Terpaksa Menikahi Sepupu

Terpaksa Menikahi Sepupu

Mendadak horor

Di luar rumah, hari sudah sangat terang, terik mata hari sudah berada di atas ubun ubun, menandakan waktu pagi sudah hampir lewat. Lolita yang masih berguling di bawah selimut, menggeliatkan tubuhnya, kemudian memeluk bantal guling di sampingnya dengan erat. Masih malas untuk bangun, mengingat hari ini adalah hari libur hampir seluruh ummat manusia di muka Bumi. Mengingat hari ini adalah tanggal satu bulan Januari.

Apa lagi tadi malam Lolita bersama keluarga besarnya habis merayakan malam Tahun baru di Villa sang Kakek. Tadi malam mereka baru istirahat setelah jam menunjukkan pukul dua malam. Membuat Lolita dan semua penghuni Villa itu sepertinya akan bangun kesiangan.

Lolita yang merasakan bantal gulingnya terasa berbeda bentuk dari bantal guling biasanya, mengernyitkan keningnya. Tangannya pun bergerak gerak meraba raba bantal guling yang terasa hangat, Karas dan ada yang kenyal di bagian tertentu.

"Loh kok ada tangannya? Ada udelnya juga." batin Lolita terus menggerakkan tangannya ke bawah." loh ini apa? kenapa ada tripang di sini. Lah lah lah! Kok mengembang?.“

Sambil membatin, Lolita terus meremas remas tripang yang bergerak semakin besar itu.

“Ah uh ah uh yes baby. Teruskan! Lebih cepat lagi."

Mendengar rancauan seorang pria uh ah uh ah keenakan. Sontak Lolita membuka matanya membulat sempurna.

"Aroooon!" teriak Lolita begitu kaget melihat Aron sepupunya tidur di sampingnya. Wanita itu langsung memukuli Aron membabi buta dengan tangannya. Sehingga membuat Aron yang bermimpi indah dengan kekasihnya, terbangun.

“Apa yang kamu lakukan? Ha!. Kenapa kamu berada di kamarku?" teriak Lolita lagi.

Jiwa Aron yang belum kembali sepenuhnya, kembali memejamkan matanya. Malah pria itu menarik lengan Lolita untuk menggenggam tripang yang di katakan Lolita.

"Aaaa!“ Lolita memekik kaget saat merasakan tangannya basah.

Apa itu?

"Ah! Terimakasih Cila, my darlingku" rancau aron lagi. Berhasil membuat Lolita menatap jijik ke arah sepupu luknatnya itu.

"Lolita! Apa kamu sudah bangun?."

Mendengar suara sang Mama dari luar kamar, Lolita menjadi panik sendiri. Ia pun menggoyang lengan Aron untuk menyadarkan pria itu dari mimpi manisnya.

“Aron, sadar. Mama manggil dari luar“ ucap Lolita berusaha untuk duduk. Tiba tiba Aron menarik tubuhnya sehingga terjatuh ke atas dada bidang pria itu.

Ceklek!

"Lolita"

Saat itu juga pintu kamar Lolita terbuka dari luar. Lolita membeku melihat sang Mama, sedangkan wanita paru baya yang berdiri di ambang pintu terdiam melihat Lolita berada di atas tubuh laki laki. Tak lain laki laki itu adalah keponakannya sendiri.

"Apa yang kalian lakukan?."

Lolita tidak menjawab, ia pun berusaha turun dari atas tubuh Aron yang tidak memakai baju, sama seperti dirinya.

“Mama" Wajah Lolita gugub, ia juga tidak tau apa yang sudah mereka lakukan di atas tempat tidur itu tadi malam. Yang ia tau, saat terbangun, Aron sudah berada di sampingnya. Tidur lelap dengan mimpi manisnya bersama wanita bernama Cila.

Sedangkan Aron yang merasakan suhu di ruangan itu semakin dingin dan mendadak horor, perlahan membuka matanya.

"Ngapain kamu di kamarku?" cetus Aron melihat Lolita di sampingnya.

Lolita memutar bola matanya, berpikir jika pertanyaan itu cocoknya buat Aron yang berada di kamarnya.

“Mama tunggu kalian di bawah."

Mendengar suara wanita dari arah pintu, berhasil mengalihkan pandangan Aron ke arah wanita itu.

“Tante" gumamnya pelan, belum menyadari situasi mereka di kamar itu, sama sama tidak memakai baju.

Wanita yang biasa di panggil Ibu Aprilia itu pergi begitu saja tanpa mengatakan apa pun lagi. Wajahnya telihat datar tanpa ekspresi, sehingga orang tidak bisa membaca pikiran wanita itu.

Sedangkan Lolita dan Aron yang masih berada di atas tempat tidur, saling berpandangan dengan tatapan yang sama sama tajam menghunus jantung lawan.

“Kita ini musuh, malah kau masuk ke dalam kamarku. Dan...."

“Awu!" jerit Aron merasakan ngilu di bagian bawah pusarnya.

Sedangkan Lolita sendiri, menghambur dari atas kasur masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

“Dasar licik, aku rasa dia merencakan sesuatu" gemas Aron. Aron berpikir jika Lolita sudah menjebaknya untuk tujuan tertentu. Bisa saja wanita itu ingin membuat fitnah, atau wanita itu memang menginginkannya. Mengingat di masa lalu Lolita pernah menyukainya.

Selesai membersihkan diri, Lolita langsung keluar dari dalam kamar mandi. Di lihatnya Aron masih duduk di atas kasur sembari memainkan ponselnya.

“Ini kamarku, kenapa masih di sini?" cetus Lolita. Lolita ingin memakai baju, tapi pria itu masih berada di kamarnya.

Aron mendengus, lantas turun dari atas kasur dan masuk ke dalam kamar mandi. Mengingat tadi malam di Villa itu dia tidak kebagian kamar. Sebagai laki laki, dia pun di suruh mengalah untuk tidur di ruang keluarga. Namun karena kedinginan, ia menyusup masuk ke kamar Lolita yang kebetulan pintunya tidak di kunci, karena tidak mau sampai dia mati karena kedinginan.

Selesai berpakaian, Lolita langsung turun ke lantai bawah Villa itu. Di ruang keluarga, ternyata kedua orang tuanya, kedua orang tua Aron dan sang Kakek sudah berkumpul di sana.

“Mana Aron?" tanya Ibu Aprilia menatap tajam pada Lolita.

“Masih di kamar, Ma" jawab Lolita santai seolah olah tidak ada hal buruk yang terjadi. Setelah Lolita duduk di samping sang Mama, tak lama kemudian Aron turun.

“Selamat pagi semua" sapanya dengan ramah seperti biasanya. Berhasil membuat kelima orang tua itu sama sama menghela napas mereka.

Tidak ada yang membalas sapaannya, sehingga membuat kening Aron mengernyitkan keningnya. Ada apa? Kenapa wajah kelima orang tua itu terlihat serius?. Apa mereka masih mengantuk gara gara begadang tadi malam?.

"Kalian harus menikah."

"What!"

Aron dan Lolita sama sama memekik kaget mendengar apa yang di ucapkan sang Kakek barusan. Sampai sampai Lolita langsung berdiri dari tempat duduknya saking kagetnya.

Menikah dengan Aron, no no no no!. Lolita tidak mau, mengingat selama ini mereka adalah musuh. Lolita harus tetap dengan misinya, merebut tahta tertinggi di perusahaan sang Kakek, menyingkirkan Aron si play boy cap cicak.

"Siapa yang menyuruh kalian tidur satu kamar? Ha!. Sama sama tidak memakai baju lagi. Apa kalian tau apa yang sudah kalian lakukan?. Bagaimana kalau kalian sudah melakukan hal yang tidak di perbolehkan?. Siapa yang menjaminnya?. Bagaimana kalau Lolita hamil?. Kalau kalian tidak mau di nikahkan, siapa yang menjadi Ayah bayi itu?" cerca sang Kakek, galak.

Berhasil membuat Aron dan Lolita terdiam, pikiran mereka sama sama berputar ke kejadian tadi. Dimana adik kecil Aron sempat muntah di tangan Lolita.

"Apa iya aku udah gak perawan lagi?“ batin Lolita bertanya tanya, sembari menatap Aron tajam. Kalau benar apa yang di pikirkan ya, habislah pria itu di tangannya.

"Ck! Kakek kan tau aku sudah punya pacar, Masa aku harus menikahi tutup panci" ucap Aron berusaha menolak perintah sang Kakek.

"Apa kamu bilang? Enak aja ngatain aku tutup panci. dari pada kamu, tutup botol, lebih kecil" balas Lolita tidak terima dikatakan tutup panci. Dan juga apa hubungannya dia sama tutup panci, sama sekali tidak nyambung.

"Kalau kalian tidak mau, terserah kalian. Kakek aka mendepak kalian dari perusahaan dan menghapus nama kalian dari ahli waris Kakek."

“Mana bisa begitu, Kek!."

Lolita dan Aron langsung panik, keduanya sama sama mendekati sang Kakek dan memegang satu satu kaki pria yang sudah tua itu.

Sang Kakek mengedikkan bahunya, acuh.

Terpopuler

Comments

G

G

thor kok blm update?

2024-04-24

0

Arsyad Al Ghifari 🥰

Arsyad Al Ghifari 🥰

mampir Thor 🥰🥰
itu kenapa duda arogan gak di lanjutin Thor🙏🙏

2023-12-25

1

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

mampir thor....semangat berkarya

2023-12-19

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!