EPISODE 5 Ayu mengganggu Ihsan

     "Ihsan..ihsan.."Panggil Ayu tetangga rumahnya yang lumayan jauh dari rumah Ihsan mengetuk pintu-pintu pun terbuka Ihsan sendiri yang membukakannya.

     "Eh Ayu ada apa yu?"

     "ini aku bawakan makanan buatmu juga buat Dara"ujar Ayu

     "Aduh kamu kok repot-repot sekali."ujar Ihsan mengambil makanan itu dan menyerahkannya pada Dara.

     "Ayo Mari masuk" ajak Ihsan.

Ayu pun masuk ke dalam dan duduk di kursi Yang di sebelahnya ada Fiona. namun Ayu tidak dapat melihat Fiona.

     "Maksudnya apa ini orang membawakan makanan untuk Ihsan?" guman hati Fiona

     " kenalin Kak ini Kak Fiona."

     "Fiona? siapa Fiona?"

     "ini lho, ini Kak Fiona" Dara menarik tangan Fiona

     "Kamu kenapa sih Dara?"tanya Ayu heran

Ihsan yang menyadari hal itu mengalihkan.

     "sudah..sudah Dara,Dara Memang lagi tidak enak badan" ujar Ihsan.

     "Oh pantesan saja" gumam Ayu.

     "iiiih...Kenapa sih?Memangnya Kak Ayu tidak bisa melihat Kak Fiona?"

     "Sudahlah Dara... Jangan ganggu kak Ayu..masuk sana" ujar Ihsan.

     "iiiiih..."pada Kenapa sih?" ujar Dara kesal,

 Fiona pun melangkah ke kamar. namun pikirannya ke Ayu, tadi ia merasakan ada sesuatu maksud membawakan makanan untuk Ihsan, "Apakah wanita itu suka dengan Ihsan? ini tidak bisa dibiarkan."

     " Ihsan kamu hari ini nggak kemana-mana?"

     "Iya yu.. hari ini aku di rumah saja kok"

     "pantas saja tidak kelihatan dari tadi siang" ujar Ayu sambil menggeserkan duduknya mendekat ke Ihsan.

     "San,kamu kok sampai pada saat ini belum mau menikah?"

     "belum Yu.. aku masih mengurus adikku Dara, biar dia menikah dulu"

     "rasanya aku belum pernah lihat kamu pacaran"

     ""hehehe" Ihsan tidak bermaksud menjawab, karena tidak ingin menyakiti Fiona, dan fiona pun pasti mendengar percakapan mereka.

     " Makanya, kamu itu, setidaknya harus punya pacar dulu, biar merasakan indahnya berpacaran" tutur Ayu, Seraya tangannya menepuk paha Ihsan, menjadikan Ihsan merasa risih, karena Fiona pasti melihatnya.

Tapi di kamar, Fiona sudah melihat kayu yang semakin mendekatkan duduknya di samping Ihsan.

     "San,Kalau boleh aku saja jadi pacarmu..nggak apa udah jadi pacar sementara"

     "kok sementara? aku tuh maunya punya pacar untuk selamanya, bukan sementara.masa pacaran dibuat main-main"ujar Ihsan membuat Ayu menegakkan badannya.

     "Kamu beneran mau pacaran untuk selamanya?"

     "ya bener lah..masa bohongan"

     "beruntung ya,kalau ada wanita yang menjadi pacar kamu"

     "Ya seperti itulah, aku mau pacaran tapi yang serius, tidak mau main-main"

     "Aku mau dong jadi pacar kamu San" ucap Ayu.tapi tidak mendapat tanggapan dari Ihsan.

 Sedangkan di dalam kamar, Fiona mendengar percakapan mereka menjadi geram.

     "lihat saja nanti kalau kamu mengganggu Ihsan terus-menerus..Aku akan menjadikanmu korbanku" gram Fiona

     ""Jawab dong, San, Boleh nggak aku jadi pacar kamu, Aku janji aku bakal serius" ucap Ayu dengan tangannya semakin nakal.

sedangkan tangan Ihsan yang ingin menepis, langsung ditangkap tangan Ayu, sehingga kedua tangan Ayu menggenggam tangan Ihsan dengan disaksikan Fiona.

     "kurang ajar sekali mengganggu suamiku.."hati Fiona seakan ada yang menusuk.terasa perih melihat Ihsan berpegangan tangan dengan wanita lain

     " Ayu...jangan..."suara Ihsan lirih

     "Ya nggak apa-apa,kan cuma pegangan aja kok"Ayu lebih mendekatkan tubuh Ihsan.

     "Kamu tahu nggak?sebenarnya dari dulu aku itu sudah suka sama kamu.cuma Kamunya aja yang selalu cuek sama aku." Ayu menyandarkan kepalanya di dada Ihsan.

     "kalau aku jadi istri kamu Aku tuh bakal setia nggak pernah mau main-main"

     sedangkan Fiona menjadi lebih geram yang tertahan menyaksikan wanita lain ada di pelukan Ihsan.

     "awas saja kau wanita jalang"

     "San kita pacaran ya... terserah kamu mau sementara atau selamanya, yang penting aku merasakan dekat denganmu" Ayu masih menyandarkan kepalanya lebih erat kepada Ihsan.

     "Ayu..Ayu..sebaiknya kamu pulang dulu ya, aku masih banyak kerjaan"ujar Ihsan yang seakan makin lama semakin terasa Ayu mendekatkan tubuhnya ke pelukan Ihsan.

     "kamu usir aku San?"

     "Bukan..Bukan ngusir kamu,tapi aku memang masih banyak kerjaan. kamu pulang dulu ya..nanti kapan-kapan aku yang main ke rumah kamu"

     "Beneran kamu mau main ke rumah aku?"

     "ya bener lah, masa bohong" ucap Ihsan.

     "Ya sudah, sekarang aku pulang dulu"

     "Cup...tiba-tiba kecupan Ayu melayang di pipi Ihsan.

Bersamaan dengan itu Fiona merubah dirinya menjadi seekor ular. tanpa ada orang yang melihatnya,ia berjalan melata ke luar rumah dengan wajah berang seakan penuh dendam. ia mengikuti Ayu.

Namun Fiona tidak berani melakukan apapun terhadap Ayu.karena ia takut akan dicurigai warga sekitar.

Fiona mengikuti Ayu hingga ke rumahnya

     "Awas saja kalau kau berani macam-macam sama Ihsan,aku akan jadikan kau korbanku"Fiona menyelinap ke dalam atap rumah Ayu.

 dilihatnya Ayu senyum-senyum sendirian dan bicara sendiri.

     ""Ihsan, kamu, pasti aku dapatkan" ujar Ayu dengan suara pelan tapi jelas di telinga Fiona, lalu Fiona pergi meninggalkan rumah Ayu, meliukkan badannya, menyusuri Jalan, menuju Danau.

Sedangkan di rumah Ihsan, mencari-cari Fiona.

      " Fiona, Kamu, di mana? Fiona? Kamu di mana? Fio.?"

     "Kak Fio ngambek kan tuh Kak..pasti Kak Fio kabur dari sini"ujar Dara dengan wajah masih masam.

 Ihsan mencari ke belakang Tapi tetap tidak ditemui Fiona.

 akhirnya ia melangkah ke danau menunggu di sana.

     " Fio.. Maafkan aku..aku tidak bermaksud menyakiti hatimu Fio.. baliklah ke rumahku Fio "api tidak ada jawaban apapun.

 walaupun Fiona sudah di belakangnya.tapi Fiona tidak ingin bicara apapun pada Ihsan karena masih menyimpan kekesalan di hatinya. ia menyelinap memasuki batu bebatuan hingga sampai ke seberang danau.

    " kak kakak baru pulang? ujar Luna mendesis.

tapi tidak mendapat jawaban dari Fiona. Fiona hanya mendesis dan meliuk-liukkan tubuhnya.

     " sepertinya Kakak sedang tidak baik-baik saja.Ssssst...sssssst..."

     "Sssssst....aku lagi kesel Luna" jawab Fiona.

     "Aku kesal..kesal...ssssst..."

     "Kenapa kak, ceritakan dengan Luna" Luna merubah dirinya menjadi manusia, Begitu juga dengan Fiona yang berubah dirinya menjadi sosok manusia, wanita yang cantik, melebihi manusia.

     "ada yang mau merebut Ihsan dariku"

     "siapa?"

     "Ayu." jawab Fiona.

     "serahkan padaku, akan kutelan dia" jawab Luna.

     "jangan,jangan sekarang. takut warga Kampung sekitar sini semua curiga, karena banyak musibah yang terjadi di Desa ini"

     "Iya Kak, karena kehadiran Kakak sudah meresap energi positif di desa ini. kakak sudah berhubungan intim dengan manusia yang seharusnya tidak boleh dilakukan"ujar Luna

     "itu karena aku mencintai Ihsan"

     "kakak tidak bisa meninggalkannya?"

     "tidak bisa, aku mencintai dia.aku tidak bisa pisah dengannya. kalau Ayu masih mendekati Ihsan, apa boleh buat aku akan menyuruhmu untuk menelannya"

     "baik kak aku akan menelan dia kapan saja Kakak mau"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!