rambut lurus berwarna kuning.

     "aku takut kakak kenapa-napa seharusnya Kakak menghindari untuk mencintai manusia Kak

     "aku sudah mencintai manusia itu Luna"

     "Aku lapar Kak..Ssssst....sssst"

     "Cari makanlah kak Luna!"

     " aku akan mencari makan" ujar Luna Beranjak Pergi Meninggalkan Fiona.

*****

Pagi-pagi warga sudah ramai dengan hilangnya seekor kambing.

     "Siapa sih yang nyuri kambing?aku akan menghajarnya kalau tahu siapa yang mencurinya"ujar Seorang warga membuat Ihsan menghampirinya.

     "Memang kambingnya Sudah dikandangin?"

     "sudah kok.malah sudah dikunci dari luar. nggak mungkin orang bisa masuk. kambing hilang, kandang dalam keadaan terkunci.aneh kan?apa jangan-jangan di kampung ini sudah ada setannya?"

     " setan?"

     " Iya, karena tidak mungkin manusia bisa melakukannya"Fiona diam-diam mendekatkan telinganya di balik pintu. mendengarkan percakapan mereka.

 karena ia tahu itu ulah dari adiknya Luna.

     "ini pasti Luna yang melakukannya" batin Fiona.

     " Kak Fiona sedang apa?"

tiba-tiba darah muncul di hadapan Fiona

     "Ah tidak tidak,Aku mau keluar,tapi masih banyak orang"

     "Memangnya kenapa Kak kalau banyak orang ?"

     *Tidak enak saja, Kakak belum terbiasa. ya sudah Kakak ke dalam dulu"

     "Kak Viona ini aneh sejak dia di sini belum pernah mau ketemu tetangga" batin Dara.

     "Dara,Kak Fiona ke mana? tanya Ihsan yang baru saja menapakkan kakinya ke dalam rumah.

      "Ada di dalam Kak"

     ""Aku bingung, kenapa kambing ketangga bisa hilang, padahal kadang sudah dikunci, tapi pencuri bisa masuk, sedangkan kandang masih dalam keadaan terkunci" ujar Ihsan, menghempaskan pantatnya ke kursi." atau jangan jangan ini perbuatanmu?karena kau pernah bilang kau adalah siluman ular."bisik Ihsan.

    "iiii ssstt...Aku nggak suka makan binatang bulat-bulat begitu, aku suka yang sudah dimasak seperti kalian" decak Fiona.

     "lalu Siapa yang mencuri kambing itu?"

     "yaaah..aku mana tahu"jawab Fiona Agak jengkel karena sudah dituduh pencuri .

     "kamu Beneran tidak mencuri kan Fiona?"

     ""Iya, aku tidak mencuri, kamu kok, tidak percaya sama aku? walaupun aku siluman ular, tapi aku tidak suka memakan daging mentah sebesar itu." jawab Fiona, seraya berbisik, karena takut kalau-kalau Dara mendengarnya.

     "pantas saja waktu itu kamu pernah makan ikan mentah"

    "ya karena itu kesukaanku"

     "kita pancing lagi ya ikan-ikannya untuk kamu"

     "Aaaah...aku juga bisa kok ambil sendiri di danau itu" jawab Fiona tersenyum.

     "jadi nggak perlu dipancing?kamu bisa dapetin ikan-ikan itu ?tanya Ihsan.

     " iya dong"

     ""hahaha, oke, besok aku mau lihat, Bagaimana kau dapati ikanikan itu, Istriku yang cantik" ucap Isan, membuat fionard tersenyum simpul. hingga malam mereka lewati dengan bercinta. sampai akhirnya Ikhsan tertidur, Fiona dengan leluasa, berubah dirinya menjadi seekor ular yang jalan meliukliuk meninggalkan rumah itu

     Ssssst...Ssssst..."

     "kakak?"

     "Luna,Apa kau yang mencuri kambing di desa itu?"

     ""benar Kak, karena aku lapar" jawab Luna."

     Apakah kau tidak bisa mencuri di desa lain? jangan di desa ini lagi"

     " karena aku lihat, kambing yang semalam aku curi itu sangat besar Kak, jadinya, aku tertarik"

     " tapi lain kali kau tidak usah mencuri di desa Ini lagi, cari itu di desa lain"

     "Kakak mau? kalau kakak mau,aku akan mencuri di desa lain"

     " tidak, aku tidak mau, dan aku tidak suka memakan binatang sebesar itu dalam keadaan mentah" jawab Fiona.

     "kalau kakak mencobanya sekali saja, Kakak pasti akan ketagihan"

     " Aku tidak akan pernah mencobanya"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!