Pada hari-hari berikutnya sakit yang Fiona derita,berangsur-angsur pulih.
Namun siapa sangka Kalau hatinya mulai tertarik pada Ihsan, sang pria tampan yang menolong dirinya.
Fiona menjadi terasa nyaman di samping Ihsan,begitu pula dengan Ihsan.merasakan hal yang sama.
hatinya mulai tertaut pada wanita cantik yang ditolongnya.
Malam itu Luna mendatangi rumah Ihsan dengan menyerupai ular,dengan jalan merayap masuk dari bilik rumah itu.
Dilihat kakaknya sedang tertidur.
Luna memanggil dengan bahasa yang ia miliki.
Fiona pun terbangun.
" Kak Fio, Kak"Panggil Luna.
" Iya Luna,Kakak dengar, Ada apa adikku ?"Fiona pun berbentuk sosok ular.
"Kenapa kau tidak kembali ke alam mu?"
"Aku sudah mencintai manusia ini Luna, Aku ingin selalu dekat dengannya"
"Tidak mungkin Kak,Tidak mungkin itu terjadi"
"Luna,Aku akan kembali bila malam tiba"ucap Fiona Kak.
" Akan membawa masalah Ka"
"aku akan menghabiskan waktuku pada manusia ini di siang hari, dan aku akan pulang pada malam hari "
"Apa Kakak yakin?"
"keputusanku sudah bulat adikku?"
"baiklah kalau itu kemauan Kakak, kita coba jalani ya Kak, semoga tidak terjadi apapun pada Kakak, aku sayang pada Kakak, aku tidak mau kakak mengalami hal yang terburuk terulang lagi"
"cinta tidak bisa ditolak adikku, karena cinta mempunyai perasaan yang lemah, dan kuat"
"baik kak, aku harap, besok malam kakak sudah pulang ke alam Kakak"
"Baik adikku"
"Sekarang aku balik dulu" ujar Luna dengan berjalan melata, menuju seberang Danau, masuk ke lubang batu besar.
Matahari mulai terbit, menyinari desa yang terlihat tenang dan indah, semua mata manusia mulai terbuka untuk menyambut datangnya Sinar pagi dengan segala kegiatan masing-masing.
Begitu juga dengan Ihsan dan Dara, juga Fiona... mereka bertiga pergi ke kebun mencari sayuran yang bisa dimakan.
di belakang mereka, Fiona memburu Kelinci untuk diberikan ke Ihsan, dan Dara yang memasaknya
Ihsan dan Dara merasa bahagia dengan kedatangan penghuni barunya, yaitu Fiona. Malam itu sepertinya ada yang perlu disampaikan oleh Ihsan ke Fiona.
Mereka berdua duduk di kursi panjang yang terbuat dari rotan.
"Fio, sudah 2 bulan kamu di sini bersama kami.. Kami merasa bahagia sekali dengan kehadiranmu.semakin lama hatiku semakin dekat denganmu.boleh aku menjalin hubungan yang lebih dekat lagi bersamamu Fio?"
mendengar ini jantung Fiona berdegup kencang.karena ia sudah merasakan hal ini dari pertama mengenal Ihsan.
" kenapa kau berkata seperti itu?" tanya Fiona
" karena aku sudah mencintaimu"ujar Ihsan tak dapat menahan gejolak hatinya lagi.
karena semakin hari, semakin terasa rasa cinta ke Fiona yang ia tanam di lubuk hatinya.
" Kamu yakin mau berhubungan dekat dengan aku?" tanya Fiona, dengan mata merahnya menembus mata Ihsan.
membuat Ihsan semakin ingin dekat lagi dan semakin mencintai Fiona.
"iya aku yakin sekali.kalau kamu yakin Aku pun merasa hal yang sama denganmu" jawab Fiona
" Benarkah??Aku tidak salah dengarkan Fiona?"
" memang seperti itulah" senyum Fiona.
boleh aku mencium keningmu Fio?"ucap Ihsan menjadikan Vio diam, namun dengan mata terpejam.
Ihsan menciumnya perlahan.
"Terima kasih Fio" senyum Ihsan.
"Kalau kau ingin dekat denganku ada satu syarat untukmu" ujar Fiona.
"Apa itu Fio?"
"Aku tidak bisa di sini terus-menerus,ada kalanya aku harus pulang.yaitu tiap malam tiba aku harus pulang, dan aku akan kembali di pagi hari"
"Tidak masalah kalau itu, aku terima syaratnya"
" Harap kau mengerti Ihsan"
" ya Aku akan mengerti"jawab Ihsan.
"Kak aku dapatkan ini,tapi aku tidak bisa memotongnya" teriak Dara menunjukkan perburuannya, yaitu seekor ayam hutan.
"Kakak juga tidak bisa memotongnya" jawab Ihsan.
"Letakkan di sana saja,Kakak bisa memotongnya nanti"ujar Fiona.
Dara mengikat kaki ayam itu di bawah pohon.
Hingga hari berganti malam, saat Ihsan dan Dara ada di dalam rumah, Fiona keluar menangkap ayam itu dengan tangannya.
ia menjepit ayam itu hingga mati,dan membawanya ke dalam.
"ini,kamu sekarang bisa memotongnya"ujar Fiona menyerahkan ayam itu.
" tapi ini belum dipotong Kak"
" Iya tapi ayam ini sudah mati,kan jadi akan lebih mudah untuk dipotong" ujar Fiona.
"Oh iya,iya..aku akan memotong ayam ini"Dara mengambil ayam itu untuk dimasak.
" kamu bisa memasaknya besok, Karena hari sudah malam.. Jadi kalian harus tidur"
" Iya Kak" jawab Dara.
Hari semakin malam, Ihsan dan Dara terlelap dengan tidurnya.
sedangkan Fiona merubah dirinya menjadi seekor ular besar dan berjalan melata ke luar.
hingga ke seberang Danau.
"kakak baru pulang? aku siapkan makan yah kak" ujar Luna.
"Aaah..tidak usah,kakak masih kenyang" ujar Fiona.
" Kak mandi yuk di danau"
"Ayo" Fiona merubah dirinya menjadi gadis yang cantik.
begitu juga Luna menjadi gadis yang imut.
walaupun usia mereka sudah ratusan tahun.
Fiona dan Luna berlari berkejaran,dan tertawa-tawa.
sampai mereka di danau, mereka mandi bersama dengan sambil berkelakar. dengan gelak tawanya.
Terlihat begitu bahagianya mereka.
karena pada dasarnya mereka bukan ular yang jahat yang sering menelan manusia atau binatang apapun bulat-bulat Sampai Mati di perutnya.
Terlebih dengan Fiona.dia sosok yang lembut.
ia telah dipenjara dengan alasan tidak mau memangsa manusia.
Mereka mandi bersama sampai tengah malam.
Mereka pun tertidur.
karena pagi subuh Fiona sudah harus kembali ke rumah Ihsan dengan sosok manusia seperti biasa.
sebelum matahari terbit Fiona sudah ada duduk di pinggir danau.
Ihsan menghampirinya dan selalu menebarkan senyumnya.
Dengan kegiatan sehari-harinya mereka menanam dan menuai yang sudah bisa dituai.
juga berburu atau mancing untuk persiapan makan mereka.
" Kakak aku dapat ini!"Dara memberikan seekor kelinci putih.
"kelinci ini lucu sekali.apa sebaiknya kita pelihara saja" ujar Fiona.
"Iya,Dia lucu dan cantik.aku pelihara saja ya Kak"
" Hei..ikannya besar "terlihat Ihsan senang.
"Wow.. besar sekali.sepertinya sejak ada Kak Fiona kita selalu dapatkan ikan yang besar-besar dan banyak!" teriak Dara menghampiri Ihsan.
" karena Kak Fiona pembawa rezeki untuk kita Hahaha" ujar Ihsan.
" bisa saja kamu san"
terlihat Fiona di seberang Danau,
Luna duduk di situ memperhatikan dengan senyum.
seakan ia merasakan ikut bahagia melihat kakaknya hidup di dunia baru bersama kedua manusia itu.
"Kakakku yang baik hati,selamat ya Kak, Kakak sudah hidup bahagia"gumam Luna
"sedangkan Fiona ikut tersenyum.
seakan tahu apa yang Luna katakan.
Walaupun penampakan Luna tidak terlihat oleh Ihsan dan Dara, yang hanya bisa terlihat oleh Fiona.
" Terima kasih adikku,Kau juga sosok yang baik senyum Fiona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments